Tertukar itu kadang terjadi pada barang bawaan ditengah keramaian. Ada juga pada hal lain ditengah-tengah jumlah yang lumayan banyak. Tetapi kali ini, yang tertukar itu pasangan. Lho kok bisa? mbuh.. semua berawal dari jalan-jalan bareng.
Intinya, percikan api tumbuh karena melihat kelebihan pasangan teman yang menggoda iman ketika mereka lagi liburan bersama. Kedua insan itu menemukan sesuatu menarik di diri orang lain yang tidak mereka temukan pada pasangannya.
Keputusan untuk berselingkuh pun terjadi karena rasanya begitu indah. Cuma untuk senang-senang katanya, yang pada akhirnya kedua orang itu sadar bahwa tak selamanya selingkuh itu menyenangkan. Mereka mengalami kehancuran karena balasan dari orang yang tersakiti.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zenun smith, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Papa Ayang
Orang pertama ke orang kedua.
"Eh jangan bilang siapa-siapa ya, ternyata Aira sama suaminya yang sekarang nikah sama mantan suami dari perempuan selingkuhan Adrian. Mereka nikah apa gak karena dendam sakit hati tuh?"
Orang kedua ke orang ketiga.
"Ada kabar bagus, tapi jangan bilang ke yang lain. Kata si anu Aira nikah sama mantan suami selingkuhannya Adrian. Aira nikah kaya cuma balas perbuatan Adrian gak sih?
Orang ketiga ke orang ke empat.
"Jangan bilang siapa-siapa nih ya, ternyata Aira nikah cuma buat bales perbuatan Adrian. Soalnya Aira nikahin mantan suami dari perempuan selingkuhan Adrian. Miris ya, tapi itulah fakta. Katanya ada orang yang lihat hubungan Aira sama suaminya sekarang terlihat kaku. Kaya formal gitu lho, gak ada kedekatan layaknya suami istri."
Kasak-kusuk yang diawali dari kalimat jangan bilang siapa-siapa ya, nyatanya malah sampai ke telinga Bu Salmah. Ibunya Aira cemas jika kabar yang beredar benar adanya. Demi membuktikan itu benar atau nggaknya, Bu Salmah menggajak Alea menginap ke rumah Galang. Beliau baru mengabarkan Aira ketika dalam perjalanan dimana sedikit laginsudah sampai disana.
Sama halnya dengan keluarga Galang.
Emaknya Galang yang memang sudah tahu diawal bahwa anaknya menikahi mantan istri dari selingkuhannya Melvi, tentu merasa biasa saja saat dengar omongan persis kaya yang didengar Bu Salmah. Cuma yang bikin ganggu pikiran emaknya Galang yaitu tentang tujuan nikahnya. Apa benar anak-anaknya itu sedang mempermainkan pernikahan?
Kalau sampai begitu adanya, si emak akan melakukan sesuatu. Namun belum dia memastikan kabar yang ini, sudah datang lagi kabar yang kurang mengenakan. Asli yang ini mah emaknya Galang langsung naik pitam, soalnya Galang difitnah selingkuh duluan lantaran dia nikah lebih dulu ketimbang Melvi si mantan istri.
Cuma karena Galang dan Aira nikah duluan, mereka malah tertuduh selingkuh lebih dulu.
Akhirnya Galang ditelepon, mau berkata pada lelaki itu kalau orangtua kepengen menginap di rumahnya. Tapi sebelum itu emaknya Galang ribut dulu sama mantan besan, karena yang sudah menyebar hoaks bahwa Galang selingkuh dengan Aira adalah mereka.
Jadinya, Galang dan Aira sama-sama ketar-ketir orangtua mereka menginap lantaran---mereka pisah kamar.
"Mas Galang,"
"Gawat!"
"Gawat kenapa Mas?"
"Kamu duluan aja yang ngomong."
"Saya mau bilang kalau ibu dan Alea mau datang kesini untuk menginap. Mereka bahkan sebentar lagi sampai." Galang semakin tercengang.
