NovelToon NovelToon
Benih Kakak Iparku

Benih Kakak Iparku

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Selingkuh / Cinta Terlarang / Saling selingkuh
Popularitas:357.5k
Nilai: 4.4
Nama Author: miss ning

Setelah setahun menikah Jira baru tahu alasan sesungguhnya kenapa Bayu suaminya tidak pernah menyentuh dirinya.

Perjalanan bisnis membuat Jira mengetahui perselingkuhan suaminya. Pengkhianatan yang Bayu lakukan membuat Jira ingin membalas dengan hal yang sama.

Dia pun bermain dengan Angkasa, kakak iparnya. Siapa sangka yang awalnya hanya bermain lama kelamaan menimbulkan cinta diantara mereka. Hingga hubungan terlarang itu menghasilkan benih yang tumbuh di rahim Jira.

Bagaimanakah nasib pernikahan Jira dan Bayu? Dan bagaimana kelanjutan hubungan Angkasa dengan Jira?

Ikuti terus kisah mereka ya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon miss ning, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27

"Ini kontrak kerja sama kita." Bastian memberikan map yang dia pegang kepada Angkasa.

"Biar pun kita teman aku akan memeriksanya lebih dulu." Angkasa meletakkan map itu di atas meja. Dia akan mempelajari itu nanti.

Stevan dan Bastian mengangguk setuju.

"Apa setiap kalian pergi harus selalu seperti ini sekarang?" Angkasa merasa risih ada Selly disana.

Bastian dan Stevan melirik Selly. Bastian mengangkat bahu acuh kemudian duduk di sofa dalam ruangan itu pun dengan Stevan. Selly masih diam dia memperhatikan Jira yang masih berdiri di sisi Angkasa.

Jira dan Selly saling berperang dalam batin.

"Menyingkir dari sana."

"Siapa kau berani mengusirku?"

"Aku Selly jika kau lupa."

Jira tersenyum sinis. "Aku tidak lupa ingatan kau Selly yang suka memberikan tubuhnya untuk setiap laki-laki yang mendekati ku bukan."

Selly mengepalkan kedua tangan. Dia benci Jira. Iri hati membuat pikirannya tidak waras.

Angkasa menaikkan satu alis saat melihat aura permusuhan diantara Selly dan Jira.

Angkasa menarik tubuh Jira hingga dia duduk diatas pangkuan Angkasa.

"Argh..." Jira langsung mengalungkan kedua tangannya di leher Angkasa.

" Maaf pak." Jira ingin bangkit tetapi pinggangnya ditahan oleh Angkasa. Lelaki itu membelit tubuh Jira dengan kedua tangan yang melingkar di perut.

"Kak banyak orang disini." bisik Jira sangat pelan agar tidak di dengar yang lain.

"Aku tahu."

"Lepas kak."

"Tidak akan."

Jira pasrah tidak lagi memberontak.Dia duduk tenang di atas pangkuan Angkasa. Masa bodoh dengan yang lain. Jira menatap Selly dengan senyum kemenangan. Memperlihatkan bagaimana dia begitu dekat dengan Angkasa.

Stevan dan Bastian saling pandang melihat keintiman Angkasa dan Jira. Keduanya tersenyum. Akhirnya si kulkas mendapatkan pawangnya.

"Sepertinya kami harus pergi."

"Pergilah nanti aku akan kirim draft kontrak kerjasama kita lewat email."

"Baiklah." Stevan dan Bastian pergi tanpa mengajak Selly. Kedua lelaki itu membiarkan Selly berbuat sesukanya. Mereka tidak peduli dengan apa yang akan Selly lakukan.

Melihat Selly masih berdiri di tempat yang sama. Angkasa langsung memegang tengkuk Jira dan melumat bibir wanitanya dihadapan Selly.

Jira membalas hingga aksi mereka ditonton oleh Selly cukup lama. Keduanya baru melepaskan ciuman setelah Selly pergi dengan muka masam.

"Dasar Jira sialan. Dia sengaja melakukan itu di hadapan ku."

"Aku bersumpah akan merebut Angkasa darimu." Selly benar-benar tidak suka Jira seperti tadi. Mendapatkan lelaki yang tampan dan kaya. Lelaki yang hampir sempurna sebagai idaman wanita.

Angkasa membuang nafasnya dengan berat. Gerakan Jira membuat sesuatu yang sudah tidur bangkit kembali.

