Seorang pemuda yang berasal dari tanah bawah berpindah menuju ke tanah atas atau Alam Dewa.
Semua itu di lakukan selain karena peningkatan kekuatan nya, juga karena ingin membalas dan menaklukkan para Dewa yang selama ini telah memburu nya.
Pemuda itu berniat membalas para Dewa yang telah membuat nya tersiksa dalam pelarian selayaknya seorang kriminal.
Apakah pemuda itu mampu menaklukkan sembilan tanah Dewa dengan segala penguasa nya? ikuti terus kisah perjalanan pemuda bernama Yuang Fengying.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sigi Tyo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
34. Melawan anggota Tujuh Pedang Menari
Yuang Fengying sedikit banyak mulai memahami bagaimana cara mendapatkan poin dalam turnamen kali ini.
Yakni bertarung mengalahkan lawan maka mendapatkan poin, atau mengalahkan lawan yang sudah memiliki poin lalu mencuri poinnya.
Itu terlihat simpel namun juga butuh perhitungan dan kehati-hatian, mungkin saja dari ribuan peserta yang ada disini, ada yang lebih kuat dari nya, itu berbahaya.
Apalagi bagi yang memiliki kelompok dan mereka bertarung secara keroyokan, pasti kans untuk menang jauh lebih besar.
Yuang Fengying harus pintar pintar dalam memilih lawan.
Pemuda itu terus bergerak meninggalkan perbatasan rawa rawa itu, dan beberapa ratus langkah kemudian, pemuda itu kembali merasakan lentera kunang kunang nya berkedip.
Yuang Fengying segera mendekati arah yang di tunjukkan oleh lentera kunang kunang itu.
Rupanya di sana sudah berdiri seseorang yang terlihat menunggu sesuatu.
"Akhirnya ada juga yang datang." kata seorang pria dengan penuh percaya diri dan tersenyum kemenangan.
Pria itu berusia empat puluhan tahun, memakai baju dengan simbol pedang dan menyelipkan beberapa pedang di punggung nya, Yuang Fengying tahu jika lawannya kali ini berasal dari kelompok Tujuh Pedang Menari.
"Nak, serahkan lentera kunang kunang mu, dan pergilah kembali ke tanah Yi." pria itu berkata dengan acuh tak acuh, memindai kultivasi Yuang Fengying yang hanya di alam Transendensi Menengah puncak, pria itu berkata sambil memalingkan muka nya.
Baginya, kultivator lain yang di bawah alam kultivasi nya hanyalah sampah.
"Mengapa anda sangat percaya diri berkata demikian?."
Pria itu menoleh, menatap Yuang Fengying dengan sedikit kemarahan, "Tentu saja.. karena kau sampah..!."
"Benarkah..? Hanya karena kultivasi ku di bawah mu lalu kau menganggapnya sampah?."
"Ha..ha.. Tentu saja benar demikian." pria itu tertawa dan meledek dengan jijik.
"Jika anda ingin bertarung, maka bertarung saja, kenapa masih banyak bicara? Biar tahu siapa yang sesungguhnya sampah di sini." Yuang Fengying membalas nya tanpa ekspresi apapun.
"Cuiih..!, di kasih hati minta jantung..!." pria itu menggeram, lalu melesat sambil menghantam ke arah Yuang Fengying.
Slaaash..!
Tinju pria itu melesat dengan meledakan energi kekerasan logam, berniat menghajar ke arah pemuda itu.
Udara langsung berderak dan memuai, saat lesatan energi menerjang ke arah Yuang Fengying.
Pria itu berada di ranah Alam Transendensi Tinggi puncak, dan dia begitu meremehkan kekuatan lawannya, dia merasa yakin hanya dengan serangan tangan kosong nya maka akan memukul mundur lawannya.
"Ledakan Tujuh Gelombang..!."
Yuang Fengying juga mengayunkan tangannya, sebuah cetakan gambar tangan yang tercipta dari energi yang di bentuk nya, melesat.
Weeeng...!
Gambaran kepalan itu bertubrukan dengan lesatan energi lawan.
BLAAM...!!
Ledakan cukup keras terdengar dari benturan dua energi tersebut.
Dua petarung itu bergetar, kultivasi yang berbeda nampak nya tak menjadi pengaruh dalam pertukaran serangan tersebut.
"Eh..?!." pria dari kelompok Tujuh Pedang Menari tersentak kaget sejenak.
Mungkin dirinya tak mengira jika serangan nya akan mampu di tandingi lawannya.
"Punya kemampuan juga rupanya, huh..." pria itu mendengus pelan, lalu melambaikan tangannya, dan sebuah bilah pedang melesat dari punggung nya.
Rupanya pria itu memutuskan akan bertarung menggunakan senjata.
"Satu Pedang Menari..!."
Pedang itu langsung melesat ke arah Yuang Fengying dan menyerang nya.
Nampak nya pria itu mulai memainkan jurus andalan dari kelompok nya.
Pria itu memainkan pedang bahkan tanpa menyentuhnya.
**
Di alam domain di sisi yang lain.
Terlihat beberapa orang sudah berkumpul, mungkin sekitar sepuluh orang, itu adakah kelompok dari keluarga Wei.
Keluarga Wei total mengirim seratus anggota keluarga nya, dan saat ini sepuluh orang sudah menemukan anggota lainnya.
Keluarga Wei cukup banyak mengeluarkan modal dalam turnamen kali ini, mereka membekali semua anggota kelompok nya dengan keping kristal tertentu yang memiliki fungsi bisa mendeteksi sesama nya.
