NovelToon NovelToon
MUSUH Tapi MENITIPKAN BENIH

MUSUH Tapi MENITIPKAN BENIH

Status: tamat
Genre:Tamat / Angst / Romansa / Penyesalan Suami / Terpaksa Menikahi Suami Cacat
Popularitas:8.9M
Nilai: 4.7
Nama Author: Pansy Miracle

Jessica Adams harus mengalami hukuman selama enam tahun lamanya di dalam penjara karena dianggap lalai dalam mengemudi mobil, hingga menyebabkan seorang model bernama Natasha Linzky meninggal dunia.

Kekasih Natasha, Axel Ray Smith, menaruh dendam luar biasa hingga memaksakan sebuah pernikahan dengannya yang saat itu dalam keadaan lumpuh. Siksaan tubuh dan jiwa menyebabkan Jessica akhirnya mengalami trauma dan depresi, bahkan Axel menceraikannya dan membuangnya begitu saja tanpa mempedulikannya.

Namun yang tidak diketahui oleh Axel adalah bahwa ia telah menitipkan benihnya pada seorang wanita yang ia anggap sebagai musuhnya. Apakah masih ada benang merah yang mengikat keduanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pansy Miracle, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KAMU MEMBENCINYA

“Bagaimana kerja sama kita dengan Tuan Park, Ric?” tanya Axel. Setelah dua hari meninggalkan perusahaan, Axel kini telah kembali.

“Semua berjalan dengan lancar, Tuan,” jawab Eric.

“Baiklah, kamu boleh pergi,” kata Axel.

Eric pun keluar dari ruangan, tanpa sadar bahwa sedari tadi Axel terus saja memperhatikannya. Axel menghela nafasnya pelan, ia masih tak percaya bahwa Eric telah mengkhianatinya.

Axel telah menerima tawaran Michael untuk memakai sahabat Michael sebagai asisten pribadinya. Hal itu karena Michael terus merasuki pikirannya bahwa Eric pasti telah memilihkan asisten pribadi yang nantinya bisa ia atur.

Namun, untuk mengikuti rencana Eric, maka Axel akan tetap melakukan interview pada semua kandidat yang dipilihkan oleh Eric.

**

Setelah melewati proses interview itu, Axel menyadari bahwa apa yang dikatakan oleh Michael benar adanya. Axel bahkan memeriksa lamaran yang masuk dan mencocokkannya dengan lamaran yang diberikan oleh Eric.

“Ia bahkan berbuat sejauh ini untuk terus membuatku ada di dalam pengawasannya. Apa dia akan terus mencari waktu yang tepat untuk menghabisiku? Aku tak pernah menyakitinya, ataupun Natasha, mengapa ia ingin menyakitiku?” gumam Axel yang masih saja bingung mengapa Eric begitu dendam padanya.

Eric masuk ke dalam ruang kerja Axel setelah pelamar terakhir keluar. Ia pun memberikan beberapa berkas yang perlu ditandatangani oleh Axel.

“Apa ada yang cocok dengan anda, Tuan?” tanya Eric.

“Tidak ada. Apa tidak ada lagi yang melamar?” Axel balik bertanya.

“Tak ada, Tuan. Hanya itu saja.”

Kamu membohongiku lagi, Ric. Apa sebenarnya tujuanmu? - batin Axel.

“Apa mau membuka lowongan lagi?” tanya Eric.

“Tak perlu. Aku akan menghubungi seseorang saja,” jawab Axel.

Jawaban Axel sungguh di luar ekspektasi Eric. Ia kira Axel tak ingin lagi membuka lowongan dan membiarkan Eric menjadi satu-satunya asisten pribadinya.

Di depan Eric, Axel menghubungi Michael dan meminta Michael memberitahukan pada sahabatnya untuk segera datang ke Perusahaan Smith.

“Siapa dia, Tuan?” tanya Eric setelah Axel selesai melakukan panggilan.

“Sahabat sepupuku,” jawab Axel. Sejak dulu, Axel audah menganggap keluarga Brown sebagai saudaranya juga dan Michael sebagai sepupunya.

Eric hanya menganggukkan kepalanya, tapi ia terus berpikir untuk membuat rencana agar yang nanti menempati posisi pengganti Jimmy, akan menjadi tidak betah.

