*ini novel remaja bukan novel dewasa*
Amelia Chandra Kusuma sudah lama jatuh cinta pada
Arjuna Suryanata,namun cintanya bertepuk sebelah tangan
perjodohan yang diatur dua keluarga konglomerat itu menjadi beban untuk Juna
karena sebenarnya dia menentang perjodohan itu
karena mamanya yang terus mendesak
membuat Juna tak bisa menolak
berbeda dengan Amel yang dengan senang hati menerima perjodohan itu
apakah cinta Amel akan terbalas
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lion Queen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Blue Butterfly
sesaat kemudian di cafe
"pagi mbak Amel,,"sapa Santi
"pagi Santi,Cindy udah dateng"Amel bertanya
sambil duduk di kursi pelanggan
"belum mbak,mungkin sebentar lagi mbak"
"ya sudah, kamu lanjutkan pekerjaan kamu"
Walaupun kafe Amel baru buka,dan terlihat sederhana,tapi setiap hari cafe Amel selalu ramai dengan pelanggan,bahkan kadang juga menerima banyak pesanan online
Karena cafe itu terletak di area bisnis,dan dikelilingi gedung perkantoran,area yang sangat strategis dan setiap harinya Amel tidak segan turun tangan membantu ini dan itu, meskipun dia adalah pemilik cafe itu
"Memet, tolong Ambilkan berkas laporan, keuangan kemarin, sekalian laptop gue di ruang kerja"ujar Amel pada Memet yang sedang sibuk mengecek stok bahan
"iya bos"lalu Memet menuju ruang kerja,dan mengambil berkas serta laptop Amel
setelah mengambil barang Amel, Memet akan keluar dari ruangan Amel,tapi Memet teringat dengan ruang rahasia yang di bicarakan Amel dan Cindy tempo hari, membuat rasa penasaran Memet kembali muncul di benaknya
Lalu dia mendekati lukisan yang terpajang di dinding,tapi Memet heran karena lukisan itu berbeda dari yang sebelumnya,dan juga tidak lagi tertutup kain, Memet menurunkan lukisan itu,dan melihat tombol yang menempel didinding
"ck,,kok pakai sidik jari sih,,kalau sandi angka kan gue bisa pecahin kodenya"lalu Memet akan menggantung lagi lukisan itu
"ngapain lo Met?"suara Amel mengejutkan Memet,membuat Memet terperanjat dan hampir menjatuhkan lukisan itu
"mampus gue,,bisa kena pecat ini"gumam
Memet sambil menggantung kembali lukisan itu
"gue tungguin lama banget ternyata lo lagi ngutak atik barang gue"ucap Amel dengan wajah serius sembari duduk di sofa
"maafin saya bos,,eeeh saya,,"Amel memotong kalimat Memet
"sini lo,," dengan cepat Memet berdiri depan Amel
"lo penasaran banget ya sama ruangan itu"
Memet hanya diam dengan berdiri tegap dan kepala menunduk,dan siap untuk menerima hukuman
"ada apa ini Mel,,kok serius Amat"Cindy yang baru datang heran dengan Amel dan Memet
"itu ndy,,si Memet kepo sama ruangan kita"
jawab Amel dengan wajah yang berubah Santai
"hahaha,tegang amat muka lo Met,lo takut di hukum ya"
"gak pa' kalau saya dihukum mbak,yang penting jangan dipecat"pinta Memet
Amel menghela nafas panjang
"gue akan kasih tahu lo soal ruangan itu,
tapi ada syaratnya"kata Amel
"syaratnya apa bos"jawab Memet penuh semangat
Lalu Amel mengambil laptopnya dan menunjukkan sebuah artikel di situs website
"lo anak IT kan,,jadi lo pasti bisa retas akun orang"Amel ingin menguji kemampuan Memet
"bisa sedikit bos,,"jawab Memet
"gue mau lo retas akun yang memuat artikel
negatif tentang gue dan suami gue di internet"
Lalu Memet melihat artikel di laptop Amel
"kalau saya bisa blokir berita ini,,bos mau maafin saya kan"
"ya kita lihat saja nanti"jawab Amel santai
"tapi saya akan pakai laptop pribadi saya bos"
"ok, terserah kamu"
lalu Memet mengambil laptopnya di rest room khusus staf cafe di lantai bawah
"lo serius mau kasih tahu Memet soal ruangan kita"ujar Cindy
"iya gue serius,,"
"terserah Lo deh"ucap Cindy yang duduk di sebelah Amel
kemudian Memet masuk keruang kerja Amel
dengan membawa laptop miliknya
Dan mulai melancarkan aksinya,meretas akun website kemudian memblokir artikel di website hanya dalam hitungan menit
"ini bos sudah saya blokir artikelnya bos"
Memet menunjukkan laptopnya
"yang bener lo, secepat itu, gak percaya gue"
Cindy langsung mengecek artikel tadi,,dan ternyata memang sudah tidak bisa dibuka
Prok! prok! prok!
