Mendapatkan perlakuan kasar dari ibunya membuat Violetta Margareth seorang anak kecil berumur 4 tahun mengalami traums berat.
Beam selaku ayah daei Violetta membawanya ke sebuah mall, sampai di mall Violetta histeris saat melihat sebuah ikat pinggang karena ia memiliki trauma dengan ikat pinggang. Renata yang saat itu berada di mall yang sama ia menghampiri Violetta dan menenangkannya, ketika Violetta sudah tenang ia tak mau melepaskan tangan Renata.
Penasaran kan apa yang terjadi dengan Violetta? yuk ikuti terus ceritanya jangan lupa dukungannya ya. klik tombol like, komen, subscribe dan vote 🥰💝
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni mardiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mengantar Renata pulang.
Bram mengemudikan mobilnya memecah jalanan, di sepanjang jalan tidak ada yang bersuara keduanya fokus menatap kearah jalan. Renata mengarahkan arah jalan menuju rumah Nurul, dia tak berani bertanya apapun pada Bram begitu pun sebaliknya.
Di tengah perjalanan Renata tak sengaja melihat Nurul yang sedang berdebat dengan seorang laki-laki yang dia yakini pria tersebut adalah kekasih Nurul, dia meminta Bram menghentikan mobilnya kemudian ia keluar menghampiri Nurul.
"Nur, dengarkan penjelasanku Dea cuman temen aku gak lebih." ucap pria tersebut.
"Temen tapi bisa-bisanya ewita, heh loe pikir gue bakal kena sama tipu daya loe?! DASAR BAJINGAN!" ucap Nurul dengan Emosi.
"JAGA MULUTMU!" sentak pria tersebut.
Pria tersebut hendak melayangkan tangannya pada Nurul tetapi Renata langsung menendang tubuhnya sampai terhuyung kedepan, Nurul langsung mendekap tubuh Renata sambil menangis karena takut.
"Berani loe nyakitin temen gue Zevan?!" tekan Renata.
"Jangan ikut campur loe! Ini urusan gue sama Nurul gaka ada hubungannya sama loe!" sewot Zevan.
Zevan menarik tangan Nurul namun langsung di hempaskan oleh Renata, Zevan hendak menyerang Renata namun sejurus kemudian Renata langsung menendang burung milik Zevan sampai ia meringis kesakitan.
"AARGGHH, sialan loe!" teriak Zevan.
Bram melihat aksi Renata dari dalam mobilnya, dia tak menyangka ternyata calon pengasuh anaknya seberani itu.
'Uhh, gak bisa bayangin tuh burung pasti ngilu banget. Renata agak brutal juga ternyata, cocok lah kalau jadi pengasuh Violetta' batin Bram.
"Rasain itu akibatnya kalo loe berani nyakitin temen gue, gue udah tahu kelakuan busuk loe tapi sayangnya Nurul sedikit lemot jadi dia tetap nerima loe!" ucap Renata.
"Maafin gue Ren udah gak percaya sama loe." ucap Nurul.
"Udah gak papa, yang penting sekarang loe udah tahu gimana kelakuan dia dibelakang loe, lebih baik kita pulang." ucap Renata.
Nurul menganggukkan kepalanya, dia mpergi meninggalkan Zevan yang masih meringis kesakitan. Nurul menaiki motornya sedangkan Renata kembali menghampiri Bram yang masih berada di dalam mobil, dia masuk dan kembali duduk disamping Bram.
"Udah berantemnya?" tanya Bram.
"Udah." jawab Renata singkat.
"Galak juga ternyata yah? Emangnya kenapa tuh cowok sampe kamu tendang burungnya?" tanya Bram kepo.
"Tuh cowok pacarnya temen saya, dia itu suka celap-celup sama cewek lain emang dasarnya cowok gatel, saya udah tahu kelakuannya karena ada tetangga saya yang jadi korban dia juga pas saya bilangin ke temen malah gak percaya yaudah saya biarin aja, eh tahunya sekarang mungkin temen saya liat langsung terus cowoknya gak terima." jelas Renata dengan sisa emosinya.
"Anak muda zaman sekarang pada berani gitu, mereka gak takut apa kalau sampai kena penyakit kelamin seperti HIV/AIDS gitu? Kan bahaya." ucap Bram.
"Bodo amat, saya gak peduli yang penting orang itu bukan saya lagian semua juga pasti ada akibatnya tuan, zaman sekarang emang pada berani bahkan menyukai sesama jenis maupun lawan jenis melakukan ewita dengan terang-terangan." ucap Renata.
Bram melajukan mobilnya kembali kearah yang sudah Renata tunjukkan. Renata jadi terbawa emosi apalagi ia mengingat kelakuan ayahnya yang selingkuh dibelakang ibunya dan hal itu berhasil membuat ibunya sampai meninggal, tak hanya itu ayahnya malah menikahi selingkuhannya saat ia masih berduka ditambah lagi pacarnya yang ia jadikan sandaran direbut oleh adik tirinya. Semua kebahagiaannya telah direnggut oleh orang lain, kini ia hanya bisa mencintai dirinya sendiri tanpa adanya kasih sayang orangtua.
