Dulu dia dibutakan cinta maka dari itu Douglas setujudengan perjanjian pernikahan mereka. Tapi, setelah hampir 4 tahun menikah Douglas merasa hampa tanpa hadirnya seorang anak dalam pernikahan mereka. Istrinya yang selalu sibuk tidak pernah ada waktu untuknya membuatnya semakin berada di titik jenuh pernikahannya.
"Kenapa kau tidak mencari wanita lain saja yang mau mengandung anakmu," saran sesat dari sahabat Douglas yang sepertinya patut untuk dipertimbangkan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Syarat dari Bintang
"Gila!" umpat Bintang lalu memukul dada bidang pria tersebut.
Damon tergelak, seraya menangkap kedua tangan Bintang yang masih memukul dada bidangnya. "Aku hanya bercanda, Bintang."
Bintang menatap kesal pada pria bule itu lalu menarik tangannya hingga pegangan tangan Doug terlepas. "Bercandamu jelek sekali!" sungutnya seraya cemberut dan melipat kedua tangan di depan dada, tak lupa memalingkan wajah, bertanda kalau dia sedang marah.
Doug masih tertawa, apalagi saat melihat sikap Bintang yang sedang merajuk, membuatnya semakin gemas dengan gadis itu.
"Aku tidak akan menjadikanmu simpanan, tapi aku akan menjadikanmu istriku." Kali ini Doug sangat serius dengan ucapannya.
Bintang menoleh, menatap Doug dengan kesal. "Manis sekali kata-katamu itu!" sungut Bintang, tidak percaya dengan kata-kata Doug yang menurutnya hanyalah bualan belaka. "Sepertinya kamu ini sudah terbiasa menggoda gadis muda sepertiku ya? Dasar calon duda!" Ia berakhir meledek pria tersebut, lalu beranjak dari sana meninggalkan Doug yang kini mengejarnya.
"Bintang, aku serius!"
"Aku tidak percaya!"
"Apa yang harus aku lakukan agar kau percaya padaku?"
"Tidak ada!"
"Hei, ayolah!"
Bintang menghentikan langkah, ia mendongak, menatap Doug yang juga menghentikan langkah di sampingnya. "Bawa bukti surat perceraianmu, setelah itu lamar aku secara resmi." Bintang hanya asal bicara, tidak serius mengatakannya, karena dia yakin pria itu tidak akan menyanggupi ucapannya. "Dan jangan lupa rumah mewah, pesawat jet pribadi, serta pabrik susu sebagai maharnya," lanjut Bintang, lagi-lagi hanya asal bicara.
"Oke! Ada lagi?!" Doug mengangguk, menyanggupi keinginan gadis itu.
Bintang mencebik, lalu mendorong dada bidang pria tersebut. "Kamu nggak mungkin bisa menyanggupi keinginanku!" Bintang meremehkan Doug. Dia tidak tahu saja, kalau Doug sangat kaya raya, kekayaannya tidak akan habis tujuh turunan.
"Aku sanggup!"
"Jangan membual!" Bintang segera menyela ucapan Doug. Ia menghela nafas panjang, "sekarang kita fokus ke tujuan awal. Kita akan keliling Jakarta hari ini." Bintang berkata sambil menatap Doug yang juga tengah menatapnya.
Doug mengangguk pasrah, sambil memikirkan cara membeli pabrik susu di Kota tersebut. 'Sepertinya aku harus segera membangun pabrik susu untuk my future wife," batin Doug, sangat bahagia. "Membeli rumah dan jet pribadi adalah hal mudah bagiku. Aku harus segera bergegas agar bisa secepatnya melamar gadis ini."
"Bintang, tunggu!" serunya saat gadis itu meninggalkannya.
Bintang menahan senyum, lalu bergumam, "pasti dia lagi pusing memikirkan ucapanku tadi. Dia tidak akan pernah bisa memenuhi keinginanku. Rumah, jet pribadi dan pabrik susu sangat fantastis harganya, dia tidak akan bisa." Ia benar-benar meremehkan Doug.
*
*
"Kau harus segera bertindak, jual semua aset yang sudah diberikan Doug," kata seorang pria muda yang tak lain adalah selingkuhan Freya. Pria tersebut merupakan pemilik agensi tempatnya bernaung.
"Aku pusing sekali. Aku datang padamu ingin menenangkan diri, bukan untuk menambah masalah!" sungut Freya, seraya mengusap keningnya dengan kasar.
"Aku sudah memberikan saran yang terbaik untukmu. Dari pada kau bertahan dengan tua bangka itu!" balas pria itu seraya mendudukkan diri di samping Freya.
"Entahlah, Ar, belakangan ini perasaanku padanya tidak menentu terlebih lagi saat ibu mertua mengatakan kalau Doug memiliki wanita lain di Indonesia. Di sini, tiba-tiba terasa sangat sakit," lirih Freya, menepuk dada kiri dengan perasaan tak karuan.
"Kau mencintainya?!" pria itu memicingkan mata tanda tak suka.
akh gregetan aku rasanya sama Mas Bule ini tambah menjadi aja kepedean nya ini tapi aku sukaa🤭🤣
nah betul Mas belajar bahasa indonesia itu penting apalagi calon istrimu itu orang indonesia gak sih🤭😂😂
sekarang menyesal kan setelah tau kebenaran nya 😓
besok besok tolong lebih bijak ya pak RT dan Bu RT 🙄
cepat kursus bhs indo,biar gk selalu resah,kalau diajak bicara...
Mereka berdua tak bisa berbahasa inggris jadi tak bisa berkomunikasi dengan mas Bule yang juga tak bisa berbahasa Indonesia.
Bintang yang masih tak suka sama pasangan suami istri itu tak mau banyak basa basi - bicara secukupnya langsung mengajak pergi mas Bule.
Bintang ini masih tak mau menanggapi keseriusan mas Bule yang mau memperistri dirinya.