NovelToon NovelToon
TERJERAT NIKAH GANTUNG

TERJERAT NIKAH GANTUNG

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Perjodohan / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.2M
Nilai: 4.8
Nama Author: Ramanda

Haniah Az-Zahra, gadis berusia 21 tahun, yang selalu menutupi kecantikannya dengan cadarnya. Haniah memiliki sifat pemalu dan selalu taat kepada Rabbnya. Haniah juga terkenal sangat baik pada siapapun. Hingga banyak para pria yang menjadi penasaran padanya.

Namun sayang ternyata ia sudah berstatus menikah di KTPnya. Walaupun ia tak pernah tahu lagi bentuk suaminya sekarang. Karena saat Haniah menikah masih berumur 12 tahun. Dan itu terjadi karena orang tuanya terikat oleh sebuah janji pada seorang sahabatnya, dan karena anak teman Ayahnya itu yang bernama Atha Hafizh Alfarezi, itu hendak melanjutkan pendidikannya diluar negeri, Membuat sang Ayah mendesak anaknya untuk menikahi Haniah terlebih dahulu, dan pernikahan gantung pun akhirnya di alami oleh Haniah.

Setelah 9 tahun berlalu, Atha Hafizh Alfarezi yang kini berusia 27 tahun itu pun telah berubah menjadi pria tampan, yang akhirnya ia telah kembali ke negaranya. Namun kembalinya dia tidak seorang diri, melainkan bersama seorang wanita cantik nan seksi.

Bagaimana kisah kelanjutan pernikahan Haniah..?
Yuk kepoin ya guys 🙏😉 Jangan lupa tinggalkan jejaknya ya juga di jadikan favoritnya juga oke 😉🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ramanda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SABARLAH MENANTINYA.

Keesokan paginya, jam 04:30.

Terlihat Abimanyu, yang bersiap untuk pergi ke mesjid. Ia bermaksud ingin mengajak Atha kemesjid yang tidak berapa jauh dari rumahnya. Namun yang ditunggu-tunggu tak kunjung muncul. Membuat ia penasaran apakah menantunya itu sudah bangun atau belum.

"Niah, panggillah suami kamu, Apakah dia nggak sholat dimesjid Nak?" tanya Abimanyu, pada Haniah, yang masih dikamar ibunya.

Mendengar, pertanyaan sang Ayah, nampak Haniah bingung untuk menjawabnya. Karena selama ini ia memang tak pernah melihat suaminya itu ke mesjid, padahal jarak mesjid dengan rumah mereka sangatlah dekat. Namun Atha tak pernah mendatangi mesjid tersebut.

"Eh, Niah nggak tahu Yah," jawabnya terlihat gugup.

"Panggil dong Nak, mungkin Suami kamu ketiduran kali," ujar Sang Bunda, membuat Haniah semakin bingung. Karena tidak mungkin ia membantah sang ibu bila tidak ingin ketahuan, kalau dirinya sedang menghindari Atha.

"Baiklah Bunda, Niah panggil bang Hafizh dulu ya," balas Haniah, yang terlihat langkah begitu berat.

"Pergilah Nak,"

Haniah pun beranjak pergi menuju kelantai dua tempat suaminya berada. Ada perasaan takut, saat ia semakin mendekati kamarnya. Setibanya didepan pintu, Haniah pun terdiam sejenak. Ia terlihat bingung, namun karena sang Ayah sudah menunggu, akhirnya ia memberanikan diri untuk mengetuk pintu kamar.

Tok..tok..tok...

Pada awalnya, tidak ada jawaban dari dalam. Dan Haniah kembali mengetuk pintunya lagi, dan tak berapa lama pintu pun terbuka. Terlihatlah olehnya wajah Atha yang terlihat kusut, nampak sekali ia kurang tidur.

"Niah! Ada apa Niah?" tanya Atha, dengan suara ciri khas orang bangun tidurnya.

Mendengar namanya disebut untuk pertama kalinya, membuat Haniah, sedikit gugup. "I-itu Bang, um.. Abang di tunggu Ayah di bawah, mau diajak kemesjid. Apakah Abang bersedia?" ucapnya yang terlihat ia tak berani menatap wajah Atha lagi.

"Eh, iya aku bersedia, tapi Niah, aku nggak punya baju untuk sholat," balas Atha, berkata apa adanya.

"Oh ya sudah nanti coba Ana lihat di kamar Bang Pian, dia pasti punya Baju Koko, Abang pergi bersih-bersih aja dulu, biar Ana ambil bajunya ya," ujar Haniah, terdengar lembut, membuat hati Atha tiba-tiba bergetar.

