NovelToon NovelToon
Pembalasan Istri : Aku Yang Dianggap Boneka

Pembalasan Istri : Aku Yang Dianggap Boneka

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Selingkuh / Suami Tak Berguna / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga)
Popularitas:535.8k
Nilai: 4.9
Nama Author: mama reni

Naura memilih kabur dan memalsukan kematiannya saat dirinya dipaksa melahirkan normal oleh mertuanya sedangkan dirinya diharuskan dokter melahirkan secara Caesar.

Mengetahui kematian Naura, suami dan mertuanya malah memanfaatkan harta dan aset Naura yang berstatus anak yatim piatu, sampai akhirnya sosok wanita bernama Laura datang dari identitas baru Naura, untuk menuntut balas dendam.

"Aku bukan boneka!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Dua Puluh Tujuh

Alex lalu mengalihkan pandangannya ke arah Naura. Dia tampak terkejut saat melihat wajah wanita itu.

Naura tersenyum dan mengulurkan tangannya. Namun, Alex yang masih tampak syok tak menyambutnya.

"Naura ...," ucap Alex dengan lirih, tapi masih dapat di dengar oleh Naura dan Rasya.

"Bukan Naura, Pak. Tapi Laura," ujar Naura dengan tersenyum manis.

"Maaf, aku kira Naura. Kalian seperti pinang dibelah dua. Cuma pastinya lebih cantik kamu!" seru Alex.

"Terima kasih, Pak," ucap Naura dengan suara lembut seperti menggoda.

Naura dan Rasya lalu memilih duduk di hadapan Alex. Mata pria itu kedapatan sering melirik ke arahnya. Namun, Naura pura-pura tak menyadari.

Saat Rasya dan Alex bicara tentang rencana kerjasama mereka, Naura menarik napas. Dia berusaha untuk bisa menetralisir detak jantungnya yang lebih cepat dari biasanya.

Alex memberikan presentasi dengan lancar. Setelah itu dia memberikan senyuman semringah pada Naura. Wanita itu terpaksa membalasnya.

"Laura, kamu sudah siapkan semua berkasnya?" tanya Rasya.

"Sudah, Pak!"

"Baiklah, setelah saya mendengar presentasi yang Pak Alex bacakan, saya setuju kita melakukan kerjasama!" seru Rasya.

Wajah Alex tampak makin bersinar. Dia langsung mengulurkan tangan pada Rasya.

"Terima kasih, Pak. Saya akan memberikan yang terbaik." Rasya hanya membalas dan menjawab dengan anggukan kepala saja.

Setelah itu Alex mengulurkan tangannya pada Naura. Dengan tersenyum dia menyambut uluran tangan mantan suaminya itu.

"Semoga kerjasama ini berjalan baik dan kita bisa saling menguntungkan. Aku juga mohon bantuan dari kamu sebagai sekretaris Pak Rasya," ucap Alex.

"Apa pun yang ingin Bapak tanyakan, bisa langsung hubungi saya," jawab Naura.

"Terima kasih," jawab Alex dengan ramah.

"Aku harus bisa mendekati wanita ini. Penasaran kenapa wajahnya mirip Naura. Apakah kembarannya?" ucap Alex dalam hatinya.

Naura tampak menarik napas dalam. Dalam hatinya bertanya, apakah begini sikap suaminya jika berhadapan dengan wanita. Selama ini dia tak pernah menemani Alex saat ada pertemuan dengan siapa pun di luar rumah. Bodohnya dia terlalu percaya dengan pria itu.

Namun, sekarang dia harus bisa merebut kembali miliknya walau dengan cara apa pun. Sekali pun akan berpura-pura menjadi kekasihnya. Seperti kata Rasya, hal permata yang harus dia lakukan adalah, membuat Alex tertarik dengannya.

Setelah berbincang mengenai kerjasama mereka, tiba waktunya makan siang. Rasya memesan banyak makanan. Saat akan menyantap hidangan, pria itu mengambilkan untuk Naura.

"Terima kasih, Pak," jawab Naura dengan senyuman.

Alex dalam diam tetap memperhatikan keduanya. Tampaknya dia sedikit cemburu saat Rasya menghapus sudut bibir Naura yang ada sisa makanan.

"Aku seperti melihat Naura pada diri Laura. Hanya sedikit perbedaan. Hidung Laura jauh lebih mancung. Matanya tidak begitu sipit, kalau mantan istriku lebih sipit. Kulitnya jauh lebih bersih. Dan yang jelas perbedaan dari keduanya, Laura murah senyum pada semua pria, sedangkan Naura hanya mau tersenyum padaku. Agak jutek. Jadi tak mungkin ini Naura'kan?" tanya Alex pada dirinya sendiri.

Setelah selesai makan, Naura pamit ke toilet. Dia ingin menghirup udara bebas. Berada dekat dengan Alex, dia merasakan dadanya masih saja terasa sesak. Ingin rasanya dia mengambil gelas yang berisi jus dan menyiram ke wajah pria itu.

Sampai di toilet, Naura menghirup udara sebanyak-banyaknya. Dia ingin menghilangkan rasa sesak di dada. Cukup lama wanita itu berada dalam toilet. Setelah merasa sedikit lega dan lebih bisa menguasai diri, dia keluar.

