sudah lima tahun menjalani biduk rumah tangga tapi tak cukup bagi Ayumi meluluhkan hati suaminya Dirga yang telah terpaut dengan kekasihnya.
"semoga kamu bahagia dengan pilihan mu mas, sekarang aku mundur dan membiarkan mu bersatu dengan kekasih mu yang begitu kamu agung-agungkan".
"terimakasih selama lima tahun lebih ini telah sabar membersamai ku walau namaku tak pernah ada di hatimu".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Moms Al, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20
Setelah kepergian pasangan suami istri itu, Mira langsung meminta maaf pada Ayumi karena tidak enak hati.
"maafkan kelakuan istri Dirga yah nak, mama merasa malu sekali". Ujar Mira memegang tangan Ayumi. apalagi dulu dia begit membela Dirga ketika belum mengetahui kenyataan nya dan sekarang dia benar-benar malu pada mantan menantu nya itu.
"mama tidak salah kok, jadi tidak perlu minta maaf". Jawab Ayumi dengan senyum hangat nya.
Haris menghela nafas panjang. "sudah ma, mama tidak perlu memikirkan anak durhaka itu. Kita makan malam saja mungkin makanan yang kalian masak tadi sudah dingin".
Mira mengangguk kemudian mereka beranjak dari sana menuju kemeja makan karena sedari tadi makanan sudah tersaji tapi mereka belum memakannya karena ada gangguan sedikit.
Kini Ayumi sudah berada dikamar dimana Dania sedang tertidur pulas, sebenarnya dia tidak ingin bermalam tapi melihat anaknya yang tertidur begitu pulas membuatnya tidak tega karena takut tidur Dania akan terganggu.
Ayumi terpaku dengan tatapan lurus pada cermin dihadapannya, menatap wajahnya yang semakin hari semakin bersinar. Wajah yang dulu tanpa make up sedikit pun itu kini sudah berubah menjadi begitu cantik apalagi dasarnya dia memang sangat cantik.
Suaminya menikahi kekasihnya karena dulu pakaiannya begitu norak dan tidak modis dan juga dia jarang berdandan seperti Aruna. Tak jarang pria itu membandingkan nya dengan Aruna.
"Bu Ayumi ini sebenarnya cantik sekali tinggal perawatan setiap hari da juga sedikit polesan tipis akan membuat Bu Ayumi semakin bersinar.
Tunjukkan pada mantan suami ibu jika ibu bisa juga cantik dan modis, pasti dia akan menyesal telah mencampakkan ibu Ayumi dan juga tunjukan pada istrinya itu bahwa ibu lebih cantik darinya". Itulah kata-kata ibu Wulan yang terus terngiang-ngiang hingga dia mencoba merubah diri nya.
bukannya dia ingin menceritakan aib rumah tangganya yang telah hancur hanya saja saat itu dia sangat butuh uang nama nya masukan. apalagi ibu Wulan terlihat sudah sangat matang dan mampu memberinya nasehat-nasehat yang membangun. Hingga hatinya begitu lapang menerima semua takdir yang sudah ditentukan.
setelah puas menatap dirinya dan juga sudah memakai skincare yang memang disarankan oleh salon dari Bu Wulan, Ayumi ikut tidur disamping Dania sambil memeluk anak nya itu.
Tapi matanya sulit terpejam kal mengingat bagaimana putri kecilnya menangis sesugukkan saat mengatakan jika dia bertemu dengan papa nya.
"maafkan mama sayang, mama hanya bisa mengikuti akur yah sudah Tuhan tentukan. Semoga kamu bisa kuat walau tanpa papa mu". gumamnya terus mengelus pucuk kepala Dania sesekali dibubuhkan dengan kecupan di keningnya.
Tak lama akhirnya dia ikut terlelap juga hingga subuh menjalang akhirnya wanita itu bangun menunaikan sholat subuh.
Setelah melakukan kewajibannya dia keluar untuk membantu membuat sarapan pagi, ternyata didapur sudah ada pembantu yang tengah sibuk menyiapkan.
"ada yang bisa Ayumi bantu bi ?". Tanyanya menatap bahan masakan yang sudah dikeluarkan dari kulkas.
"ah non Ayumi, saya sampai kaget loh hehe". Ucap pembantu itu.
"maaf yah Bi".
"tidak apa-apa non".
Akhirnya mereka memasak bersama walaupun pembantu dirumah orang tua Dirga suda melarang tapi Ayumi tetap ikut membantu.
Setelah sarapan selesai semuanya makan dengan diiringi gurauan dari Dania, walaupun anak itu sempat masih sedih tapi Ayumi mencoba terus membujuknya.
"Kami pamit dulu pa, ma. sekalian aku mau antar Dania ke sekolahnya". Ujar Ayumi.
"nanti kapan-kapan kesini lagi yah, jangan sungkan". Balas Mira memegang tangan Ayumi yang hanya dibalas senyum oleh wanita itu.
"opa, Oma Dania pulang dulu yah nanti kita main bareng lagi". pamit Dania mencium tangan kedu orang tua Dirga.
"iya sayang, cucu opa sehat-sehat yah". Haris mengelus pucuk kepala Dania dengan penuh kasih sayang.
mereka akhirnya selesai berpamitan dan Ayumi mulai menjalankan mobilnya untuk mengantar Dania ke sekolah karena kebetulan dia telah membawakan seragam sekolah Dania ke rumah orang tua Dirga agar tidak pulang balik lagi.
Tak menunggu lama mobil mereka telah sampai didepan sekolah khusus anak-anak kecil , dania segera menyalim tangan Ayumi.
"Dania sekolahnya yang rajin yah sayang, dania harus jadi anda kuat". Kata Ayumi .
"iya ma, kalau begitu Dania masuk kesekolah dulu yah. Dadah mama". Anak itu langsung berlari masuk gerbang sekolah. Ayumi melihatnya terlebih dahulu sampai Dania sudah tidak terlihat lagi.
Mobil kembali melaju menuju ke rumahnya, setelah bercerai denga Dirga ayumi sudah mengambil pembantu karena sudah merasa sedikit sibuk apalagi sudah mulai terjun kembali ke butik nya.
dulu ketika masih menjadi istri Dirga wanita itu tidak pernah lagi ke butiknya karena hari-hari nya disibukkan oleh keluarga kecilnya.
"AYUMI..". teriak wanita yang sedang berdiri tak jauh dari rumah Ayumi.
Bersambung...