Dan instruksi dari para petinggi mereka, agar menghindar dari lawan terlebih dahulu, untuk kemudian memfokuskan diri mencari sesama anggota.
Maka tak heran, kelompok keluarga Wei mampu menemukan sesama nya dengan lebih cepat, jika di bandingkan kelompok lainnya.
"Saat ini kita ada sepuluh orang, saatnya mencari poin sambil mencari anggota keluarga lainnya." kata seorang wanita bernama Wei Yun
Wei Yun adalah nona muda dari keluarga Wei dengan garis keturunan utama.
Wanita muda itu mulai memimpin anggota keluarga Wei lainnya yang sudah di ketemukan nya, bergerak mencari mangsa sambil mencoba menemukan anggota keluarga lain nya.
Selain keluarga Wei yang sudah mulai menunjukkan keberadaan nya, ada juga kelompok Lembah Urat Naga di tempat yang berbeda beda juga sudah membentuk kumpulan, meski satu kumpulan nya tak lebih dari lima orang.
Dengan membentuk kumpulan maka jelas mereka bisa menjebak sasaran dengan lebih mudah.
Kelompok Lembah Urat Naga juga menargetkan peserta yang bergerak sendirian.
**
Pria dari kelompok Tujuh Pedang Menari sudah mengeluarkan empat pedang dari punggung nya.
Empat pedang menari nari dan menyerang Yuang Fengying dengan ganasnya.
Rupanya setelah bertarung beberapa jurus, pria tak mampu menaklukkan lawannya dengan hanya satu atau dua pedang, maka kini pria itu sudah memainkan empat pedang nya.
Pria itu memainkan senjata itu dan terus mengurung Yuang Fengying.
Empat pedang yang melayang di udara silih berganti menyerang Yuang Fengying dari berbagai arah.
"Menyerah lah anak muda, maka kau tak akan celaka, dan hanya kehilangan lentera kunang kunang saja." sambil mengendalikan empat pedang, pria itu menyerang psikologi Yuang Fengying dengan kata kata nya.
Berharap lawan gentar dan menyerah.
Yuang Fengying tak membalas atau menjawab apapun, pemuda itu tengah mencoba memahami permainan pedang lawan, namun itu sungguh tak mudah.
Entah bagaimana pria itu memainkan empat pedang itu tanpa menyentuhnya sedikit pun, itu yang membuat Yuang Fengying keheranan.
Meski jika Yuang Fengying berniat, semua serangan empat pedang itu bisa langsung di hancurkan dengan permainan guyuran Tombak Dewa.
"Lima Pedang Menari..!." pria itu kembali berteriak, saat empat pedang yang di mainkan nya tak mampu menembus pertahanan lawannya.
Sementara Yuang Fengying menghadapi pedang yang menari itu dengan dua pedang di tangan kanan dan kiri nya.
Pedang Pelangi dan pedang Halilintar sudah di mainkan untuk meredam serangan hebat lawannya.
Namun Yuang Fengying juga belum mengeluarkan jurus Tarian Naga Foniks untuk menebas lawannya.
"Keluarkan sisa pedang mu, jika anda ingin segera menyelesaikan pertarungan ini." pancing Yuang Fengying yang ingin mempelajari jurus unik tersebut.
Pria dari kelompok Tujuh Pedang Menari semakin muram wajahnya, pria itu jelas tak senang dengan lawannya.
Semula dia sangat yakin akan mudah mendapatkan poin, namun saat ini keyakinan itu mulai luntur.
"Tujuh Pedang Menari..!
Dua pedang yang tersisa langsung meloncat keluar dari sarung dan mulai membentuk formasi serangan yang kian mengerikan.
Aura kekuatan yang terpancar kini sangat mengerikan, seakan itu memang formasi asli dari serangan tersebut.
Entah bagaimana mengerikan nya jika jurus itu di mainkan oleh orang terbaik dari kelompok ini.
Merasakan kekuatan mengerikan dari tekad pedang lawan, Yuang Fengying langsung mengganti senjata nya dengan tombak.
"Guyuran Tombak Dewa..!." begitu Yuang Fengying mengeluarkan senjata itu dan memainkannya, aura kekuatan pedang yang mengelilingi nya perlahan tergerus dan buyar.
Yuang Fengying mengayunkan senjata tombak itu untuk menebas, menusuk dan memotong ke segala arah, membuat tujuh pedang yang menari langsung hancur formasi nya.
Pria dari Tujuh Pedang Menari terkejut saat energi tekad pedang nya hancur.
Gelombang energi tombak menghancurkan kekuatan formasi pedang nya begitu saja.
"Hujan tombak menerjang bumi..!." Yuang Fengying menusukkan tombak setelah melompat ke udara.
Ratusan gambaran tombak menghujani pria dengan tujuh pedang di sekeliling nya.
BAAM..!
BAAM..!!
Ledakan ledakan terdengar susul menyusul, kala energi tombak itu membombardir pria itu.
Alam terguncang dengan hebat, saat energi tombak menghujani dan menenggelamkan pria itu.
Debu berterbangan diantara cekungan kawah yang tercipta di sana.
Beberapa saat kemudian debu mulai menghilang, begitu juga dengan pria yang menjadi lawan Yuang Fengying, hanya menyisakan tujuh pedang yang tergeletak sembarangan dan lentera kunang kunang.
Pria itu entah mati atau terkirim keluar dari alam domain.
hancurkan semuanya thor
..ambil semua hartanya, ,agar yuang fengying semakin kuat. ...
semangat thor 💪💪