NovelToon NovelToon
Sang Pemuas

Sang Pemuas

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Erny Su

"Seberapa keras pun usaha ku untuk menjadi yang terbaik, aku tetaplah aku yang berasal dari kegelapan malam."

"Aku tidak bisa kembali menjadi suci kecuali jika ada seseorang yang mampu membersihkan dosa-dosa ku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erny Su, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8

"Jangan pernah berharap bahwa aku akan melepaskan mu."ucap Diego tegas.

Azura kembali terdiam, hingga saat Diego mengecup bibir Azura dan pamit pergi."Aku pergi dulu mungkin untuk beberapa hari kedepan tidak akan datang karena ada urusan penting."ucap Diego.

"Hmm..."lirih Azura yang malas bicara.

Pria itu benar-benar pergi, hingga dua minggu Azura dirawat di rumah sakit dan saat Azura dibawa pulang oleh Rakha yang baru mengetahui hal itu beberapa hari belakangan, tapi sayang sang bibi tidak bisa ikut karena suaminya sedang membutuhkan nya untuk mengurus istri mudanya yang sakit parah.

Rakha sampai shock saat mendengar penjelasan dari Delon yang ada di tempat kejadian dan membawa Azura ke rumah sakit tersebut. Tapi Delon tidak menceritakan asal mula bisa terjadi seperti itu karena dia tau bahwa Azura pun tidak memberitahu keluarga nya selama ini.

Azura dianjurkan untuk menggunakan kursi roda sebelum dia benar-benar bisa pulih karena retak tulang yang dialami oleh nya.

"Sebaiknya kamu menempati kamar yang ada di bawah Yu agar tidak perlu naik turun tangga karena masih tidak boleh berjalan."ucap Rakha yang dibantu oleh Delon saat menggendong Azura keatas kursi roda.

"Rasanya benar-benar menyedihkan ya A."ucap Azura pada Rakha.

"Sudah ini hanya sementara saja, lain kali bisa aktivitas lagi."ucap Rakha.

"Hmm..."lirih Azura.

"Ayudia aku sudah minta kakak agar kamu kuliah secara online."ucap Delon yang membuat Azura terdiam sejenak sebelum mengangguk pelan.

Azura kembali teringat bahwa Delon adalah adik ipar dari dosennya itu."Terimakasih Delon maaf merepotkan untuk biaya rumah sakit aku akan segera aku transfer."ucap Azura yang membuat Delon terdiam.

Delon sudah mengecek administrasi atas nama Ayudia Zunaera tersebut, tapi pihak administrasi bilang bahwa semua biaya sudah dilunasi saat tadi dia akan membayar dan Delon berfikir mungkin Ayudia sudah membayar semuanya, tapi kenyataannya saat ini membuat Delon bertanya-tanya tentang siapa orang yang telah membayarkan administrasi itu.

"Ayudia, bukan aku yang membayar administrasi rumah sakit itu tapi orang lain entah siapa aku juga tidak tahu. Tadinya memang aku yang ingin membayar administrasi itu tapi semua sudah dibayar."ucap Delon yang membuat Azura terdiam.

"Sudah Yu, nanti kita cari tau siapa orang baik yang telah membayarkan biaya rumah sakit yang segitu besarnya."ucap Rakha.

"Hmm..."ucap Azura yang kini dibawa masuk ke kamar tamu yang ada di bawah.

"A kamu kapan pulang?"tanya Azura.

"Jangan pikirkan itu lebih baik pikirkan kesehatan mu dulu, lagipula ada ibu yang bisa menggantikan ku untuk bisnis ku."ucap Rakha yang memang tidak mungkin meninggalkan sepupunya yang sedang tidak baik-baik saja.

"Terimakasih A, maaf merepotkan Ayu janji setelah ada rejeki ayu akan tambah uang untuk mobil yang kamu mau."ucap Azura.

"Sudah jangan dipikirkan, masalah uang kamu lebih butuh untuk masa depan mu yang masih panjang."ucap Rakha.

"Hmm... entah bagaimana masa depan ku nantinya."ucap Azura lirih.

"Ayudia bagaimana kalau kamu magang di perusahan milik kakak ku, bukankah sebentar lagi hari itu akan segera tiba."ucap Delon.

