Ferdian Putra Pratama 19 Tahun yang di tinggal kan keluarganya untuk hidup sendiri sejak SMA. Dirinya menjalani kesulitan setiap hari, dan menjadi bahan ejekan oleh teman teman sekolahnya. Namun beruntung nya dirinya mendapatkan dua sahabat yang begitu baik pada dirinya sehingga dirinya bisa bertahan hingga lulus dari SMA.
Setelah Lulus dari SMA dirinya masuk ke satu kampus yang paling mewah di kotanya dengan mengandalkan beasiswa yang dia dapatkan. Namun siapa sangka jika di kampus ini lagi lagi dirinya bertemu teman yang selalu membully dirinya di SMA, namun semua nya terungkap disini siapa dirinya sebenernya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon A. Al'Fatih PP, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
B22
Setelah mereka sampai dikelas, merekapun melanjutkan Mata kuliah yang tertunda karena pergi untuk menemui Dena dan Rektor, walaupun hanya tersisa waktu 1 jam, mereka semua tidak ingin membuang waktu itu.
1 jam pun berlalu dan kelas berakhir, mereka pun keluar kelas dan menuju kantin, selama kembali ke kelas sampai sekarang mereka di kantin, mereka tidak melihat sosok Luky dan juga Jessy.
"2 anak pembuat onar itu kemana?" Stefan yang heran tidak biasa mereka tidak ada, pasalnya sejak di usir dari kelas sampai mereka sekarang di kantin mereka tidak melihat Luky dan juga Jessy.
"Mungkin mereka ke mall sedang merayakan kemenangan mereka" Ucap Ferdian seperti mengejek.
"oh iya Fanesha, Rebecca dan Renna mereka kemana?" Tanya Diky.
"Entah lah, yang aku tau Fanesha tadi dia bersama Bu Gabriela, kalo Renna dan Rebecca aku tidak tau kita kan tidak sekelas" jawab Ferdian.
"Renna Rebecca dn Fanesha mereka menunggu di taman bersama ibu Gabriela, mereka memesan makanan melalui online" jawab Stefan yang sedang sibuk dengan poneselnya.
"Ehemmmm, tau dari mana kamu Stef?" Ferdian bertanya.
"Dari Rebecca, Ini aku sedang chat dengannya" jawab Stefan yang masih belum tersadar jika Ferdian dan Diky sedang tersenyum kepadanya.
"ohhh ternyata sudah saling bertukar nomor ponsel ya. .hahaha: celetuk Diky.
gelak tawa Diky dan Ferdian pun pecah setelah Diky berkata seperti ini.
"ah ini.." Stefan tidak bisa melanjutkan ucapannya dia pun baru tersadar jika mereka sedang menyelidikinya, pasalnya mereka baru saja berteman dengan 3 wanita itu, namun dia sudah bertukar nomor ponsel dengan salah 1 dari 3 wanita itu.
"Sudah tidak apa apa Stefan, kami mendukung mu kok, jadi jika kami tidak bisa pergi bersama mu kamu bisa mengajak Rebecca" Ferdian memberi restu kepada temannya itu secara tidak langsung, pasalnya selama ini sejak mereka bersahabat dari SMA mereka bertiga terus, tidak 1 pun dari mereka yang bersama wanita, walau hanya sekedar dekat.
"Sepertinya kalian sudah tidak mau menemani dan bersama dengan ku lagi?" ucap Stefan.
"Bukan begitu, kita selama SMA selalu bersama terus, masa iya ketika salah 1 dari sahabatku sedang ingin mencoba dekat dengan wanita aku larang, toh juga suatu saat aku atau Diky pasti akan dekat dengan wanita, karena tidak selamanya kita hidup bertiga tanpa wanita kan" Jelas Ferdian.
"Benar juga ya, kita selama ini selalu bersama dan aku pun tidak pernah berfikiran untuk mencari wanita untuk aku jalan berdua walau hanya sekedar makan" ujar Diky.
"Nah kan baru tersadar kan kamu juga, apalagi kamu sejak SMP sudah bersama ku Dik, dan kamu tau aku punya hubungan dengan Karmila dulu, masa kamu tidak berfikir ingin memiliki yang lain juga" Ferdian mengingatkan.
"Benar kan apa apa yang aku bicarakan?, jadi sekarang jika kalian ingin mencari pasangan aku akan mendukung kalian, dan jika kalian membutuhkan bantuan untuk mendekati wanita itu aku akan membantu kalian" sambung Ferdian lagi.
"Benar benar kita harus saling bantu ya, karena tidak semua wanita mudah untuk di taklukan" ucap Diky yang sebenarnya dia sudah memiliki target untuk di dekati.
"sudah pasti itu, jangan sungkan kita ini sahabat yang sudah seperti saudara" ucap Stefan
"Jadi kamu bisa kan bantu aku untuk mendekati adik mu itu" ucap Diky bercanda dengan Stefan.
"HAH....Tidak tidak jika adik ku yang kamu mau, aku tidak akan membantu dan juga mengijinkannya"
"HAHAHA" ferdian tertawa melihat muka Stefan yang kecut ketika Diky berbicara seperti tadi.
"hehehe hanya bercanda Stefan, jika memang aku bersungguh sungguh ingin dekat dengan adik mu, sudah pasti aku sejak dulu benar benar mendekatinya bukan hanya sekedar ucapan tapi tidak ada tindakan" jelas Diky
"syukurlah jika tidak benar benar menjadikan adik ku pasangan mu, jika sampai itu terjadi aku akan minta ayah ku mengirim adik ku untuk meneruskan pendidikannya di luar negeri" Ucap stefan.
