Azka Mahespatih (28th) bersembunyi di rumah Nandita (20th) saat ia tengah di kejar oleh beberapa orang preman yang hendak mencelakainya.
Dita yang kaget saat mendapati lelaki asing yang memasuki rumahnya sontak ingin berteriak,tapi sebelum itu terjadi Azka dengan cepat berlari menuju Dita tetapi kakinya tersandung oleh kaki kursi hingga ia kehilangan keseimbangan dan terjatuh di atas tubuh mungil Dita,di saat bersamaan para warga sekitar menggrebek mereka dan menikahkan mereka. mau tidak mau mereka menikah juga. bukan tanpa sebab Azka tidak menolak menikahi Dita,karena Azka pernah di tolong oleh Dita maka dari itu ia ingin membalas kebaikan Dita dengan menikahi gadis itu.
bagaimana kelanjutan ceritanya apakah pernikahan mereka akan langgeng atau sebaliknya?
jangan lupa dukung author dengan cara klik love,komen dan subcreb ya...🤗🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yadah elek, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#23
Dita membuka matanya secara perlahan. setelah matanya terbuka, pemandangan yang pertama kali ia lihat adalah sang suami yang masih terlelap dengan pulasnya.
Dita menyentuh mata,hidung terakhir bibir Azka yang sedikit kecoklatan. dia mengecup sekilas bibir Azka lalu beranjak dari tidurnya.
"mau kemana?" tanya Azka serak suara khas orang bangun tidur.
"aku mau mandi mas,terus solat subuh." jawab Dita.
mendengar itu Azka langsung membuka matanya tanpa mengatakan apapun ia mengangkat tubuh mungil Dita.
"kita mandi bersama biar lebih cepat." ucap datar Azka
Dita hanya mengangguk dan menuruti perkataan suaminya.
setelah melakukan ritual mereka,Azka kembali tidur dan Dita berjalan menuju dapur untuk menyiapkan sarapan.
satu jam sudah Dita berkutat di dapur,kini tinggal ia membangunkan Azka untuk segera bersiap.
"mas..." Dita mengguncang bahu Azka
Azka masih tak merespon guncangan Dita,
"kok gak bangun sih,mas...sudah jam tujuh Lo mas gak ngantor?" tanya Dita
merasa tidurnya terganggu,Azka menggeliat dan membawa tubuh mungil istrinya dalam pelukannya.
"mas,ih...nanti telat loh." ucap Dita lagi
"aku bosnya,tidak akan ada yang memarahi." ucap Azka enteng.
"justru kamu bosnya,harus memberi contoh yang baik tuan Azka Mahespatih." ucap Dita sambil mencubit pinggang Azka.
"aaa...sakit dek,mau mas bales?"
"gak ah,takut..."
Dita langsung melepaskan diri dari pelukan Azka dan berlari keluar kamar.
"mau kemana kamu,awas ya." melihat sang istri keluar kamar,Azka lebih memilih untuk membersihkan dirinya.
"hari ini gak kuliah dek?" tanya Azka saat sudah mendudukan dirinya di kursi,dia meraih piring yang berisi sarapanya.
"gak,mas...hari ini aku libur. dan aku berencana untuk pulang kerumah sebentar,boleh kan?" tanya Dita
"untuk apa?"
"sesuai kesepakatan kita mas,aku akan tetap mencari bukti kalau orang tuaku tidak salah."
mengingat hal itu,Azka mengepalkan kedua tangannya dan sekuat tenaga menahan amarahnya karena mengingat masa lalu.
Azka menatap Dita lembut,lalu di raihnya tangan istrinya dan di kecupnya mesra.
"mas minta maaf atas kelakuan mas yang tidak mengenakkan. mas udah percaya sama kamu kok dek,mas juga akan berusaha membujuk mama untuk melupakan masa lalu yang kelam itu,dan memulai hidup baru dengan berdamai dengan masa lalu." Azka menjelaskan
"tapi...."
"udah,mas gak mau kamu kecapekan.mas harap kamu hanya fokus sama kuliah dan mas saja oke?"
meskipun merasa ganjal, akhirnya Dita mengangguk ragu menyetujui permintaan sang suami.
"gadis pintar." ucap Azka sambil mengelus lembut rambut Dita.
"ya sudah mas berangkat dulu ya,kamu gak kuliahkan?lebih baik kamu istirahat dirumah."
Dita hanya mengangguk mengiyakan ucapan Azka. dia meraih tangan suaminya lalu di kecupnya dan Azka membalasnya dengan mencium kening sang istri.
🥀🥀🥀🥀🥀
deret...deret...pansel Azka berbunyi,dia meraih ponselnya dan melihat siapa yang tengah menelponya,tanpa berpikir panjang ia mengangkat telpon dari orang yang sudah melahirkan ya.
"halo ma?"
"Azka bisakah kau pulang sekarang?Shella berada di rumah mama sekarang.
"iya ma,Azka akan segera kesana."
