NovelToon NovelToon
My Cold Boyfriend

My Cold Boyfriend

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:19.6k
Nilai: 5
Nama Author: Encha

My Cold Boyfriend-

Alletha Gracelyn, harus kehilangan kekasih yang sudah bersamanya 2 tahun karena sebuah kecelakaan tunggal di saat akan merayakan Anniversary mereka, di saat kesedihan nya dia malah bertemu dengan laki-laki dingin namun selalu bersikap hangat di saat bersamanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Encha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

22. Perhatian Kecil.

...Nyenyak banget tidur Lo,,...

...Gue harap Lo gak tidur sembarangan jika sedang bersama laki-laki lain Aleta....

...(Langit)...

 ------------------------------------------------

Leta sudah berada di dalam kamarnya, berbaring karena memang perutnya masih nyeri apalagi hari pertama sudah pasti semua perempuan akan mengalami hal yang sama saat tamu bulanan datang. Mood hilang, malas makan dan hanya ingin berbaring. Sama halnya dengan Aleta.

Dia di ijinkan untuk istirahat lebih cepat padahal kegiatan masih berlanjut.

Tok..

Tok..

Aleta menoleh, mungkin Alis atau teman satu kamar nya kembali. Dengan rasa malas Aleta berjalan dan membukanya.

Langit berdiri dengan membawa bungkusan di tangannya.

"Kak Langit?"

"Ini buat Lo."

Leta menatap bungkusan yang Langit bawa, padahal makanan yang Langit belikan saat di ruang kesehatan masih banyak.

"Itu apa Kak."

"Lo belum makan."

"Gue gak pengin makan kak."

"Masih sakit perutnya?"

Leta mengangguk karena memang masih terasa nyeri.

"Siap-siap."

Leta menautkan alisnya bingung dengan ucapan Langit.

"Siap-siap kemana kak."

"Pulang sama gue."

"Tapi kan belum selesai."

"Muka Lo pucat."

"Memang Gapapa Kak? Terus yang lain ?"

"Nyusul."

"Ya udah gue siap-siap dulu." Ucap Leta yang memang sudah merasakan sakit di bagian perutnya.

Langit mengangguk sambil menunggu Leta, Langit mengeluarkan ponselnya dan mengirimkan pesan jika dirinya pulang lebih dulu.

Bukan tidak bertanggung jawab karena kegiatan belum selesai, namun melihat Leta yang lemas dan wajahnya juga pucat membuat Langit khawatir. Dia tidak mau terjadi sesuatu seperti sebelumnya.

"Kak-

Langit menoleh, dia mengambil tas Leta dan membawanya. Leta menghela napasnya dan berjalan mengikuti Langit keluar Vila.

Leta masuk ke dalam mobil, untuk kedua kalinya dia pulang bersama Langit.

Leta menyandarkan kepalanya, matanya terpejam menikmati rasa sakit, perih juga nyeri dalam perutnya.

Langit sesekali menoleh, dia tidak mengerti harus melakukan apa saat ini. Apa sesakit itu saat tamu bulanan mereka datang?

"Lo biasa sakit gini?" Ucap Langit membuat Leta membuka matanya dan mengangguk.

"Terus?"

"Tunggu kak,-

Langit menatap Leta yang tampak membuka tasnya mengambil kotak kecil.

"Apa itu?"Ucap Langit saat melihat Leta mengambil sebuah obat dari dalam kotak.

"Obat pereda nyeri, Mommy pasti siapin ini."

Langit mengangguk dan mengambil botol mineral lantas memberikannya setelah membuka tutupnya.

"Thanks kak."

Leta menerimanya dan langsung meminumnya, kenapa dia bisa melupakan soal obat kecil itu padahal sudah pasti dia akan menyimpan nya.

"Lo selalu minum obat itu?"

Leta mengangguk. "Gue pasti stok obat ini."

Langit hanya diam dan menatap bungkus obat kecil di tangan Leta. Dia kembali melajukan mobilnya.

"Tidur kalo ngantuk."

Leta mengangguk dan memejamkan matanya, entah karena efek obat yang dia minum atau memang karena mengantuk Leta terlelap di dalam mobil.

Langit membiarkannya, dia hanya membenarkan posisi tidur Aleta supaya lebih nyaman.

