NovelToon NovelToon
AKU JATUH CINTA KEPADA CEO KU

AKU JATUH CINTA KEPADA CEO KU

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / CEO
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Lim Kyung rin

He Ma Li, seorang wanita muda yang penuh semangat, baru saja diterima sebagai karyawan di sebuah perusahaan besar. Berbekal mimpi besar dan tekad kuat, Ma Li berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan kerjanya yang penuh tekanan. Namun, ada satu sosok yang selalu menguji ketenangannya—CEO Zhang Xiang Li, seorang pria keras kepala dan penuh aturan. Dikenal sebagai pemimpin yang ambisius dan tegas, Xiang Li menjalankan perusahaannya dengan tangan besi, tidak memberi ruang untuk kesalahan.

Awalnya, Ma Li menganggap Xiang Li hanya sebagai bos yang sulit didekati. Namun, semakin lama bekerja di dekatnya, Ma Li mulai melihat sisi lain dari pria tersebut. Di balik sikap dingin dan tatapan tajamnya, Xiang Li memiliki cerita hidup yang sulit, yang perlahan membuat Ma Li semakin tertarik.

Tanpa disadari, perasaan cinta mulai tumbuh di hati Ma Li. Namun, cinta ini bukanlah sesuatu yang mudah. Bagi Xiang Li, cinta dan pekerjaan tidak pernah bisa bercampur, dan dia bersikeras menahan perasaannya agar tetap profesional. Mampukah Ma Li menembus dinding yang dibangun oleh Xiang Li? Apakah cinta Ma Li cukup kuat untuk membuat CEO keras kepala ini membuka hatinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lim Kyung rin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPISODE 22

Beberapa minggu berlalu, dan He Ma Li semakin merasakan perubahan besar dalam tubuhnya. Perutnya semakin membesar, dan gerakan bayi mereka semakin terasa jelas. Setiap malam, Zhang Xiang Li akan dengan penuh perhatian mengusap perut He Ma Li, berbicara lembut kepada bayi mereka yang masih di dalam kandungan.

Pada suatu malam, setelah makan malam yang tenang, Zhang Xiang Li mengajak He Ma Li keluar untuk berjalan-jalan di taman dekat rumah. Ia tahu betapa He Ma Li suka dengan udara malam yang segar, dan ini juga menjadi kesempatan bagi mereka untuk menikmati waktu berdua sebelum kedatangan si kecil.

Di taman, Zhang Xiang Li memandang bintang-bintang yang bertebaran di langit. “Aku selalu berpikir tentang masa depan kita, Baobei. Tentang rumah yang penuh kebahagiaan, tentang anak kita yang tumbuh dengan cinta dan perhatian,” katanya dengan suara lembut.

He Ma Li memandang suaminya dengan mata penuh cinta. “Aku juga, Baobei. Aku membayangkan kita bertiga—kamu, aku, dan bayi kita—hidup bahagia bersama. Aku tak sabar melihat anak kita tumbuh besar, dan bagaimana dia akan membawa kebahagiaan lebih ke dalam hidup kita.”

Mereka melanjutkan jalan-jalan mereka, berbicara tentang harapan dan impian untuk keluarga kecil yang akan segera mereka bangun. Kehangatan dalam hubungan mereka semakin terasa, dan meskipun kehamilan mulai membawa tantangan fisik, cinta dan komitmen mereka semakin mendalam.

Beberapa hari kemudian, mereka memutuskan untuk melakukan pemeriksaan rutin di rumah sakit. He Ma Li merasa sedikit cemas, tetapi Zhang Xiang Li tetap di sisinya, memberikan dukungan penuh. Saat dokter memeriksa, semuanya berjalan lancar, dan bayi mereka dalam keadaan sehat. Ketika dokter memberitahukan bahwa bayi mereka diperkirakan akan lahir dalam beberapa bulan lagi, keduanya tersenyum lega dan penuh kebahagiaan.

“Baobei aku merasa sangat bersyukur ” kata He Ma Li dengan suara bergetar. “Kita sudah melalui begitu banyak hal bersama, dan sekarang kita akan menjadi orang tua. Aku tidak bisa menunggu untuk melihat wajah anak kita.”

Zhang Xiang Li merangkulnya, merasa hatinya penuh dengan kebanggaan dan cinta. “Aku juga bersyukur, Baobei. Kita akan menjadi orang tua yang hebat. Aku akan selalu mendukungmu, tak peduli apa yang terjadi.”

Kehidupan mereka semakin penuh dengan persiapan menyambut kelahiran anak pertama mereka. Mereka berdua merasa lebih siap dan lebih kuat dalam menghadapi tantangan yang ada. Hubungan mereka semakin erat, dan cinta yang mereka miliki semakin dalam, seiring dengan harapan dan kebahagiaan yang menyelimuti setiap langkah mereka menuju masa depan yang baru.