**

Hari ini, Jessica melihat Jimmy tepat di hadapannya. Ya, Jessica lah yang mendekatinya. Ia mencoba untuk berdamai dengan ketakutannya. Selain itu, ia ingin berterima kasih pada Jimmy karena telah membawanya keluar dari mansion Axel.

“Nona …,” sapa Jimmy sambil menundukkan kepalanya.

“Panggil aku Jessica saja. Aku bukan majikanmu dan aku ke sini untuk berterima kasih padamu. Terima kasih sudah membawaku keluar dari sana, dari tempat mengerikan itu,” kata Jessica.

“Maaf.”

“Jangan meminta maaf padaku. Aku memang bersalah. Aku yang membuat kekasihnya terbunuh, memang sudah seharusnya ia membenciku. Hanya saja, mengapa ia masih mendendam ketika aku sudah membayar semuanya di dalam penjara?” tanya Jessica.

“Maafkan saya, Nona. Tuan Axel tak bermaksud melakukannya. Mungkin itu karena ia terlalu mencintai Nona Natasha, hingga ia menjadi tak bahagia ketika melihat anda bebas dan menikmati hidup, sementara dirinya menderita dalam kesedihan,” Jimmy berusaha tak menjelek-jelekkan Axel, karena memang kenyataannya seperti itu.

Jessica tampak berwajah datar tanpa ekspresi, “Bisakah kamu membantuku?”

“Katakan saja apa yang anda perlukan, Nona. Saya akan melakukan sebisa saya,” jawab Jimmy.

“Jangan pernah menyebut namanya lagi di depanku setelah ini.”

“Baik, Nona.”

Jimmy telah diperintahkan oleh Lexy untuk mengikuti semua keinginan Jessica. Hal itu agar emosi Jessica tetap terjaga karena saat ini menantunya itu sedang mengandung. Lexy dan Gia tak ingin terjadi sesuatu yang buruk pada cucu mereka dan juga pada Jessica.

Jessica masuk kembali ke dalam rumah kayu lalu masuk ke dalam kamar tidurnya. Ia duduk di sofa dekat jendela di mana ia bisa menatap bukit yang berada di belakang rumah tersebut.

**

“Winward, panggil saja saya Win,” sapa Win memperkenalkan diri pada Axel dan juga Eric.

“Duduklah,” kata Axel.

Axel meminta Eric untuk keluar dengan alasan ia ingin melakukan interview khusus dengan Win. Eric pun keluar dari ruangan tersebut.

“Apa kabar?” tanya Axel.

“Baik.”

Sebelumnya, Axel pernah berbicara dan bertatap muka dengan Win melalui sambungan video call, bersama Michael juga. Ia ingin berbicara dengan Win untuk memahami karakter sahabat Michael tersebut.

“Kamu sudah melihatnya? Bagaimana pendapatmu?” tanya Axel.

“Aku belum bisa berpendapat karena belum mengenalnya. Kalau melihat secara sekilas, ia kelihatan memiliki pribadi yang baik, tapi misterius,” jawab Win yang pernah kuliah di bidang psikologi, selain mengambil jurusan bisnis managemen.

“Baiklah. Aku memintamu juga memperhatikan getak-geriknya,” pinta Axel.

“Tenang saja, Michael telah menceritakan semuanya padaku. Aku pasti akan membantumu,” ujar Win.

“Dan yang pertama harus kulakukan adalah ini …,” Win mengeluarkan sesuatu dari dalam tas kerjanya, kemudian mengambil gelas berisi air yang ada di atas meja Axel.

“Apa yang kamu lakukan?” tanya Axel.

Win memasukkan sebuah kertas ke dalam gelas berisi air milik Axel. Setelah itu, ia mengibaskan kertas tersebut di udara selama beberapa saat. Tampak dengan perlahan warna kertas berubah menjadi kemerahan.

Setelah melihat hal itu, Win langsung mengambil pipet dan kembali mengambil sampel air di dalam gelas minum Axel, kemudian memasukkannya ke dalam sebuah botol kecil. Axel hanya melihat semua yang dilakukan oleh Win tanpa bertanya lagi.

“Apa Eric yang membawakanmu minuman setiap hari?” tanya Win.

“Ya.”

“Jangan pernah kamu minum lagi apapun yang dibawakan olehnya.”

“Maksudmu?” tanya Axel yang kini semakin curiga.

“Lihatlah kertas ini, warnanya berubah menjadi merah. Itu berarti air ini memiliki kandungan asam yang melebihi batas. Aku akan memeriksanya di laboratorium,” jawab Win.

