Di sarankan membaca novel pertama nya dulu yang berjudul "Terpaksa Menikah dengan Pembantu" biar lebih nyambung dan tau jalan cerita nya 🥳
.
.
Sejak Dimas menolongnya waktu ia hampir dilecehkan oleh preman, Chaca langsung jatuh cinta pada pandangan pertama padanya.
Ditambah waktu ia tahu bahwa Dimas adalah kakak ipar dari sahabatnya dan ayah dari seorang pangeran kecil yang sangat menggemaskan bagi Chaca.
Chaca Aninditha yang memang sedari kecil tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu merasa iba dan sedih kala mengetahui Aiden anak dari Dimas juga memiliki nasib hampir sepertinya. Dan itu semakin menjadikan kan motivasi untuk terus membuat agar Dimas mencintainya.
Yuk ikuti kisah Chaca untuk mengejar cinta Om Duda...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy_Ar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Om ganteng
Jam sudah menunjukan pkl.23:20 seorang gadis tengah berjalan sambil menggerutu di depan minimarket lantaran Dompet nya yang ketinggalan dirumah.
Yah Chaca yang kelaperan karena tidak ada orang di rumahnya terpaksa keluar rumah untuk membeli makan. Namun sialnya malah dompetnya tertinggal. Setelah kembali bolak balik dari rumah ke super market Chaca pun kembali pulang lagi.
"Sial sial siaalll." Kesal Chaca menendang nendang batu. "Berasa kaya anak yatim gue kalo begini." Gerutunya sambil berjalan kembali menuju rumahnya dengan membawa kantong plastik berisi mie instan dan cemilan.
"Apa apa sendiri! Cari makan sendiri, tidur sendiri, dirumah sendiri, gak sekalian aja gue cari duit sendiri." gerutunya.
"Mau abang temani gak neng, biar gak sendiri." Ucap seorang preman yang tiba tiba menghadang jalan Chaca.
"Gak terimakasih!" Ucap Chaca lalu berusaha pergi namun tangan nya malah di cekal oleh preman itu.
" ayolah abang temani." ucap preman lagi.
"Gue bilang enggak ya enggak, budeg ya kuping lo." pekik Chaca sambil menghempaskan tangan preman itu.
"Wooo ... galak juga ternyata!" Ucap preman itu sambil tertawa. "Tapi abang suka kok yang galak galak agresif yuk main sama abang." katanya lagi.
"Lepas! lepasin gak, tolongggg ..." Chaca berteriak namun tidak ada seorang pun yang lewat. Padahal biasanya di depan komplek nya itu banyak pedagang kaki lima. Namun karena aturan larangan pemerintah akhirnya pedagang pedagang itu tak lagi mangkal di pinggir jalan itu.
"Toloonggg ...!" Teriaknya lagi namun preman itu semakin menariknya. "Lepasss lepasin tolonggg."
"Mamaaa papaaaa toloooonggggg." Teriak Chaca sambil menangis, sekelibat bayangan masa lalu muncul kembali di otaknya membuat tubuhnya semakin bergetar.
"Gak usah teriak - teriak neng, abang jamin pasti kamu akan suka," kata Preman itu lagi namun, tiba - tiba seseorang datang dan langsung menendang preman itu hingga ia terjerembab ke tanah.
"Sialan!" Ucap preman itu langsung bangun dan balik menyerang orang yang telah menendangnya. Namun ternyata orang itu lebih jago bela diri pada dirinya. Hingga membuat wajahnya babak belur dan tangan kaki nya patah.
"Pergi dari sini atau saya panggilkan polisi." Ucap orang itu dengan nada dingin dan datar.
Tanpa berfikir panjang preman itupun langsung lari terbirit - birit daripada lebih ancur lagi.
"Kamu gapapa?" tanya orang yang telah menolong Chaca dengan lembut namun Chaca hanya menggeleng dan masih membenamkan wajahnya diantara kedua lututnya sambil menangis.
"Hey, preman nya sudah pergi, kenapa masih menangis?" Tanya orang itu lagi. Namun Chaca masih tidak mau berhenti menangis, mau tak mau orang itu ikut berjongkok di depan Chaca dan memeluknya.
Seketika itu juga hati Chaca terasa hangat di pelukan pria asing itu. Chaca merasa aman dan nyaman. Setelah beberapa saat Chaca baru mendongakan wajahnya untuk menatap wajah pria asing yang membuat hatinya tenang itu.
Deg!
Jantung Chaca berdetak semakin cepat, bukan karena takut tapi karena terpesona akan ketampanan pria asing di depan nya ini.
