Lengkap sudah,kesedihan dan sakit hati yang Laura rasakan.
Baru saja ditinggalkan oleh ayahnya,ia harus kembali merasakan sakit hati karena
kekasih yang sebentar lagi akan menjadi suaminya,ternyata berkhianat dengan seseorang yang tidak pernah ia sangka.
Seperti apa kelanjutan kisah Laura,yuukkk baca kisahnya hanya di novel ini...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadhira ohyver, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
2 hari kemudian...
Acara akad nikah Laura dan juga Arya,berjalan lancar,kini keduanya sudah sah sebagai pasangan suami dan juga istri.
Ibu tiri Laura melihat Laura dari jauh,ingin rasanya ia mendekati Laura dan juga memeluknya,tapi rasanya ia sangat malu.
Setelah apa yang ia lakukan kepada anak tiri nya tersebut,setelah selesai proses ijab qobul,ibu tiri Laura pun langsung pergi meninggalkan rumah Arya.
Tanpa menunggu acara nya selesai atau pun menikmati hidangan yang telah di sediakan.
Yang terpenting baginya adalah,ia sudah melihat dan menyaksikan,momen penting dari putri kecilnya dulu.
...****************...
"Mas...mas tau gak,aku baru aja menghadiri akad nikah Laura,anak kita mas".
"Dia cantik banget loh mas,sama seperti mendiang istri pertama kamu,mas".
"Sekarang kamu gak perlu khawatir lagi mas,sudah ada yang akan menjaga Laura dengan baik,menggantikan kamu,aku bisa melihat cinta yang begitu besar di mata suami Laura,untuk putri kita mas."Ucap ibu tiri Laura,membelai lembut batu nisan yang bertuliskan nama ayah Laura.
...****************...
"Bu...ibu liat ibu aku gak tadi?"Tanya Laura,menghampiri ibu mertuanya yang sedang bersenda gurau bersama beberapa anak panti asuhan.
"Tadi ibu sempet liat,seperti nya ada deh,emang dia gak nemuin kamu?"Balas ibu Arya.
"Gak bu,sepertinya ibu aku langsung pulang."Jawab Laura.
"Kenapa sayang?"Sela Arya,yang baru saja datang.
"Aku cari ibu sayang".
"Ibu tiri kamu?"Tanya Arya.
"Iya,sepertinya ibu langsung pulang,soalnya aku cariin gak ada."Jawab Laura.
"Yaudah gak papa sayang...nanti kita bisa kerumah ibu kamu,kan?".
"Makan dulu yuk,aku udah laper nih."Arya mengelus perutnya sendiri.
"Ya ampunn...maaf ya,aku sampe lupa."Ucap Laura.
Setelah itu keduanya pun berjalan ke arah meja yang berisi banyak makanan.
"Mau makan yang mana sayang?"Tanya Laura.
Ditangannya sudah ada piring kosong dan juga sendok yang siap diisi.
"Mau makan kamu boleh,gak?"Bisik Arya.
Laura menyikut lengan Arya yang berdiri disampingnya.
"Aku gak kemana-mana kok,sabar yaa."Balas Laura.
Arya pun tersenyum,mendengar jawaban dari Laura.
Setelah mengambil makanan,keduanya berjalan bersama ke arah meja yang berada di sudut ruangan.
Arya dan juga Laura makan sepiring berdua,mereka bergantian saling menyuapi.
"Sayang..."Panggil Arya.
"Hmmm."Jawab Laura.
"Gimana dengan rencana kamu?"Tanya Arya.
"Rencana?,rencana yang mana?"Balas Laura.
"Soal permintaan ibu tiri kamu."Jawab Arya.
"Sekarang kan kita sudah menikah,kamu gak perlu khawatir lagi tentang Dika yang nanti nya akan mengganggu kamu lagi".
"Kita juga bisa memberikan syarat sama ibu,supaya menjaga Dika,agar tidak mengganggu kamu."Ucap Arya.
"Iya sayang,tapi aku berencana,kita bebasin Dika nya nanti aja,setelah resepsi pernikahan kita selesai dan juga kita sudah berangkat untuk berbulan madu".
"Aku juga gak mau hal buruk terjadi nanti di acara resepsi pernikahan kita,kalo kita membebaskan Dika sekarang,gak ada yang bisa jamin,Dika tidak akan mengacau."Ucap Laura.
"Kamu benar,aku setuju sama kamu."Balas Arya.
...****************...
Keesokan hari nya...
Acara resepsi pernikahan Laura dan Arya pun digelar dengan sangat megah dan mewah,bahkan disiarkan langsung di salah satu stasiun televisi di indonesia.