"sudah sudah kita makan dulu, itu makanan kita sudah tiba" ucap Ferdian yang melihat Ibu kantin yang membawakan makanan nya
"Bu ini langsung saya bayar" ucap Ferdian begitu ibu kantin sudah mengantarkan makanannya, dan dia memberikan 1 lembar Rp.100.000,-
"Duh ibu tidak membawa kembaliannya nak" ucap ibu kantin.
"sudah tidak perlu di kembalikan Bu" balas Ferdian.
"Terimakasih nak" balas ibu kantin dengan senyum sumringahnya, walaupun hanya mendapatkan lebih Rp.25.000,- tapi ibu kantin jarang mendapatkan siswa yang memberikan kembalian untuk dirinya, dan dia pun kembali ketempatnya.
"Hey Ferdian apa apaan kamu membayar semua, ini aku gantikan uang mu" ucap Stefan yang tadi tempat terbengong melihat Ferdian yang mendadak membayar uang makanan yang mereka makan semuanya.
"benar, ini aku juga ganti uang mu juga" tambah Diky.
"hey hey tidak perlu, aku masih ada kok, aku baru saja dapat kiriman uang dari kakak ku semalam, dia berkata dia mendapatkan bonus dari tempatnya berkerja lumayan banyak jadi dia bisa mengirimi ku tidak seperti biasanya" Jelas Ferdian berbohong.
"ya tetap saja uang itu harus nya kamu hemat, jangan kamu pergunakan seperti ini" ucap Stefan yang sudah mengeluarkan uang dari sakunya dan menaruhnya di depan Ferdian, begitu juga dengan Diky.
"hey kalian ini apa apaan sih, kalian sudah sering mentraktir ku, jadi kali ini biarkan aku yang mentraktir kalian, hanya sekali ini saja tidak setiap hari seperti yang kalian lakukan kepadaku" Ucap Ferdian dan mendorong lagi uang mereka kedepan hadapan mereka.
Ferdian perlahan lahan ingin membalas kebaikan mereka selama ini, karena selama dirinya kesusahan merekalah yang selalu membantunya dan selalu ada di sisinya.
"Baik lah jika begitu, tapi lain kali jangan kamu lakukan lagi hal seperti ini" ucap Diky dan mengambil lagi uang nya. Stefan pun hanya menatap Ferdian dan menganggukkan kepala nya memberitahu jika sepakat dengan ucapan DIky, Ferdian pun nge iyakan nya saja.
Namun di dalam hatinya dia akan melakukan hal yang lain lagi, dan mungkin dia akan mengungkap identitas dirinya yang sebenarnya.
Mereka pun kini menikmati makanan yang mereka pesan tanpa berbicara lagi, hingga makanan yang mereka pesan pun habis.
"Enak juga makanan di kantin ini" ucap Ferdian yang memang baru pertama kali makan di kantin ini.
"Benar Fer, makanya kami selalu ingin mengajak mu makan di kantin karena alasan ini, biarpun bukan makanan mahal seperti makanan di Restoran tapi sungguh enak sekali" ucap Stefan membenarkan penilaian Ferdian.
"baiklah mulai besok kita harus makan dikantin hehehe" ucap Ferdian. "biar pun kampus ini kampus elite namun makannya murah tidak mahal seperti yang ada di fikiran ku" tambah Ferdi. Sebelum yang lain bisa menjawabnya tiba- ponsel Ferdian yang ada di atas meja pun berdering.
"Ring Ring Ring" tertera nama Jerry Adi Kusumo di layar ponsel nya, karena sejak mengetahui bahwa nomor itu milik Jerry Ferdian pun menyimpannya dengan nama lengkap.
"Sebentar ya, aku mengangkat panggilan dulu" ucap Ferdian kepada kedua temannya dan di pun menjauh dari mereka.
#Jerry : Halo Nak bagaimana sudah memutuskan pukul berapa akan ke kantor? " tanpa basa basi.
#Ferdian : Pukul 3 sore ini aku sudah selesai mata kuliah terakhir, mungkin aku akan langsung kesana. Tapi jika menurut paman kesorean mungkin lusa saja aku kesana.
#Jerry : tidak bisa Nak harus hari juga kamu ke kantor, jam 3 tidak masalah kok atau bahkan malam pun tidak jadi persoalan yang penting kamu datang.
#Ferdian : baiklah paman begitu mata kuliah terakhir berakhir aku langsung bergegas kesana
#Jerry ; Baik nak. Oh ya bagaimana dengan masalah mu tadi, sudah terselesaikan?
#ferdian : Oh sudah sudah, terimakasih paman telah membantu ku.
#Jerry : tidak tidak aku tidak sama sekali membantu aku hanya memberitahu nama lengkap mu kepadanya, dan aku berkata kamu tau kan dengan nama keluarga Pratama, hanya itu saja.
#Ferdian : pantas saja di begitu ketakutan dan langsung memanggil ku Tuan muda ternyata begitu.
Ya sudah Paman aku putuskan, nanti jika aku sudah mau jalan kesana aku akan kabari paman.
#Jerry : baik.
Perbincangan mereka pun berakhir.
...----------------...
Mohon maaf jika ada kata atau penulisan yang kurang baik atau salah kata, dan tolong berikan masukan yang membangun saya untuk jadi lebih baik lagi dalam membuat cerita. Terimakasih.
Jangan lupa Like, Share, Gift, Comment, dan Follow ya, Terimakasih🙏