NovelToon NovelToon
Cinta Di Lapangan Hijau

Cinta Di Lapangan Hijau

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:659
Nilai: 5
Nama Author: Anjelyy_

Dalam dunia sepak bola yang penuh persaingan, cinta tak terduga mekar. Caka Alvias, bintang tim Warriors FC yang tampan dan populer terjebak dalam perasaan terlarang untuk Bulan Nameera, asisten pelatih nya, yang terkenal tegas dan tangguh. Namun, konflik masa lalu dan juga tekanan karir mengancam untuk menghancurkan cinta mereka. Apakah cinta mereka bisa bertahan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anjelyy_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

perlakuan tidak enak

Bulan tersenyum, mengingat percakapan hangat dengan Caka semalam sambil mengelap kaca tempatnya bekerja. Dia merasa ada sesuatu yang spesial, tapi belum berani memastikan perasaannya.

Ririn datang mengejutkan Bulan."Woy Lan, kesambet apa kamu senyum-senyum terus."

Bulan yang menjadi kikuk hanya menjawab, "Ah Ririn, gak kok cuma keinget cerita novel yang aku baca aja."

"Yakin kamu."Ririn tidak percaya dan sedikit meledek.

Sementara itu, Caka beraktivitas seperti biasa, tidak menyadari perasaan Bulan. Baginya, Bulan hanya teman dekat.

Caka duduk di antara rekan-rekannya, mengambil nasi dan lauk, lalu memulai sarapan. Suasana di ruang makan asrama atlet riuh dengan percakapan dan tertawa.

Caka makan dengan tenang, tetapi merasakan tatapan tajam dari senior tim, Nino. Dia merasa sedikit tidak nyaman, tapi tidak menunjukkan reaksi.

Nino memang dikenal keras dan selalu menantang anggota tim baru. Kebetulan Caka adalah anggota tim baru di club itu. Caka harus bersiap untuk menghadapi tantangan tersebut.

Setelah selesai makan Caka ingin memulangkan piring kosong ke tempat cuci. Namun saat itu, Nino mengambil kesempatan untuk menjegalnya. Alhasil Caka terjatuh membuat piringnya berantakan di lantai.

Nino tertawa lebar, "Haha, goblok!"

Caka berjongkok, membersihkan pecahan piring yang berserakan, dan sebisa mungkin untuk tetap sabar. Namun, Nino terus mengolok-oloknya.

"Kamu terlalu lemah, Caka! Gak pantas jadi atlet!" Nino mengejek.

Caka menghela nafas dalam-dalam, dia tidak ingin mencari masalah, terlebih dia masih menjadi orang baru di sana.

Caka tiba di lapangan, memulai pemanasan dengan gerakan dinamis. Dia berlari mengelilingi lapangan, melakukan peregangan, dan mempersiapkan otot-ototnya untuk pertandingan.

Rekan setimnya, Riko dan Fahri, dan lainnya bergabung, melakukan pemanasan bersama. Mereka bersemangat, berteriak saling memotivasi.

"Kita bisa menang! Kita harus menang!" mereka bersorak.

Riko berlari di samping Caka dan berkata, "Nino memang selalu begitu, Caka. Dia suka menjalankan 'tradisi' menyambut anggota baru dengan sedikit 'tekanan'. Jangan ambil pusing, itu hanya cara dia untuk menguji mental kamu."

Fahri berlari mendekat, menambahkan, "Mungkin Nino sedikit iri, Caka. Kamu baru bergabung tapi sudah menunjukkan potensi besar. Jangan khawatir, kita ada di sini untuk mendukungmu!"

Caka terus berlari, mendengarkan percakapan Riko dan Fahri tanpa menanggapi. Ekspresi wajahnya tetap tenang, fokus pada latihan hari ini.

Pelatih memanggil mereka untuk berkumpul. "Baik, anak-anak! Sekarang kita akan melatih strategi serangan. Caka, kamu bergabung dengan tim A, bersama Riko ,Fahri dan lainnya. Nino, kamu memimpin tim B."

Pelatih melanjutkan, "Latihan ini akan memperkuat kerja sama tim dan strategi serangan. Caka, perhatikan gerakan Riko dan Fahri, mereka akan membantu kamu memecah pertahanan lawan."

Nino menatap Caka dengan tatapan menantang, "Kita lihat apakah kamu bisa mengalahkan tim saya!"

Latihan dimulai. Tim A, dipimpin Riko, bergerak cepat, mengatur strategi serangan. Caka berlari ke samping, menerima umpan dari Fahri dan langsung menembak bola ke gawang.

Namun, Nino, sayap kiri tim B, berlari cepat, berusaha mengimbangi kecepatan Caka. Dia melakukan gerakan memutar, mencoba mengalahkan Caka dalam duel satu lawan satu.

Caka tidak gentar, dia bergerak lincah, mengontrol bola dengan baik dan membalas serangan Nino. Keduanya terlibat pertarungan sengit di sisi kiri lapangan.

Kini bola berada di Fahri, melihat kesempatan bagus Fahri memberikan umpan yang tepat waktu kepada Caka. Caka langsung mengarahkan bola ke gawang lawan dengan baik.

Nino berusaha menghalangi, tapi Caka berhasil melewati dan menembak bola dengan kuat. Kiper tim B mencoba menangkap, tapi bola meleset dan masuk ke gawang.

Gol! Tim A bersorak.

Caka tersenyum puas, mengejek Nino dengan sedikit gerakan tangan yang santai. "Kamu kalah kali ini, Nino!" bisiknya sambil berlari kembali ke posisinya.

Nino memandang Caka dengan senyum sinis. "Tunggu saja, aku akan balas dendam!"

Pelatih meniup peluit, menandai akhir latihan. "Baik, anak-anak! Latihan hari ini berakhir. Caka, kamu menunjukkan permainan yang bagus! Nino, jangan menyerah, teruslah berlatih!"

Riko dan Fahri mendekati Caka, "Kamu hebat, Caka!"

Nino berjalan mendekat, "Aku belum kalah, Caka. Ini baru awal!" peringatnya namun ketiga orang itu tidak merasa gentar.

Caka berjalan menuju ruang persediaan, membawa bola yang sudah digunakan untuk berlatih. Dia meletakkan bola di tempatnya dan mengatur kembali peralatan lainnya.

Saat itu, pelatih keluar dari ruang ganti dan menghampiri Caka. "Kamu sudah siap untuk latihan tambahan? Aku ingin kamu fokus pada teknik tendangan bebas."

1
Senja25
bagus tor, semangat semangat /Drool/
Ayu Anjeli: thanks🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!