Proses perbaikan cerita 🙏🏻🙏🏻
"Jadi mas bersungguh-sungguh ingin menceraikan ku " Dinda ingin mendengar langsung dari mulut suaminya ah ralat sebentar lagi akan menjadi mantan suaminya.
"Cepat tanda tangan aku tak ada waktu lagi " ucap ardian.
"Ah baik lah jika itu yang mas ingin kan akan aku lakukan, dengan cepat Dinda menerima surat perceraian dan langsung ia tanda tangani, setelah ia tanda tanda tangani langsung ia serah kan kembali pada mantan suami ny"
"Akan aku urus pembagian harta gono gini nya" tanpa melihat mantan istrinya.
"Terima kasih tuan, tapi maaf tidak perlu saya tunggu di meja pengadilan " sambil tersenyum menatap mantan suaminya. Setelah suaminya hilang di balik pintu rumah sakit ia dia baru saja melahirkan putrinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lili Anti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 26
"Tuan kami mohon ampuni kesalahan putri dan istri saya " mohon Doni.
"Apa dengan maaf mu bisa mengobati luka pada putri ku " ucap dominic lagi, mungkin dia terlalu baik pada orang di luar sana itu sebab nya mereka bertindak semau mereka tapi tidak untuk ini, ini menyangkut keluarga nya dia tak akan tinggal diam .
"Tu..... " Ucapan wini sudah di potong oleh seseorang.
"Nyonya seorang ibu bagaimana bisa membela putri nyonya tanpa mendengarkan penjelasan dari dua belah pihak, saya tak yakin jika hanya putri saya yang jadi korban dari tindakan putri anda " ucap nya sinis, Dominic tak habis pikir dengan anak zaman sekarang terlalu pintar membalikan fakta dan menindas anak yang lain dan ini terjadi pada putri nya. Sakmat mereka hanya diam dan menunduk tak sanggup menatap tuan muda mereka terlalu malu untuk memperlihatkan wajah mereka.
"Datang keruangan sekarang " ucap dominic, setelah panggilannya di jawab oleh orang di sebrang sana, tak lama berselang pintu di ketuk.
Ceklek ...
"Urus sisa nya , aku akan pulang sendiri " dominic langsung bangun dari duduk nya, setelah melihat asisten nya datang , padahal asistennya masih di ambang pintu tapi dia sudah terlalu muak menghadapi orang yang menjilat ludah sendiri .
"Baik tuan " dengan patuh Willy menjalan kan perintah tuan muda nya, sambil membungkuk kan badan pertanda menghormati tuan muda nya.
****
Di sebuah ruko seorang anak kecil sedang asik bermain di dapur di mana di sana banyak bahan pembuatan kue, karna di usia nya yang masih belia selalu ingin tau apa isi dari tempat masing-masing barang milik bunda nya.
"Ara sedang apa nak " tanya Dinda yang datang dari arah depan. Yang di tanya langsung mengubah intensi .
"Huaaa ,,,, huaaaaa " masih di posisi nya Ara kecil langsung menangis.
"Apa yang terjadi tak " ucap nya panik langsung menghampiri putri nya, ya tak ada angin tak ada ribut sudah menangis saja putri kecilnya.
"Hiks...... Hiks ..... " Bukan nya berhenti Ara semangkin terisak.
"Apa yang sudah terjadi nak " tanya Dinda lembut sambil mengusap Surai hitam lebat yang sekarang menjadi putih milik putri nya.
"Unda dangan malah ala " ucap nya sambil menunduk .
"Coba katakan apa alasan untuk bunda marah dengan Ara " tanya dinda dengan lembut.
"A... Ala cud...dah maen tepung nya unda " ucap nya takut.
"Bagaimana bunda bisa marah dengan putri kecil bunda ini " sambil mencubit gemes pipi chubby putrinya.
"Auuu .....tatit unda . " Adu nya, sambil mengusap pipi bekas cubitan bundanya.
"I sorry baby girl " sambil mengusap Surai putih milik putri nya.
Hatchiiim......
"Tu kan bersin, itu salah satu sebab bunda melarang Ara main tepung " beritahu Dinda.
"Aaaf unda " sesal Ara kecil .
"Okey, sekarang bunda maaf kan tapi jangan di ulang lagi , okey baby girl " peringat Dinda. Dengan patuh Ara kecil mengangguk kepala.
"Baik la, sekarang Ara bersihkan badan dan keramas lihat rambut nya putih sudah seperti nenek nenek untuk gigi nya tidak dua seperti yang ada di lagu-lagu " gurau dinda .
"Ala sepelti tenek tenek, telus didi nya uaa unda "Dinda mengangguk membenarkan apa yang putri kecilnya ucapkan , dan lihat lah Ara kecil membayangkan diri nya seperti apa yang bunda nya dan langsung bergidik ngeri, melihat itu Dinda sudah menahan tawa supaya tak meledak tak apa-apa mengerjai putri gemes nya sekali-kali.
"Ndaakk auuu unda " pekik nya tiba-tiba.
"Jika Ara tak mau seperti apa yang bunda ucapkan sekarang pergi mandi " perintahnya .
"Tiappp tomandan undaa laktanatan " sambil memperagakan ala militer tapi persi Ara hormat nya menutup mata bukan seperti anak SD upacara bendara ya guys.
"Siap komandan, laksanakan " Ara kecil langsung berlari ke arah kamar mandi, melihat itu Dinda hanya menggeleng kepala ada-ada saja tingkah laku putrinya itu. Selagi putri nya mandi Dinda membersihkan ulah putri nya tapi sudah hampir 10 menit kenapa acara mandi nya tak kunjung selesai.
"Ya ampun nak belum mandi juga " setelah Dinda menghampiri putri nya, si pelaku hanya cengar-cengir bukan nya mandi hanya bermain air.
"Sini bunda mandikan " ucap nya final, jika di biarkan tak akan selesai acara berendam plus main air.
maaf jika masih banyak kata yang typo 🙏 mohon masukan dan dukungan nya 🙏🤗 karna masukan dan dukungan dari kalian sangat bearti buat saya 🙏💞💞
smngt dibenahi thorr