Merayu Guru Keponakanku

Dias dengan muka sombong dan angkuh melenggang masuk ke ruangan kepala sekolah setelah membuka kasar pintu ruangan itu.

"Aku mempunyai bukti kuat jika kamu telah berselingkuh dariku dan menjadi simpanan suami salah satu wali murid sekolah ini. Tak usah berusaha mengelak, bukti berbicara. Mau mengelak pun percuma karena foto itu dengan jelas membuktikan kamu dibawa ke hotel beberapa hari yang lalu. " seringai Dias sambil memperlihatkan foto-foto dimana Sarah sedang berjalan di gandeng oleh Abimanyu memasuki hotel tempat diselenggarakannya pesta salah satu rekan kerja Abimanyu.

"Foto-foto ini menjadi saksi bahwa betapa murahannya dirimu. Terbukti jika selama ini kamu telah mengkhianati aku, menjalin hubungan dengan lelaki itu dibelakangku." ucap Dias menggebu-gebu.

Sarah hanya menggelengkan kepalanya dan memberikan Dias senyum sinis. Dia tak menyangka jika ternyata ada yang melihat bahkan memfoto dirinya dan Abimanyu tengah memasuki hotel. Sarah menduga jika Dias lah yang telah menyebarkan berita miring tentang dirinya pagi itu.

"Aku bisa saja menemukan dan menuntut orang yang menyebarkan berita ini, dengan syarat kamu harus kembali menjadi kekasihku kembali. Aku ingin agar kita kembali seperti dulu lagi. Kamu tinggalkan lelaki itu dan jangan pernah lagi menemuinya baik itu di sekolah atau di mana saja. Kamu hanya milikku seorang Sarah. Ingat jika bukan karena aku yang memasukkan lamaran kerjamu dan memohon pada headmaster untuk menerimamu sebagai salah satu pendidik di sekolah ini, dapat dipastikan adikmu putus sekolah dan nenekmu mati cepat karena tidak ada makanan yang bisa di konsumsi. Jadi kamu harus mau kembali kepadaku." ancam Dias.

"Jika aku tetap tak mau kembali kepadamu, apa yang akan kamu lakukan ?" tanya Sarah.

" Tentu saja aku akan menghancurkan reputasimu dan meminta dewan sekolah agar memecatmu tanpa pesangon, juga memberitahu teman-temanku yang bekerja di yayasan dan sekolah yang lain agar memasukkan namamu kedalam daftar hitam. Kamu akan kesulitan mencari pekerjaan." ancam Dias lagi.

Braaakk...

Pintu ruang kepala sekolah kembali terbuka dengan kasar, kali ini pelakunya Abimanyu. Sanjaya terlonjak kaget melihat kedatangan lelaki yang ada di dalam foto yang ditunjukkan oleh Dias. Dia mengenali Abimanyu sebagai salah seorang wali dari Bagas, salah satu anak didik Sarah. Dia juga mengenali Abimanyu sebagai salah satu donatur tetap yang cukup berpengaruh terhadap segala keputusan di sekolah yang dia pimpin.

Abimanyu dengan muka garang menyambar kerah baju Dias dan mengangkat tubuh Dias sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Dias dan berkata pelan penuh penekanan.

"Lelaki tulang lunak, berani-beraninya kamu menyuruh orang untuk menyebarkan berita miring tentang aku dan Miss Sarah. Pengecut kamu, kamu pikir aku bakalan tinggal diam dengan segala fitnah yang kamu buat itu ? Kita lihat nanti siapa yang akan tertawa dan siapa yang akan menangis di kemudian hari."

"Lepaskan aku lelaki berrrengseeeeeeekkkkkkkkk, semua orang sekarang tau jika perempuan yang kamu bela sekarang bisa di booking dan di pakai untuk sendiri ataupun ramai-ramai. Kamu sudah memakai dia kan ? Bagaimana rasanya ? Legit ? Bikin ketagihan kan ?" ucap Dias lantang karena melihat jika di ambang pintu ruangan kepala sekolah yang terbuka terdapat banyak mata yang melihat dan telinga yang mendengarkan pertengkaran ini.

Bug..

Tinju Abimanyu melayang mengenai pipi Dias dan hampir membuat copot beberapa gigi Dias. Belum sempat Dias membalas bogem dari Abimanyu, kini pipinya terasa panas akibat tamparan keras yang dilakukan oleh Sarah.

Plak.. plak.. plak.. plak

Empat tamparan mendarat dengan keras di pipi Dias. Bukan main marah dan malunya Dias ketika mengetahui jika yang menamparnya itu Sarah.

