After Divorce

Di jam yang sama saat Jia memandangi foto Rayden, saat itu juga Alex sudah kembali ke negara ini dari negara S, dia tidak sendiri, dia datang bersama dengan Amora.

Kini mobil Alex dan Amora bahkan sudah berhenti persis di halaman rumah Alex.

Amora masih sedikit ragu untuk masuk, masih takut Rayden akan menolaknya.

Amora tahu Rayden, meski selama ini dia tidak tinggal di negara ini namun semua tentang Alex tetap mampu dia dengar.

"Lebih baik aku pulang ke rumah, aku merasa tidak baik tentang Rayden," ucap Amora, dia memasang wajah takut dan cemas.

Sementara Alex langsung menggelengkan kepalanya cepat.

"Tidak, tinggallah disini malam ini, besok baru aku akan mengantar mu pulang. Mama Sofia sudah menunggu kedatangan mu."

"Tapi bagaimana dengan Rayden, kamu bilang dia belum bisa menerima aku."

"Setelah dia mengenal kamu, aku yakin pikirannya akan berubah. Tunjukan saja ketulusan mu."

Amora tersenyum.

"Tentu saja Al, aku akan menunjukkan ketulusanku. Aku pasti menyayangi anak mu," jelas Amora.

Buat Alex pun ikut tersenyum lebar.

Setelah bersepakat, mereka berdua turun dan segara masuk ke dalam rumah.

Saat itu hanya Sofia yang menunggu, sementara Rayden sudah masuk ke dalam kamarnya bersama Ina.

Kedatangan Amora itu disambut baik oleh sang Nyonya rumah. Sofia bahkan langsung bangkit dari duduknya dan memeluk Amora erat.

"Ya ampun Amora mama sangat merindukan kamu. Akhirnya kamu kembali," jelas Sofia diantara pelukan hangat yang dia berikan.

Sambutan Sofia ini makin membuat Amira bahagia. Bahagia yang tak terkira, karena akhirnya posisinya kembali.

Setelah 5 tahun penantian.

"Dimana Rayden Ma?" tanya Alex, 2 hari tidak bertemu tentu membuat Alex rindu pada anak laki-lakinya itu. Di tangan kanannya bahkan sudah banyak mainan yang dia beli untuk Rayden.

"Ada di kamarnya bersama Ina, temui lah sebelum dia tidur. Biar Mama yang antar Amora ke kamarnya."

Alex mengangguk.

Selepas kepergian Alex, Amora dan Sofia kembali saling memeluk erat. Lalu dengan segera berjalan bersama menuju kamar Amora yang ada di lantai 1.

Kedatangan Amora itu pun tak lepas dari perhatian para pelayan. Mereka hanya mampu menggelengkan kepala, baru beberapa hari kepergian Jia, mereka sudah mengundang wanita lain untuk masuk.

Di dalam kamar Amora.

"Terima kasih sayang, karena saran kamu sekarang Jia dan Alex berpisah," ucap Sofia.

Dan senyum Amora semakin terkembang.

"Terima kasih juga, karena Mama selalu mendukung ku."

5 tahun tidak bertemu bukan berarti komunikasi Amora dan Sofia terhenti. Selama 5 tahun itu mereka terus saling menghubungi, terutama tentang Jia. Tentang bagaimana cara agar Jia dan Alex segera berpisah.

Amora mengatakan pada Sofia ini terus menekan Jia, membuatnya tidak bisa mengurus Rayden dan merasa nyaman di rumah ini. Membuat Jia depresi hingga tidak punya kesempatan untuk merawat diri.

Hingga Alex akan muak tiap kali melihat wajah buruk rupa istrinya sendiri.

Dan rencana mereka berdua berhasil, meski butuh waktu 5 tahun namanya.

"Sekarang tugasmu adalah mendekati Rayden, Alex tidak mungkin menikahi kamu tanpa restu anaknya sendiri. Mama pun selalu mengupayakan yang terbaik Rayden," jelas Sofia dan Amora mengangguk dengan mantap.

"Baik Ma, aku akan mendekati Rayden, dia masih kecil, ku rasa bukan hal yang sulit untuk mengambil hatinya," jawab Amora dengan yakin.