NovelToon NovelToon
TEN WARRIORS

TEN WARRIORS

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Spiritual
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Tenth_Soldier

Ini tentang pengguna Nerkhuzogh antar Negeri Atas Angin. Dunia makin dipenuhi ras Liz-ert yang ingin menguasai Dunia.
Para Liz-ert itu hendak menjadikan manusia sebagai ternak mereka.

Untunglah di berbagai negeri masih ada para pemuda yang di pilih Dewa, Dewi yang membekali Nerkhuzogh.
Bersama mereka dipertemukan dan saling membantu mengatasi masalah yang dibuat para Liz-ert.

100% Fiction

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tenth_Soldier, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Komponen Yang Kurang ; Jadav Bersedia Menemani

Di bengkel tua milik ayahnya, Bryant Whittle tampak sibuk dengan berbagai alat yang berserakan di atas meja kerja. Bersama Nerkhuzogh-nya, Feltaláló, yang berbentuk hologram seperti robot kecil bersayap, ia tengah merakit alat pemindai Liz-ert. Alat ini sangat penting karena Liz-ert, ras reptilian yang menjadi ancaman dunia, memiliki kemampuan mengubah wujud menjadi siapa atau apa pun.

Feltaláló melayang di dekat bahu Bryant, suara mekanisnya terdengar jernih. "Bryant, aku pikir kau harus lebih cepat menyelesaikan ini. Setiap menit yang terbuang adalah peluang bagi Liz-ert untuk menyusup ke masyarakat kita."

Bryant mengusap wajahnya yang penuh keringat. "Aku tahu, Feltaláló. Tapi tanpa batu opal dari Negeri Nidai, alat ini tidak akan pernah berfungsi. Kau tahu, kan, opal itu bagian penting untuk memfokuskan energi pemindaian?"

Feltaláló mengangguk—atau setidaknya memberikan gerakan menyerupai anggukan. "Maka, kau tahu apa yang harus kita lakukan, bukan? Pergilah ke Negeri Nidai dan ambil opal itu."

Bryant langsung menoleh dengan tatapan tak percaya. "Pergi ke Nidai? Kau serius? Itu negeri yang jauh! Perjalanan ke sana bisa berminggu-minggu!"

Feltaláló mendekatkan dirinya ke wajah Bryant, menatap dengan lensa matanya yang bersinar. "Tentu aku serius. Apa kau ingin alat ini selesai atau tidak? Lagipula, kau bukan anak kecil lagi, Bryant. Sedikit petualangan akan baik untukmu. Siapa tahu, kau bisa bertemu… uh, teman baru."

Bryant mengerutkan dahi. "Teman baru? Aku tidak butuh teman baru! Aku butuh alat ini selesai tanpa harus berjalan berhari-hari melewati hutan penuh bahaya!"

Feltaláló memutar tubuhnya seperti sedang berpikir. "Baiklah, baiklah. Kalau kau memang terlalu takut meninggalkan rumah, bagaimana jika kita membuat transportasi baru? Sesuatu yang lebih cepat… seperti balon udara."

Bryant tertegun. "Balon udara? Kau serius?"

"Tentu saja aku serius," jawab Feltaláló sambil terbang melingkar. "Aku adalah Nerkhuzogh yang paling jenius di dunia. Dan lihat di belakang rumahmu—ada perahu tua yang bisa kita gunakan sebagai gondolanya. Kau hanya perlu percaya padaku."

Bryant menggelengkan kepala, setengah ragu. "Aku tidak tahu, Feltaláló. Membuat alat pemindai saja sudah bikin aku pusing. Sekarang kau mau aku membuat balon udara?"

Feltaláló melayang lebih dekat, mengubah nada suaranya menjadi sedikit menggoda. "Bryant, kau ini anak seorang penemu besar. Jangan buatku kecewa. Atau… apakah kau takut ketinggian?"

Bryant mendengus kesal. "Aku tidak takut ketinggian!"

"Bagus, karena kita akan memulai sekarang!" seru Feltaláló, bersemangat.

Setelah itu, keduanya mulai sibuk di gudang belakang rumah. Dengan penuh semangat, Feltaláló memberi instruksi sambil terbang ke sana kemari, sementara Bryant memanfaatkan bahan-bahan yang tersedia, termasuk kain tua untuk balon dan perahu bekas sebagai gondolanya.

Sementara itu, di Negeri Nidai…

Di sebuah sudut kota yang ramai, Rajesh Gupta tengah memantau seorang ksatria klan Pandya bernama Jadav. Rajesh menggunakan kekuatan ilusi Nerkhuzogh-nya, Kilátás, yang memungkinkan dirinya tidak terlihat oleh siapa pun.

"Kau yakin dia tidak bisa melihatku, Kilátás?" bisik Rajesh pelan.

Suara Kilátás, lembut dan sedikit penuh gaya, terdengar di kepalanya. "Rajesh, tenang saja. Ilusi ini sempurna. Bahkan ibumu sendiri tidak akan mengenalimu kalau kau berdiri di depannya."

Rajesh memutar mata. "Itu tidak lucu, Kilátás. Fokus. Kita harus memastikan dia membawa kita ke tempat Liz-ert itu."

...Jadav...

