Braaak......
Tora meletakan setumpuk uang di atas meja,dia juga meletakan selembar kertas disamping uang itu.
"tanda tangani ini ,pakai uang nya untuk mengoperasi carla " ucap tora dengan tegas
Henny menatap ke arah suami nya, dia mengernyitkan dahi nya karena melihat setumpuk uang yang diberikan oleh suami nya itu. Apalagi ada kertas yang terlihat jelas bertuliskan surat perceraian,membuat nya merasa semakin bingung .
"ada apa pa? uang dari mana ini ? dan ini....surat cerai siapa ?" tanya henny dengan nada bingung nya .
"tidak perlu tau dari mana uang ini,yang penting carla bisa di operasi segera. Kita yang akan bercerai,aku sudah ngak sanggup hidup miskin bersama kalian. Yang penting carla sehat dan kalian bahagia bersama " jelas tora dengan tegas membuat henny merasa terkejut
Deg
Jantung nya terasa mau lepas dari dada nya ,dia tidak menyangka kalau pernikahan nya akan berakhir seperti ini. Apalagi selama ini tora dan dirinya baik-baik saja ,tidak pernah sekali pun mereka b
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuliati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12
☘☘☘☘☘☘☘☘
Chika terus memperhatikan tubuh atletis milik Tora dengan mulut yang sudah menganga ,dia menatap nya tanpa berkedip sama sekali membuat nya ingin segera berada didalam pelukan nya. Tapi Tora malah berjalan mendekati tempat tidur dan tidak memandang nya sama sekali,Tora duduk dan bersandar disana tanpa perduli kalau dari tadi Chika menatap nya.
"Mandi lah,setelah itu istirahat. Aku ngak akan menyentuh mu selama nya,hati ku hanya milik Henny" ucap Tora yang sudah mengambil ponsel nya dan memainkan nya di depan pangkuan nya.
Chika hanya menganggukan kepala nya ,walaupun Tora tidak melihat nya. Dia berdiri dan berjalan menuju kamar mandi,membersihkan diri nya dengan air mata yang terus mengalir di pipi nya. Merasakan hati nya yang sesak ,tapi dia memang tak bisa lagi memikirkan apa pun.
Keinginan nya ingin bersama Tora sebelum meninggal,membuat nya harus bersabar. Dia senang akhirnya bisa membuat Tora bersama nya, dia menghela nafas nya dengan kasar dan tersenyum didepan cermin kamar mandi .
"Semua akan baik-baik saja huuuuffff" ucap Chika yang menyemangati diri nya sendiri.
Ceklek
Chika keluar dari kamar mandi, dia melihat Tora yang sudah tidur dengan nyenyak di atas tempat tidur tanpa pakaian atasan nya. Senyuman mengembang di bibir Chika,dia senang melihat nya juga sedih karena Tora membelakangi bagian tidur miliknya.
Chika hanya bisa kembali menghela nafas nya saja,dia berjalan mendekati tempat tidur dan merebahkan tubuh nya di samping tubuh Tora. Dia hanya bisa menatap punggung pria yang selama ini dia cintai,kemudian mendekati nya dan mengecup kening Tora dengan lembut.
"Selamat malam suami ku ,mimpi yang indah cuup"
Setelah mengatakan itu,Chika pun memejamkan mata nya. Memeluk guling nya yang hangat,kemudian terlelap. Sedangkan Tora yang hanya berpura-pura tidur disamping nya, langsung membuka mata nya tanpa berbalik. Dia menjadi merasa bersalah pada kedua wanita yang sudah mencintai nya ,seandainya Henny mau hidup bersama dengan mereka. Mungkin dia ngak akan sesedih ini,tapi dia tau bagaimana perasaan Henny .
Mata nya kembali terpejam ,dia ingin tidur saja dan tidak memikirkan apa pun serta menjalani semua nya dengan baik dan apa ada nya.
Sementara Henny masih dirumah Wardana,Carla sudah tertidur dengan nyenyak nya di salah satu kamar pelayan yang tidak di pakai lagi tapi selalu di bersihkan karena untuk istirahat Henny dan Carla jika berada disana.
Malam ini Henny dan Carla memang sengaja mau menginap disana ,karena Henny dan bik Asih akan membicarakan mengenai kamar belakang yang akan mereka tempati selama nya. Henny sudah memutuskan untuk menetap di rumah Wardana,sehingga uang kontrakan mereka bisa dia simpan untuk biaya operasi lanjutan Carla.