"Kak." Jira merasa ada yang bergerak-gerak di balik celana Angkasa.

"Tenanglah jangan bergerak jika kau tidak ingin dia keluar."

"Mudah sekali bangun." ledek Jira.

"Itu juga ulah kamu. Setiap berdekatan denganmu dia akan selalu bangun." Angkasa mencubit lembut ujung hidung Jira yang terlihat sedikit mancung.

"Kenapa begitu?"

"Karena dia tahu dimana sarangnya."

Blush

Pipi Jira merona karena malu. Dia turun dari pangkuan Angkasa. Dengan sengaja menggesek untuk tahu reaksi Angkasa.

"Jira, mulai nakal ya kamu."

Jira terkikik kemudian dengan cepat keluar dari ruangan Angkasa. Tidak ingin menidurkan junior Angkasa dengan cara lain lagi karena capek.

**

Selly keluar dengan kesal. Dia marah saat melihat tatapan kemenangan Jira tadi. Rasanya sangat kesal ingin sekali menjambak rambut Jira tapi tidak mungkin dia bersikap seperti itu di depan Angkasa.

Mengambil ponsel di dalam tas Selly menghubungi Bayu. Menceritakan bagaimana sikap Jira tadi. Bagaimana pun mereka masih suami istri jika perlu dia ingin Bayu mempertahankan pernikahannya.

"Kau yakin?"

"Kau meragukan ku? Aku melihat di depan mataku sendiri mereka berciuman mungkin sekarang mereka sedang berbagi peluh di dalam ruangan itu. Aku pikir Jira itu polos,ternyata dia suhu."

**

Sore hari

Jira masih kepikiran dengan perkataan Mira tadi pagi. Dia ingin memastikan. Dan semoga saja dia tidak hamil. Jika iya maka Bayu tidak boleh tahu. Takut jika lelaki itu menggunakan bayi ini sebagai senjata untuk mengancam dirinya.

Jira pulang sebelum Angkasa pulang. Dia ingin pergi ke apotek untuk membeli alat tes kehamilan. Untuk itu Jira ingin pergi sendiri.

"Mbak beli testpack."

"Merk apa mbak?"

"Oh ada merk-nya?" Jira tidak tahu kalau ada berbagai macam jenis testpack. Ini kali pertama wanita itu membelinya.

"Iya ada yang murah ada yang mahal. Ada yang bagus dan ada yang biasa saja kualitasnya." terang sang apoteker.

"Kalo begitu saya beli semuanya saja mbak."

Apoteker pun mengambil beberapa testpack. Membungkus dan memberikannya kepada Jira. Sebelum pergi apoteker bertanya. "Mbak tahu cara pakainya?"

Jira menggeleng. Apoteker tersenyum kemudian memberi tahu langkah-langkah menggunakan benda itu.

Jira paham dia pun membayar dan pulang ke rumah ibunya. "Lebih akurat dipakai di pagi hari setelah bangun tidur mbak. Tapi kalau penasaran bisa juga digunakan sekarang." kata-kata apoteker membuat dirinya penasaran.

Mengambil satu buah testpack dan benda untuk menampung pipis, Jira melangkah menuju kamar mandi. Jantungnya berdebar. Ada rasa takut, cemas, dan khawatir secara bersamaan.

Setelah air seni terkumpul di wadah Jira mulai membuka testpack yang dia bawa. Membaca kembali cara menggunakan benda itu. Dengan perlahan Jira mulai mencelupkan ujung testpack sebatas garis yang ditentukan.

Perlahan-lahan mulai terlihat satu garis merah dengan jelas. Jira menarik nafas dalam. Matanya terpejam takut dengan hasil yang dia dapat. Beberapa detik kemudian dia membuka mata.

**

Angkasa tidak bisa tidur tanpa Jira. Setelah membersihkan diri dia pergi keluar untuk menjemput wanitanya. Dia yakin Jira disana. Jika wanita itu tidak mau ikut maka Angkasa akan memaksa.

Menempuh perjalanan cukup lama akhirnya Angkasa tiba di kediaman ibu Jira. Rumah itu tampak sederhana tetapi asri. Banyak bunga dan pepohonan hijau di halaman. Semua itu masih terawat dengan baik meskipun Jira jarang merasa di sini.