"Eh, terimakasih Niah," ucap Atha, terlihat senang karena ia merasa Haniah tidak membencinya.

"Ya sudah, Ana kekamar bang Pian dulu ya, Assalamu'alaikum," ucapnya lalu ia pun langsung pergi tanpa menunggu jawaban salamnya dari Atha.

"Wa'alaikumus salam," balas Atha, yang terlihat masih melihat kepergian Haniah. Sembari ia tersenyum tipis. "Syukurlah Bidadariku tidak membenci Aku," gumamnya senang, Lalu ia pun langsung bergegas cepat kekamar mandi, untuk membersihkan dirinya. Sepuluh menit kemudian, pintu kamarnya kembali di ketuk kembali.

"Eh, Bidadariku kembali lagi," gumamnya terlihat begitu senang. Dan ia pun langsung bergegas membuka pintu kamarnya.

Saat pintu telah terbuka, Atha malah terlihat kaget dan sedikit kecewa. Karena ternyata yang mengetuk pintunya itu bukanlah Haniah.

"Pian!" sentaknya saat ia melihat seorang Pria dengan membawa sebuah baju Koko berserta kain sarung, untuk perlengkapan sholatnya.

"Kata Dek Hani, kamu membutuhkan ini ya?" kata Pria yang dipanggil Pian itu.

"Eh, Iya, soalnya Hani lupa membawakan aku baju kokonya," balas Atha, memberi alasan agar mereka tidak curiga kalau dirinya memang sudah mulai menjauh dari Rabbnya, semenjak ia berada di luar negeri.

"Oh ya sudah pakailah ini, kebetulan ini belum aku pakai sama sekali kok," ujar Pian sembari ia menyerahkan baju Koko, dan sarungnya pada Atha.

"Terimakasih Pian, maaf aku sulit memanggilmu Abang, karena selain kita seumuran, kita jugakan teman. Jadi kamu tidak marahkan Pian kalau aku tetap memanggilmu Pian." ucap Atha, yang terlihat sedikit tidak Enak pada Pian yang ternyata ia adalah Abang kandungnya Haniah.

"Santai saja bro, ya sudah cepatlah pakai, karena sebentar lagi azan subuh tuh, kami tunggu kamu dibawah" ujar Pian sembari ia melangkah pergi dan menurunin anak tangga.

Sedangkan Atha kembali masuk ke kamarnya dan bersegera memakai baju kokonya. "Hah, aku pikir Hani, kenapa bukan dia yang datang?" gumamnya sembari ia memakai sarung dan baju Koko.

" Sabarlah Atha. Sabarlah menantinya! Nanti juga kamu bakalan bisa melihat bidadarimu lagi. Untuk sekarang ini kamu harus ekstra bersabar, seperti dia yang bersabar menanti kamu, selama sembilan tahun. Namun kesabarannya, malah kamu balas dengan pengkhianatan. Jadi jangan kecewa bila saat ini ia sedikit membencimu," batinnya sembari ia berjalan melangkah keluar dari kamarnya, dan menuruni anak tangga.

Sesampainya dibawah ia sudah ditunggu oleh Abimanyu dan Haspian. Yang keduanya sudah terlihat rapi dan tinggal menunggu dirinya. Melihat Atha, datang Abimanyu langsung bangkit dari duduknya. Begitu juga dengan Haspian.

"Kamu sudah siap Nak?" tanya Abimanyu, setelah Atha, didekatnya.

"Alhamdulillah sudah Yah," balas Atha dengan sopan.

"Alhamdulillah, ayo kita berangkat."

"Mari Yah." balas Atha. Lalu mereka akhirnya pergi menuju kemesjid untuk melakukan sholat berjamaah subuh. Di sebuah mesjid yang tidak berapa jauh dari rumah Abimanyu.

Setelah sholat berjamaah selesai, mereka tak langsung pulang. Karena Abimanyu sempat memperkenalkan menantunya itu pada teman-temannya, dan mereka sempat mengobrol sejenak, sampai hari mulai terlihat terang mereka akhirnya berpamitan pulang.

Sesampainya di rumah, mereka disambut dengan harumnya aroma masakan yang dari wanginya pasti sangat sedap. Membuat siapapun yang menciumnya pasti akan lapar.

"Wah ini pasti yang memasaknya Hani, ugh bikin perutku lapar saja sih," ujar Haspian, saat mereka memasuki rumah.

