NovelToon NovelToon
My Killer Boss

My Killer Boss

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / CEO / Wanita Karir / Office Romance
Popularitas:2.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Pasha Ayu

Sky Rain terlalu gengsi untuk mengatakan jika dirinya mencintai sekretarisnya. Dia selalu beralibi, jika perasaannya pada janda seksi itu hanya sekadar penasaran saja.

Meski sudah cukup kentara perhatiannya, bahkan selalu menjadi seseorang yang ikut memisahkan hubungan Lala dengan lelaki- lelaki lain.

Pun, Sky masih tak mau mengakui jika dirinya
memiliki sebongkah ketulusan di hatinya. Malahan, Sky terus menunjukkan kesan jika dia hanya menginginkan seksinya Lala.

"Di luar sana banyak sekali personil Teletubbies yang mengantri untuk aku kencani, Lala!"

Lala menggerutu pelan. "Aku lebih suka kerja lembur dari pada menerima ajakan kencan boss mesum, galak, playboy, narsistik!"

Follow IG: Pasha_Ayu14 untuk tahu visual para tokoh Pasha yang menggemaskan ya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MKB bab 13

Suasana dapur restoran didominasi warna silver stainless steel. Disaat semua orang fokus pada tinggi bidang Sky Rain yang baru pernah memasuki restoran ini, lelaki itu justru menfokuskan perhatiannya pada Lala yang menjadi pusat atensi para koki muda.

Kecuali hari ini, Sky tak pernah melakukan kunjungan ke Kimmy food bersama Lala, yah, ... ini yang pertama kalinya. Sebab, restoran ini sempat dikelola oleh Galang sang sepupu yaitu putra pertama dari Chika Rain.

Chika Rain sendiri, satu- satunya adik ayah Sky, yaitu Papi Rega Rain. Dan sekarang, Galang sudah mengambil alih kepemimpinan Sandy di perusahaan textile Cavaliers.

Itulah kenapa akhirnya, perusahaan X-meria diborong semua oleh Sky. Dan demi mengelola group yang melingkupi banyak sekali perusahaan ini, Rega sang Papi sedang menuntut agar Sky memiliki keturunan lebih banyak lagi.

Lala satu- satunya kandidat yang memenuhi syarat dijadikan istri, tapi untuk membuat Lala mau menikah dengannya masih cukup sulit karena dirinya masih memproklamirkan kesetiaannya terhadap almarhumah Leona.

"Ini menu baru yang ku buat sendiri, Tante."

"Uaaaahh!" Sedari tadi Lala terperangah dengan aksi koki muda itu. Marco, koki tampan yang sedang naik daun di sini.

Bahkan, kepiawaiannya, diakui tim auditor Kimmy food. "Menu penemuan ku ini jadi best seller akhir- akhir ini, dan kali ini Marco buat khusus dengan cinta untuk, Tante sekretaris."

Sky seharusnya bangga karena Marco ikut berkontribusi terhadap kemajuan restoran akhir- akhir ini. Tapi, Sky sudah kadung jengkel karena sedari tadi pemuda 21 tahun itu terus menggoda Lala bahkan membuat Lala terkesima dengan aksi memasaknya.

"Memang cukup enak." Lala sudah mencicipi, dan beberapa auditor yang diminta khusus mengaudit juga setuju dengan cita rasa yang Marco suguhkan.

"Plating juga keren," puji auditor pria itu.

"Terima kasih, chief." Marco bangga pada dirinya, akhirnya karyanya akan dicoba langsung oleh boss besarnya dari pusat.

Sebelum itu, Marco harus membuat auditor dan yang lainnya memvalidasi jika menu tersebut layak dicicipi Sky Rain. "Biar Marco ajarin caranya mencampurkan pastanya."

Lala tersentak ketika Marco menawarkan suapan pada Lala. "Ouch!" Mata Lala membulat sambil tersenyum. Dia lekas memagut suapan Marco, dan mulai memutar maniknya penuh penilaian.

"Ini enak." Lala yakin tidak salah. Rasa pasta yang Marco buat cukup berbeda. "9 dari 10."

