Sequel novel Menjadi ISTRI RAHASIA Anak SMA
Di harapkan baca kisah Daddy dan Mommy nya dulu ya.
Area 21 keatas!!!
Bocil harap mangkir karena penulis auka berfantasi riya.
Edzard Zeon Abraham (25) anak pertama Qenan Abraham dan Nadira Fazilla Zharifah. Ia adalah anak laki-laki satu-satunya. Wajah tampan Daddy nya menurun padanya.
Memiliki kekasih bernama Anabella sudah berhubungan selama 2 tahun namun setahun belakangan menhalani hubungan jarak jauh.
Hingga suatu hari, kedua orang tuanya secara tiba-tiba meminta Edzard untuk menikah.
Tetapi bukan Anabella yang ia nikahi melainkan gadis culun.
Siapakah gadis culun itu?
Apakan pernikahan mereka pada akhirnya bahagia atau berpisah?
Lalu bagaimanakah dengan Anabella?
Bagaimana jika ada pria lain yang mencintai gadis culun tersebut?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Windii Riya FinoLa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23. Jangan kecewakan aku
"Tetaplah bersamaku," ucap Edzard lirih sembari mendekap tubuh Ivy. Entah mengapa dirinya begitu merasa sangat nyaman jika berada di dekat wanita yang baru beberapa jam lalu sudah menjadi istrinya itu.
"Aku akan pergi jika kakak menyuruhku pergi," sahut Ivy tegas membalas pelukan Edzard.
Untuk sesaat Ivy melupakan bagaimana hubungan mereka. Biarlah egois untuk kali ini.
"Hei Ivy," seru Edzard.
"Drakula," panggil Edzard lagi.
"Ya ampun, Sumo."
Berulang kali Edzard memanggil Ivy namun tak ada jawaban membuat pria itu melepas dekapan barulah mengetahui jika istrinya itu terlalu nyaman hingga tertidur dalam dekapan.
Merasa sayang bila anggurin bibir Ivy langsung saja perlahan di kecup lalu lidahnya menyapu setiap sisi bibir tersebut.
Setelah puas bermain tanpa terganggu sang empunya barulah ia menggendong Ivy lalu merebahkan tubuh istrinya secara perlahan.
Edzard memutari ranjang dan ikut rebahan di sebelah Ivy dengan memeluk istrinya sembari menghirup harum musk dari tubuh istrinya itu.
...****...
Pagi harinya. Ivy bangun lebih awal. Sesuatu yang pertama kali dilihat adalah wajah tampan pipurna milik sang suami.
Bukan sesuatu yang sulit untuk seseorang jatuh cinta pada suaminya itu. Termasuk dirinya, bahkan hanya menikmati ketampanan Edzard saja sudah membuat debar jantung Ivy bertalu-talu.
Setelah puas memandangi wajah Edzard, Ivy mencoba melepaskan tangan Edzard yang melingkar di perutnya namun pelukan itu semakin erat.
"Kak Ed," panggil Ivy lirih menunduk.
Edzard hanya berdehem dengan mata terpejam sembari mengubah posisi hingga kepalanya tertidur diantara dua aset berharga Ivy.
"Kak, bangun. Kita harus kerja," seru Ivy pelan berharap sang suami mau mendengarkan.
Namun sayang, tak ada lagi cela antara tubuh Ivy dan Edzard. Bahkan harus menahan geli akibat perlakuan Edzard di dua aset berharganya.
"Bisakah aku gak kerja sekarang? aku baru saja menikah," seru Edzard dengan suara serak khas orang tertidur.
"Bangun ah, lupa kalau kita menikah gak ada yang tahu?" sepertinya ucapan Ivy mempengaruhi Edzard dengan bukti pelukan itu mengendur.
"Karena kamu memaksa maka aku akan bangun dan sekarang laksanakan persyaratan ku waktu itu," ucap Edzard datar.
Ivy menelan saliva kasar karena dirinya sama sekali tak pernah membaca map terkutuk itu.
"Aku-."
Terlambat, sepertinya Edzard menyadari bahwa Ivy sama sekali tidak mengetahui persyaratan darinya. Di lahap dengan rakus bibir yang sudah menjadi candu dengan tangan Edzard sudah menelusup masuk ke baju tidur Ivy.
Kepalanya kembali turun bersama kecupan dan ciuman panas di leher lalu tangan Edzard lihai membuka kancing baju tidur Ivy.
"Kak."
Untuk sesaat Edzard menghentikan menatap Ivy. "Aku gak akan sejauh itu."
Tanpa menunggu jawaban, Edzard kembali menguasai dua aset bagai buah pepaya yang sudah menantang di depan nya.
Suara lenguhan Ivy mampu membuat bi Ra hi nya semakin tinggi. Dengan rakus ia lahap kedua aset itu bergantian.
Di dalam celana keturunan rudal Amerika tersebut semakin sesak. Edzard sudah tak tahan langsung menghentikan permainan demi menghindari hal yang belum siap mereka jalani.
Di tutup tubuh Ivy setengah polos karena ulahnya. Tatapan mereka bertemu. Tetapi melihat tatapan Ivy seperti memendam kekecewaan membuatnya bertanya.
Tentu saja ia tahu bila Ivy kecewa karena dirinya menghentikan permainan di tengah jalan, dapat ia rasakan bila Ivy tadi begitu menikmati.
"Mau aku bantu pelepasan?" tanya Edzard pertama kali bertanya lembut tak sedari seperti biasanya.
Ivy mengangguk malu menyembunyikan wajah di balik selimut dan itu membuat Edzard gemas langsung membuka kaos dalaman dan celana pendek, menyisakan celana boxer pendek menyerupai cela na da lam.
Edzard menyibak selimut hingga teronggok ke lantai.
Akhirnya Edzard mengulangi permainan. Tidak ada permukaan kulit Ivy yang tak lepas dari kecupan ataupun tanda cinta yang ia ciptakan selain bagian inti Ivy.
Keduanya sudah polos kecuali inti keduanya. Sungguh Edzard begitu tersiksa karena di dalam sana sudah sangat ingin merasakan pelepasan.
Entah dorongan dari mana, dicoba menggesek-gesek bagian intinya ke milik Ivy.
Sial, mengapa begini saja begitu nikmat?
Entah dorongan darimana ia terus menggerakkan pinggulnya sembari menatap Ivy yang juga menatapnya. Suara mereka bersahutan sebagai tanda saling menikmati.
Sungguh ini adalah pengalaman pertama mereka walau belum sempurna namun dapat memuaskan keduanya.
"Iivvyyy..," racau Edzard sesaat akan merasakan pelepasan.
"Kak Ed," begitu juga Ivy merasakan hal yang sama.
Tubuh keduanya menegang merasakan cairan itu tumpah dan membasahi celana boxer juga milik Ivy. Edzard berguling di sebelah Ivy.
Untuk sesaat mereka hanya diam menatap langit-langit dengan nafas yang masih memburu. Tangan Edzard menggenggam tangan Ivy.
"Aku janji akan menyelesaikan masalahku dengan Bella. Dan itu bukan sekedar janji namun aku akan membuktikan padamu," ucap Edzard sungguh-sungguh.
"Jangan kecewakan aku."
❤️
TBC