Arga baru saja membaca pesan yang Langit kirim untuknya, dia pun mengerti dan membiarkan Langit pulang lebih dulu. Untuk masalah di sana biarlah dia bersama Gala juga Boni yang mengurusnya toh juga semua kegiatan sudah selesai.

Mereka bahkan akan kembali ke Jakarta sore ini.

"Jadi langit cabut dulu Ar?" Ucap Gala yang datang bersama Boni.

"Bareng Aleta?" Langit Boni.

Arga mengangguk. "Oya semua kegiatan sudah selesai kan?"

"Aman semua, anak-anak juga udah pada balik ke kamar buat siap-siap ke Jakarta."

"Kita juga mending siap-siap."

"Arga tunggu.!" Ucap Luna berlari menghampiri Arga yang akan masuk ke dalam kamarnya.

"Ada apa?"

Luna menatap kamar Arga, dia mencari keberadaan Langit.

"Langit kemana?"

"Udah balik ke Jakarta."

"Kapan? Kegiatan juga baru selesai."

"Baru aja."

Luna berdecak, kenapa bisa Langit lebih dulu pulang.

"Udah kan? Gue mau siap-siap balik jakarta."

Luna mengangguk dan membiarkan Arga masuk, dia pun berbalik menuju kamarnya

Bram duduk sendiri, dia masih teringat antara Langit juga Leta. Apa mereka memiliki hubungan? Kenapa bisa Langit begitu khawatir saat Leta sakit dan bukan hanya kali ini, saat Ospek di kampus pun Langit tampak terus memperhatikan Leta.

"Loh Bram lo ngapain bengong sendiri."

Bram menoleh terlihat Alis berdiri di sampingnya.

"Gimana Aleta, perutnya masih sakit?"

"Kayaknya masih, dia juga udah balik duluan."

"Balik kemana?"

"Jakarta, tadi dia kirim pesan ke gue kalau dia balik duluan."

"Sama siapa?"

"Kak Langit. Menurut Lo Kak Langit suka Aleta gak sih, di lihat dari sikapnya sepertinya iya deh."

Bram terdiam.

"Lah malah bengong, udah lah gue mau ke kamar beres-beres."

Bram mengangguk dan mengusap wajahnya.

Apa dia harus menyerah untuk mendekati Aleta tapi dia sudah terlanjur menyukai Aleta bahkan saat pertama masuk Kampus.

Bram menarik napasnya dalam, dia pun beranjak bangun untuk bersiap-siap.

**************

Perjalan yang cukup lama hingga akhirnya mobil Langit sampai di depan rumah Aleta.

Langit menatap Leta yang masih terlelap di sampingnya, ingin rasanya dia membangunkannya tapi melihat Leta yang begitu pulas membuat nya tidak tega.

Melisa menautkan kedua alisnya saat melihat mobil terparkir di depan halaman rumahnya, namun tidak lama Langit keluar membuat Melisa menghampiri.

"Sore Tante."

"Loh langit kok di sini, kalian bukannya sedang acara di puncak dan Aleta juga belum pulang Nak."

Langit tersenyum.

"Aleta di mobil Tante, tapi masih tidur."

"Astaghfirullah,, kebiasaan anak itu selalu tidur. Tante bangunin dulu ya "

"Maaf Tante, Cegah Langit membuat Melisa menoleh.

"Sebenarnya Aleta sakit perut karena datang bulan jadi kita pulang lebih dulu."

"Tapi Aleta sudah minum obat dan dia tertidur." Lanjut Langit.

Melisa mengangguk.

"Oya Langit Tante boleh minta tolong Nak "

"Boleh Tante."

"Bisa tolong gendong Leta, Tante gak tega bangunin terus Daddy juga belum pulang."

"Iya Tante."

Langit membuka pintu mobilnya dan membopong tubuh Aleta masuk bersama Melisa.

"Kamar Aleta di atas, kamar nomor 2."

Langit mengangguk dan membawanya menuju kamar, dia menatap kamar yang Melisa tunjukkan. Dengan susah payah akhirnya pintu kamar terbuka.

Kamar yang luas dengan nuansa pink serta tatanan rapi.