"Sarah, kamu berani menamparku ? Setelah yang kamu lakukan bersama lelaki ini ? Kamu tau siapa dia dan bagaimana kelakuannya diluar sana ? Dia dengan sering bergonta ganti pasangan kencan, pacarnya menyebar dimana-mana. Mantannya tersebar di seluruh penjuru kota. Dan kamu adalah wanita bodoh dan tolol kesekian ratus yang jatuh ke perangkap rayuan maut dia. Kamu meninggalkanku demi mendapatkan sedikit pemasukan dengan menjual diri kepada lelaki ini ? Sementara aku yang telah memberikanmu kehidupan yang layak untuk keluargamu, mengangkat derajat keluargamu sekarang kamu lepeh dan kamu tinggalkan. Perempuan macam apa kamu ini ?" ucap Dias sambil menunjuk Sarah dan Abimanyu.

"Cukup Dias, ini sekolah bukan pasar atau teras tetangga, jika kamu tidak menghargaiku diluar sana , aku tidak keberatan. Tapi disini aku adalah pengajar keponakanmu. Jangan membuat rusuh dan tolong jaga omonganmu." ucap Sarah tegas menahan emosinya yang sudah sampai ke ubun-ubun.

"Sarah, sebaiknya kamu tinggalkan lelaki model begini, putuskan hubunganmu dengan lelaki seperti dia. Aku bersedia menjadi kekasihmu dan akan melindungimu dari dia, bagaimana ?" tanya Abimanyu pada Sarah tanpa memperdulikan sekitarnya yang tersentak kaget mendengar perkataan Abimanyu.

"Tidak ada syarat apapun, kamu hanya tinggal mengangguk menyetujui permintaanku, selebihnya biar aku yang bereskan. Juga tentang kejadian ini dan berita tak benar tentangmu yang tersebar pagi ini, akan aku selidiki dengan tuntas siapa yang menyebarkannya. Kamu hanya tinggal mengangguk dan semua akan beres," sambung Abimanyu.

"Ingat Sarah, nasib dan masa depan adik laki-lakimu dan juga nyawa nenek kesayanganmu ada ditanganku. Kembali padaku atau nyawa mereka melayang , pilihlah !" ancam Dias sambil menyeringai.

"Berani kamu menyentuh mereka sehelai rambut saja, kamu akan merasakan amukanku Dias,"

"Mangkanya kamu kembali padaku, aku akan berubah dan memberikan kamu semua yang kamu mau, termasuk mencukupi semua kebutuhan hidupmu dan juga keluargamu. Kamu pasti melihatnya kan ? Dengan posisiku sebagai pewaris utama perusahaan ayahku, tentu saja akan membuatku bisa memanjakanmu sepanjang hidupmu. Kamu hanya tinggal menuruti semua keinginanku, maka aku jamin hidupmu dan juga keluargamu pasti bahagia dan bergelimang harta." pamer Dias.

Sanjaya yang sedari tadi hanya bisa diam tanpa bisa menyela pembicaraan mereka, menghela nafas panjang dan memijat pelan keningnya. Maksud hati ingin menindaklanjuti dan menyelesaikan juga mencari tahu kebenaran tentang gosip yang dia dengar pagi ini secara langsung pada Sarah, sekarang malah dirinya dibuat pusing dan pening dengan pertengkaran antara ketiga orang ini. Malah sekarang ujung-ujungnya menjadi saksi permohonan antara Dias dan Abimanyu yang meminta Sarah untuk menjadi kekasih mereka.

"Kamu harus menjadi kekasihku kembali, ingat.. nama baikmu ada di tanganku. Aku juga akan lebih perhatian kepadamu. Kita akan memulai hubungan kita dari awal lagi. Jadi kamu mau kan kembali padaku ?" ucap Dias penuh harap tanpa memikirkan luka dihati Sarah yang telah dia torehkan selama ini.

"Lebih baik kamu tinggalkan saja dia, lelaki yang mempunyai perangai kasar macam dia tidak akan berubah dalam sekejap mata. Apakah kamu tidak ingin lepas dari dia ? Walaupun dia berkata akan berubah tetapi pada kenyataannya dia hanya akan berubah di awal-awal saja , sesudahnya pasti dia kembali ke setelan awal. Tinggalkan lelaki macam itu Sarah, lebih baik kamu menjalin hubungan denganku." ujar Abimanyu.

" Miss Sarah, sudah waktunya anda kembali ke kelas. Urusan ini akan saya selidiki, benar atau tidaknya berita yang beredar diluar sana, saya harap tidak mengganggu kelangsungan proses belajar anak didik kita. Silakan Miss Sarah kembali ke kelas, dan untuk Pak Dias dan juga Pak Abimanyu silakan keluar dari ruangan saya, saya perlu menyelesaikan pekerjaan saya yang menumpuk" usir Sanjaya dengan halus.