Jadav, ksatria yang sedang dibuntuti Rajesh, tampak berjalan dengan tenang menuju sebuah rumah tua. Ia melihat ke sekeliling, memastikan tidak ada yang mengikutinya. Namun, karena kekuatan Kilátás, Rajesh tetap tak terlihat.

Saat Jadav masuk ke rumah, Rajesh melepaskan ilusi dan menampakkan dirinya di depan pintu. "Jadav!" serunya dengan suara lantang.

Jadav terkejut, hampir menjatuhkan pedang kecilnya. "Pangeran Rajesh?! Bagaimana Anda bisa masuk ke sini?"

Rajesh tersenyum tipis. "Santai saja, Jadav. Aku hanya ingin bicara."

Jadav mengangkat alis, tetap waspada. "Apa yang pangeran inginkan dariku?"

Rajesh mendekat sambil melipat tangan. "Aku tahu kau tahu tentang Liz-ert yang menyamar sebagai pendeta sekte Dewi Kali. Aku ingin kau memberitahuku tentang lorong rahasia mereka."

Wajah Jadav berubah tegang. "Anda gila! Yang Mulia tidak tahu apa Yang Mulia minta. Jika mereka tahu saya membocorkan rahasia itu, saya akan mati!"

Rajesh menghela napas, mencoba tetap tenang. "Dengar, aku tidak punya waktu untuk basa-basi. Liz-ert adalah ancaman besar, bukan hanya untukku atau untukmu, tapi untuk seluruh Negeri Nidai. Jika kita tidak menghentikan mereka sekarang, semuanya akan hancur. Kau mau itu terjadi?"

Jadav mendesah berat. "Aku mengerti, tapi tempat itu sangat berbahaya. Aku tidak bisa membiarkan Anda pergi sendirian. Kalau Yang Mulia bersikeras, aku akan membantu, tapi Yang Mulia harus menungguku mempersiapkan diri."

Rajesh mengangguk puas. "Baik, aku akan menunggu. Tapi jangan terlalu lama, Jadav. Liz-ert tidak akan berhenti bergerak."

Jadav menatap Rajesh dengan ragu, lalu tersenyum kecil. "Anda cukup nekat, ya? Tapi aku suka keberanian Yang Mulia. Baiklah, beri hamba waktu sehari. Kita akan berangkat besok."

Rajesh menepuk bahu Jadav dengan semangat. "Akhirnya! Aku tahu kau tidak akan mengecewakanku. Oh, dan satu lagi, jangan lupa bawa makanan. Aku selalu lapar saat melakukan sesuatu yang berbahaya."

Jadav menggeleng sambil tertawa kecil. "Yang Mulia benar-benar aneh."

Rajesh hanya menyeringai. "Aneh? Mungkin. Tapi Liz-ert akan lebih takut padaku daripada pada siapa pun."

Sementara itu di negeri Hujan dan Kabur, Siggrin.

Kembali ke bengkel Bryant Whittle, setelah berhari-hari bekerja keras, balon udara akhirnya selesai. Balon itu tampak unik, dengan perahu kayu sebagai gondolanya dan balon besar berwarna krem yang dicat simbol Feltaláló di bagian sampingnya.

Bryant mengusap tangan kotor penuh oli ke celana kerjanya. "Jadi, Feltaláló, apa kita benar-benar akan terbang dengan benda ini? Kau yakin tidak akan jatuh?"

Feltaláló terbang ke depan wajah Bryant dan menyeringai. "Tentu saja tidak akan jatuh. Kecuali kau lupa mengisi bahan bakar. Tapi aku yakin kau tidak sebodoh itu."

Bryant mendesah panjang. "Ini ide teraneh yang pernah kulakukan. Tapi, baiklah, mari kita coba."

Keduanya menaiki balon udara itu, memulai perjalanan panjang menuju Negeri Nidai. Di bawah mereka, tanah semakin jauh, sementara awan-awan putih mengelilingi balon itu. Bryant, meski gugup, mulai tersenyum kecil.

"Hei, Feltaláló, ini cukup keren juga. Mungkin kau memang Nerkhuzogh yang jenius."

"Mungkin?" jawab Feltaláló dengan nada pura-pura tersinggung. "Aku memang jenius, Bryant. Kau hanya butuh waktu untuk menyadarinya."

Bryant tertawa kecil, mengendurkan ketegangan dalam hatinya. Meski perjalanan ke Nidai masih panjang, ia merasa siap menghadapi apa pun yang ada di depannya.

1
7th Soldier
bagus
Guns
wokay!!
Tenth_Soldier
Semoga berkenan...
Gembok
ok sangat menarik
Rosy
wow cantiknyaaaa...
Guns
don't even look back... hhhh
Rosy
Run Bryant run!
Tenth_Soldier
masih misteri lah.. hehe
Rosy
Bang TS itu gorgonzola punyanya Dompu sama Gorgonzola yang dikeroyok rame² apakah sama?
Gabriel fall angel
benua Australia /Sweat/
Guns
Ah jagoanku ini sajalah...
Tenth_Soldier: Bukannya jagoanmu si predator yang Karnikos? /Joyful/
total 1 replies
Rosy
Liz-ert lagiiii /Facepalm/
Rosy
five star dong...Bang bahas yang gadis berbaju biru ya...buruan gih
Guns
Subscribe!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!