Langit membaringkan Aleta, melepas sepatunya dan menyelimuti tubuh Aleta.

Tidak langsung keluar, namun Langit menatap wajah polos Aleta yang terlihat begitu damai juga cantik.

Nyenyak banget tidur Lo,,

Gue harap Lo gak tidur sembarangan jika sedang bersama laki-laki lain Aleta.

Langit menghela napasnya dan berjalan keluar, dia tidak mungkin lama berada di kamar perempuan.

Melisa sudah menunggu di ruang tamu, dan langsung beranjak bangun saat melihat Langit turun.

"Makasih Nak, maaf sudah merepotkan."

"Sama-sama Tante, kalau begitu saya permisi."

Langit menyalami Melisa dan berjalan keluar. Melisa tersenyum menatap Langit.

Melihat bagaimana sikap sopan dan sifat dewasanya membuat Melisa bangga juga salut bagaimana bisa di usia nya yang masih muda bahkan di jaman sekarang masih ada laki-laki yang bersikap sopan seperti Langit.

Sementara Langit, dia memang akan bersikap sopan terhadap orang yang lebih tua darinya.

Kedua orangtuanya pun selalu mendidiknya dengan begitu baik.

1
ㅤㅤㅤㅤㅤ𝐀⃝🥀ѕαηтι❣️
hadeh ngehalu kamu gak bakalan mau langit dan gak bakalan terjadi deh
ㅤㅤㅤㅤㅤ𝐀⃝🥀ѕαηтι❣️
lakok banyak para pengganggu bertebaran ya🤣
ㅤㅤㅤㅤㅤ𝐀⃝🥀ѕαηтι❣️
heh luna langit yang gak mau lagi sama kamu ya. emangnya langit mau bekas orang lain🏃‍♀️🏃‍♀️
ㅤㅤㅤㅤㅤ𝐀⃝🥀ѕαηтι❣️
kalo luna lihat langit sama aleta jalan bareng pasti ngereog tuh🤣
🤩😘wiexelsvan😘🤩
lahhh thorrr luna lampir belum tersingkir malah datang lagi ulet gatel merri menghampiri bang langitttt😡😡😡
emang yach cwo tamvan sprt bang langit bikin meng-iri pengen memiliki thorrr 🤭😅😅
ㅤㅤㅤㅤㅤ𝐀⃝🥀ѕαηтι❣️
jangan mimpi bram kalo kamu tetap nekat kamu pasti berhadapan dengan langit
ㅤㅤㅤㅤㅤ𝐀⃝🥀ѕαηтι❣️
orang tua nya aleta merestui kayaknya kalo langit jadi pacar leta
ㅤㅤㅤㅤㅤ𝐀⃝🥀ѕαηтι❣️
hem seneng banget langit di tanyain kabar sama aleta.
🍭ͪ ͩ✹⃝⃝⃝s̊S𝕭𝖚𝖓𝕬𝖗𝖘𝕯☀️💞
hedehh terlalu tauvann jadi banyak yang incar kau langitt
tuhh cowek juga terobsesi sama langit..
viee letaa... udah ada rasa nihh🤭
🍭ͪ ͩ✹⃝⃝⃝s̊S𝕭𝖚𝖓𝕬𝖗𝖘𝕯☀️💞
Nahhh kyak gtu. dong dari dulu jg tuh Luna ngk ganjen...
Ya elahh ada saingan baru nihh🤣
𝐈𝐬𝐭𝐲
ya ampun makin banyak model cwek kek Luna, ngadepin Luna aja bikin darting eh malah ini nambah... 🤦‍♀️
Kusii Yaati
please deh Thor jangan nambah daftar cewek2 model Luna lagi, ngadepin Luna aja aq udah emosian kini tambah satu lagi model kek Luna😤😡
Kusii Yaati
hadehhh mana bibit2 perusak pada bertebaran lagi 😩...
ㅤㅤㅤㅤㅤ𝐀⃝🥀ѕαηтι❣️
waduh kayaknya bram mau nembak aleta nih
resia
lanjut thor aku kasih secangkir kopi bair semangat
resia
menarik
resia
jadi pnsrn ada apa dngn ms llu langit n luna
sella surya amanda
lanjut kak
resia
heran ama kelakukan luna
resia
semakin menarik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!