Fahira Salsabila, seorang wanita yang ditinggal mati suaminya dan mempunyai satu anak perempuan bernama Yumna Arsyila.
Dia yang berstatus janda dinikahi oleh seorang pria yang bekerja sebagai Manager perusahaan ternama yang bernama Arka Ardinatha karena dijodohkan oleh orangtua Arka.
Fahira dinikahi tapi tak pernah disentuh oleh suaminya sampai dua tahun lamanya hanya dengan alasan tidak mencintainya.
Lalu bagaimana dengan perasaan Fahira yang tulus padanya, Apakah Fahira akan tetap terus bertahan dengan siksa batinnya ?
Atau justru dia akan pergi meninggalkan Arka ?
Kita simak yuk ceritanya di karya Novel => Tak Tersentuh
By: Miss Ra
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rania Alifah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 30
Sore hari, Fahira terbangun dari tidurnya. Begitu juga dengan Arka, mereka tidur sangat pulas sekali. Arka mengedipkan matanya menatap langit-langit disana, dan baru sadar bahwa dirinya baru saja pindah rumah.
Arka bangkit dan bersandar, dia menetralkan tubuh dan pikirannya dulu untuk berdiri. Dia menoleh kesana kemari mencari keberadaan Anak dan Istrinya. Ternyata Fahira tidur di sofa di hadapannya.
"Kau baru bangun ?" tanya Arka saat melihat mata Fahira terbuka.
"Iyaa.. Aku lelah sekali.."
Fahira bangkit dan berdiri menuju taman, dia mencari Yumna. Karena terakhir saat Fahira akan tidur, Yumna masih bermain di taman itu bersama Asih. Saat berada ditaman, Fahira tak melihat Yumna disana. Dia lalu melangkah masuk memanggil putrinya karena tak ada suaranya.
"Yumnaaa... Naakk kamu dimana sayaang.."
Rumah Arka yang berada di komplek perumahan termasuk sedikit elit. Rumah yang terdiri dari dua lantai dan empat kamar itu terlihat sederhana namun mewah.
Ada dua kamar di atas, dan dua kamar dibawah. Fahira menaiki tangga menuju ke lantai dua, dia terus memanggil sang putri karena tak juga terlihat batang hidungnya.
Langkah Fahira terhenti saat melewati satu kamar tidur yang pintunya sedikit terbuka. Fahira membukanya pelan dan terlihat Yumna dan Asih sedang tidur sangat pulas sekali.
"Tidur rupanya.. Aku pikir kemana.."
Fahira kembali menutup pintu kamar Yumna dan kembali menuruni tangga. Dia menghampiri sang suami yang masih duduk memangku laptop di atas pahanya. Fahira mengambil laptop itu dan diganti dirinya yang duduk diatas pangkuan Arka.
"Aku kangen banget sama kamu.."
Fahira mengatakan itu sambil memeluk sang suami dengan begitu eratnya. Arka yang juga rindu membalas pelukan Fahira sambil menutup matanya. Seakan keduanya sedang membutuhkan pelukan yang hangat.
"Kau sudah mandi ?" tanya Arka dipelukan sang istri.
"Belum.."
"Gimana kalau kita mandi bareng.."
Ucapan Arka membuat Fahira melepas pelukannya. Fahira menatap Arka lalu tersenyum tanda setuju. Arka lalu menggendong tubuh Fahira dan membawanya ke kamar mandi.
Dinyalakan nya air shower yang dingin membuat kedua tubuh yang sedang berpelukan itu basah karena dihujani oleh air yang terus mengguyur tubuh keduanya.
Keduanya kembali bergulat di kamar mandi untuk melepas rindu karena seharian pikirannya sudah terkuras memikirkan orang yang mau mencelakainya.
*
Malam hari ditempat lain, orang yang terus menteror Arka dan Fahira datang lagi kerumah itu. Namun, gerbangnya sudah di gembok. Membuat orang tersebut mencebik kesal.
"Kenapa di gembok ?"
Orang itu lalu menatap kesekeliling, rumah Arka tampak gelap. Dia merasa tak ada satu orang pun di dalam rumah itu. Dia curiga, Arka telah pergi dari rumah itu namun tak diketahui olehnya.
"Apa dia pergi ke Apartemen ?" gumam nya dalam hati.
Dia lalu melempar balok kayu yang dia bawa ke sembarang arah. Tanpa dia sadari, ada yang merekam pergerakannya saat dia berusaha untuk memasuki rumah Arka. Hal itu diperintah oleh Arka agar terus mengawasi rumahnya selama dia pindah rumah.
Setelah kepergian orang tersebut, dia mengirim rekaman nya pada Arka. Setelah mengirimnya, dia lalu kembali ke tempat semula untuk mengawasi rumah Arka dari kejauhan.
