"Jadilah istri untuk ayahku dan ibu untuk ku Citra"
satu kalimat yang mengejutkan terlontar dari bibir sahabat Citra yaitu Bella.
Citra Anindita (18th) seorang gadis cantik yang tinggal di panti asuhan sejak bayi. mempunyai kepribadian yang baik dan penyayang membuat semua orang begitu nyaman berada di dekatnya.
Bella Yuna Smith (18th) sahabat sekaligus teman sebangku Citra di sekolah menengah atas. begitu menyayangi Citra dan tak pernah membedakan status mereka meskipun Citra tinggal di panti asuhan sejak kecil dan dia seorang nona muda di keluarga Smith.
bagaimana kah cara Bella meyakinkan citra agar Citra mau menerima perjodohan ini, yukk ikutin terus ceritanya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadya Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 3
selepas kepergian Bella, Citra masih termenung melihat kepergian Bella dengan tatapan sendu nya. ibu fatma atau ibu panti yang melihat Citra termenung sendirian di depan pintu akhirnya menghampiri Citra.
"apa yang kamu fikirkan nak, dari tadi ibu perhatikan kamu, setelah nak Bella pergi, kamu melamun terus? " tanya ibu fatma.
"tidak ada bu, hanya saja melihat kedekatan Bella dengan ayahnya membuat aku sedikit iri, apa salah jika Citra juga menginginkan hal itu juga? " tanya Citra kepada ibu Fatma.
ibu Fatma yang paham maksud dari perkataan Citra pun langsung mendekat dan memeluk Citra dengan penuh kasih sayang.
"tidak nak, hal itu wajar jika kamu juga menginginkan kasih sayang seorang ayah, Maafkan ibu nak, jika ibu tidak bisa adil kepada kalian semua " sesal ibu Fatma.
"ibu, jangan pernah berbicara seperti itu, ibu adalah perempuan paling baik dan paling adil dari semua wanita yang Citra kenal. karena ibu lah aku bisa hidup sampai sekarang.
jika tidak, mungkin saja aku sudah meninggal sejak dulu bila ibu tidak mengambil dan merawat ku. aku berhutang nyawa dengan ibu. jadi ku mohon jangan berbicara seperti itu. citra sayang sama ibu. maafkan Citra yang belum bisa membahagiakan ibu. " tangis Citra pecah di pelukan ibu Fatma
"semoga kebahagiaan selalu menghampiri mu nak" ucap ibu Fatma sembari mengelus rambut Citra.
"Ya Allah berikanlah kebahagiaan untuk Citra anakku, meskipun ia tidak terlahir dari rahimku, aku mohon kepada Mu berikanlah kebahagiaan selalu untuk dirinya. aamiin "
...doa ibu fatma dalam hati....
Di tempat lain
sesampainya di mansion, Bella segera turun dari mobil di ikuti daddy nya dari belakang menuju ruang keluarga. mereka duduk berdua bercerita tentang keseharian masing masing selama mereka tinggal berjauhan.
"dad... " panggil Bella kepada daddy nya
Marcello yang di panggil pun menoleh.
"ada apa sayang? apa ada masalah hmm? " tanya sang daddy kepada putri nya.
"tidak ada masalah apa apa dad, hanya saja... " Bella tak meneruskan perkataannya, karena sedikit ragu dengan permintaan nya nanti.
"hanya saja apa? kenapa tidak di teruskan sayang? bilang saja sama daddy, kamu mau apa nanti pasti daddy akan berikan " jawab Marcello.
"begini dad, dua minggu lagi kan aku ujian kelulusan, jika nanti nilai ku bagus, mau kah daddy berjanji pada ku untuk mengabul kan semua keinginanku? " tanya Bella kepada daddy nya.
"memangnya apa yang kamu inginkan sayang, bilang saja sama daddy, nanti pasti akan daddy berikan " ucap marcello.
"nanti saja setelah kelulusan, aku akan beri tahu daddy tentang apa keinginan ku pada daddy, tapi daddy harus janji, akan mengabulkan semua keinginanku apapun itu. " jawab Bella
"Baiklah, daddy janji akan menuruti semua keinginan putri dady yang paling cantik ini. " ucap daddy sembari mengelus rambut Bella.
"terima kasih dad, aku sayang daddy " seru Bella kemudian memeluk Marcello.
tak terasa hari sudah gelap. Bella dan Marcello sedang berada di ruang makan, tidak ada percakapan antara keduanya, mereka makan dalam keadaan hening, yang terdengar hanyalah suara dentingan sendok dan garpu bersamaan.
Pagi harinya,
Bella berjalan cepat menuruni tangga, dan melewati sang daddy yang tengah sarapan di ruang makan tanpa menoleh kearah daddy nya. Marcello yang melihat anaknya terburu buru pun memanggil anaknya.
"sayang, kamu kenapa buru buru sekali, inikan masih pagi. apa kamu tidak sarapan dulu? " tanya daddy.
Bella yang mendengar namanya di panggil pun segera menoleh sambil nyengir kuda, dan berkata. "eeehh daddy, maaf dad aku gak lihat ada daddy, kebiasaan makan sendiri jadi ga perhatiin ruang makan. "
"aku buru buru dad, mau berangkat sekalian mampir ke panti jemput Citra" jawab Bella dan mengecup pipi sang daddy dan segera berlari keluar menghampiri pak Ujang.
kalo rangga orang baik beneran boleh tuh sama bella aja...