NovelToon NovelToon
Benang Merah Penyihir Kolot

Benang Merah Penyihir Kolot

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Mengubah Takdir / Penyeberangan Dunia Lain / Pembaca Pikiran
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Gaurika Jolie

Difiar Seamus seorang penyihir penyedia jasa pengabul permintaan dengan imbalan sesuka hatinya. Tidak segan-segan Difiar mengambil hal berharga dari pelanggannya. Sehingga manusia sadar jika mereka harus lebih berusaha lagi daripada menempuh jalan instan yang membuat mereka menyesal.

Malena Safira manusia yang tidak tahu identitasnya, pasalnya semua orang menganggap jika dirinya seorang penjelajah waktu. Bagi Safira, dia hanyalah orang yang setiap hari selalu sial dan bermimpi buruk. Anehnya, mimpi itu merupakan kisah masa lalu orang yang diambang kematian.

Jika kalian sedang putus asa lalu menemukan gubuk tua yang di kelilingi pepohonan, masuklah ke dalam penyihir akan mengabulkan permintaan kalian karena mereka pernah mencicipi rasanya ramuan pengubah nasib yang terbukti ampuh mengubah hidup.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gaurika Jolie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tarik Ulur Wanita Terhormat

Pria itu diam sebentar lalu melihat wanita itu. “Kerja keras.”

Safira merasa jengah atas penilaian untuknya. Terbesit ide untuk tawar menawar sehingga dia duduk melihatnya berlawan arah. “Gimana kalau kamu jadi kreditur dan aku jadi debitur. Nggak papa 30 juta, aku bisa tahan belanja bulanan, tapi aku mohon lepasin aku kali ini, ya?”

“Aku udah membayarnya lunas, maka aku harus dapat sesuai kesepakatan!” tekan Difiar memajukan wajahnya sehingga Safira mundur ketakutan.

Telapak tangannya menyentuh dada bidangnya untuk mencegahnya maju. “Aku mohon kali ini aja. Aku masih mempertahankan mahkotaku untuk suamiku, bahkan pacarku aja nggak berani menyentuhku.”

Difiar menggeleng. “Apa salahnya mengkhianati pacar kamu. Nggak usah bilang, jaga rahasia, beres! Toh, kita nggak akan bertemu lagi.”

“Nggak semudah itu. Berapa kerugian yang kamu tanggung kalau melepaskan ku?” tanya Safira ikut melipat kedua tangan di dada.

“Empat puluh juta!” tekan pria itu yang mengeja setiap kata.

Sontak Safira melongo. “Harga tubuhku sebanyak itu? Tapi bentar!” Dia langsung menunjuk pria di depannya. “Mengapa aku cuma dikasih 10 juta doang?”

Pria itu mengendikkan bahu. “Mana aku tau? Tanya pemilik kamu! Aku udah bayar, kamu harus kerja sekarang!”

Safira langsung bergetar lagi. Betapa takutnya untuk menjadi santapan pria di depannya. “Kali ini aja kamu bebasin aku, maka aku anggap utang budi selamanya! Kamu jadi orang berjasa di hidupku! Aku janji bayar utang setiap bulan ada bunga juga nggak papa. Aku ... masih mau mempertahankannya.”

Lantas Safira bangkit dari ranjang menuju ke tempat sampingnya. Dia berdiri menangkupkan kedua tangan di dada. “Aku bisa mendengar curhatan kamu semalaman ini. Kita barter pakai jasa curhatku atau kamu mau dengar aku nyanyi?”

Pria itu menoleh lagi. “Tidak mau!”

“Plis! Aku belum siap melepasnya bisik Safira menunjukkan mata yang berkaca-kaca.

Pria itu menampakkan wajah sangat marah. Akhirnya, Safira pasrah karena tidak ada jawaban lagi, Safira langsung berdiri tegap menurunkan switer hitamnya menampakkan tali spageti yang melingkar di bahu indahnya. Baju satin itu benar-benar mempertegas pinggangnya yang rampingnya.