Nyonya besar Wardana akan pulang malam hari ini,bik Asih sudah menceritakan lebih awal pada beliau sehingga saat ini Nyonya besar Wardana ingin bertemu dengan Henny dan anak nya . Makanya saat ini Henny dan bik Asih sudah berada di ruangan kerja milik tuan muda Wardana,mereka akan bicara disana.
Henny sudah mengetahui sebagian ruangan dirumah itu karena dia yang ikut membantu bik Asih untuk membersihkan nya jika mereka tidak ada kerjaan,Henny akan mendapatkan uang lebih karena itu.
Hanya saja saat memasuki setiap ruangan,Henny tidak melihat siapa pun . Henny hanya tau mengenai keluarga Wardana dari media saja ,walaupun dia bekerja disana tapi dia tidak pernah bertemu secara langsung dengan mereka.
Tapi hari ini Henny akan bertemu dengan nyonya besar Wardana yang selalu di ramah dan dihormati banyak orang,dia ingin membuktikan nya secara langsung .
"Bik....apa benar nyonya besar setuju kami tinggal disini ?" tanya Henny dengan gugup.
Henny memang sangat gugup sekali,dia merasa takut berurusan dengan keluarga yang berkuasa seperti keluarga Wardana. Bik Asih memperhatikan wajah Henny,dia tersenyum kecil dan menarik tangan Henny agar berada didalam genggaman nya.
"Jangan gugup begitu,nyonya besar sangat baik. Beliau sendiri yang mengatakan nya,beliau mengijinkan mu tinggal dikamar belakang " ucap bik Asih dengan lembut,dia berusaha menenangkan Henny yang terlihat gusar.
Ceklek
Pintu terbuka lebar,wanita paruh baya yang terlihat elegan dan mempesona. Senyuman dibibir nya membuat nya terlihat semakin cantik, dia berjalan mendekati Henny dan bik Asih yang sudah berdiri menyambut kedatangan nya.
"Ayo duduk lagi" ucap wanita paruh baya itu dengan lembut da sopan ,terlihat sekali senyuman di bibir nya sangat tulus
Henny tersenyum juga,dia merasa tidak begitu gugup lagi setelah melihat senyuman ramah dibibir Nyonya besar Wardana. Henny terkagum -kagum dengan sikap dan sambutan hangat dari Nyonya besar itu,dia duduk disamping bik Asih dengan pelan .
"Tuan muda ,apa kabar ?" sapa bik Asih yang membuat Henny terkejut.
Henny masih menikmati wajah lembut dan ramah dari Nyonya besar Wardana itu,dia tidak tau kalau dibelakang wanita paruh baya itu ada dua orang pria yang mengikuti nya .
Tatapan mata Henny terpaku melihat ketampanan dan keindahan yang sempurna didepan nya ini,dia merasa terkejut juga kembali gugup. Bik Asih ngak bilang kalau tuan muda nya ikut bersama mereka disana,tatapan pria itu hanya fokus pada ponsel nya dan tidak memperhatikan sekeliling nya .
"Baik bik" jawab Farel Wardana yang mengalihkan pandangan nya pada sang bibik yang sering membantu dari kecil.
"Ma.....mau berangkat jam berapa ? Ini sudah malam, nanti kita bisa terlambat" tanya pria paruh baya yang didekat mereka ,pria itu menatap ke arah bik Asih dan Henny dengan tersenyum.
"Sebentar,ini Henny yang mau tinggal dikamar belakang kan ?" ucap nyonya Devtra Wardana yang tersenyum pada Henny ,membuat kedua pria yang beda usia tapi terlihat tampan dan gagah itu menoleh ke arah nya .
Tatapan mata Henny dan Farel menyatu,Henny langsung menunduk dan menganggukan kepala nya. Farel tersenyum melihat hal itu,karena wajah Henny sudah memerah dan terlihat lucu dimata nya.
Tatapan mata Gatel hanya sebentar saja ,dia kembali mengalihkan nya ke arah ponsel nya. Dimana asisten nya Adit sedang mengirimkan pekerjaan kantor nya, dia fokus kesana hingga dia terkejut saat mama nya menanyakan kembali pada Henny .
"Dimana anakmu? Apa sudah tidur?" tanya Nyonya Devtra dengan ramah.
"Ya nyonya,Carla sudah tidur . Mungkin dia kelelahan karena seharian bermain saja dikamar nya " jawab Henny yang masih menundukan kepala nya, nyonya besar Wardana hanya menganggukan kepala nya saja dan duduk.
Bersambung
jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih ya 😘😘😘😘😘😘😘