System Menjadi Pria Sukses

Chapter 28

Pertarungan masih berlanjut dengan setengah lebih kelompok dari Rian habis dikalahkan Firman sampai ada yang pingsan tak sadarkan diri lantaran pukulan kuat dari Firman.

Melihat anak buahnya tidak ada yang mampu mengalahkan Firman, akhirnya Rian turun tangan melawan Firman tanpa ada rasa takut.

Meskipun melihat pertarungan Firman dan para anak buahnya yang dimenangkan oleh Firman, itu semua tidak membuat mental seorang Rian turun.

Malahan Rian semakin bersemangat ingin mengecek seberapa kuat Firman menggunakan kekuatannya sendiri.

Rian maju ke depan menyuruh para anak bauhnya yang melawan Firman mundur dan membawa teman teman mereka yang terkapar di tanah.

"Hahahaha gw jadi penasaran sampai mana kekuatan lu." Ucap Rian tertawa meremehkan.

Firman terlihat kelelahan setelah melawan belasan orang sendirian, wajar saja Firman kelelahan saat melawan mereka semua.

Seorang ahli bela diri saja pasti kelelahan melawan 8 orang, sedangkan Firman harus melawan belasan orang sendirian dengan keadaan tangan kanan yang masih terluka.

Firman menatap tajam sosok Rian yang tidak jauh darinya sedang berdiri dengan sombongnya seakan dirinya yang akan selalu menang.

Dari arah samping tempat para warga mengamankan Rina agar tidak di sandera oleh para kelompok Rian,dapat dilihat Rina sedari tadi sangat cemas dengan keadaan sang kekasih yang terluka tapi tetap harus melawan banyak orang demi menyelamatkan nya lagi.

Dan saat melihat Rian maju di saat Firman sudah kelelahan membuat hati Rina terketuk untuk membantu sang kekasih kali ini.

Rina sangat merasa bersalah sebab karena dirinya yang menyebabkan semua hal yang membahayakan Firman sampai terlibat dalam banyak masalah.

"Dasar cupu, beraninya pas lawan nya udah lelah!!" Teriakan Rina yang sukses membuat orang menatapnya heran.

"Betul tuh, beraninya sama orang yang udah lelah."

"Dasar cupu."

Huuuuu......Huuuuu.......Huuuu.......

Banyak orang di sana menyoraki Rian yang dinilai penakut karena beraninya hanya saat Firman sudah merasa lelah, sedangkan tadi saat Firman segar bugar dirinya malah duduk santai dan menyuruh anak buahnya untuk menyerang.

Sorakan demi sorakan orang orang membuat Rian malu sekaligus kesal, malu disoraki banyak orang yang mengakibatkan martabatnya sebagai pimpinan bos geng sekolah runtuh seketika dihadapan banyak orang.

"Awas lu! Lain kali habis lu ama gw!" Ucap Rian sebelum pergi dari sana diikuti anak buahnya dan membawa rekan rekan mereka yang terluka.

Rina langsung menghampiri Firman dan melihat keadaannya dengan sangat khawatir, apalagi saat melihat darah di tangan nya yang semakin banyak mengalir.

"I....Ini.....Lukanya terbuka lagi....Hiks.....Hiks......" Rina sangat panik saat melihat luka di tangan Firman yang terbuka karena digunakan saat melawan para kelompok remaja tadi.

"Udah jangan sedih, gak apa apa cuma luka kecil biasa aja." Ucap Firman mencoba menenangkan Rina yang sudah sangat panik melihat kekasihnya terluka kembali demi dirinya.

Lalu Rina meminta beberapa orang untuk membantunya membawa Firman ke taksi yang sudah di pesan Rina melalui aplikasi online.

Mereka berdua masuk kedalam taksi dan Firman serta Rina mengucapkan terima kasih pada orang orang yang membantunya.

Taksi pun berjalan menuju rumah keluarga Kusuma dengan keadaan Firman yang masih kelelahan serta tanganya yang kembali terluka.

Saat disembuhkan oleh System pada saat malam hari, tangan Firman belum sembuh total karena versi System masih kecil makanya jangkauan nya pun masih kecil untuk hal hal seperti ini.

"Darah di tangan kamu makin banyak, aku balut pake kain ya." Rina segera hendak merobek bajunya, tapi segera ditahan dengan tangan Firman.