Terlihat kesungguhan dalam diri wanita cantik di depannya terlihat dari postur gerakan tubuh menunjukkan ketakutan yang berusaha dia tutupi. Tanpa sadar dia tersenyum berhasil membuatnya takut padahal dia enggan bersetubuh bersama lawan main yang terpaksa. Jatuhnya, permainan dia jadi pria brengsek. Keinginannya dalam berhubungan sama-sama puas didasari dari persetujuan dua pihak.

“Kenapa? Ada yang salah?” tanya Safira meneliti seluruh tubuhnya, dia berhenti pada sikutnya yang memar. “Ah, ini? Tadi ada kecelakaan kecil, tapi apa mengganggu kamu? Jangan hiraukan, yang terpenting lubangku, kan?”

Wajahnya berpaling, betapa dirinya marah pada asistennya itu yang tidak memastikan ulang permintaannya. Kedua tangannya terkepal menahan amarah karena malam ini tidak berjalan sesuai yang dia mau. ‘Aku udah mengeluarkan banyak uang di sini, kenapa hanya dijadikan sebagai kreditur.’

Secepatnya dia menormalkan ekspresinya lagi. ‘Buang jauh-jauh rasa birahimu, Difiar! Jangan jadi pria brengsek demi kepuasan semata!’

“Aku akan buka ba—ju.”

Pria itu kini menatap Safira kembali. Harusnya, tubuh itu malam ini dia kuasai, harus dia jaga setelah mengetahui alasan dia berada di sini. Dia pun tidak mau egois demi kepuasan pribadi. Melihat bibir Safira bergetar, pria itu membuang wajah menghindari penampakan panas di depannya. Dia bangkit menaikkan switer yang dia pakai. “Tidurlah. Anggap malam ini kita terjebak di sini.”

Kedua bola mata Safira berbinar. “Yang benar? Sumpah, kamu orang yang paling berjasa di hidupku, aku janji pasti melunasinya!”

Pria itu memajukan wajahnya menunjukkan ekspresi mengancam. “Tentu kamu harus membayarnya!”

“Pasti. Makasih, ya.” Safira tersenyum betapa lega dirinya saat ini. Dia memberikan hadiah spesial. Jari-jari lentiknya menyentuh rahang pria itu. Bibir mungilnya mendarat tepat di pipi kanan pria itu.

Cup!

Keduanya mendadak berada di antara kecanggungan luar biasa. Atmosfir yang sudah dikendalikan pria itu kini kembali memanas. Mereka bertatapan begitu intens menyebabkan hasrat pria itu kembali bergejolak. Tangan kekar itu melingkari pinggang rampingnya, mendorong sampai punggungnya terbentur tembok.

Bruk!

“Ahhh!”

Kedua tatapan mereka terkunci. Safira salah ambil langkah, dia tidak bisa mengkondisikan perasaannya yang bahagia di depan pria yang tampannya diluar masuk akal.

“Sebenarnya, apa mau kamu? Tarik ulur terus-terusan?” tanya pria itu sangat kesal.

Safira berkedip saat napas pria itu mengenai mata lentiknya. Melihat keindahan yang berjarak 5 senti itu, pria itu langsung menjauh meremas rambut kepalanya frustasi.

“Sialan!”

‘Jika bukan wajahnya persis seperti milik dia, mungkin udah aku perkosa sekarang!’ batin pria itu yang berkecamuk melupakan siluet Safira yang sempurna di matanya.

Safira yang kebingungan itu menangkap benda permainan masa kecilnya. Mulutnya terbuka lebar keheranan melihat benda itu. “Wow ... ada congklak? Kok bisa ada congklak di sini?”

Alis pria itu terangkat. “Congklak?”

Benda yang ada di genggamannya buru-buru di bopong ke atas kasur. Dia duduk menepuk tempat di depannya. “Sini, kita main ini aja!”

Ada kesungguhan dalam diri wanita itu yang benar-benar menjaga mahkotanya. Seketika hasratnya lenyap begitu saja berubah menjadi sosok pahlawan yang ikut menjaga keperawanan wanita cantik itu. Dia mengikuti apa yang disuruh sehingga mereka duduk saling berhadapan.