"Nyari siapa den?" tanya bibi yang selama ini menjaga rumah almarhumah ibu Jira.

"Jira ada bi?"

"Non Jira ada di kamarnya den. Biar bibi panggil dulu."

"Tunggu bi." Angkasa menghentikan langkah bibi.

"Bolehkah saya yang kesana. Kami sedang ada masalah takut Jira tidak ingin turun menemui saya." Bibi berpikir sebentar sebelum mengiyakan permintaan Angkasa.

Kemudian bibi menunjukkan dimana kamar Jira. "Ini kamar non Jira den. Semoga masalah kalian cepat selesai."

"Terima kasih bi." Bibi pun meninggalkan Angkasa yang berdiri di depan pintu kamar Jira.

Ceklek

Pintu terbuka. Untung saja Jira tidak menguncinya dari dalam. Angkasa mengedarkan pandangan ke setiap sudut kamar mencari keberadaan Jira. Kosong itulah yang dia lihat. Angkasa mulai melangkah ke kamar mandi. Semakin dekat dia mendengar isak tangis seseorang. Angkasa mempercepat langkah merasa khawatir dengan Jira.

"Jira " panggil Angkasa begitu dia membuka kamar mandi.

Jira yang masih shock menatap Angkasa dengan air mata yang masih mengalir. Dengan cepat lelaki itu membawa Jira ke dalam pelukannya.

"Apa yang terjadi?"

Tidak ada jawaban. Jira masih menangis. Dia bingung harus menjawab apa.

Angkasa mengurai pelukan. Dia menatap wajah Jira. Mengecup kening wanitanya. "Kenapa, hm?"

"Aku hamil kak."

1
Ma Em
Alhamdulillah Angkasa sdh tau kalau itu Selly jd tdk bisa dibohongi sama Selly semoga segala niat jahat Selly yg mau memisahkan Jira dgn Angkasa.
🩷잘리나🖤
upp thor semangat
Ana_Mar
mudahan Bram hanya pura2 ikutin rencana jahat si Selly, jangan mau terjerumus berurusan dengan angkasa Bram kalo tidak mau kamu hancur.
🩷잘리나🖤
lanjut thor semangat
meris dawati Sihombing
Di bab sebelumnya di ceritakan klo bu Dewi benci sama Wardana, dengar namanya sdh membuat histeris..lahhh di bab ini di critakan, mreka sering komunikasi, chat, vc.../Shy//Silent/
Ana_Mar
mudahan si Selly ini segera kena azab...mudahan segera jadi ubi, greget banget sama selly.
Athul Kuswatul Hasanah
habis kamu selly
Ma Em
Sely emang dasarnya manusia jelmaan iblis sdh diberi peringatan dgn kecelakaan yg sangat parah msh tdk sadar juga malah bertambah gila , Sely yg bertekad mau menghancurkan Jira , Sely tdk senang melihat kehidupan Jira yg bahagia , semoga Sely secepatnya mendapatkan karma mungkin dgn cara Sely kena penyakit ganas atau penyakit HIV karena Sely yg sering gonta ganti pasangan.
Reni Anjarwani
lanjut thor
Riry Kasyry Lily
Luar biasa
🩷잘리나🖤
lanjut thor semangat
Nila BrSitepu
lanjut kk
Hasrie Bakrie
Assalamualaikum mampir ya
T'urni90: walaikumsalam 🙏🙏
total 1 replies
Elmi Varida
PD sekali Selly...😤
Reni Anjarwani
lanjut thorr doubel up thor
mbok Darmi
akhirnya angkasa dan jira saling terbuka dan selly mungkin ngga sadar kalau Luna sudah meninggal dan angkasa yg menghubungkan nya sehingga dia dengan pedenya oplas menyerupai luna, wkwkwk ngga sesuai ekspektasi luna angkasa cuek polll
Widya Herida
lanjutkan Thor cerita nya bagus
Reni Anjarwani
lanjut thor
mbok Darmi
wkwkwk selly kepedean udah Jira jujur sama suamimu dan jgn dipikirin pelakor murahan ngga punya urat malu, percaya saja sama suami mu mau digoda modelan apa juga ngga bakalan mempan, ayo angkasa selidiki ulet bulu gatel yg berusaha merusak rumah tangga mu itu wajah palsu
Giselle Belline
bikin Selly dapat penyakit...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!