Sampai dirumah Nurul Bram menghentikan mobilnya, Renata keluar dari mobil Bram.
"Terimakasih sudah mengantarkan saya, tuan mau mampir dulu?" tanya Renata.
"Maaf saya tidak bisa berlama-lama disini, bukannya saya menolak tapi Violetta dirumah sendirian kalau dia bangun dia pasti cari kamu ataupun aku." ucap Bram.
"Iya tidak apa-apa, lain kali saja." ucap Renata.
"Kalau begitu saya pamit dulu." ucap Bram.
"Silahkan tuan, sekali lagi saya ucapkan terimakasih." ucap Renata.
Bram menganggukkan kepalanya kemudian ia melajukan mobilnya langsung pergi menuju rumahnya, Renata berjalan masuk ke dalam rumah Nurul dimana orangtua Nurul sedang mengintip berjamaah di depan jendela.
"Gak usah ngintip, tinggal keluar aja samperin." sindir Renata.
"Hihihi maaf Ren, ngomong-ngomong kamu pulang sama siapa? Mobilnya keren banget deh." ucap Yuli cengengesan.
"Itu bos Rena tante, dia nawarin Rena jadi pengasuh anaknya yang mengalami trauma berat soalnya anaknya gak mau lepas dari Rena." jawab Rena jujur.
"Anak yang waktu itu Ren? Yang rumahnya gede?" cecar Nurul.
"Iya Nur, loe tahu gak dia tadi mau bundir sampe pecahin kaca lemarinya." jawab Renata.
"Kok bisa? Emangnya anaknya udah gede? Coba ceritain?" tanya Rizal beruntun sekaligus kepo.
Renata menceritakan Violetta kepada keluarga Nurul dan alasan mengapa dia diminta menjadi pengasuhnya, Yuli sampai menangis mendengarkan cerita Renata karena ia tipikal orang yang gak tegaan apalagi membayangkan anak sekecil Violetta yang diperlakukan dengan begitu kejamnya oleh ibunya.
"Kasihan sekali anak itu hikss.." ucap Yuli sambil menangis.
"Rena kalau kamu emang udah bersedia jadi pengasuhnya, om cuman nitip sama kamu jaga diri kamu baik-baik mungkin kamu emang udah ditakdirkan menjadi obat bagi orang lain yang membutuhkan uluran tanganmu, didik dia sebaik mungkin karena om percaya sekaligus yakin kamu pasti bisa." pesan Rizal pada Renata.
"Iya om, Rena usahakan." ucap Renata.
"Yah gue sendirian deh." ucap Nurul sedih.
"Gak ada yang bantuin ngerjain PR." keluh Denis.
"Kan kalau weekend aku libur, nanti aku pasti sempetin main kesini." ucap Renata.
"Yasudah, sekarang kalian makan habis itu pergi ke kamar jangan pada begadang." ucap Yuli.
Rizal dan yang lainnya kompak menganggukkan kepalanya, jika ibu negara sudah memberi perintah maka anak buah harus mematuhinya. Selesai makan malam Renata membereskan piring kotor dan mencucinya, Yuli sudah melarangnya namun Renata kekeh ingin membersihkannya karena tidak enak dengan keluarga Nurul. Setelah piring sudah bersih dan tertata rapih pada tempatnya Renata masuk kedalam kamar Nurul yang dipakai untuk berdua, keduanya tak langsung tidur mereka saling curhat satu sama lain sampai tidur tengah malam.
Pagi hari.
Seperti biasanya Yuli membangunkan seluruh anggota keluarga untuk melaksanakan sholat subuh berjamaah, hal tersebut sudah menjadi rutinitas di dalam keluarganya. Selesai menunaikan sholat subuh berjamaahnya Renata membereskan semua pakaiannya dan memasukkannya kedalam tas, Nurul ikut membantu Renata berkemas meskipun dalam hatinya ia tak rela jika Renata pergi dari rumahnya.
"Om, tante, Denis, Nurul, Terimakasih kalian telah menerimaku dengan baik, mengizinkanku untuk menginap dirumah ini aku janji setiap kali aku libur aku akan menyempatkan waktuku mengunjungi kalian." ucap Renata.
Yuli dan Nurul memeluk Renata bergantian, keduanya menyayangi Renata dan menganggapnya keluarga sendiri.
"Jangan berterimakasih seperti itu, kami sudah menganggapmu sebagai keluarga kami sendiri. Sampai kapanpun rumah ini akan selalu terbuka untukmu, jadi jangan pernah sungkan ya." ucap Yuli dengan tulus.
Mata Renata berkaca-kaca mendengar ucapan Yuli yang begitu tulus menyayanginya, keluarga Nurul mengantarkan Renata kedepan rumah. Sebuah mobil mewah sudah terparkir dihalaman rumah, Renata terkejut melihat Bram sudah berdiri disamping mobilnya.
ketemuan yuuuu
😅😅😅😅😅😅
👏👏👏
hebat aa👍👍🤣🤣
kata yg aku tunggu² akhirnya keluar juga
😍😍😍😍
tp klo udah halal
✌️✌️✌️🤭🤭🤭