Sakia Anidia Putri, Wanita Cantik Baik dan penyayang, Sakia adalah , Anak Yatim Piatu, Kedua orang tua nya meninggal karna Kecelakaan ,
pesawat, Sakia adalah Anak tunggal, Dia tinggal sendiri saat Kedua orang tua nya meninggal.
Saat Sakia Menempuh Pendidikan menegah, Ia bertemu dengan Pria yang membuat Hari-hari nya kembali Ceria.
Arka Damian Dia adalah Pria yang sangat mencintai Sakia, Kebaikan dan Kelembutan Sakia meruntuhkan pertahanan nya tidak memiliki Kekasih sampai ia Lulus Sekolah.
Mereka sangat bahagia, Orang-orang banyak yang iri dengan kemesraan mereka, Mereka melalui masalah bersama-sama.
Sampai Sakia kembali menelan rasa kekecewaan saat melihat Arka berpeluka bersama Sahabat nya sendiri.
"Aku Minta maaf, Kia, Aku sudah mengkhianati cinta Kita, Aku dan Tia saling mencintai..." Kata-kata itu masih tergiang diotak Sakia, Ia benar-benar tidak percaya, Arka yang begitu sangat mencintai nya meninggalkan nya, Dalam Kedalam Berbadan Dua, Apa yang harus Ia lakukan.
Mampukah Sakia melewati masalah yang menimpa nya?
Dan apa yang harus ia lakukan, Apakah ia harus mengatakan jika dia sedang hamil anak Arka??
Jika berkenan Baca Kisah nya.
JANGAN LUPA BACA KARYA PERTAMA SAYA....
KETIKA CINTA BERTAHTA
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desi Ratnasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Goyang Dumang
Mentari pagi menyongsong begitu indah, Cahaya nya yang terang mulai menerangi tempat-tempat yang semua gelap, Kicauan burung yang bersahutan satu sama lain terdengar begitu merdu, mereka asik bertengger diranting mengeluarkan suara merdu mereka masing-masing seakan sedang merebutkan Piala emas...
Terlihat Embun yang ada diduan mulai pecah, Tetesan Air mulai berjatuhan ketanah, Kupu-kupu mulai beterbangan mencari Bunga untuk ia hinggapi, Kuasa Allah benar-benar besar dan nyata....
Sakia mulai mengenyahkan mata nya saat silau mentari masuk kedalam kamar nya melalui sela-sela jendela, Ia segera bangkit dan berjalan masuk kedalam kamar mandi mencuci muka dan menggosok gigi...
Setelah Selesai dengan itu semua, Sakia memilih keluar dan memasak meninggalkan Arga dan Winda yang masih memeluk satu sama lain, Dingin malam tadi benar-benar terasa dan menembus kulit menuju tulang...
Orang Tua dulu mengatakan jika Malam hari dingin begitu terasa maka siang nya akan panas sekali, entahlah itu benar atau tidak....
Sakia mengikat rambut nya asal dan mulai memasak,Rencana nya dia akan memaksa Nasi Goreng untuk mempersingkat waktu...
Jam menunjukkan pukul 6: 30 pagi, Nasi goreng yang digoreng oleh Sakia tadi sudah jadi,Dia langsung menuju kam nya dan membangunkan dua orang yang masih terlelap itu...
"Mbak bangun gih udah pagi, Ga bangun sayang sudah pagi..."Seru Sakia mengguncang pelan lengan dua insan itu secara bergantian...
Winda mengucek-ngucek mata nya, Ia menguap begitu lebar membuat Sakia tertawa...
"Kamu itu selalu saja tertawa jika mbak menguap...."Kesal Winda memukul pantat Sakia pelan...
"Habisnya Mbak kalau menguap Gajah sama kandang nya bisa masuk..."Canda Sakia yang langsung mendapat cubitan dari Winda...
"Kamu pagi-pagi sudah buat Mbak kesal saja..."Ujar Winda bangun dari tidur nya dan berjalan keluar menuju kamar nya, Sakia hanya tertawa kecil mendengar Winda yang masih menggerutu...
"Awas mbak nanti cepat tua..."Teriak Sakia disertai tawa yang begitu nyaring, Ia kembali pada putra nya yang masih belum bangun...
"Sayang bangun!! Iler nya nanti keluar kalau kamu tidur sambil mangap gitu..."Ucap Sakia menahan tawa nya, Seketika Arga membuka mata nya dan turun dari ranjang menuju cermin...
"Mana Iler nya? ngak ada Kok..."tanya nya memperhatikan wajah nya, Sakia tak bisa lagi menahan tawa nya, Ia menghampiri Arga dan mencium kedua pipi putra nya...
"Kan Mommy bilang nanti..." Ujar nya tertawa, Arga menghela nafas pelan, Ia melepas diri nya dari sang Mommy dan berniat kembali rebahan tetapi Sakia langsung menggendong tubuh mungil itu menuju kamar mandi...
"Turunkan Arga Mommy, Arga masih mau tidur..."Seru Arga lemas, Sakia menggeleng...
"Mandi cepat,Kalau tidak Mommy yang akan mandikan..."Seru Sakia tegas, terdwnag helaan nafas yang begitu panjang dari Arga, terpaksa ia pun mandi cepat agar Mommy nya tidak memandikan nya...