Banyak rekan bisnis Arya yang datang,termaksud pak Bagas,mantan bos Laura dulu.
Ia tidak menyangka,jika Laura berjodoh dengan pemilik perusahaan Arya group.
Ibu tiri Laura pun hadir,ibu Arya langsung mendekati dan mengajaknya berbicara.
Laura saja bisa memaafkan dan menerima kembali ibu tirinya,lalu mengapa dirinya harus membenci ibu tiri Laura.
...****************...
"Auuw..."Rintih Rangga,lengannya terasa sakit,karena baru saja ditabrak oleh salah satu tamu undangan Arya dan Laura.
"Maaf saya tidak sengaja."Ucap Citra.
Ternyata Citra yang menabrak Rangga.
"Kamu tuh gak punya mata yaa?,jalan itu pake mata."Balas Rangga.
"Jalan itu pake kaki,bukan pake mata,nyolot banget sih,kan tadi aku udah minta maaf."Balas Citra tidak mau kalah.
"Kamuuuu."Rangga menunjuk Citra,dan memperhatikan Citra dengan seksama.
"Apa?"Balas Citra ketus.
"Kamu yang datang meeting bersama ibu Laura waktu itu,kan?".
"Iya,ada masalah?"Tanya Citra lagi,ia terlanjur kesal dengan Rangga.
"Wow,wow,wow,santai dong mbak."Balas Rangga.
"Mbak,mbak...saya bukan mbak kamu."Balas Citra,setelah itu dirinya langsung pergi meninggalkan Rangga begitu saja.
"Menarik."Lirih Rangga,sambil memandangi Citra yang sudah mulai hilang dari pandangannya.
...****************...
"Selamat yaa,Ra...semoga kamu dan Arya bahagia."Ucap ibu tiri Laura,ia naik ke pelaminan untuk mengucapkan selamat kepada kedua mempelai.
"Ibu gak mau peluk Laura?"Tanya Laura,mata nya mulai berkaca-kaca.
Laura menengadahkan wajahnya sejenak,menahan agar air mata nya tidak keluar.
Ibu tiri Laura pun langsung memeluk erat Laura,dan membisikkan sesuatu di telinga Laura.
"Putri kecil ibu,sekarang sudah besar dan menjadi seorang istri,tolong maafkan semua kesalahan ibu,ibu sayang kamu,Ra".
Setelah itu,ibu tiri Laura langsung melepaskan pelukannya dan turun dari pelaminan.
"Sayang...ingat,ini hari bahagia kita,hari bahagia kamu,jadi jangan biarkan kesedihan merusak hari ini yaaa."Lirih Arya.
Laura mengangguk dan tersenyum menanggapi ucapan Arya.
Tidak terasa,acara resepsi Laura dan Arya pun telah usai,semua tamu undangan pun sudah pulang kerumah mereka masing-masing.
Laura dan Arya masih menginap di hotel,yang sama dengan gedung yang mereka gunakan untuk acara resepsi pernikahan.
Arya dan Laura,berganti pakaian dan memutuskan untuk tidur saja,karena keduanya merasa sangat lelah sekali.
Arya tidak mungkin,memaksakan kehendaknya,dan memaksa Laura agar mau melakukan ritual malam pertama bersama dirinya.
Yang terpenting bagi Arya adalah,kini ia sudah disatukan oleh Allah,bersama cinta pertamanya.
Di dalam pernikahan pun bukan hanya tentang seks semata.
Sebelum benar-benar memejamkan mata,Arya mengecup lembut dahi Laura,setelah itu keduanya tidur sambil berpelukan.
Babak baru kehidupan Laura dan juga Arya pun di mulai,keduanya tidak tahu,kedepannya rumah tangga mereka akan seperti apa.
Keduanya sama-sama berharap,bisa saling mencintai satu sama lain,terbuka,memahami,dan yang terpenting adalah setia terhadap pasangan satu sama lain.
Arya tidak ingin menjanjikan apapun terhadap Laura,ia memilih untuk membuktikannya dengan sikapnya terhadap Laura.
Ia berharap,kehidupan pernikahannya bersama Laura,akan terhindar dari niat-niat jahat manusia lainnya.
Termaksud Dika,mantan pacar Laura,yang mungkin saja masih memiliki rasa terhadap Laura,tau bahkan dirinya tidak rela,melihat Laura,kini sudah bahagia,dan mendapatkan yang jauh lebih baik dari dirinya...
sepertinya ibu tiri laura pergi dr rumah itu, dan laura menyendiri dlm kesunyian rumah itu,,,
moga aja arya datang dan menolong laura