Sementara tim auditor setuju jika menu best seller yang Marco ciptakan mendapatkan nilai 8 dari sepuluh. "Terima kasih chief!"

Sekarang, giliran Marco menatap Sky Rain yang duduk di kursi dengan menghadapi dua menu buatannya. Sky setuju jika plating yang dipresentasikan cukup bagus, tapi...

"Nilainya dua dari sepuluh!"

"What?!" Marco tak berekspektasi sejatuh itu nilainya, karena menu itu menjadi best seller di restoran ini semenjak dia mengajukan ada menu baru temuannya dan disertifikasi oleh tim auditor Kimmy food.

Marco semakin shock ketika menu satunya dinilai dengan angka. "Minus 90!"

"Pecat dia!" titah Sky.

Marco tak bisa bicara, selain melongo menatap bangkitnya Sky yang langsung pergi dari dapur luxury fine dining ini.

"Pak!" Marco ingin menyusul tapi Dominic mencegahnya. "Tenang, Boss kita senang sekali bercanda," katanya.

Dominic yakin, Sky hanya cemburu. Bukan benar- benar menilai seburuk itu karena dia juga sempat mencicipinya sendiri jika menu Marco layak diapresiasi.

"Kau tetap bekerja bahkan naik gaji."

Sontak, Lala, Marco dan tim auditor tersenyum lega. "Wah, terima kasih, Om!"

"Tingkatkan kreativitas mu, Boy!" Dominic menepuk punggung pemuda itu. Kemudian menatap Lala yang dia ajak keluar.

"Bye, Marco!" Lala melambaikan tangan sambil mengikuti langkah kaki Dominic, diikuti oleh tim auditor lainnya.

"Bye, Tante! ... Bye semua!" Marco berteriak histeris karena bangganya. Yah, mungkin boss besarnya suka bicara kebalikannya, enak dibilang tidak, tidak dibilang enak.

"Kenapa orang kaya aneh dan munafik?"

Tiba di mobil Sky meraih botol minum miliknya, dia mencoba meredam emosi yang entahlah, dia tak suka cara Lala menatap kagum saat Marco memasak bak akrobatik.

Terakhir yang membuat Sky panas, ketika Lala masuk ke mobil sambil tersenyum pada satu orang barista yang masih muda. Sama halnya dia yang dikejar sugar Baby, rupanya Lala pun dikejar sugar Boy.

...▪️◻️🔳🔲🔲🔳◻️▪️...

Jam makan siang berlalu, pukul 5 sore Lala masih di kantor. Ah, akhir- akhir ini Lala tak bersemangat sebab gajinya dipotong 50 persen karena kecerobohannya meminjam- kan kalung pemberian Boss Sky pada Raffa.

Gaji Lala juga tidak kecil, Lala sama halnya Dominic yang mana upah lembur di luar 8 jam kerja dihitung per jam. Itulah yang membuat Lala betah bekerja dengan Boss diktator.

Namun, Lala tetap tidak bisa berfoya- foya oleh sebab sakit ibunya. Dokter bilang, Rahmi memiliki kemungkinan 91% lebih besar untuk bertahan hidup 5 tahun setelah diagnosis di stadium awal.

Pengobatan kanker mulut rahim dapat dilakukan dengan terapi mutakhir, dengan kombinasi operasi, radiasi, dan imunoterapi.

Biasanya, Lala sengaja menjual tas dari Sky untuk pengobatan imunoterapi di mana itu upaya untuk memperbaiki sel- sel kanker agar tidak berkembang lagi.

Sayang biayanya tidak murah. Estimasi harga perawatannya berkisar Rp100 juta untuk dua kali infus atau suntikan.

Ah, Lala sangat menyesalkan karena Raffa menggunakan uang seratus juta hanya untuk kesenangan seks.

Wajah Lala sangat pucat. Tepatnya di pantry kantor, Lala mengekori Dominic yang kini mengaduk kopi di cangkir rendah berkelir merah hitam.

Warna- warna di pantry disesuaikan dengan logo X-meria sendiri. "Bang, Dominic."

Lala merengek- rengek, dia harus punya uang untuk terapi target kanker ibunya, dan biaya paling murah sekitar 20 jutaan.

