NovelToon NovelToon
One Night With Duda

One Night With Duda

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / One Night Stand / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:3.7M
Nilai: 4.6
Nama Author: weni3

Berawal dari penghianatan sang sahabat yang ternyata adalah selingkuhan kekasihnya mengantarkan Andini pada malam kelam yang berujung penyesalan.
Andini harus merelakan dirinya bermalam dengan seorang pria yang ternyata adalah sahabat dari kakaknya yang merupakan seorang duda tampan.
"Loe harus nikahin adek gue Ray!"
"Gue akan tanggungjawab, tapi kalo adek loe bersedia!"
"Aku nggak mau!"




Ig: weni 0192

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon weni3, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20

Langkah keduanya terhenti saat mendengar panggilan dari orang yang tak asing bagi mereka. Andini tampak membuang muka melihat siapa gerangan yang kini berdiri dengan wajah nyeleneh.

"Baru pulang loe?"

"Hhmm...."

"Iya kak," jawab Tara sopan, karena saat ini yang ada di hadapan mereka adalah kakak dari orang yang ia cintai.

"Udah hampir satu jam dari waktu pulang kantor, pacaran dulu loe ya berdua?"

"Cuma ada yang di bahas sedikit kak, makanya agak telat." Jawab Tara tak ingin ada salah paham.

Andini malas menanggapi, melihat wajah sang kakak yang tampak mengejek saja sudah membuatnya kesal sendiri.

"Siang berduaan sama siapa sore sampe pulang telat, tampang imut, polos, cupu, ternyata nggak kaleng-kaleng. Sejak kapan jadi suhu?"

Mendengar ucapan sang kakak membuat Andini kesal sendiri, dia melihat Tara yang kini menatap curiga. Tak ingin semakin membuatnya berfikir yang tidak-tidak Andini memilih untuk mengajaknya segera pulang.

"Ayo pulang Tara!"

Tara mengangguk sebelumnya sempat menoleh sejenak ke arah Andika, "pulang duluan kak..."

"Siapa yang bolehin loe berdua balik?"

Andini dan Tara diam saling menatap, Tara pun bingung harus mundur atau terus. Sedangkan Andini makin kesal saja, tau akan seperti ini dia tak akan kebanyakan berpikir. Memilih untuk segera pulang dari pada bertemu dengan muka ngeselin Andika.

"Apa lagi sich kak?"

"Balik sama gue!"

"Gue mau balik sama Tara kak, kasian dari tadi udah nungguin gue." Kemudian Andini menatap Tara yang bingung akan bersikap . "Ayo, nggak usah dengerin kak Andika. Cepet anter gue pulang beres." Andini meraih lengan Tara dan menariknya.

"Minta gue aduin ke mamah apa_" Ancaman Andika mampu membuat Andin tak berkutik, malah rasanya dia ingin membungkam mulut kakaknya dengan sepatunya agar diam.

"Oke gue balik sama loe," sewot Andini kemudian menoleh ke arah Tara, "sorry ya, loe paham lah kakak gue. Banyak ngeselinnya dari pada ngenakinnya, makanya tuh muka udah kayak kesetanan."

"Mulut loe ya, abis makan apa sich loe? itu mulut udah kayak merconnya Pak Kumis depan gang, karuan dia mah pake ayam itu mercon, lah loe pake urat. Ngegas mulu...."

Tanpa menghiraukan ocehan Andika, Andin segera meminta Tara untuk pulang, "pulang duluan ya...sok atuh jangan ntar-ntar, gue balik sama kakak gue!"

"Ya udah gue balik duluan ya, loe pulangnya hati-hati oke!" Tara tersenyum, sedikit mengacak pucuk rambut Andini dan pergi dari sana.

Seseorang yang sejak tadi diam memperhatikan di balik pilar akhirnya keluar. Tak ingin semakin menambah masalah, dia lebih memilih mengalah.

Andini membolakan matanya saat melihat siapa yang tiba-tiba muncul, banyak pertanyaan di kepalanya. Sejak kapan orang itu di sana? apakah mendengar semuanya?

Andika yang melihat Rai berjalan mendekati tersenyum tipis dengan mata yang terus memperhatikan Andini yang mulai menunduk. Melihat Raihan, mengingatkan dirinya akan kejadian siang tadi dan itu membuat efek canggung baginya.

"Balik loe sama dia, udah punya laki masih aja mau balik sama yang lain."

Andini tak menjawab, dia mendengus kesal kemudian berjalan duluan. Rai yang melihat Andini berjalan menuju parkiran segera menyusul.

"Gue balik."

"Transfer bonus buat gue karna udah jinakkin macan garong loe itu."

"Itu adek loe kalo loe lupa!"

"Biarin ntar gue nanya sama emak gue, ngidam apa Ampe beda begitu."

Raihan tak menanggapi, dia hanya menggelengkan kepala kemudian jalan menyusul Andin.

"Lama banget sich kak, aku capek!" keluhnya yang sudah menunggu di samping mobil Rai.

"Iya sebentar."

Raihan segera membuka pintu mobil kemudian masuk kedalam, melirik sekilas dan melajukan kembali mobilnya dengan hati-hati.

Sepanjang perjalanan belum ada sedikitpun yang membuka pembicaraan, keduanya fokus dengan objek yang ada di depan dan tak saling bicara. Sampai di halaman rumah mobil menepi dengan sempurna.

Melihat itu, Andini segera keluar tetapi tangannya lebih dulu di cekal oleh Rai. Pria itu menatap dalam Andin. Dia tau betul saat ini Andin sedang berusaha untuk menjaga jarak dan mulai risih dengannya.