Baru saja kakinya menginjak lantai di luar toilet, langsung dikagetkan dengan kehadiran Alex. Pria itu tersenyum padanya.

"Kenapa Pak Alex di sini? Siapa yang Bapak tunggu?" tanya Naura.

"Aku menunggu kamu. Kuatir karena kamu cukup lama berada di toilet!" seru Alex.

"Terima kasih karena sudah peduli. Tapi aku tak apa-apa," kata Naura.

"Syukurlah ... Aku tadinya sangat kuatir denganmu. Kalau begitu mari kita kembali ke meja. Nanti Rasya pula yang menyusul ke sini karena kuatir denganmu," ujar Alex.

Naura tersenyum dan mengangguk sebagai jawaban. Mereka lalu berjalan menuju ke meja tempat tadi makan.

Saat langkah kaki semakin mendekat ke tempat Rasya berada, tangannya Naura di pegang Alex. Wanita itu lalu menghentikan langkahnya.

"Ada apa, Pak?" tanya Naura dengan tersenyum. Dia memang sengaja memberikan senyuman paling ramah dan manis setiap pria itu menyapa.

"Aku boleh minta nomor teleponmu?" tanya Alex.

"Tentu saja, Pak. Sini ponsel Bapak, biar saya ketik nomornya," jawab Naura.

"Biar saya sendiri saja. Kamu sebutkan saja nomornya!" sahut Alex.

Alex tak mungkin memberikan gawainya, nanti akan terlihat foto dia dan Weny. Naura lalu menyebutkan deretan angka nomor ponselnya. Setelah itu keduanya kembali berjalan.

"Kamu mengingatkan aku pada mantan istriku yang telah meninggal. Dia begitu baik. Aku sangat mencintainya, tapi ternyata Tuhan lebih sayang padanya. Dia pergi meninggalkanku begitu cepat," ucap Alex dengan nada sedih.

"Saya ikut berduka, Pak. Pastinya istri Bapak lebih cantik dari saya," ujar Naura. Dalam hatinya ingin marah saat Alex mengatakan kalau dia sangat mencintai istrinya. Dasar laki-laki pembohong, ucapnya dalam hati.

"Jangan terlalu formal. Sebut aku dan kamu saja. Atau panggil saja nama. Biar lebih akrab."

"Saya belum terbiasa. Lagi pula tak enak jika di dengar yang lain."

"Biasakan kalau kita bicara dengan sebutan aku dan kamu. Lebih enak di dengar dari kata saya dan bapak," ujar Alex lagi.

"Baiklah, Pak. Eh, Alex." Naura menjawab dengan tersenyum dan sedikit kaku membuat Alex ikut tersenyum. Padahal dia lakukan itu agar pria itu tak curiga karena dia begitu cepat bisa akrab.

Tak terasa mereka telah sampai di tempat, Rasya lalu mengatakan jika rapat selesai. Alex diminta menunggu instruksi kapan bisa dimulai kerjasamanya.

***

Di dalam mobil, Naura menarik napas lega. Ternyata berpura-pura itu tak semudah yang di bayangkan. Dia harus menekan semua perasaan di dalam dada. Baik marah, kesal dan rasa ingin menangis.

"Naura, kenapa diam aja. Kamu tak apa-apa?" tanya Rasya, melihat wanita itu hanya diam.

"Rasya, ternyata menghadapi Alex secara langsung tak segampang yang aku bayangkan. Ingin rasanya aku menampar wajahnya berulang kali, melemparnya dengan gelas yang ada dihadapanku," ucap Naura.

"Kamu harus bisa menahan diri. Kita sudah mulai melangkah, jangan sampai gagal hanya karena kamu tak bisa menahan emosi."

"Ya, Rasya. Aku tak boleh gegabah," jawab Naura dengan suara lirih.

1
Vien Habib
Luar biasa
murni l.toruan
Alex takut untuk visumnya nek lampir, anakmu dan selingkuhannya yang berperan atas kecelakaan mobil Naura
Evy
Ayo amankan...amankan...
Cinta Rodriques
tp thour jngn rusak kebahagiaan aura dan rasya
Anonymous
bgs
ken darsihk
Belum ada mam barusan tak cek
ken darsihk
Yesss mam cap cusss
Eko Wulan
cap cus otw thor...
Eka ELissa
otw Mak.....
Dewa Rana
maaf Thor gak jadi baca, bahasanya kacau, sebentar POV aku sebentar POV author. aneh...
Mama Reni: Tak apa. Hanya ada dua paragraf yang salah. Hak kamu untuk tetap membaca atau meninggalkan bacaan. Aku hanya manusia biasa yang pernah salah. Kamu mungkin malaikat yang tak pernah salah. Terima kasih. 😍😍
total 1 replies
Dewa Rana
kok tiba2 ganti pov-nya Thor
murni l.toruan
Siap-siap untuk balasannya Naura, teror dengan cara yang paling menakutkan. Hihihi....ada penampakan hantu gentayangan gendong bayi....maaf kakak Author
Yuni Susanti
Buruk
Yuni Susanti
Kecewa
Sugi Yatmi
Luar biasa
echa purin
👍🏻
Betty Susilorini
Luar biasa
Musniwati Elikibasmahulette
alex Alex ,nasih belum sadar juga ya
Musniwati Elikibasmahulette
rasakan itu ,Wenny
Musniwati Elikibasmahulette
aku suka visualnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!