Lala tak punya barang yang bisa digadaikan lagi selain tas dan sepatu yang dia pakai sehari- hari, atau ... Sky akan memotong gajinya lagi karena penampilan mewah yang dia pakai salah satu rules menjadi sekretaris Sky Rain.

"Hm?" Dominic menoleh.

"Aku perlu uang untuk periksa ibu, coba kasih pinjam Lala dulu."

"Tidak ada." Dominic tahu, Lala butuh uang, tapi Dominic tidak akan meminjamkan seperak pun. "Aku tidak digaji Boss bulan ini, La!"

Lala terduduk di kursi stainless. "Aku tidak mau kehilangan ibu, dia satu- satunya keluarga yang ku miliki selain dua Abang yang tidak peduli padaku," lirihnya memelas.

Dominic beri usul. "Kenapa tidak terima lamaran Pak Boss saja hmm?" Bukan dia tega, Dominic hanya sedang menjadi perantara agar dua makhluk bucin ini bersatu.

"Lamaran apa?" Lala mengernyit.

"Boss Sky mau menikahi mu bahkan dengan berapapun mahar yang kau minta!"

"Aku tidak menjual harga diri." Lala tahu Boss Sky seleranya yang spek bidadari, Lala tak bisa terima lelaki yang berpotensi toxic lagi.

Lala mendengus memelas. "Aku saja membenci novel yang bercerita tentang gadis yang rela menjual diri, apa lagi demi pengobatan ibu, kakek, nenek, atau apa lah itu. Ini terlalu distract."

"Seseorang ingin menyembuhkan penyakit, tapi dengan cara yang berpenyakit. Aku sama sekali tidak suka itu." Lala lantas menatap Dominic yang terdiam. "Kau bilang wanita harus realistis?"

Lala tertawa samar. "Ayolah, ... realistis bukan hanya soal uang, tapi juga pandangan hidup."

Dominic setuju, tapi..., "kau selalu gagal dalam percintaan karena pandangan hidup mu yang bodoh, ... kau percaya?"

Lala juga setuju hal itu. "Jadi apa yang harus aku lakukan?" tanyanya.

"Menikahi Boss, supaya jalan mu lebih mulus, setidaknya kau dapat untung dari kebodohan mu itu! Lagi pula, Pak Boss mengajak mu menikah, bukan one night stand seperti dulu."

1
Herta Siahaan
Wowww Lala dijemput dengan Wilona... Gimana spesial kan kamu lala... siap kan jantung lala
Asri Fauziah
Luar biasa
Asri Fauziah
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Fitriyani Indri
Luar biasa
Lies Atikah
lalanya bucin duluan payah
Tuti irfan
Luar biasa
Lies Atikah
teu puguh kamu mah sky kabatur ulah kumaneh henteu sukurin
Nani Haryati
keram perutku 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Hani Ekawati
Het dah udah aki aki juga 🤣🤣🤣
Hani Ekawati
Pas meriksa Alice apalagi, selain tuan Rega dan Sky ada tuan arab sama opa Arjuna juga 🤭
Hani Ekawati
Aku baca bab ini tengah malam, eh dibikin cekikikan tengah malam 🤣🤣🤣
Nani Haryati
🤭🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Fitri Nurhalimah
jaman sekarang kebalik emang yah, cowo matang sukanya sama cewe2 ABG, cowo2 yg masih kinyis2 malah suka tante2 😂
Fitri Nurhalimah
lala nya ke bego an inimah, udah tau nyari uang itu susah, gampang banget ngasih uang ke calon suami meskipun dengan dalih minjam, ttep aja gk realistis, minimal jadi cowo tuh tau diri kalau emang bener2 dia tulus sama lala
Dahlia Kartono
TOP karya mu kak
Ayu Wulansari
bagus bangettt, menarik
Hani Ekawati
Hurriyet itu ya 😅
Hani Ekawati
Ini Marco nya Allura kah?
Muhammad Zaki
kok tumben bersaing sama saudara sendiri? biasanya keluarga mereka akur
Hani Ekawati
🤣🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!