Shela adalah mantan kekasih Azka yang dulu meninggalkan Azka tanpa alasan. dan beberapa hari lalu Shela menemui Azka di kantornya,dan meminta untuk kembali.
mendengar permintaan Azka muncul ide untuk membalas sakit hati mamanya ke Dita. dia menerima Shella Kembali,ia juga sudah memberitahukan rencana kepada Shella dan mamanya,jangan tanyakan mereka setuju atau tidak,tentu saja mereka setuju. selain ingin membalas dendam ke Dita jujur Azka juga masih sangat mencintai mantan kekasihnya itu. untuk papa Azka tak mengetahui perihal rencana mereka,jika beliau tahu pasti akan menentangnya mentah-mentah.
Azka melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang menuju rumah sang mama dan bertemu dengan pujaan hatinya.
tak butuh waktu lama ia sampai dirumah sang mama,ia langsung bergegas masuk ke dalam rumah untuk menemui sang mama dan pujaan hatinya
"hai sayang kau sudah datang?" ucap shella saat mendapati Azka masuk kedalam rumah.
"hai...sudah dari tadi nunggunya?"
"gak lama kok,aku kangen tau sama kamu." ucap shella manja
"ekhemm...mama gak di anggep Nih?" ucap sang mama melihat kemesraan keduanya.
"he..he...he...Tante jangan ngambek dong." Shella mendekati Irina yang pura-pura ngambek,disusul Azka di belakang Shella.
Irina hanya tersenyum menanggapi Shella yang bertingkah manja terhadapnya. dari dulu Irina selalu mendukung hubungan keduanya, sampai saat Shella memutuskan untuk meninggalkan Azka sungguh ia sangat kecewa. tetapi mendengar penjelasan dari gadis yang di cintai anaknya itu barulah dia bisa menerimanya kembali begitu dengan Azka.
"ma...apa kabar?
"mama baik sayang,bagaimana perkembangannya?"
"lancar ma,dia sudah masuk perangkap." Azka menyunggingkan senyumnya,walau hatinya meragu dengan tindakanya ini.
"ingat Azka jangan menggunakan perasaanmu,mama tahu dia istrimu tapi ingat hanya untuk membalas sakit hati mama."
"iya ma,Azka janji tidak akan menggunakan perasaan, lagi pula Shella sudah kembali,bagiku Dita hanya pemuas nafsuku saja." berbanding dengan ucapan hatinya.
sebenarnya Azka juga tidak tahu tentang perasaanya terhadap istrinya itu. Azka langsung menatap Shela dengan lembut,ia juga tak mengerti tentang perasaanya terhadap kekasihnya itu masih ada atau tidak.
"tuh kan bener apa yang Shella katakan Tante,Azka itu cinta banget sama aku makanya dia tidak mungkin jatuh cinta dengan istrinya itu,siapa tadi namanya?"
"Dita sayang..." ucap Irina lembut
"iya itu Dita. lagi pula Shella kan jauh lebih cantik dari Dita ia kan sayang?"
"of course honey..." ucap Azka sambil mencium tangan Shella.
tanpa mereka sadari pembicaraan mereka didengar oleh Ahsan.
Ahsan tadi berniat untuk memberikan oleh-oleh untuk tantenya itu,tapi tak di sangkanya ia malah mendengar rencana mereka bertiga. yang paling membuat shok ternyata Dita dan Azka adalah pasangan suami istri,tetapi kenapa mereka begitu membenci Dita.
"aku harus menyelidikinya." monolog Ahsan
"assalamualaikum Tante..." Ahsan mengucap salam. ia berusaha menyembunyikan keterkejutannya.
"walaikumsalam...loh Ahsan,sudah pulang dari Surabaya?"
Ahsan berjalan mendekati tantenya dan mengulurkan tanganya untuk menyakiti tantenya.
"Ahsan tidak ikut Tante,cuma mama sama papa yang pergi,ini tadi pagi baru datang. Ahsan cuman mau ngasih oleh-oleh buat Tante." jelas Ahsan.
dia mendudukan di sofa single,yang berhadapan langsung dengan Shella.
dia menatap tajam ke arah Shella.
"bukankah kau sudah pergi ninggalin abangku,kenapa kau kesini lagi apa kau tidak tahu malu?"
Shella yang tak terima dengan ucapan Ahsan ingin menjawab ucapan Ahsan,tetapi di cegah oleh Azka.
"itu bukan urusanmu,urusi saja skripsimu." ucap Ahsan datar.
"tentu aku akan mengurusinya bang,tapi tunggu apa balikan lagi dengan wanita ja*** ini?
"tutup mulutmu."
"cih...sungguh menjijikan,kalau aku jadi kau sudah aku buang ke laut wanita sepertinya."
"sudah-sudah jangan bertengkar." lerai Irina
sementara Shella hanya bisa mengepalkan tanganya menahan amarah. seandainya waktu itu Ahsan tak melihatnya bercumbu dengan seseorang mungkin Ahsan takkan sebenci ini terhadapnya.
"walaupun kau membenciku, bagiku tak masalah yang terpenting mas Azka masih tetap mencintaiku." ucap shella bergelayut manja di lengan Azka.
"his...dari pada aku disini melihat pemandangan menjijikan lebih baik aku pergi.
ah...iya bang,Abang yakin mau menukar berlian dengan kerikil?"
setelah mengucapkan itu Ahsan beranjak pergi meninggalkan tiga orang yang masih terdiam dengan pikirannya masing-masing.
Dan benar2 bkn orang tuanya yg melakukan
padahal pelakunya bkn ibunya dita.
hanya saksi hidup sdh tdk ada