NovelToon NovelToon
Transmigrasi Istri Tiran

Transmigrasi Istri Tiran

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Mengubah Takdir / Bullying dan Balas Dendam / Putri asli/palsu
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: sweetstory_

Keyra Onellia, seorang putri angkat keluarga Arlott yang kini sudah tak dianggap akibat keluarganya kembali menemukan sang anak kandung. Dari umur 13 tahun, Keyra mulai tersisihkan. Kembalinya Dasya, membuat dirinya tak mendapatkan kasih sayang lagi. Di hancurkan, di kucilkan, di buang dan di rendahkan sudah ia rasakan. Bahkan diakhir hidupnya yang belum mendapatkan kebahagiaan, ia harus dibunuh dengan kejam.

Keyra mengira jika hidupnya telah berakhir. Namun siapa sangka, bukannya ke alam baka, jiwanya malah bertransmigrasi ke tubuh bibinya—adik dari daddy angkatnya.

•••

"Savierra, kau hanya alat yang akan dikorbankan untuk kekasihku. Ku harap kau jaga sikap dan sadar diri akan posisimu!"

Mampukah Savierra yang berjiwa Keyra itu menghadapi tiran kejam, yang sial nya adalah suaminya itu? Takdir benar benar suka bercanda! Apakah Savierra harus mengalami kemarian tragis untuk kedua kalinya? Tidak! Savierra akan berusaha mengubah takdir hidupnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sweetstory_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3

Zyonel Arron Soivell, pangeran ke-2 negara N. Merupakan sahabat dari Leonardo Ryden Hander, putra tertua keluarga Hander yang mendukung di sisi pangeran ke-2.

Zyonel dan Ryden memiliki banyak misteri dalam pertemanan nya. Mereka berdua mendirikan banyak usaha bersama, dan juga mendirikan sebuah organisasi gelap untuk memuluskan jalan keduanya.

Jika Ryden dijuluki tiran kejam di dunia bisnis, maka Zyonel adalah psikopat di dunia organisasi gelap. Ia tak segan membunuh, jika mendapati penghianat.

Keduanya berdiri bersama sama dengan prestasi prestasi hebat. Namun, jika menyangkut masalah percintaan, Zyonel angkat tangan. Ia merasa tak tertarik menjalin hubungan. Bukan bermaksud gay, namun yang mulia satu ini belum menemukan cinta sejati yang selalu ia cari itu. Berbeda dengan Ryden yang tergila gila dengan satu wanita—Caroline namanya.

Mereka seumuran. Tahun ini, mereka berumur 25 tahun. Meskipun muda, keduanya sudah berada di puncak bisnis negara N.

"Ryd.."

"Zyo.."

Ryden dan Zyonel, keduanya tertawa kecil lalu berpelukan sekilas. Ryden mempersilahkan Zyonel untuk duduk.

"Bagaimana kabarmu? Sepertinya kamu terlalu sibuk dengan urusan kerajaan, sehingga jarang sekali menemuiku," kata Ryden sembari memberi isyarat pada ajudan nya untuk mempersiapkan teh dan camilan.

"Aku baik. Bagaimana denganmu? Ku dengar kamu baru saja menghancurkan satu perusahaan besar di Amerika." Zyonel terkekeh lalu mengambil gelas tehnya.

"Hey, setidaknya jawab dulu pertanyaanku."

"Ya ya.. begitulah. Satu minggu ini aku ada urusan di Australia, dan semalam aku baru pulang. Maaf baru mengunjungimu," ungkap pangeran Zyonel merasa tak enak.

Ryden menggeleng pelan. Ia menatap sang pangeran yang juga tengah menatapnya. "Ah sudahlah. Untuk pertanyaanmu tadi, aku tidak perlu menjawabnya lagi bukan? Kamu pasti sudah tau permasalahannya juga," tukas nya datar membuat pangeran Zyonel terkekeh kecil.

"Ah iya, aku mau bertanya. Siapa perempuan yang kamu tawan di rumah belakang itu?"

Trak!

Dentingan antara cangkir dengan penutupnya terdengar. Ryden menatap tajam kearah pangeran Zyonel. "Bukan urusanmu!" tangkas nya tak suka.

"Apakah ini berhubungan dengan Caroline? Atau.. jangan jangan kamu ingin menggunakannya untuk memperbaiki organ dalam Caroline!? Ryd.. kau.."

Brakk!

"Kamu tahu terlalu banyak Zyo.. Aku sarankan berhenti membicarakannya, atau aku tak akan mengizinkanmu ke rumahku lagi!" sentak Ryden.

Pangeran Zyonel terdiam. Ia sadar, bahwa ia terlalu ikut campur. "Oke, maaf. Bukannya aku ikut campur. Namun kamu bisa mencari organ di pasar gelap. Kenapa harus melenyapkan orang tak bersalah?" tanyanya pelan, takut menyinggung Ryden. "Aku siap membantu mencarikan yang cocok untuk kekasihmu," lanjutnya mencoba menenangkan Ryden.