"Bajunya Mana Mommy?.."Terik Arga dari dalam kamar mandi, Sakia yang sedang membereskan tempat tidur pun teringat jika dia tidak membawakan Putra nya baju...
"Iya tunggu sebentar, Mommy ambilin dulu..."Sahut Sakia berjalan menuju lemari dan mengambil pakaian untuk putra nya...
"Ga, Ini bajunya...."Ujar Sakia seraya memasukkan tangan nya kedalam kamar mandi, Dengan sigap Arga langsung meriah nya...
"Terimakasih..."Ucap nya ada sang Mommy...
"Sami-sami Putra tampan nya Mommy..."Jawab Sakia tersenyum lebar, Selesai berpakaian Arga pun keluar dan giliran Sakia yang mandi...
Kini Tiga orang itu sudah berkumpul dimeja makan memakan nasi goreng buatan Sakia, selepas sarapan mereka pun berangkat bekerja, sepanjang jalan Ketiga makhluk hidup itu selalu bercanda, tak jarang Arga dibuat kesal oleh Mommy dan tante nya yang sengaja menggoda nya...
"Kamu itu ngak boleh terlalu cuek sama Tasya, dia kan baik sopan pintar lagi...."Ujar Winda yang semakin membuat Arga smakin kesal...
"Mommy sama Tante nyebelin, Orang Aku sama Tasya cuman teman,ngak mau jadi pacar, Mama sama Papa nya galak, apalagi kalau lagi ngomel-ngomel Kumis panjang nya goyang-goyang..."Sakia dan Winda tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan bocah 2 tahun itu, sampai-sampai mereka berhenti memegangi perut nya masing-masing, orang-orang yang melihat mereka menjadi heran dan bertanya-tanya ada apakah gerangan sehingga membuat kedua wanita itu tertawa lepas...
"Ga, Ga masih Kecil udah mikirin pacaran, Tidur sendiri aja masih takut udah mikirin Anak orang, Kamu ini benar-benar...."Ujar Winda memegangi pipi nya yang terasa sakit karna tertawa kencang...
"Kenapa ngak ikut Goyang sayang saat kumis nya goyang, terus nyanyi Goyang dumang,Asia seru tuh..."Ucap Sakia ikut menimpali, mereka semakin tertawa kencang saat membayangakan Kumis Pak Dodo bergoyang saat mengomel....
"Dasar Wanita-wanita Tua...."Kesal Arga meninggalkan kedua perempuan yang masih sibuk tertawa itu, Arga terus berjalan dan masuk kedalam Ruang makan...
"Astaga, Arga hampir saja membuat aku mati karna tertawa...."Ucap Winda lemas, dia bangkit dari duduk nya dan memperbaikinya Baju nya....
"Saking kencang nya tertawa Mbak sampai jatuh terduduk..."ucap Sakia menggelengkan kepala nya, Mereka pun sampai dirumah makan, masih dengan tawa yang sekali-kali terdengar, Sakia dan Winda pun berpisah saat selesai mengganti pakaian nya, Sakia menuju dapur sementara Winda menuju gudang mengecek semua persediaan, Wlaualajn Winda menjadi tangan kanan Bu Ningsi tetapi dia juga memilih bekerja sebagai pelayan karna tidak mau bosan hanya mengurusi berkas dan keunagan saja..
"Kamu kenapa Kia Sedari tadi tidak berhenti tertawa?..."Tanya Reno yang merasa heran dengan tingkah Sakia...
"Tidak papa Ren, Cuman mikirin kelucuan Arga saja..."Jawab Sakia tersenyum manis yang langsung membuat Reno menjadi gugu hanya karna senyuman tipis itu...
"Gila kenapa dengan jantungku, Masa melihat senyuman Sakia sudah membuat nya berdetak kencang,harus periksa kedokter nih...."Ucap Reno dalam hati, Ia terus mengusap dada nya yang masih berdetak kencang...
*****
Sementara ditempat lain, Seorang laki-laki tampan sedang duduk ditemani sang Kekasih,dia adalah Arka Dan Tiara, mereka sekarang sedang berada disebuah Restoran mewah menunggu pesanan mereka datang...
"Kamu kapan nikahin aku?..."Tanya Tiara memandang Arka penuh harap, Arka menarik nafas nya dalam-dalam dan membuang nya secara perlahan, Ia meraih tangan Kekasih nya itu dan mencium nya...
"Maafkan aku Sayang,untuk saat ini Aku belum bisa nikahin kamu, Kamu tau sendirikan kerjaan aku tidak bisa ditinggal seharipun, Lagian satu bukan kedepan aku harus berangkat kekota D untuk mengurus pembangunan hotel disana..."Ujar Arka memberi pengertian, Tiara langsung melepas tangan nya dan berdiri....
"Aku capek selalu kamu janji, Alasan kerjaan mulu, udahlah kamu makan sendiri aja aku ngak ada Mood..."Ucap nya Kesal ia pun pergi meninggalkan Arka yang menghela nafas kasar...
"Ternyata Sifat kamu yang pengertian dan mengerti aku tidak ada Duanya Kia...."Ujar Arka yang masih memandnag kepergian Tunangan nya itu....