"Orangtua saya juga sama, lagi dalam perjalanan menuju kesini. Mereka mau menginap juga. Kita gak boleh ketahuan beda kamar Ra."
"Nah iya itu yang mau saya bahas juga sama Mas Galang. Jadi bagaimana?"
"Kamu pindahin barang-barang kamu ke kamar saya. Saya yang bantuin soalnya kalau minta bantuan orang lain udah gak sempat. Jangan sampai ada yang tertinggal."
Aira mengangguk, kemudian keduanya mulai mengangkut-angkut barang dari kamar Aira menuju kamar Galang. Ber menit-menit berlalu situasi semakin mencekam ketika baru saja Aira menaruh pakaian ke lemari, suara ramai di depan rumah sudah terdengar. Padahal barang-barang Aira sedikit lagi ada yang belum di angkut.
Karena udah gak bisa prepare lagi, Galang ngambil ide buat mengunci saja kamar Aira agar emaknya gak bisa masuk ke sana.
"Assalamualaikum." Salam serempak dari orangtua Galang dan Bu Salmah. Mereka datang pas banget barengan. Bel pun ikut berdendang karena di pencet-pencet sama Alea.
Galang dan Aira lagi mengatur nafas.
"Wa'alaikumsalam." Jawab mereka secara bersamaan.
Pintu terbuka, pertemuan antar dua keluarga terjalin begitu hangat. Apalagi ada Alea di sana, yang kehadirannya dimanfaatkan Galang buat mendekatkan diri dengan anak itu. Katanya nikah cuma perjanjian, tapi planningnya kaya nikah yang benar-benar buat masa depan.
Alea masih bingung dengan keadaan orang tuanya. Dia lebih banyak menjumpa Galang bersama ibunya ketimbang Papa Adrian. Anak itu memperhatikan sekitar, memindai Galang sampai segitunya hingga dari atas sampai ke bawah. Mendengar bagaimana Aira berbincang dengan Galang, Alea pun sontak memanggil lelaki itu dengan sebutan yang membuat orang-orang melongo.
"Mas," Panggil Alea ke Galang. Aira yang tertegun dan merasa bersalah sudah sembarangan bicara di depan Alea, langsung membenarkan panggilan anaknya.
"Ada apa Mba?" malah dijawab begini sama Galang, praktis dapat cubitan dari emaknya lelaki itu.
"Alea, kamu panggilnya jangan begitu ya nak. (Melirik ke Galang minta nama panggilan, Galang pun bilang terserah lewat sorot mata) kamu panggilnya Papa ya nak."
"Papa? Papa aku kan Papa iyan (Adrian) Papa aku ada dua Ma?"
"Iya Papa kamu ada dua. Yang ini namanya Papa Galang."
"Papa ayang." Alea mengulang panggilan Galang.
"Iya bener begitu." Galang mengacung-acungkan dua jempol sambil cengar-cengir bangga. Kemudian dia ngajak Alea ngobrol soal mainan dan apa saja tentang dunia anak.
Sementara itu emaknya Galang rusuh masuk ke dalam kamar satu per satu-satu.
"Ngapain Mak?"
"Milih kamar buat nginep malam enih. Udah lu diem aje. Mana konci kamar yang ini Lang?"
.
.
Bersambung.
enanti
ini detail penyakit melvi apaannn.. gimana....
terhuraku gak cantikk
mau kasian tapi gimana yaa.. keterlaluan juga sih si adrian
Seorang Melvi yang melihat suami Aira lebih segalanya dari suaminya sendiri, begitu pula Adrian, melihat Melvi lebih oke dari bininya sendiri. ternyata oh ternyata... menyesal kemudian tidaklah berguna.
Tapi syukurlah, Adrian dan Melvi akhirnya bisa saling menerima untuk hidup bahagia diakhir kebersamaan mereka.
Semangat dan sukses selalu buat kak Zenun😍😍😍
Semangat terus yaaa idolaku ❤️❤️