Naya menjadi wisudawan terbaik di hari itu. Tapi siapa sangka, ternyata Papanya sudah menikahkan Dia dengan anak temannya sendiri secara diam-diam tanpa sepengetahuan Naya.
Lantas apakah Naya akan terpaksa melanjutkan rumah tangga barunya atau lari dari kenyataan?
Simak terus updatenya di TERJEBAK PERNIKAHAN RAHASIA DI HARI WISUDA.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khof, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 22 Korban
“Sesuai alamat tujuan kan Neng...? ”
“Iya Pak... ” Motor yang di kendarai tukang ojek online dan Naya terus melaju. Tapi Naya merasa ada sesuatu yang aneh.
“Pak, ini kenapa Kita tidak lewat jalan yang biasanya Pak. ”
“Oh iya Neng, soalnya jalanan utama macet. Jadi Saya lewatkan sini biar Neng nggak telat sampai tujuan. ”
“Macet...? perasaan nggak juga tuh Pak... ”
“Benar Neng, saat ini angka kendaraan mulai meningkat. Jadi Kita juga nggak perlu kaget kalau jalanan sering macet. ”
“Hmm, iya juga sih. ”
“Bay the way Neng nggak usah panggil Saya Pak ya, panggil aja Mas. Soalnya saya masih muda loh Neng. ”
“Oke... ” Tukang ojek itu semakin aneh. Terlebih saat bertanya hal yang cukup aneh bagi Naya.
“Neng udah pernah ngerasain di kiss seseorang belum...? ”
“Kiss...? ”
“Iya... ”
“Pernah lah... ”
“Gimana Neng rasanya...? ”
“Ya nggak gimana-gimana... ”
“Emang itu di kiss sama siapa Neng? ”
“Sama Mama... ”
“Aduh bukan itu maksudnya Neng. Kalau di kiss sama emak Mas juga pernah kali. Maksudnya sama cowok... ” tukang ojek itu menunggu jawaban Naya sambil melirik si gadis dari kaca sepeda motor. Naya risih dengan apa yang telah di tanyakan orang itu. Dia juga berfirasat aneh ketika jalan yang di lewati tak kunjung sampai pada tempat tujuannya.
“Mas sepertinya jalur yang Kita lewati ini salah. Perasaan dari tadi udah hampir setengah jam masih belum sampai juga. ”
“Tenang aja, Mas sudah hafal jalanan di sekitar sini. Jadi jangan khawatir kalau Kita akan kesasar.” Gelagat aneh tukang ojek membuat firasat Naya semakin tajam. Dia sudah sangat siap menghadapi jika ada sesuatu yang terjadi padanya. Dia bersikap setenang mungkin meskipun jantungnya seperti lari maraton. Dia pura-pura seperti seseorang yang sedang membalas pesan. Naya membuka google Maps. Dan benar ternyata dugaannya. Lokasinya sekarang justru malah menjauh dari tujuan.
Seorang Naya yang cerdas selalu bisa di andalkan mengambil benda pipih kecil yang terbuat dari aluminium dari dalam tasnya. Kemudian menempelkan di saku kemeja. Nyaris tidak tampak mencurigakan, hanya seperti merk baju. Tapi itu sejatinya adalah senjata bagi Dia. Satu, benda itu bisa berfungsi seperti halnya CCTV, dan dua benda itu mengandung zat yang___
Tiba di jalanan yang sepi, mungkin bisa juga di sebut dengan hutan. Tepatnya di tengah-tengah keheningan tiba-tiba tukang ojek itu berhenti.
“Ngapain berhenti Mas? nanti Saya bisa telat loh...”
“Sepertinya ban motor Saya kempes Neng, tunggu sebentar ya Neng biar Mas benerin dulu... ” Naya yang sudah siap dengan keadaan apapun mulai tegang. Namun tidak dengan si tukang ojek, bukannya Dia benerin motornya tapi malah duduk di samping Naya.
“Neng kok cantik amat sih, udah ada yang punya belum Neng...? ” Tatapan tukang ojek itu membuat Naya begidik. Jantungnya mengajak maraton. Dia memejamkan mata dan tidak berani membukanya. Inilah kelemahan Naya, Dia paling tidak suka dengan sesuatu yang berhubungan dengan lawan jenis. Bulu kuduknya meremang seperti kedatangan hantu saja.
“Sepertinya Neng sengaja menggoda Mas ya... ” Laki-laki itu menyentuh dagu Naya. Membuatnya semakin ketakutan.
“Ayo Naya, berpikir cepat... ” Batinnya dalam hati. Sepertinya laki-laki di sampingnya ini akan menghabisi Naya sekarang juga. Tangannya sudah menggerayangi punggung Naya.