"Hahaha, Ayah juga, ya sudah kalian pergilah ganti pakaian, setelah itu kita sarapan bersama," ujar Abimanyu, pada Atha dan Haspian.

"Baiklah Yah," balas keduanya secara bersamaan. Lalu keduanya pergi kekamar masing-masing.

Atha terlihat begitu terburu-buru menggati pakaiannya, karena ia ingin secepatnya bisa melihat, istri cantiknya lagi. Saking terburu-burunya ia mengganti pakaiannya. Sampai ia tak menyadari kalau baju kaos yang ia pakai, ternyata terbalik. Sehingga saat ia sudah berada diruang makan semua mata langsung tertuju kepadanya, sambil tersenyum, termasuk Haniah.

Atha, yang mendapatkan perhatian, menjadi salah paham. Karena ia berpikir kalau senyumannya Haniah, memang khusus untuknya. Namun saat melihat semuanya yang terlihat sedang menahan tawanya, membuat Atha penasaran.

"Ada apa Yah? Mengapa Ayah menahan tawa?" tanyanya terlihat penasaran.

"Hehm.. Nak, Ayah tahu kok, kalau masakan istri kamu tidak ada duanya. Sehingga kamu pasti tidak sabaran ingin segera makannyakan? Tapi nggak harus berpakaian terbalikkan gitu jugakan Nak," ujar Abimanyu, terlihat menahan tawanya. Mendengar perkataan Abimanyu spontan Atha melihat bajunya.

BLUUS..wajahnya langsung memerah menahan malu.

"Eh, hehehe.. ini tren baru Yah," dalih seraya menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

...┈┈••✾•◆❀◆•✾••┈┈...

JANGAN LUPA DUKUNG AUTHOR TERUS YA Guys..🙏🥰 Bonusin author dong dengan VOTEnya, jangan pelit yaa😉 dan jangan lupa juga ya berikan LIKE, Hadiah, Bintang 🌟 serta komentarnya ya guys Biar novel ini bisa bersinar 😉 Oke guys 🥰 Syukron 🥰😘.

1
Heryta Herman
wah wah pak hafidz..jngn anggap rwmwh pada orang lain pak...sombong sekali dirimu...jngn liat luaran nya saja pak hafidz..yg anda sombongkan bukan milikmu hukan anda ygmencari atau mendptkan harta itu..ingat pak hafidz..dia tas langit masih ada langit..sifat dan kelakuanmu ga berubah ya pak...
Nikma: Permisi kakak Author ..

Halo kak reader, kalau berkenan boleh mampir novel aku juga ya 'Kesayangan Tuan Sempurna' ..
Terima kasih😊🙏
total 1 replies
Heryta Herman
fahmi menantu idaman boss mafia nii..
ayo semangat thor....
lanjut...
Wijiyanti Solo
seharusnya klau manggang tu y manggang aja jgn libat kan Msalah pribadi gtu trs klau bisa jgn ana atau apa lha bhsanya pkai kamu atau aku gtu gk semua yg BCA NT nya kak thor orang muslim
Heryta Herman
modusmu fahmi fahmi...
takut kena tikung ya..
cuuus lah...
Wijiyanti Solo
y thornya tega buat bgtu ap gk kasihan m hani yg Sholehah sehrusny dipisahkan gtu sama manusia iblis itu
Wijiyanti Solo
diawal baca aj ketiknya udah pribet bnyak Typo n gk nyambung gimana bab selanjutnya
Heryta Herman
Atha laki" plin plan...
liat wajah hani yg cantik,baru bilang cinta,sayang...kemaren" ngapain kamu atha.
lelaki jenis sprti ini yg hanya memandang fisik,tdk layak di cintai...
lia rahma
Luar biasa
Eity setyowati
mksh banyak ilmu yg aku dapat setiap baca karyamu
Eity setyowati
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
puasa lagi ya siotong
Eity setyowati
hafist semangat dong denger penjelasan hani biar cepet keluar dedeknya he he he
Eity setyowati
lha katanya anak pondok.kok dimulai ndk pakai sholat sunah ya
Eity setyowati
beruntungnya bos mafia mendapat menantu yg sholih
Eity setyowati
wah ternyata mafia juga berhati lembut lho tau apa itu artinya mahar fahmi
Eity setyowati
waduh pak ustad mertuanya mafia he he
Eity setyowati
KEREN
Eity setyowati
demi keamanan kamu hani karena siadam bermaksud jelek sm kamu
Eity setyowati
itu obsesi bukan cinta
Eity setyowati
akhirnya
Eity setyowati
hafis buka harta karun
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!