Amel bertepuk tangan pelan
"ok mulai sekarang kalau ada berita negative tentang keluarga gue,,tugas lo blokir berita itu secepatnya"ujar Amel
"jadi saya gak dipecat bos"Memet ingin memastikan
"siapa bilang gue mau pecat lo,, sekarang lo
kembali kerja seperti biasa,dan jaga mulut lo
jangan sampai orang lain tahu"tegas Amel
"siap bos"Memet membawa laptopnya
dan Keluar dari ruangan Amel
"gak nyangka kalau si Memet itu jenius,,"
Cindy memuji Memet
"dari pertama kali lihat profil dia,gue udah yakin dia itu punya banyak keahlian,dan Lo tahu sendiri kan siapa orang memiliki kemampuan peretasan tercepat setelah "BB",di negara berflower ini
""BB"" atau Blue Butterfly adalah julukan dari hacker nomor satu di negara berflower yang sudah terkenal dikalangan para hacker seantero negeri
"maksud lo Memet itu juga hacker handal"
" bisa jadi seperti itu,,dan sesama hacker
dilarang saling membongkar identitas,,"
ucapan yang spontan dari mulut Amel
"siap "BB"ku,, yang cantik"
"gak usah disebut kali ndy,,gue kan udah berhenti dari dunia peretasan"
"kenapa juga lo harus berhenti kan bagus itu bisa jadi ladang duit"celetuk Cindy
"lo tahu sendiri kalau niat gue cuma buat iseng doang,,dan gue gak mau cari duit dengan cara mencuri informasi orang lain
terus gue jual informasi itu,,bukan gue banget,, lagian masih ada banyak cara buat
menghasilkan uang"jelas Amel
"atau lo retas aja akun pejabat korup misalnya,,terus lo share ke KPK,, gampang banget kan tu"celetuk Cindy lagi
"hahaha,gue gak mau berurusan sama pejabat,kalau rakyat juga yang harus turun tangan,terus ngapain repot repot gaji aparat penegak hukum, mending gue urus keluarga gue sendiri daripada ngurus urusan negara"
Amel bangkit dari duduknya sambil melipat tangan di dada
"widih keren,,salut gue sama lo,,"
"sekarang ini gue cuma mau fokus jadi, istri yang baik dan lanjut mengejar cinta Arjuna gue"ujar Amel sambil melangkah keluar dari ruang kerjanya
"semoga aja Juna segera jatuh ke pelukan lo"
Cindy mengikuti langkah Amel
lalu kedua sahabat itu kembali dengan kesibukan mengurus cafe
Di sisi lain,,
Juna yang baru datang ke kantor,berjalan dengan wajah sumringah,membuat semua karyawan heran,bahkan dia menyapa para karyawan yang dia temui, sungguh mengejutkan,karena sebelumnya Juna tidak pernah menyapa karyawan lebih dulu
"kenapa tu pak bos,,tumben banget"bisik seorang karyawan
"habis menang tender paling"sahut karyawan lain
lalu Juna memasuki ruang kerja,yang berada dilantai empat gedung Suryanata Grup
"hey bro"suara Lexi mengejutkan Juna
"gila lo ya,,subuh subuh dah kesini,,mau ngapain lo"
"udah magrib ni bukan subuh lagi"kekeh Lexi
"langsung aja,ada perlu apa lo,sampai nungguin gue dateng"ujar Juna yang duduk di kursi kerjanya sambil membolak-balik berkas
"gue cuma penasaran aja,,sama cerita lo
dan Amel,, kemarin jadi gak lo tanya sama dia
soal lukisan itu"
"ya jadilah,,"Juna menjawab singkat
"terus gimana,,"sahut Lexi
Juna menghentikan kegiatannya lalu mulai menceritakan soal ruang rahasia Amel dan juga isinya
"yang bener lo,,sampai segitunya si Amel
suka sama lo,,terus reaksi lo gimana,,"
"ya gue bilang aja kalau mau beli semua lukisan itu,,tapi dia malah ngamuk"
"ya jelas ajalah dia ngamuk,,Lo memang gak peka,,atau lo b*go"Lexi kesal dengan sikap Juna
"maksud lo apa ngatain gue b*go"
"ya iyalah,,ada cewek yang nunjukin perasaannya ke lo,,tapi reaksi lo kayak gitu
punya hati gak sih lo"
"kok lo jadi ikutan ngomelin gue sih,,"
"lo pikir aja sendiri,,males gue njelasin ke lo,
punya temen satu kok gini amat"keluh Lexi
Tok!Tok!
"bos ada kiriman barang dari non Amel"ucap Romi sambil membawa sebuah benda masuk keruangan Juna
Mendengar kata Amel disebut,Juna langsung,bangkit dari kursinya dan menghampiri Romi
"Barang apaan"Juna penasaran
Lexi yang duduk di sofa pun ikut penasaran lalu mendekati Juna dan Romi
"gak tau bos,, bos liat aja sendiri"kata Romi
Lalu Juna membuka bungkus yang menutupi,benda itu,Juna tersenyum lebar ketika melihat benda yang dikirim Amel
Yang ternyata sebuah lukisan berukuran lumayan besar1mx1m, dengan bingkai berwarna kuning keemasan
"jadi ini lukisan yang lo maksud,,udah jelas kalau ini lo,, kenapa lo masih nanya,, beneran b*go lo,,"Lexi mentertawakan Juna
"lo tu yang b*go,,yang gue liat kemarin bukan yang ini,,dan diruang rahasia Amel lukisan yang ini gak ada"Juna menimpali omongan Lexi
benar saja itu adalah lukisan yang pertama,kali Amel pajang di ruang kerja sebelumya,sampai akhirnya Amel mengganti lukisan itu dengan yang lain
"Lex,,lo bantu gue turunin foto di belakang
meja kerja itu,,mau gue ganti sama lukisan ini"kata Juna penuh semangat
"gila,gila,sama barangnya mau tapi sama orangnya gak mau"
"jangan banyak omong lo, buruan bantuin"
Lexi menurunkan foto Juna lalu Juna mengangkat lukisan itu dan menggantungnya di dinding, kemudian Juna duduk di kursi kerjanya,memutar kursinya menghadap lukisan dirinya saat masih SMA,sambil senyum senyum gak jelas
~£Q~