"Sudah lebih baik?" Tanya sang pria asing itu membuat Chaca langsung menganggukan kepalanya.
"Terimakasih." Ucap Chaca sambil menghapus air matanya.
"Hemm, dimana rumah kamu, biar saya antar." Ujar pria asing itu dengan wajah datar nya.
"Eh, gak usah saya bisa pulang sendiri," jawab Chaca menolak halus namun malah membuat pria asing itu mendengus kesal.
"Biar di hadang sama preman lagi?" cibir nya kepada Chaca.
"Aku tuh cuma gak mau ngerepotin om lagi." jawab Chaca sedikit memanyunkan bibirnya.
"Gak ada yang merasa di repot kan." Ujar pria asing itu kepada Chaca seraya berdiri dari posisi jongkoknya.
"Ta tapi om ..." ujar Chaca merasa tidak enak.
"Gak ada tapi - tapian. Udah ayo." Pria asing itu menggandeng tangan Chaca untuk memasuki mobilnya dan mengantarkan Chaca pulang.
Hanya butuh waktu beberapa menit saja mobil yang di tumpangi Chaca kini telah sampai di depan pintu gerbang rumahnya.
"Terimakasih om." Ucap Chaca dengan tulus lalu ia segera turun dari mobil.
"Lain kali jangan suka keluyuran tengah malam lagi," ucap sang pria asing dengan nada dingin nya.
"Yaa ... aku tuh bukan keluyuran, tapi karena laper makanya keluar buat cari makan." Sungut Chaca kesal.
"Kamu tinggal sendiri?" Tanya nya tanpa peduli dengan gerutuan Chaca.
"Enggak! aku tuh punya keluarga tapi kaya anak yatim." kesal Chaca keceplosan padahal ia type orang yang sangat tertutup dengan yang menyangkut urusan pribadi. Bahkan sahabat sahabatnya saja tidak ada yang tau, dia anak siapa dan rumahnya dimana.
"Jangan memanyunkan bibir seperti itu, cepatlah masuk dan jangan terlalu sering makan mie instan." ucap pria itu dan langsung pergi meninggalkan Chaca yang masih mematung di depan gerbang rumah nya.
"Dasar om om sok perhatian." gerutu Chaca lalu ia masuk kedalam rumah.
Chaca Anindita, seorang gadis cantik dan periang juga baik hati. Meskipun Chaca hidup bersama dengan keluarganya namun ia selalu merasa sendiri dan kesepian, lantaran ibu kandungnya yang tidak pernah menganggapnya sebagai anak, membuat chaca tumbuh menjadi sosok gadis kuat dan tegar.
Chaca sangat pandai dalam hal menutupi perasaan nya, walau ia terlihat bar bar dan tegar jarang menangis, namun saat ia sendiri ia selalu meluapkan keresahan hatinya yang hanya ia sendiri yang merasakanya.
Sejak pertemuannya dengan om ganteng barusan, membuat Chaca semakin penasaran dengan orang itu, Chaca yang sangat menyukai tantangan merasa sangat tertantang untuk mendekati sang laki laki tadi.
'Gue harus dapetin dia. Ya Allah kalau memang dia jodoh Chaca pertemukan lagi ya Allah, pertemukan kami lagi.' gumam Chaca sambil tersenyum sendiri.
'Eh kok gue malah ke kamar yah, bukanya gue laper tadi, Haisss .." Ujar Chaca yang malah memasuki kamarnya bukan dapur.
Karena merasa laper nya sudah hilang, akhirnya Chaca tidak jadi memasak mie instan. Chaca langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur besar miliknya sambil terus membayangkan sosok wajah om ganteng yang telah membantunya.
'*Astaga, kenapa gue kepikiran terus sih sama tu orang."
'Inikah yang dinamakan Jatuh cinta pada pandangan pertama." Gumam Chaca pada dirinya sendiri sambil tersenyum.
Lama Chaca asik dengan lamunan dan haluan nya terhadap om ganteng itu, Chaca pun akhirnya tertidur dalam lamunan nya.
To Be Continue 😊
Hay hay hay,, Kita mulai dari disini yaa kisah om dimas sama Chaca nya 😘
Mungkin disini nanti akan lebih rumit daripada Jenar yah, jadi mohon siapkan kata2 bijak kalian untuk menghujat 💃💃💃
Mungkin emang beberapa part ulangan dari waktu mereka masih di cerita Jenar gapapa yah.
Mommy akan bahas dari awal disini, tentang Chaca yang memperjuangkan om duda sampai hingga membuat om duda klepek klepek, sesuai judulnya.
*Mengejar Cinta Om Duda*