“Kamu bisa memeriksanya?” tanya Axel.

“Tentu saja. Aku dulu ingin menjadi dokter, tapi karena aku malas belajar … maka aku memilih jurusan psikolog saja. Tapi aku mempelajari hal-hal seperti ini secara otodidak. Tanyakan saja pada Michael jika kamu tak percaya.”

“Aku tak perlu menanyakannya. Aku percaya padamu. Kapan aku bisa mengetahui hasilnya?” tanya Axel lagi.

“Besok pagi hasil sudah bisa kamu dapatkan. Berusahalah untuk menghindar dari setiap makanan dan minuman yang dibawanya,” jawab Win.

“Apa ini semua atas perintah Michael?”

“Tidak, tapi saat mendengar cerita Michael, aku mengambil kesimpulan bahwa Eric bisa melakukan apapun termasuk meracuni seseorang. Bukankah ia juga melakukan ini pada istrimu?”

Axel baru teringat kembali kondisi Jessica saat-saat terakhir berada di mansionnya. Wanita itu semakin aneh setiap harinya. Emosinya tak terkontrol, kadang tertawa sendiri, berteriak, dan menangis.

“Apa kamu bisa membantuku dengan hal lain?”

“Katakanlah,” kata Win.

“Bantu aku mencari istriku. Aku sudah mencoba menghubungi asisten pribadiku sebelumnya yang kusuruh untuk membuang istriku ke luar kota, tapi tak pernah bisa. Mungkin ia telah mengganti nomor ponselnya,” kata Axel.

“Apa kamu tahu ke kota mana?”

Axel menggelengkan kepalanya, membuat Win menghela nafasnya pelan. Sedendam apapun, seharusnya Axel mengetahui ke mana ia membuang wanita yang ia benci, jadi ia bisa waspada jika wanita itu tiba-tiba kembali, bukankah begitu seharusnya?

“Saat itu aku tak peduli lagi. Aku telah menceraikannya dan tak ingin tahu lagi apapun tentangnya.”

“Kalau memang seperti itu, lupakanlah dia. Bukankah memang itu yang kamu inginkan? Kamu membencinya dan tak pernah mencintainya, jadi tak perlu mencarinya,” kata Win. Sebenarnya dalam setiap kata-kata Win, tersirat sesuatu yang justru membuat Axel merasa bersalah.

“Apa aku harus melakukan itu?” tanya Axel yang seakan tak rela jika ia tak mencari Jessica.

“Hmm … anggap saja dia sudah mati,” jawab Win.

“Tapi dia belum mati. Aku ingin bertemu dengannya, setidaknya untuk meminta maaf padanya. Aku membencinya, padahal saat itu ia sedang berusaha menolongku,” kata Axel yang memegang kepala dengan kedua tangannya.

🌹🌹🌹

1
NAYLA DWI
Luar biasa
Ardhia Nora
Lumayan
netizenbaikhati
Kecewa
netizenbaikhati
Buruk
Atikah'na Anggit
Luar biasa
Ran Aulia
Luar biasa kak, mewek abis 😫😫😫😫

terimakasih ya kak, 👍👍👍👍👍😍😍😍😍
Sophia Yosephina
Buruk
Sophia Yosephina
Kecewa
vanilla althea smith
ada apa dengan nani
vanilla althea smith
aku nangis lohh torr tanggung jawab
Pansy: Kakak yg tanggung, aku yg jawab 😅
total 1 replies
vanilla althea smith
aku baca ini jam 1 malam torr dann ngalir terusss torr
vanilla althea smith
baca ulang tor 2024
Idasesoega
komennya kok gitu, happy end kan enak...
kalo mau nggak enak. mending skip wae... terus ngorok atw ngrumpi...

kasian othor, nggak gampang lho🤭
Khansa Rafani
lucunya vanila..
Khansa Rafani
tegang sekali..
Khansa Rafani
bab ini tegang sumpah.. 😰
inerz
harusnya s Axel modar aza ato lumpuh selamanya
Nuraini Nuraini
Luar biasa
delphinia didong
teruslah berkarya thor .... membahagia pembaca , Thor akan mendapatkan pahala ..hehehe ❤️
delphinia didong
tuh kan gara2 ego nya Ryu yg ingin menguasai kel vanilla ......semua jd punya penafsiran & pemikiran yg salah .....minta dimasukin oven nih kepala Ryu biar kering kerontang
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!