Ana seorang pekerja keras yang memiliki tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan ibu dan kedua adiknya setelah kepergian ayah nya.
Hingga suatu hari dia menderita penyakit leukimia stadium akhir membuatnya hanya dapat bertahan selama 3 bulan saja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kim Sri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10
Anna berjalan menuju pintu depan rumahnya yang begitu berisik karena ketukan joan yang terdengar tidak sabaran.
" Sebentar astaga sabar" ucap Anna.
Pintu terbuka dan menampakkan wajah joan yang sudah basah karena air hujan diluar tapi senyum bahagia di wajahnya mengatakan betapa suasana hatinya terlihat bahagia berbanding terbalik dengan penampilan Anna yang sehabis menangis.
" kau akan senang mendengar berita ini." ucapnya semangat.
" apa, hari ini aku sedang tidak ingin diganggu jadi pulanglah." ucap Anna berniat menutup pintu.
" eits jangan tutup dulu, aku serius ada berita bagus yang ingin aku sampaikan." ucap joan menahan pintu.
" apa yang ingin kau katakan." ucap Anna.
" kau tidak mengijinkan ku masuk dulu di sini dingin tahu." ucap joan.
Anna menghela napasnya dan mempersilahkan joan masuk, ia mengambilkan handuk bersih untuk joan agar dapat mengeringkan rambutnya.
" sekarang katakan ada apa, lalu pergi dari rumahku." ucap Anna ketus.
Astaga kau seperti kembali pada setelan awal yah, padahal kabar yang akan kuberitahukan Sangat baik untukmu.
" kalau begitu katakan jangan bertele-tele." ucap Anna.
" baiklah-baiklah, besok kau akan tetap bekerja." ucap joan.
" bagaimana mungkin aku sudah dipecat , Bahkan direktur sangat membenciku sekarang." ucap Anna.
" Aku serius sekarang lihat email mu ." ucap joan.
Dengan ragu Anna membuka email ponsel ya dan mendapat pemberitahuan dari perusahaan nya bahwa ia masih bisa bekerja besok.
" tapi bagaimana bisa ini mustahil, apa yang terjadi." ucap Anna yang masih merasa ada yang janggal.
" aku hebatkan." ucapnya pada Anna menyombongkan diri.
" tapi bagaimana bisa." ucap Anna.
" itu. I..tu kau tidak perlu tahu karena semua sudah beres." ucapnya gugup.
Beberapa jam sebelumnya.
" apa-apaan ini ...ayah." ucap joan.
" ohh ternyata kau masih ingat kalau kau adalah anak seorang direktur, kupikir kau masih betah dengan profesimu sebagai IT." jawab ayahnya dengan sinis.
" kenapa ayah melakukan ini." ucapnya .
" melakukan apa, aku tidak mengerti." ucap ayahnya.
" kenapa ayah memecat Anna, apa salah nya."
" Anna pegawai marketing itu, dia bukan orang yang bertanggung jawab."
" Anna tidak seperti itu , Anna mengerjakan tugasnya dengan baik dan itu aku juga yang membantunya, justru si Sinta itu yang terus menyuruhnya mengerjakan pekerjaannya." ucap joan.
" bagaimana mungkin aku percaya dengan perkataan mu."
" Ayah empat puluh lima persen dari file itu dikerjakan oleh aku ayah." ucapnya.
" lalu jika ayah tidak jadi memecatnya apa yang akan kau lakukan." ucap ayahnya.
" Apapun yang ayah ingin kan." ucapnya.
" baiklah besok kamu akan ayah perkenalkan sebagai direktur baru perusahaan bagaimana." ucap ayahnya membuat joan terdiam.
" Ayah ini tidak adil bagaimana bisa ayah melakukan ini padaku." ucapnya frustasi.
" iya atau tidak sama sekali, kau yang putus kan." ucap ayahnya.
Dengan pertimbangan yang lama akhirnya joan memutuskan mengikuti keinginan ayahnya.
" baiklah tapi ayah juga harus menepati janji untuk tidak memecat Anna." ucap joan.
" kau begitu peduli dengan nya, apa kau menyukai gadis itu." tanya ayahnya.
" itu aku...." ucapnya agak malu.
" joan kau harus ingat dia tidak akan bisa masuk kedalam keluarga kita, jika kau hanya ingin bermain-main maka silahkan tapi ayah tidak akan setuju jika kau berniat untuk menikahinya, jika itu terjadi maka akan ayah pastikan gadis itu akan menghilang selama-lamanya." ucap ayah nya dengan serius. Joan terdiam dan marah dengan keputusan ayahnya tapi ia tidak bisa berbuat apa-apa sekarang.
" baik ayah." ucapnya.