Safira menata biji congklak sampai rampung. “Begini cara mainnya. Masukin biji satu persatu ke lubang memutar ke arah kanan sampai biji habis, kamu ambil di lubang biji terakhir tadi sampai habis dan berhenti di lubang kosong.” Seketika apa yang diucap benar terjadi. “Lah kok langsung mati?”

Mereka keheranan, lantas Safira menyuruh Difiar praktek. “Coba kamu main.”

Jari-jari besar itu tidak cukup mengambil biji congklak pakai 5 jari sekaligus. Safira menyuruhnya pakai 3 jari. Dia mengikuti apa yang disuruh Safira sedikit salah sampai guru amatir itu berteriak putus asa.

“Paham nggak, sih? Kalau mati ya berhenti kenapa lanjut jalan?” protes Safira yang mengerutkan kedua alis.

Kepala pria itu terangkat. “Santai dong, aku paham, tapi ya ....”

Safira menghiraukan pembelaan itu. Dia lanjut main, menasehati agar pintar-pintar memilih isi biji yang pas untuk menembak. Namun, namanya orang sial tidak pernah beruntung.

“SIALAN LANGSUNG MATI!”

Baru satu putaran pilihannya tidak tepat sasaran, padahal satu biji lagi dia bisa menembak banyak. Bibir pria itu berkedut setelah paham permainannya.

“Arghhh!”

Jari-jari besar itu mulai membagi biji conglak. Mata elang itu menghitung langkah yang tepat, dugaannya sesuai rencana. Biji congklak itu berhenti di depan tumpukan harta Safira satu-satunya yang menggunung.

“ANY\*NG! HEY!!!!”

“Kenapa? Beginikan cara mainnya?” tanya pria itu yang mulai menunjukkan senyuman manisnya.

Manusia di depannya terpesona. Dia langsung mengalihkan fokusnya agar tidak terperangkap jebakan maut. Dia melepas switernya sembarang arah dirasa semangatnya mulai membara.

‘Apa dia mencoba buatku buyar?’ batin pria itu menunjukkan wajah gusar.

Seiring waktu permainan, pria itu benar-benar terangsang. Aroma tubuhnya yang memabukkan, entah apa yang dia pakai, yang jelas dia membayangkan menghirup aroma di lehernya serta bermain sedikit di sana.

Glek!

Pria itu meneguk saliva kasar. Leher jenjang itu seakan bersinar terkena sorotan lampu. Tanpa berpikir panjang, dia beranjak dari tempat duduk hingga menindih wanita menggoda di depannya.

“Ap—apa? Jangan main-main! Se—sesuai sama kesepa-katan kita.” Safira bergetar ketakutan menatap gairah membara di matanya. Dia meremas sprei di dekatnya.

“Pakai baju yang benar!”

Safira hanya bisa mengangguk pasrah. Dia menyeret switer di sampingnya. “Aku mengantuk. Lagian aku kalah. Mumpung kamu menang permainan, lepaskan aku kali ini.”

“Aku nggak mau rugi sedikit pun dari harta yang udah aku keluarkan hanya untuk hal cuma-cuma. Barter kali ini harus menguntungkan!”

“A—apa mau kamu?”

1
iyantaritari
meleleh aku bang
iyantaritari
omgg
iyantaritari
tiba tiba banget
iyantaritari
jahat banget mulut mertua
iyantaritari
caranya biar bisa ke sana gimana?
iyantaritari
widih agak laen emang
watix14
kasian juga loh, penyihir butuh bersenang2 juga
watix14
setuju si, tapi untuk rakyat kecil uang memang segalanya
miyantoroo
ada apa denganmu pak penyihir?
cahyaningtyasss
yaampunnn
cahyaningtyasss
tetap aja kamu salah
cahyaningtyasss
sama aku juga mau
miyantoroo
coba dulu
watix14
Rekomendasi novel yang pas untuk dibaca tengah malam buat begadang. Aman dari dosa dan hawa panas. pokoknya kalian harus baca
watix14
keren banget jamu racikan penyihir kolot
watix14
secepat itu?
watix14
sisain setetes aja
watix14
memang aku juga gitu
watix14
samuel si serba bisa
watix14
siapasih safira itu?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!