"Aku tidak secerdas itu Del, aku juga tidak yakin jika pengajuan magang ku nanti di terima di sana."ucap Azura yang sebenarnya tidak ingin berurusan dengan mereka semua.

"A, sepertinya aku bisnis di kampung saja ya, meskipun tidak kuliah di jurusan bisnis, tapi aku juga yakin bisa melakukan hal itu."ucap Azura yang kini sudah rebahan di atas ranjang berkat bantuan Delon.

"Jangan sia-siakan cita-cita mu menjadi seorang arsitek itu memang tidak lah mudah tapi kamu sudah belajar bertahun-tahun jadi tetap jalani semua itu dengan semangat."ucap Rakha yang menyelimuti Azura hingga ke batas perut.

Delon duduk di tepi ranjang dan kini menatap lekat wajah cantik itu.

"Apa benar-benar sudah tidak merasakan sakit lagi?"ucap Delon yang terlihat khawatir.

"Tidak Delon aku sudah tidak merasakan sakit lagi, mungkin besok aku akan segera belajar berjalan."ucap Azura yang dibalas gelengan kepala.

"Jangan ngeyel, dokter mengijinkan mu pulang karena kamu memaksa."ucap Delon.

"Ya, ya ya... kalian berdua memang sangat berlebihan."ucap Azura yang merasa kesal.

"Jangan lupa oleskan salep itu di bagian bekas luka mu."ucap Delon.

"Baiklah."balas Azura.

"Aku pamit dulu, siang ini aku harus menjemput kakak ipar dan putranya yang baru saja kembali dari luar negeri setelah liburan bersama selama sepuluh hari terakhir, karena kakak ku masih ada urusan penting di luar sana."ucap Delon.

"Pergilah, terimakasih untuk semuanya."ucap Azura.

"Sama-sama."ucap Delon yang kini mengusap punggung tangan Azura dan pergi meninggalkan Azura yang menatap kepergian nya.

Azura merasa sangat bersalah terhadap pria tampan itu, tapi dia juga tidak bisa memberikan harapan apalagi setelah dia tau bahwa Azura bekerja sebagai wanita malam.

Azura pun memejamkan matanya dan Rakha pergi untuk istirahat di ruang santai dimana disana terdapat sofa yang sangat nyaman untuk sekedar istirahat ataupun tidur karena sofa itu sengaja di desain sedemikian rupa oleh Azura yang akhirnya di buatkan oleh pengrajin nya.

Sementara itu Diego yang sudah tiba di rumah sakit tersebut mendapat laporan bahwa Azura sudah pulang, dia pun bergegas menuju rumah baru milik wanitanya itu.

Tanpa mengetuk pintu ataupun mengucap salam dia langsung masuk kedalam meskipun pintu itu tidak terkunci.

Diego melihat Rakha berada di sofa dia mengepalkan tangannya, kemudian dia berbalik menuju kamar tamu yang ada di lantai bawah tersebut, dia sudah bisa menebak bahwa wanitanya ada di sana karena tidak mungkin Azura naik turun tangga setelah dokter mengatakan bahwa Azura memaksa untuk keluar dari rumah sakit.

Sesampainya di kamar yang sederhana dan tidak seluas kamarnya itu, dia langsung menghampiri Azura di atas ranjang.

"Ada apa A, aku sudah minum obat bukan?"ucap Azura yang kini masih memejamkan mata seakan kesulitan membuka mata karena pengaruh obat yang sempat ia minum setelah pulang ke rumah.

"Kenapa harus pulang."ucap Diego yang membuat Azura membuka mata saat itu juga saking kagetnya.

"Tuan."ucap Azura.

"Ya ini aku."ucap Diego.

"Kenapa datang kesini, bagaimana kalau ada yang melihat anda disini."ucap Azura yang kini terlihat takut.

"Aku datang untuk melihat wanita ku, lalu dimana salah nya."ucap Diego tegas.

"Berhenti mengatakan bahwa saya wanita anda, jelas-jelas kita tidak punya hubungan apapun kecuali penjual jasa dan pembeli jadi sebaiknya jangan temui saya lagi."ucap Azura.