Joan menatap Anna yang masih tersenyum karena senang tidak jadi berhenti bekerja seketika joan terdiam mengingat perkataan ayahnya sebelumnya.
" joan kau harus ingat dia tidak akan bisa masuk kedalam keluarga kita, jika kau hanya ingin bermain-main maka silahkan tapi ayah tidak akan setuju jika kau berniat untuk menikahinya, jika itu terjadi maka akan ayah pastikan gadis itu akan menghilang selama-lamanya."
Joan jadi merasa bersalah pada Anna, bahkan dia bingung kenapa banyak orang yang tidak menyukai Anna, ia mungkin bisa berbohong pada apapun tapi tidak dengan perasaan nya pada Anna.
" apa kau berbicara pada mereka dan membuktikan kalau file yang kita kerjakan adalah file asli yang ada pada Sinta." ucap Anna.
" Ya aku mengatakan kebenarannya pada mereka." ucapnya bangga. Bukan sepenuhnya bohong dia emang mengatakan kebenarannya hanya saja bukan kepada mereka yang entah siapa melainkan pada ayahnya.
" joan kau selalu membantuku terima kasih, baiklah aku akan mentraktir mu hari ini apa yang kau inginkan." ucap Anna .
" aku ingin makan mie instan." ucap nya.
" mie instan, astaga apa tidak ada hal lain yang ingin kau makan." tanya Anna.
" cuaca hujan gini enaknya makan mie instan " ucap joan .
" baiklah tunggu sebentar aku akan masak dulu." Anna beranjak dari duduk nya dan segera menuju dapur.
Yudha memberikan uang setoran dari tugas nya mengedarkan obat ganja kepada ketua kelompok mafia.
" bagus sekali , kau mendapatkan banyak pelanggan sepertinya." ucap pria yang lebih sering di sebut master itu.
" benar master, para anak muda seperti saya banyak yang mencoba obat ini." ucap Yudha.
" bagus ini uang yang saya janjikan , karena kamu bekerja dengan baik saya melipat gandakan uang nya, sekarang bawa uang sepuluh juta ini dan bersenang-senang lah." ucap master padanya.
Yudha begitu senang saat melihat tumpukan uang didepannya dengan segera ia membawa semua uang itu dan pergi setelah pamit pada mereka.
" bocah serakah itu, bisa berguna juga." ucap master.
Yudha memasuki rumahnya dan menunjukkan uang-uang nya pada ibu dan adiknya. Ibu dan adiknya membulatkan mata dengan. Melihat tumpukan uang yang banyak itu.
" astaga uang ini dapat dari mana bang." tanya Yeni.
" ini semua uang hasil kerja keras Abang." ucap Yudha berbangga diri.
" ibu masih bingung sama kerjaan kamu, kok bisa menghasilkan uang segini banyak." ucap ibunya.
" buk, ibuk nggak usah pikirin uang ini aku dapat darimana yang pasti kita bisa hidup mewah dengan uang ini. Daripada nunggu kiriman si Anna bisa- bisa hidup susah terus kita " ucap Yudha .
" Abang benar buk, ini aja skincare Yeni udah habis mana kak Anna nggak pernah ngirim lagi." ucap Yeni.
" ya udah hari ini kita bisa makan enak , bisa shopping juga." ucap ibunya.
" ya udah yuk kita jalan-jalan." ucap Yudha .
Anna berjalan memasuki gedung kantor seketika membuat mereka bingung dan mulai membicarakannya tapi Anna bersikap tidak peduli, Anna memperhatikan ponselnya.
" tumben sekali ibu belum menelpon, tapi syukur deh setidaknya uang nya bisa ku tabung atau bayar hutang." gumamnya.
" eh Anna kok kamu masih masuk, kamu nggak jadi di pecat ya." tanya teman kerjanya.
" iya , aku juga bingung kenapa." ucapnya.
Anna melihat sekeliling yang tengah ramai membicarakan sesuatu yang Anna bahkan tidak tahu.
" itu ada apa semua orang seperti sedang asyik membicarakan sesuatu." tanyanya pada teman kerja nya itu.
" oh kau belum tahu , anak pak direktur akhirnya setuju mengambil alih perusahaan dan hari ini anaknya resmi diangkat jadi direktur yang baru. Kudengar ia masih lajang dan pastinya masih muda, aku jadi penasaran." ujar gadis itu dengan centil.
Anna hanya mengangguk saja setelah tahu ceritanya. Semua orang diperintahkan menuju aula untuk menyambut kedatangan direktur yang baru begitu juga Anna yang langsung masuk ke aula.
Semua orang terkejut melihat siapa yang maju untuk menggantikan direktur yang lama.
" joan" gumam anna