Sequel dari novel Pesona Ayah Mertua.
Terpaksa menikah dengan Uncle Dom yang super dingin datar, membuat Emily merasa seperti tokoh protagonis wanita yang ada di dalam novel yang berperan menjadi istri yang tidak di inginkan oleh suaminya sendiri.
Penasaran dengan kisahnya? Jangan lupa subscribe agar kalian tidak ketinggalan pemberitahuan update Novel ini.
Follow IG emak @Thalinda Lena
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ajari aku berciuman, Uncle!
“I’m sorry,” ucap Dom kepada wanita yang ada di ujung telepon sana. “Dante akan menjemputmu, oke.” Dom segera mengakhiri panggilannya itu, karena sebentar lagi dirinya akan melangsungkan rapat direksi.
Memikul tanggung jawab yang besar di perusahaan kapal pesiar sejak usianya memasuki 20 tahun. Ya, saat Dante memasuki usia 40 tahun, Boss-nya itu pensiun dini dan menunjuknya menjadi orang kepercayaan untuk memimpin perusahaan kapal pesiar itu sampai saat ini.
Dengan gaji yang sangat besar, Dom sudah mempunyai banyak aset seperti hotel mewah dan restoran mewah di Italia.
“Pak, semua jajaran direksi sudah berada di ruang rapat,” ucap Sekretarisnya dengan pelan dan hati-hati, karena pria yang ada di hadapannya itu sangat lah dingin dan temperamen jika berada di lingkungan kerja.
“Hemm,” jawab Dom seraya beranjak dari duduknya, lalu merapikan jas yang sedang ia gunakan.
Pria datar dan tanpa ekspresi itu penuh dengan sejuta pesona. Membuat wanita mana pun yang melihatnya pasti langsung jatuh hati. Akan tetapi, hati pria itu sangatlah dingin dan sampai saat ini tidak ada satu wanita pun yang mampu menakhlukkan hatinya itu.
Pada saat dirinya baru akan mendudukkan diri di kursi kekuasaannya yang ada di ruang rapat. Ponselnya berdering keras, tadinya dirinya ingin mengabaikannya, akan tetapi saat melihat yang menghubunginya adalah Emily, ia akhirnya mengangkat panggilan tersebut.
“Halo,” jawab Dom dengan suara datar.
“Uncle, hiks ...”
Mendengar suara Emily yang menangis, seketika perasaan Dom menjadi panik. Dirinya beranjak dari duduknya, dan segera keluar dari ruangan rapat itu tanpa mengatakan apa pun kepada semua jajaran dereksi yang sudah menunggunya.
Ruang rapat itu menjadi riuh, bukan karena mereka bertanya-tanya kenapa Boss-nya pergi begitu saja, akan tetapi mereka merasa senang karena kemungkinan besar rapat akan di tunda. Para jajaran direksi di perusahaan tersebut selalu spot jantung saat berhadapan dengan Dom yang super dingin dan menakutkan. Ketegasan dan Arogansinya melebihi Dante.
*
*
Dom melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh menuju Universitas di mana Emily menimba ilmu. Ketika dirinya sudah sampai di depan Universitas tersebut, ia segera keluar dari mobil dan mencari keberadaan Emily.
“Are you oke?” tanya Dom dengan nafas yang tidak beraturan karena dirinya terus berlari dan hampir mengelilingi gedung Universitas tersebut, pada akhirnya dirinya menemukan Emily duduk sendirian di bawah pohon cemara, tepatnya di taman belakang gedung tersebut.
Gadis itu tampak menangis sambil memeluk lututnya. Dom semakin cemas melihatnya.
“Ada apa? Apakah ada yang melukaimu?” tanya Dom mendekati Emily lalu mendudukkan diri di samping gadis itu.
Di taman tersebut terlihat lumayan ramai banyak mahasiswi dan mahasiswa yang bersantai di sana. Ada yang sedang belajar, mendengarkan musik, tidur di atas rerumputan yang hijau. Bahkan ada yang sedang berciuman.
“Lily, bicaralah!” Dom menjadi bingung melihat gadis kecil itu diam saja sejak tadi.
“Uncle ajari aku berciuman,” ucap Emily sambil menghapus air matanya dan menatap Dom dengan tatapan memohon.
Cletak!
Dom menyentil kening Emily dengan sangat keras, hingga gadis itu memekik kesakitan.
“Sakit!” rengek Emily sambil mengusap keningnya yang terasa panas dan perih.
“Kamu membuatku cemas dan khawatir tapi kamu malah mengatakan hal sekonyol itu kepadaku!” geram Dom menatap datar Emily.
“Ini juga masalah darurat! Aku selalu di ejek oleh teman-temanku karena aku belum pernah berciuman. Karena kamu adalah pria satu-satunya yang aku percaya, jadi maukan Uncle menciumku? Mengajariku berciuman?” ucap Emily lagi sambil mengejapkan kedua matanya berulang kali.
“Aku tidak punya waktu untuk memenuhi permintaan konyolmu itu!” geram Dom dengan sangat dingin, beranjak dari sana meninggalkan Emily yang saat ini mulai mengejarnya.
***
Lily, kukasih tahu rahasia, sebenarnya Uncle Dom juga belum pernah berciuman🤣🤣🤣
Jangan lupa like, komentar, vote, dan kasih gift seikhlasnya❤❤