...🧸🧸🧸🧸🧸...

Satu jam setelah Diego marah besar saat Azura menolak dirinya secara terang-terangan dia mengancam akan menghancurkan reputasi Azura di kampus, dan mengancam akan memberitahu semua orang tentang siapa dirinya pada khalayak tapi Azura tetap pada pendiriannya.

Semua sudah hancur maka biarkan hancur sehancur hancurnya, Azura lebih memilih hancur daripada dia harus menghancurkan kebahagiaan keluarga pria itu. Karena disana tidak hanya ada wanita baik hati dan Delon yang mungkin akan semakin hancur dan membencinya jika dia tau bahwa selama ini Azura juga melayani kakak nya sendiri.

Kini setelah kepergian Diego hanya ada tangis lirih dari Azura yang sedang ditatap oleh Rakha yang baru tahu bahwa selama ini Azura memiliki hubungan spesial dengan pengusaha sukses itu.

Pantas saja Azura bisa hidup nyaman setelah ia ditinggal oleh kedua orang tuanya dengan hutang yang tidak sedikit itu.

Azura pun berkata."Aku tidak pernah ingin hidup seperti ini jika saja mereka masih hidup A."ucap Azura.

"Tapi bagaimana bisa kamu mengenal dia."ucap Rakha yang kini mendekat dan duduk di samping Azura.

"Delon adalah adiknya."ucap Azura.

Rakha membulatkan matanya, dia merasa tidak percaya dengan itu. Pantas saja Delon memiliki mobil sport yang Rakha tau itu jauh lebih mahal dari harga mobil sport yang biasa ia lihat.

"Lalu kenapa kamu menolak berhubungan dengan nya, bukankah dia tampan dan mapan. Ibu saja mau dimadu oleh bapak yang hanya pria biasa."ucap Rakha yang bingung kenapa saudara sepupunya menolak pria sempurna seperti Diego Alexander.

"Dia sudah berkeluarga dan istrinya adalah dosen di kelas ku."ucap Azura yang membuat Rakha membulatkan matanya.

"Oh Ayudia kenapa bisa seperti itu."ucap Rakha.

"Ah sudahlah A, tidak ada yang harus dibahas lagi doakan saja semoga mereka tetap bahagia."ucap Azura tulus.

Rakha pun hanya bisa mengangguk kan kepalanya dia hanya berdoa untuk sepupunya itu untuk bisa sembuh dan bangkit dari keterpurukan yang mungkin akan timbul setelah ini.

Sampai beberapa minggu kemudian Azura masih berada di rumah dan mengikuti kuliah secara online, dia sudah tidak lagi menggunakan kursi roda karena dia sudah bisa berjalan meskipun masih sedikit terlihat kaku karena sudah terlalu lama menggunakan kursi roda.

Rakha pun sudah kembali ke kampung halamannya, bukan karena dia tega tapi Rakha punya kesibukan disana.

Azura pun sudah meminta Rakha untuk pulang sejak lama karena dia tau Rakha memiliki banyak pekerjaan yang tertunda di kampung, tapi sepupunya itu merasa tidak tega meninggalkan Azura sendirian.

Hari ini adalah hari pertama Azura masuk kuliah, dia juga sudah bisa menyetir mobil nya lagi meskipun tidak sebesar dulu saat mengemudi kendaraan tersebut karena masih ada sedikit trauma yang membekas didalam dirinya.

Azura turun dari mobil setelah mobil itu terparkir dengan baik di tempat biasanya, dia tidak melihat adanya Amalia yang biasanya menyambut kedatangannya, dia pun melanjutkan langkahnya menuju kelas yang sudah hampir dua bulan lebih ia tinggalkan.

Azura sudah berada di dalam kelas saat teman-teman nya menyapanya."Ayudia sudah lama tidak bertemu."ucap beberapa teman kelasnya.

"Hmm... apa kabar?"ucap Azura sambil tersenyum.

"Amalia sedang bersama Delon, mereka sudah jadian dua minggu yang lalu."ucap Larisa teman kelasnya saat melihat Azura menatap kursi Amalia.