Tangan Ryden terkepal erat. Kata pangeran Zyonel memang tak salah. Namun, ia memiliki dendam tersendiri dengan gadis itu. "Jangan sok suci kamu Zyo.. Kamu juga sering melenyapkan manusia," tajam nya membuat pangeran Zyonel menggeleng.

"Apa kamu lupa Ryd, aku hanya membunuh manusia yang pantas dibunuh. Mereka hanya akan menjadi sampah jika tetap dibiarkan hidup," jelas pangeran.

Ryden mengangguk kecil, "Hmm benar juga. Sudahlah, aku ada urusan tersendiri dengan perempuan itu. Walaupun nanti dia dikorbankan untuk Caroline atau tidak, aku tetap akan membalasnya," terang Ryden. "Kenapa kau tiba tiba menanyakan dia? Apakah kau bertemu dengannya?".

Zyonel terkesiap, ia berdehem kecil mencoba menutupi rona wajahnya. "Uh, aku mendengarnya dari gosip."

"Apa!? sejak kapan kau peduli pada hal seperti itu? Ayolah yang mulia pangeran, ini sungguh bukan dirimu!"

Telinga Zyonel memerah, ia merasa mati kutu atas perkataan Ryden. "Sudahlah.. aku akan pamit. Untuk kerja sama yang kemarin aku ajukan, proposal nya akan ku kirim besok siang," kata nya cepat lalu segera pamit pulang.

•••

Savierra, gadis itu celingak celinguk mengamati keadaan sekitar. Serasa aman, ia berjalan menuju lantai bawah untuk mengambil sesuatu.

Untung saja, hari ini sudah pukul 12 malam. Para pelayan pasti sudah istirahat. Ia berjalan menuruni tangga dengan hati hati. Ia berjalan tanpa alas kaki untuk mengurangi resiko ketahuan.

Vierra berjalan mengendap endap menuju ruang kerja. Namun, saat akan melewati dapur, ia mendengar kasak kusuk beberapa pelayan.

'Haishh, mengapa mereka belum tidur sih? Padahal ini sudah jam 12 malam' batin nya menggerutu. Tak urung, ia menajamkan pendengaran saat tak sengaja mendengar namanya disebut sebut.

"Ada apa dengan wanita itu? Seharian ini ia tak menjerit ataupun berteriak seperti biasanya."

"Haih, dia memang tak tahu malu! Seharusnya dia senang, karena bisa menjadi istri tuan Hander. Ku pikir, karena sikap nya yang seperti itu membuatnya jadi istri yang tersisihkan!"

'Shit! Senang? Senang your eyes! Andai mereka tahu, sikap tuan mereka yang sebenarnya bagaimana. Andai mereka tahu, aku hanya dijadikan tawanan dan pengorbanan untuk kekasihnya yang sudah sekarat itu!' maki Vierra kesal. Ia ingin sekali merobek paksa mulut pedas para pelayan yang suka bergosip itu!

Savierra yang kesal, segera melanjutkan langkahnya, namun terhenti kembali saat mendengar ucapan sarkas seseorang.

"Hey! Kalian digaji untuk bekerja, bukan bergosip! Jangan menyebarkan rumor yang tidak tidak! Nyonya bertingkah seperti itu pasti ada alasan khusus! Karena tiada wanita yang tidak mendambakan posisi nyonya Hander!" kata seorang pelayan dengan cepat menyambar kedua pelayan yang tengah bergosip itu.

"Karin! Kau mengagetkan kita saja!"

"Hey Karin! Jika semua wanita mendambakan posisi nyonya Hander, kenapa wanita itu malah seakan menolak menjadi nyonya! Hanya orang gila yang akan menolak posisi terhormat seperti itu!"

Savierra mengumpat saat mendengar ucapan sok tahu pelayan itu, dalam hati ia mencibir, 'Ya, aku sudah gila! Aku gila karena menjadi istrinya! Kenapa tidak kau saja yang menggantikanku?' batin nya menggebu.

"Stella! Jaga ucapanmu! Wanita yang kau maksud itu nyonya Hander! Jangan kau sebut beliau dengan tak sopan begitu! Dan jangan menyimpulkan hal yang tidak benar, atau kau akan di hukum!"

"Cih, dasar sok suci!"

Savierra segera melanggang pergi saat pelayan pelayan itu terlihat ingin keluar dari area dapur.

'Hmm, Karin ya? Menarik!' batinnya seraya memasuki ruangan kerja secara perlahan.

Gelap, adalah suasana ruang kerja tersebut. Ia menutup pintu dan menyalakan sakelar ruangan.

Ctak!

"A-apa ini?" Vierra terkejut melihat sesuatu yang di luar nalar baginya.

Bagaimana tidak terkejut? Ia melihat rangkaian foto keluarga besar Arlott yang disambung dengan benang merah.