"Lupakan yang tadi jika membuatmu risih," lirih Rai.

"Aku duluan kak," Andini segera keluar dari mobil. Dia tak ingin terlalu lama berdekatan dengan Rai, serasa capek jantungnya seperti lari maraton dengan gaya kodok sambil jongkok.

Rai hanya diam mengekor, masuk kamar menyusul Andini yang telah lebih dulu di sana. Melirik Andini yang hanya diam dan enggan menatap. Membuka sepatu dan segera melangkah ke kamar mandi.

"Ngapa jadi canggung gini sich? apa kata kak Rai, harus lupain gitu aja sedangkan dalem banget rasanya. Ini bibir juga masih berasa, tambah lagi lidah gue yang dari tadi di tarik-tarik. OMG gue kudu gimana...."

Wanita itu serasa tak ingin keluar dari sana, berpikir keras sampai lupa jika dirinya sudah lama berendam. Jemari mulai keriput dan bibir pucat. Apa lagi perut yang sejak tadi sudah keroncong. Menambah lengkap beban fisik yang tercipta.

Raihan yang sejak tadi menunggu mulai gelisah. Apa lagi Andini yang sudah menghabiskan waktu di dalam hampir satu jam. Dia mengetuk pintu tapi tak kunjung ada jawaban. Memanggil tak kunjung ada sahutan.

"Ini orang tidur apa gimana sich? kalo aku masuk nanti nggak sopan tapi kalo ngga masuk nanti ada apa-apa."

Rai mondar mandir di depan pintu kamar mandi, bingung harus apa yang ia lakukan sedangkan sang istri tak kunjung keluar. Dengan hati yang berat dia membuka pintu kamar mandi yang kebetulan tak di kunci. Mata Rai menyipit melihat Andini yang berendam dan hanya terlihat kepalanya saja. Wanita itu pun tak sadar akan Rai yang sudah berdiri di depannya.

"Malah bengong lagi," Rai memanggil Andini beberapa kali tapi tak kunjung ada jawaban.

"Mesti di deketin, tapi kalo ngamuk gimana ya.."

Mau tak mau Rai maju mendekat dan mencoba menyadarkan Andini yang diam dengan mata kosong. "Andini."

"Dek."

"Dek."

Masih tak kunjung ada jawaban sampai langkah Rai semakin mendekat, perlahan tapi pasti sambil terus memanggil dan menyadarkan Andini.

"Andini."

"Andini."

"Astaghfirullah ini orang, ngelamunin apa sich sampai begini seriusnya. Apa iya dia lagi bayangin yang tadi siang ya? pokoknya ini orang kalo sampe ngamuk gue ciipoook lagi aja dah."

Andini benar-benar tak menyadari kehadiran Rai, dia diam dengan segala bayangan akan sikap yang ia tunjukkan pada Rai nanti . Tatapan kosong tapi pikiran mulai kotor, bayangan tadi siang mulai terlihat kembali.

Hingga ia mulai tersadar dan keluar dari lamunannya saat sentuhan di pundak polosnya mulai terasa.

Andini menoleh melihat jemari Rai diam di tempat dan belum juga terangkat. Reflek tangan Andin justru menarik tanpa berpikir nanti. Alhasil Rai yang tak siap dan kakinya tak kuat terjatuh hingga pekikan Andin begitu mengusik telinga.

"KAK RAI"

Byur

...****************...

Jangan lupa dukungannya, like, coment, dan vote

Kembang merah mari di terbangkan...

1
Susanti Susanti
Luar biasa
mami Fauzan
si kembar msh dalam perut aja hobby bgt ngerjain org,,gmn gedenya tar klo Sdh jd bocah,, bisa bikin gempar kaliii yachhh,,, 🤣🤣🤣
mami Fauzan
setuju gw sm Andika wkw pun ceplas-ceplos tp gentleman bnr2 pecinta sejati y wlw kdg ngeselin klo Sdh kluar koplaknya....
anti sinetron suara hati istri
kasian othor,diemin aja netizen nya thor,lanjut aja berkarya,biarin ema"yang baca mau julid mau apapun,nikmati aja alurnya thor🤭✌✌✌ #damaikarenaindonesiasukadamai✌✌✌
anti sinetron suara hati istri
seandainya ada wanita d dunia nyata kaya andini,,ilfil da🤦‍♀✌✌
anti sinetron suara hati istri
ceritanya anak kuliah,gitu tach jdnya,coba kalau anak keluaran pondok,walau d jodohin usia 15 atau 16tahun menikah ngga ada yang kaya gitu,mau cerita d novel atau cerita nyata.🤭🤭✌✌✌
Reeka Rsm
sumpah si Andini kocak
Lutfatul Azizah
Luar biasa
Mariana Frutty
✖️
Alfia Amira
Luar biasa
Sastri Dalila
👍👍👍
ahmad shofwan
greget aslinya pengen gigit Andini biar jadi dewasa.. 😁😁 maaf Thor kebawa suasana🤣
Reeka Rsm
ngilu
Reeka Rsm
taman mawar diportal ya
Yeni Widyastuti
up
Iis Sunarti
ngakak banget sumpahhhhhhhh.... ga bosen banget ini novel.... tiap bab selalu di suguhkan canda tawa... recommendes buat yang galau 😅🥰🥰🥰
Reeka Rsm
gatel
Reeka Rsm
hahahahah
Cornelia Pujiastuti
sakiitt perutku .. tx thor seneng bacanya
Anestyafani
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!