“Apa yang akan Kamu lakukan...? ”
“Aku tidak akan membegalmu untuk meminta duit Nona, tapi aku cuma mau kamu melayaniku sekarang juga. ” Tatapan laki-laki itu sayu seperti tatapan menuntut. Naya akhirnya memberanikan diri untuk bicara.
“Maaf Bapak, Saya disini cuma penumpang Anda. Dan Anda pasti tau apa tujuan Saya kan... ” Nada bicara Naya tegas.
“Saya tau itu Nona, tapi Kamu adalah penumpangku yang paling cantik. ” laki-laki itu segera mengunci tubuh Naya dengan tubuhnya yang agak kekar. Sehingga Naya tidak bisa bergerak sama sekali.
“Lepaskan Aku... Atau kau akan kehilangan pekerjaaanmu selamanya. ” Naya berusaha memberontak. Berharap agar alat yang di tempelkan di kemejanya segera bereaksi. Tapi sial, alat itu jatuh tepat terinjak kaki laki-laki sialan itu.
“Emang Kamu pikir Kamu itu siapa sayang, seenaknya ngancem-ngancem Aku... ”
“Ayo Naya, berpikir... ”
“Aw... Jangan Coba-coba lari dariku sayang... ” Naya menggigit tangan kokoh laki-laki itu, kemudian menendang alat pusaka kejantanannya. Membuat laki-laki itu kesakitan. Naya berusaha lari sekencang-kencangnya.
“Aduh, nggak ada sinyal lagi... Ayolah, bantuan pasti datang... ” Dia masih dalam keadaan lari. Tidak ada seorangpun yang melintas di jalanan itu. Napasnya mulai tersengal. Ketika jaraknya dari laki-laki itu sudah cukup jauh, Dia berhenti sebentar. Tapi na'as, laki-laki itu datang lebih cepat di hadapannya dengan membawa motor.
“Tolong... tolong... ” Naya berteriak sekencang-kencangnya berharap ada keajaiban datang. Lupakan soal harus sampai di kampus pukul 08.00 tepat. Situasinya sekarang benar-benar rumit. Dia menangis karena sudah kehabisan ide. Laki-laki itu menarik paksa tangan Naya, kemudian menarik kemeja Naya dengan buas sehingga bagian belakangnya sudah sobek. Naya menjerit ketakutan. Sepertinya hidupnya akan berakhir hanya sampai sini.
“Tolong... tolong... ” Laki-laki itu mengunci tubuh Naya lagi dengan kedua tangannya yang mengakibatkan Naya kesulitan bernapas. Kemudian membawa Naya duduk dan menarik celana kulot Naya kebawah dengan kasar. Naya semakin ketakutan.
Laki-laki itu tersenyum licik saat berhasil menarik celana Naya hingga lututnya. Tapi Dia juga marah karena ternyata Naya masih mengenakan celana pendek juga. Dia menarik paksa lagi, melepaskan seluruhnya sehingga tampak bahwa Naya hanya mengenakan ****** ***** saja. Akhirnya Dia tersenyum puas.
“Inilah detik-detik yang Aku tunggu Nona.”
“Lepaskan Aku. .. ”
“Tenang sayang, jika Kamu tidak banyak bicara dan menurut makan akan cepat selesai. ” Laki-laki itu mulai melepaskan kancing baju ala ojolnya satu persatu. Lantas membuka resleting celananya. Sehingga tampaklah senjata kejantanan yang sudah mengeras.
“Tolong... tolong... ” Suara Naya semakin parau karena hampir kehabisan tenaga untuk bertahan agar tidak di sentuh oleh laki-laki brengsek itu. Namun Dia masih memiliki keyakinan bahwa akan ada keajaiban, seseorang akan menyelamatkan dirinya.
Laki-laki itu mencengkeram erat kedua tangan Naya. Dengan posisi Dia berada tepat diatas tubuh Naya.
“Tolong lepaskan Aku... ”
“Tenang sayang, Kau akan merasakan sensasi nikmat saat bermain bersamaku... ” Dia mulai menciumi wajah Naya dengan buas. Melahap segala sesuatu yang ada di hadapan nya dengan ra kus. Tubuh Naya yang sudah lemas tidak bisa apa-apa hanya pasrah.
Dan benar___
Suara klakson tiba di dekat mereka. Seorang laki-laki muda turun dengan tergesa-gesa dan penuh amarah. Dia langsung meninju laki-laki tersangka itu. Amarahnya sudah memuncak tidak bisa di kendalikan.
...----------------...
Kira-kira siapakah Dia❓
ada yang tau nggak nih readers ku yang baik hati❓😁☘️