Rina menatap Firman heran dengan wajah tampak bertanya tanya mengapa tangan nya di tahan saat akan merobek bajunya untuk membalut luka Firman.

"Jangan." Ucap Firman seraya memberikan kode mata kepada Rina kearah depan.

Dan Rina baru sadar dia masih berada di dalam taksi serta sopir taksi yang sedang mengemudi.

"Maaf.." Ucap Rina.

"Iya gak apa apa." Jawab Firman.

"Maaf mas mbak, itu tanganya si mas terluka ya,ini saya ada perban untuk membalut lukanya." Ucap si sopir taksi memberikan perban yang ada di laci depan dashboard mobil taksi.

"Terima kasih pak." Ucap Rina segera mengambil perban tersebut.

Dengan perlahan lahan Rina membuka perban yang lama sudah penuh dengan darah Firman.

Saat sudah terbuka seluruhnya, Rina nampak menelan ludahnya dan sedikit gemetaran takut saat melihat luka yang semakin menganga lebar akibat pertarungan Firman tadi.

"Pasti sakit banget." Ucap Rina ngeri membayangkan jika dirinya yang berada di posisi Firman saat ini.

"Gak sakit, cuma luka kecil aja." Firman berkata dengan santai meskipun mimik wajah yang sedang menahan sakit terlihat jelas.

Rina merasa semakin bersalah pada sang kekasih, Rina dengan segera membalut luka Firman dengan sangat hati hati, saat Firman merasakan sakit ataupun perih Rina meniup niup luka di tangan Firman.

Walaupun hanya tiupan kecil yang sebenarnya tidak ada gunanya untuk menahan rasa sakit, tapi bagi Firman itu berbeda.

Rasa sakit yang tadi ia rasakan sedikit demi sedikit berkurang dengan tiupan kecil dari Rina yang membuat Firman menggulung senyum di wajahnya.

Rina masih fokus membalut perban di luka Firman sampai selesai terbalut semua bagiannya.

Setelah membalut luka di tangan kanan Firman menggunakan perban, Rina langsung memeluk tubuh Firman erat dari samping karena mereka masih berada di dalam mobil taksi yang berjalan menuju ke arah rumah Rina.

Firman tersenyum melihat kekasihnya memeluk tubuhnya secara tiba tiba, tangan kiri Firman bergerak mengelus elus kepala Rina lembut.

Rina sangat menikmati usapan lembut dari sang kekasih yang membuatnya sangat nyaman.

"Terima kasih sudah lindungi aku meskipun sampai terluka." Ucap Rina yang masih dipelukan Firman.

"Itu kan sudah kewajiban seorang kekasih untuk melindungi pasanganya." Jawab Firman tersenyum dan kembali mengusap usap kepala Rina lembut.

Adegan mesra mereka berdua tak luput dari penglihatan sopir taksi yang hanya bisa tersenyum melihat pasangan kekasih yang sedang bermesraan di mobilnya.

Si sopir jadi teringat keluarganya yang ada di rumah sedang menunggu kedatangannya.

Perjalanan lumayan lama karena memang jarak antara kontrakan Firman dam rumah keluarga Kusuma sekitar membutuhkan waktu 1 jam perjalanan.

Di perjalanan Rina selalu saja bertingkah manja kepada Firman, entahlah bagaimana ceritanya seorang putri CEO pimpinan perusahaan besar bisa terpikat pesona seorang pemuda biasa yang bisa dikatakan miskin kekayaan.

Tapi mungkin itulah yang bisa dikatakan Cinta, tidak ada yang tau kapan datangnya tiba tiba saja datang tanpa ada yang mengundang.

Cinta memang bukan sebuah benda yang bisa di sentuh, tapi Cinta adalah sebuah rasa yang bisa dirasakan oleh setiap makhluk hidup.

Cinta bagi setiap orang berbeda, berbagai pandangan tentang Cinta setiap orang menurut hati mereka masing masing.

Intinya sebuah rasa yang membuat kita merasa nyaman, bahagia, senang, sedih, sakit, semua bisa kita rasakan jika kita mempunyai sebuah Cinta di dalam hati kita.

*Jangan Lupa Like Dan Dukunganya Teman Teman.

*Maaf jika alurnya gak jelas, author bikin chapter ini cuma punya waktu 30 menit, 10 menit revisi.

*Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan nya, tetap semangat.

*Semoga besok saya bisa up lagi seperti biasa, maaf jika up nya telat atau kurang.

...Terima Kasih...