"Apa maksudnya ini? Apakah ini rencana pembunuhan dan balas dendam? Dan jika ruang kerja ini begitu penting, kenapa tidak di kunci?" monolognya dengan suara yang bergetar. Ia melihat foto dirinya yang sudah di coret oleh spidol merah. Dan ia juga tak sengaja melihat foto Keyra!

Ia menggeleng pelan, mencoba mengusai diri, ia mengedarkan pandangan guna mencari sesuatu yang dapat ia gunakan.

Gotcha!

Ia melihat sebuah kamera usang. Ia mengambil kamera itu dan mengotak atiknya sebentar. Syukur, benda itu ternyata masih bisa digunakan. Ia memotret ruangan itu, dan mencetaknya.

"Aku akan menyimpan ini. Sekarang aku harus mencari laptop dan jaringan pasang untuk bisa sekedar mencari informasi dari luar," kata nya lalu berjalan mencari stok laptop di sana. Ia mengambil kotak untuk wadah peralatannya.

Setelah mengambil apa yang dibutuhkan, ia mematikan sakelar dan membuka pintu ruang kerja dengan pelan. Tak lupa ia menutup kembali.

Ia juga memasukkan beberapa camilan ke dalam kotak untuk menutupi alat alat tersebut. Hanya untuk berjaga jaga, jikalau ia ketahuan.

Benar saja! Saat sedikit lagi ia hampir sampai di kamarnya, ia melihat seorang pelayan berlari kearahnya.

"Nyonya! Apa yang anda lakukan di tengah malam ini? Jika anda membutuhkan sesuatu, tinggal memanggil kami saja!" kata pelayan itu cemas.

'Eh, bukannya ini pelayan yang membelaku tadi? Kar.. Kar siapa ya? Oh iya, Karin!' pikir Savierra.

Savierra tersenyum canggung, "Aku hanya ingin mengambil camilan. Aku bosan dengan camilan yang ada di kamar," alibinya seraya membuka tutup kotak dan memperlihatkannya pada Karin.

"Maaf nyonya saya tidak tahu. Silahkan nyonya beristirahat. Apa anda membutuhkan sesuatu yang lain?" tanya Karin sopan.

Savierra menggeleng pelan. "Tidak. Aku akan beristirahat langsung saja. Aku mengambil camilan tengah malam karena tak suka saat diriku menjadi bahan pembicaraan, apalagi waktu siang hari," ucap nya yang membuat Karin meneguk ludah, dalam hati memaki teman temannya tadi.

"Sudahlah, kamu segera beristirahat saja! Aku tak membutuhkan apapun lagi. Aku akan tidur," kata Vierra dengan senyum terukir.

Karin yang melihat itu terpana, karena baru kali ini dirinya melihat sang nyonya tersenyum kepadanya. Dan baru kali ini melihat sang nyonya tidak berantakan seperti biasanya.

"Baik nyonya, saya pamit undur diri. Semoga nyonya mimpi indah," pamit Karin dengan menunduk sopan, lalu berjalan menjauhi Savierra.

Melihat itu Savierra segera memasuki kamarnya. Ia meletakkan kotak itu di bawah tempat tidurnya. Rencana, ia akan merakit jaringan saat siang hari. Dan sekarang ia harus tidur karena besok harus bangun pagi.

"Setidaknya, aku harus mempersiapkan diri. Entah akan ada drama apa saat sarapan bersamanya besok. Aku harus bisa menghadapi tiran kejam itu. Haish, sialnya dia adalah suamiku.."

•••

1
kina
Luar biasa
Cenlalala_
thank you, ikuti terus update tiap hari nya ya(♡˙︶˙♡)
Nan-Nan: Sebuah kecelakaan kecil membawa Anna Kireina, sang siswi SMA biasa ke dunia lain. Terlebih lagi, seorang pria asing tiba-tiba menghampirinya dan menodongkan pistol kepadanya. Beruntungnya ia diselamatkan oleh pria baik. Dan setelah diselamatkan, ia baru menyadari kalau sebenarnya ada satu hal yang aneh.

Anna menyeberang 1000 tahun ke depan!

Berbagai peristiwa terjadi, serta rahasia-rahasia mulai terungkap. Bisakah Anna bertahan hidup di masa yang mengerikan dan pulang ke masanya?

---

Hi all! Mampir yuk ke karya aku, judulnya 'Asterisk Night', terinspirasi dari dua manhua fantasi yang terkenal. Jangan lupa tinggalkan like, komen, dan saling support ya~
total 1 replies
Pretty_Mia
Wah, penulis jenius!
Apollogurl_01
Teruslah menulis dan mempersembahkan cerita yang menakjubkan ini, thor!
Cenlalala_: Terimakasih atas dukunganmu! Pantau terus kisah ini ya! Semoga kamu sehat selalu(♡˙︶˙♡)
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!