*
Pagi harinya, Arka dan Fahira nampak lebih segar dari kemarin. Arka memutuskan untuk memesan kebutuhan rumah secara online. Dia belum tahu Super Market terdekat disana.
Sambil membereskan barang-barang dari dalam lemari, seperti piring, sendok, mangkuk dan yang lainnya, Arka juga membantu membersihkan taman. Karena rumput disana sudah semakin meninggi sudah lama tak ditempati.
Tok..Tok..
Fahira menoleh ke arah pintu saat sedang mencuci piring. Dia menghentikan kegiatannya lalu melangkah menuju pintu untuk melihat siapa yang datang.
"Permisi.. Apa benar ini rumah Bapak Arka Ardinatha ?" tanya seorang pria masih memakai helm dan masker membawa dua kantong kresek besar ditangannya.
"Iya benar.." sahut Fahira.
"Ini pesanannya, dan ini struk belanjaannya.." ucap pria itu lagi menyerahkan sebuah struk belanjaan.
Fahira membaca struk tersebut, dia lalu menoleh ke belakang karena Arka sedang berjalan ke arahnya sambil mengambil beberapa lembar uang di dompetnya.
"Berapa semuanya mas ?" tanya Arka setelah di depan pintu.
"Itu Pak, struk belanjaannya ditangan Ibu ini.."
Arka mengambil struk yang diberikan oleh Fahira. Dia membaca dan melihat jumlah akhir di struk tersebut lalu membayar semua belanjaannya pada kurir yang mengantar belanjaan tersebut.
"Terimakasih yaa.. Ini untuk mu, buat beli bensin.."
Arka memberi bonus pada kurir tersebut selembar uang seratus ribu. Dan kurir itu menunduk hormat mengucapkan terimakasih padanya.
"Terimakasih Pak.. Saya permisi.."
Arka menganggukkan kepalanya lalu membawa dua kantong keresek itu masuk ke dalam. Fahira lalu menutup pintu setelah suaminya masuk.
Sambil membereskan belanjaannya, Arka mengobrol dengan Fahira. Keduanya nampak serius sambil membereskan barang nya di dalam kulkas.
"Semalam Roy mengirim video rekaman rumah kita, orang itu datang lagi. Berusaha membuka gerbang tapi tidak bisa. Akhirnya dia pergi setelah melihat hansip keliling.." Arka menjelaskan membuat Fahira sedikit tegang.
"Dia wanita atau lelaki Mas ?" tanya Fahira karena penasaran.
"Katanya sih dari mobil sampai cara jalannya dia perempuan.." balas Arka.
Fahira nampak berfikir. Dia sudah memastikan bahwa yang datang itu adalah Kiara. Fahira lalu menyampaikan pikirannya itu pada Arka.
"Apa dia Kiara Mas ?"
Mendengar nama Kiara, Arka lalu berfikir. Apa mungkin Fahira benar ? Teror itu dari Kiara ? Arka berfikir dan terus terdiam sambil mengeluarkan semua barang dari kresek. Fahira yang melihat Arka terdiam lalu memanggilnya.
"Mas.. Mas Arka.."
"Hah.. Iyaa.."
"Kenapa malah ngelamun ?"
Arka tersenyum simpul. Dia tak mau mengatakan pada Fahira bahwa dirinya memikirkan Kiara. Arka takut Fahira salah paham. Arka merasa iba pada Kiara yang sedang hamil namun tidak ada yang mau bertanggung jawab. Walau bagaimanapun, Kiara pernah ada di dalam hatinya.
...----------------...
Bersambung...
***
Hay para pembaca setia.. Segini dulu yaa ceritanyaa.. Insyaallah nanti malam aku dobel Up yaa.. Author sedang ada kerjaan.. Besar kemungkinan satu hari Up satu episode.. Author usahakan nanti malam Up lagi.
dari kemarin Author lagi gak konsen pikirannya, jadi nulisnya gak terlalu banyak..
Jangan lupa jempol dan ratingnya yaa.. Itu bisa membuat semangatku semakin bertambah.. Iloveu sekebon buat kalian.. Sampai jumpa di up selanjutnya..
See You 🤗🥰😘
lanjut thor...
episode ini memberi ketenangan dlm membacanya.. terima kasih thor.. di lanjutkan update nya
Arka harus tegas dlm menangani Raina yg trllu terobsesi dgn nya.. Arka mmg mencari nahas jika masih mau mengasihani Raina dgn memberi pertolongan .. semoga Arka slmt ya thor dari Raina yg trllu rakus dgn hawa nafsunya utk memiliki Arka yg super bodoh itu🤣🤣🤣🤣