Hari demi hari berlalu, dan He Ma Li semakin merasakan kehadiran bayi mereka yang semakin berkembang. Meski tubuhnya mulai merasa lebih lelah, ia tetap semangat karena setiap hari yang mereka jalani adalah langkah lebih dekat menuju kelahiran buah hati mereka. Zhang Xiang Li semakin perhatian, selalu memastikan He Ma Li merasa nyaman dan bahagia.

Pada suatu pagi yang cerah, Zhang Xiang Li datang dengan senyum lebar sambil membawa sebuah kotak kecil. “Baobei, aku punya sesuatu untukmu,” katanya dengan lembut. He Ma Li merasa penasaran dan dengan hati-hati membuka kotak tersebut. Di dalamnya ada sepasang sepatu bayi kecil yang lucu, warna biru muda dengan desain yang menggemaskan.

“Ini untuk anak kita,” ujar Zhang Xiang Li dengan mata berbinar. “Aku ingin kita siap dengan segala hal, bahkan untuk hal-hal kecil seperti ini.”

He Ma Li tersenyum hangat, mata penuh haru. “Baobei, kamu benar-benar membuat aku merasa bahagia. Terima kasih telah menjadi pasangan yang luar biasa.”

Zhang Xiang Li merangkul He Ma Li dengan penuh kasih sayang. “Kita akan melewati semuanya bersama. Anak kita akan tahu betapa kami mencintainya sejak hari pertama.”

Mereka melanjutkan untuk merencanakan segala hal yang diperlukan untuk kedatangan si kecil. Rumah mereka kini mulai dihias dengan perlengkapan bayi yang lucu, dan He Ma Li pun mulai merasa lebih siap untuk menjadi seorang ibu. Ia merasa terberkati memiliki suami seperti Zhang Xiang Li, yang selalu memberikan dukungan tak terbatas.

Suatu malam, setelah makan malam bersama, He Ma Li merasakan perutnya sedikit lebih sakit dari biasanya. “Baobei aku merasa ada yang berbeda,” kata He Ma Li, suara sedikit khawatir. Zhang Xiang Li langsung mendekat, mengusap punggungnya dengan lembut.

“Apakah kamu merasa tidak nyaman?” tanya Zhang Xiang Li, matanya penuh perhatian.

He Ma Li mengangguk sedikit, tetapi ia berusaha tetap tenang. “Mungkin ini hanya kontraksi biasa, Baobei. Tapi aku merasa cemas sedikit.”

Tanpa ragu, Zhang Xiang Li segera membawa He Ma Li ke rumah sakit. Di dalam perjalanan, ia terus memberikan kata-kata penghiburan, memastikan bahwa semuanya akan baik-baik saja. Sesampainya di rumah sakit, dokter memeriksa keadaan He Ma Li dan bayi mereka.

“Semua baik-baik saja, Baobei,” kata dokter dengan senyuman. “Ini hanya tanda-tanda bahwa tubuh Anda mulai bersiap untuk persalinan. Tapi jangan khawatir, ini bukan waktu yang tepat untuk melahirkan. Anda dan bayi Anda dalam kondisi yang baik.”

He Ma Li merasa lega, tetapi Zhang Xiang Li tetap berada di sisi He Ma Li, tak pernah melepaskannya. “Aku akan selalu di sini bersamamu, Baobei,” kata Zhang Xiang Li, matanya penuh dengan cinta dan rasa tanggung jawab.

Setelah kembali ke rumah, mereka lebih siap dari sebelumnya. Malam itu, mereka duduk bersama, berbicara tentang semua hal yang akan datang. Meskipun sedikit cemas dengan proses persalinan yang semakin dekat, mereka tahu bahwa mereka siap untuk menyambut kehidupan baru yang akan mengubah segalanya.

1
yanah~
mampir kak 🤗
Alika Nasywa: thank you udah mampir ya
total 1 replies
Rini Rudiyanto
semangat thor /Good/
Alika Nasywa: Terima kasih tante atas komentar nya😍
total 1 replies
Wenchetri
lanjut Thor,,, 💓
Farldetenc: Ada karya menarik nih, IT’S MY DEVIAN, sudah End 😵 by farldetenc
total 1 replies
Wenchetri
Lanjut Thor
Alika Nasywa: baik, terimakasih telah mampir di novel ku untuk selanjutnya di tunggu aja ya hehe😁😘
total 1 replies
Laysa Candikia
Aku Mampir, semangatt Ci/Angry/
Laysa Candikia: Sama-sama, Ci
Alika Nasywa: xie xie ya
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!