"Hmm..."lirih Azura yang memang baru tau tentang kabar itu, Azura berusaha bersikap biasa saja meskipun rasanya sungguh sangat sakit tapi Azura berharap Delon bahagia bersamanya.

"Dah honey, nanti pulang kuliah kita jalan."ucap Amalia saat Delon mengantar Amalia hingga ke ambang pintu masuk.

Sementara Azura pura-pura tidak melihat keberadaan mereka berdua. Azura terus fokus pada handphone miliknya.

"Hi... Ayudia kamu akhirnya masuk, aku belum memberitahu mu bahwa aku dan Delon sudah jadian maaf ya Ayudia tapi Delon memaksa dia bilang sudah jatuh cinta sebelum dia bertemu dengan mu tapi dia tidak berani mengatakan itu."ucap Amalia.

"Oh selamat ya semoga langgeng hingga akhir nanti."ucap Azura.

Azura pun kembali fokus pada handphone nya, dia tidak ingin meladeni Amalia yang jelas-jelas terlihat sudah berubah saat ini.

Hingga seseorang masuk kedalam kelas, pria yang sudah lama tidak Azura lihat itu menyapa mereka semua."Hari ini Miss Leony tidak bisa masuk karena ada urusan jadi saya menggantikan nya."ucap Diego yang tidak sedikit pun melirik kearah Azura yang masih fokus pada handphone nya.

Seakan tak saling mengenal dari mulai Diego mengajar hingga selesai, baik Azura atau Diego mereka tidak bertegur sapa.

Azura pun keluar setelah Diego meninggalkan kelas, dia tidak ke kantin meskipun perutnya terasa sangat lapar.

Azura sudah berada di dalam mobilnya saat dia melihat pria itu berjalan menuju mobilnya yang terparkir di samping mobil Azura, tatapan mata mereka sempat bertemu tapi kemudian Azura memalingkan wajahnya sambil tancap gas.

Azura juga melihat Amalia bergandengan tangan dengan Delon dari kaca spion mobilnya, Azura terus melaju menuju sebuah restaurant untuk mengisi perutnya setelah jam makan siang nya terlewat.

Azura berjalan memasuki restaurant tersebut dan memilih meja di pojok ruangan tersebut, gadis itu memilih beberapa menu yang dia inginkan untuk makan siang nya itu, setelah itu ia pun memanggil pelayan.

Pesanan sudah di catat, dia menunggu sambil memainkan ponselnya, saat ini Azura tengah melihat video berdurasi satu menit dimana Rakha mengirimkan video Moci yang sedang makan dengan rakusnya.

"Aku kan menjemput nya."tulis Azura.

Beruntungnya saat itu Moci di selamatkan oleh tetangga nya yang menemukan dia keluar dari kandang dan pagar hingga dia masih hidup, dan Azura mengganti rugi uang makan Moci meskipun tetangganya sempat menolak setelah tau bahwa Azura mengalami kecelakaan hingga dia tidak bisa pulang selama dua minggu lebih di rumah sakit dan tidak bisa merawat Monchi.

"Boleh saya gabung di sini."ucap seorang pria tampan yang kini meletakkan ponselnya di atas meja.

"Apa tidak ada meja lain tuan, saya tidak."ucapannya terhenti saat itu juga karena ada Diego bersama dengan Leony yang baru saja datang.

"Duduklah."ucap Azura .

"Ini pesanan nya nona, apa masih ada lagi."ucap pelayan yang begitu ramah itu.

"Ah tidak ada."ucap Azura yang kemudian meraih piring dan segelas jus strawberry yang ia pesan tadi.

"Saya pesan menu yang sama dengan nona ini tapi jus tidak."ucap pria itu.

"Baik tuan."balas pelayan itu.

"Saya duluan,"ucap Azura yang kemudian menyendok menu yang ada di hadapannya saat ini, dia makan dengan lahapnya tanpa peduli dengan pria tampan yang sedari tadi menatap kearahnya.

1
Mas Luhah
sangat bagus,,,,,,,


tapi kenapa episod yang k 24 dan smpai seterusnya lama sangat yng nak keluar,,,apa lagi cerita nya bikin penasaran /Grimace/
Roli Yanti
lanjut ceritanya seru
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!