NovelToon NovelToon
PENGKHIANATAN!

PENGKHIANATAN!

Status: tamat
Genre:Selingkuh
Popularitas:11.2M
Nilai: 4.6
Nama Author: Hnislstiwti.

"Apa kurang dari ku, Mas? Kamu dengan tega nya berselingkuh dengan Winda" teriak Mora dengan penuh air mata.

"Kau tidak kurang apapun, sayang" lirih Aron dengan menatap manik mata Mora dengan sendu.

"Kau yang membawa ku kemari , kau yang berjanji akan memberi ku banyak kebahagian, tapi apa Mas? Kau mengkhianati ku dengan teman ku sendiri" tegas Mora.

"Pergilah dan ceraikan aku secepat nya" ucap Mora dengan penuh ketegasan.

DEG.

Aron langsung saja menatap Mora dengan tidak percaya. Wanita yang sangat di cintai nya kini tersakiti.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hnislstiwti., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23

Semua tamu undangan langsung saja menatap ke arah panggung, karena pembawa acara disana sudah mengumumkan bahwa pemilik Hotel tersebut sudah ada.

"Silahkan pada Tuan Wildan Derysi Adnan untuk menyampaikan sepatah dua patah kata pada tamu semua nya yang hadir" ucap Mc tersebut.

Lalu terdengar derap langkah yang cukup menggema disana.

"Saya ucapkan terimakasih karena kalian semua sudah berkenan hadir di perempian Hotel Sy ini.

Tak banyal kata yang akan saya ucapkan disini, selain kata selamat menikmati dan juga terimakasih banyak.

Dan saya disini juga akan mengumumkan hal yang sangat penting, bahwa saya mengundang kalian semua pada acara pertunangan saya yang akan di adakan 3 hari lagi di Hotel ini juga" Ucap Dokter Wildan dengan wajah berbinar nya.

"Dan saya akan panggilkan calon Istri saya, Mora Widiatma" ucap nya kembali.

Terdengar tepuk tangan yang sangat riuh di ruangan itu saat Mora melangkahkan kaki nya menuju ke panggung.

"Ini dia wanita yang akan menjadi Istri dan Ibu dari anak-anak saya kelak. Mungkin sebagian yang ada disini sudah tahu atau mengenal nya" jelas Dokter Wildan saat Mora sudah ada di samping nya.

Dokter Wildan lalu memberikan mic pada Mora untuk memberikan sambutan kecil.

"Assalamualaikum semua nya, salam kenal dari saya bagi yang memang baru bertemu" ucap Mora dengan senyuman yang membuat semua orang kagum dan terpesona.

Para tamu undangan hanya membalas salam dan menganggukan kepala dengan wajah tersenyum.

Setelah itu, Dokter Wildan mempersilahkan untuk semua nya menikmati makanan dan minuman yang sudah di sediakan disana oleh pihak nya.

Lalu ia dan Mora turun dari atas panggung, mereka langsung menghampiri meja Frans dan yang lainnya.

Terlihat di pojokan sana, Aron menatap Mora dengan tatapan yang sangat nanar dan kecewa.

"Ternyata kamu segampang itu melupakan semua nya, Mor. Apa kamu juga sama seperti ku yang selingkuh" gumam Aron dengan mengepalkan tangannya.

"Cih, kau sama saja dengan wanita yang lainnya Mora, haus akan hart*" gumam Aron kembali dengan geram saat manik mata nya melihat Mora dan Dokter Wildan yang sangat romantis.

"Apa tidak salah ya, bukannya anda yang selingkuh Tuan kenapa malah menyalahkan Nona Mora. Ahh aku tau kau itu cemburu" batin Dava dengan tersenyum mengejek.

Aron lalu mengajak Dava untuk pulang, ia tidak tega meninggalkan Winda sendirian, itulah alasannya.

"Tuan, lebih baik kita pamitan terlebih dulu pada Tuan Wildan supaya lebih sopan" ucap Dava menundukan kepala nya.

"Ayo cepat" ajak Aron dengan melangkah ke arah Dokter Wildan.

Dava mengikuti langkah Aron yang terkesan seperti terpaksa.

"Tuan Wildan" sapa Aron dengan tersenyum.

Dokter Wildan langsung bangkit dari duduk nya dan tersenyum pada Aron.

"Maaf, saya harus undur diri dulu karena Istri saya baru saja melahirkan dan saat ini masih di Rumah sakit" ucap Aron dengan wajah berbinar.

"Ah iya Tuan Aron, kalau begitu selamat untuk Anda yang sudah menjadi Ayah" balas Dokter Wildan ramah.

Aron menganggukan kepala dan tersenyum, lalu ia melangkah pergi dari sana bersama Dava yang juga sudah berpamitan.

Setelah kepergian Aron , Dokter Wildan kembali duduk dan tersenyum lembut pada Mora.

"Muak sekali aku" gerutu Elisa dengan kesal.

"Rasanya seperti apa, Kak?" ucap Fira pada Afnan.

"Rasanya seperti aku ingin memberikan bogem pada orang yang tidak tahu diri itu" balas Afnan dengan menggebu.

Mora menggelengkan kepala nya sambil terkekeh pelan pada kelakuan sahabat nya itu.

"Gak boleh git Af, inget lagi hamil" ucap Mora lembut.

Afnan langsung sana mengusap perut nya dengan sesekali bergumam kecil.

"Apa habis ini kalian akan ke Panti?" tanya Elisa melirik Roy.

"Iya, aku sama Dokter Wildan akan kesana. Tenang saja aku sama Dokter Wildan saja kok yang pergi, Roy akan pergi bersam mu" jawab Mora dengan sedikit ketus.

"Hehe" ucap Elisa dengan terkekeh pela .

Acara demi acara sudah selesai di selenggarakan, bahkan tamu undangan pun sudah mulai pamit undur diri.

Acara pun selesai, Mora dan Dokter Wildan berpamitan terlebih dulu dari sana.

Mereka akan ke Panti asuhan terlebih dulu.

"Silahkan" ucap Dokter Wildan dengan membukakan pintu untuk Mora.

"Terimakasih, Mas" balas Mora tersenyum dengan menundukan kepala.

Dokter Wildan lalu memutari mobil dan masuk di kursi kemudi.

Ia memang hanya menginginkan berdua saja, karena Asisten Dokter Wildan harus menyelesaikan semua ke pindahan nya.

Sedangkan Roy, dia akan berkencan bersama Elisa yang memang sejak tadi selalu mencuri pandang.

Tetapi Roy tidak lepas pengawasan begitu saja, ia tetap memberikan boddyguard untuk Nona muda nya.

Selama di perjalanan, Mora dan Dokter Wildan terlibat obrolan kecil yang sangat hangat.

"Terimakasih, walaupun belum mencintaiku tetapi kamu sudah berusaha untuk menerima kehadiranku" ucap Dokter Wildan dengan lembut.

"Aku akan berusaha Mas, mungkin jika setelah nanti luka ini sembuh aku akan membalas semua ini. Dokter tau sendiri bukan bagaimana aku sangat trauma dengan sebuah hubungan" balas Mora dengan pelan.

"Maafkan aku jika aku memaksa mu, tetapi jujur saja aku sangat takut kehilangan mu" ucap Dokter Wildan dengan jujur.

Mora hanya mengulum senyum saja, bohong jika dia tidak bahagia saat ini.

Tetapi hati Mora masih di hinggapi rasa takut, sedih dan juga enggan.

"Jika memang kamu lelah menunggu ku maka aku tidak keberatan jika kamu meninggalkan aku" ucap Mora dengan suara lembut tetapi sangat tegas.

"Tidak akan pernah terjadi, aku bukan pria bodoh yang hanya sebentar saja akan lelah" tegas Dokter Wildan.

Mora menganggukan kepala dengan tersenyum ke arah Dokter Wildan.

Hingga perjalanan mereka tidak terasa dan sampailah di Panti asuhan.

Mora langsung keluar, ia sudah sangat rindu dengan Ibu panti dan anak-anak yang lainnya.

Mora melihat bangunan panti yang sangat berubah setelah di renovasi, bahkan saat ini sudah banyak mainan dan perlatan yang lainnya di sana.

"Ayo masuk, Dok" ajak Mora pada Dokter Wildan.

Mora melangkahkan kaki nya dengan bahagia, ia rasanya sudah sangat ingin memeluk tubuh Ibu panti.

"Assalamualaikum, Ibu" ucap Mora dengan riang.

"Waalaikumsalam" teriak Ibu Panti dari dalam Rumah.

Ibu panti langsung mematung saat melihat wanita yang kini ada di hadapannya.

Ia sudah sangat merindukannya, bahkan khawatir akan keselamatannya yang pada hari ini tidak ada kabar sama sekali dari siapapun untuk nya.

"Ya Allah, benarkah ini kamu, Nak" ucap Ibu Panti dengan berderai air mata

Ia lalu memeluk Mora dengan erat , bahkan Ibu panti langsung saja menangis di pelukan Mora.

"Syukurlah kamu selamat dan sehat, Nak" ucap Ibu Panti dengan terisak.

Mora hanya membalas pelukan Ibu panti dengan tak kalah erat nya, ia juga sama hal nya dengan Ibu panti, rindu sangat rindu.

Dokter Wildan terharu dengan apa yang ada di depannya, dia semakin di buat kagum dengan semua sikap Mora.

.

.

.

1
THALIA
Biasa
THALIA
Kecewa
Ira Rachmad
mu..bukan Mu.
Mu itu untuk Sang Pencipta.
mu itu untuk orang
Ira Rachmad
nya... bukan Nya.
Nya itu untuk Sang Pencipta.
nya itu untuk ciptaanNya
Sinta Derefa
baru mampir🙏
Maria Magdalena Indarti
karma datang. kau winda ilang jg putrimu
Maria Magdalena Indarti
rasakan karmamu
Maria Magdalena Indarti
maling teriak maling aron
Maria Magdalena Indarti
surprise
Maria Magdalena Indarti
Luar biasa
Maria Magdalena Indarti
mora anak bpk Darma n ibu Hesti
Maria Magdalena Indarti
mora sdh merasa suami ga setia
Maria Magdalena Indarti
suami ga setia. istri hamil
Diana Pratiwi
Kecewa
Anik Hidayat
Luar biasa
Dewi Dama
malas baca nya lagi...ber tele2bangat
evi carolin: lompat lompat lompat
total 1 replies
Dewi Dama
cerita nya ber tele2bangat...
Dewi Dama
kirain Afnan itu cowok...
Dewi Dama
Luar biasa
Dani Prihantoro
Yakin sekali kalau itu anakmu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!