Pernikahan yang yang sudah berlangsung selama 2 tahun harus kandas begitu saja ketika Ela mengetahui suaminya Dayu yang mempunyai wanita lain yang dimana wanita itu bekerja sebagai pelayan dirumahnya
Ela meminta Dayu untuk menceraikannya dan ia berencana untuk membalas semua perbuatan Dayu dengan menikah dengan Salman yang tak lain adalah Kakak Dayu.
Apakah rencana Ela akan berhasil untuk membalas perbuatan Dayu atau ia malah akan jatuh cinta kepada Salman.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my name si phoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
Ela membuka matanya dan ia merasakan kepalanya yang sangat pusing sekali.
Ia melihat Dayu yang sedang menyuntikkan sesuatu ke lengannya.
"S-sakit..." ucap Ela yang merasa kesakitan saat Dayu menyuntiknya.
Dayu membelai rambut Ela yang baru saja sadarkan diri.
Ela mencoba untuk bangkit dari tempat tidur tapi Tubuhnya sangat lemas sekali.
"Mau kemana kamu sayang? Ayo kita bersenang-senang disini dulu" Dayu membuka pakaiannya.
BRAAAKKK!
Dayu langsung terkejut ketika melihat pintu kamarnya didobrak oleh seseorang.
BUGH
BUGH
BUGH!
Suara pukulan yang dilayangkan oleh Salman ke wajah Dayu.
"Bukankah sudah aku katakan untuk tidak mendekati Ela lagi?!"
"M-mas...." panggil Ela yang mulai merasakan tubuhnya yang sangat panas sekali.
Salman langsung membopong tubuh istrinya dan ia tidak menghiraukan Dayu yang sedang tersungkur di lantai.
Sesampainya di mobil Salman melihat istrinya yang ingin membuka pakaiannya.
"Sayang kamu kenapa? Kenapa kamu mau melepaskan pakaianmu?" tanya Salman sambil melajukan mobilnya menuju ke rumah.
"P-panas, tubuhku panas sekali Mas. Aku tidak tahan" jawab Ela.
"Apakah Dayu tadi memberikanmu sesuatu?"
Ela menganggukkan kepalanya dan mengatakan kalau Dayu tadi menyuntiknya sesuatu ke lengannya.
Salman memeriksa denyut jantung istrinya yang semakin cepat dan akhirnya Salman memutuskan untuk mencari hotel terdekat.
Ia tidak mau jika terjadi sesuatu kepada istrinya yang sedang terpengaruh oleh obat p***Ng yang diberikan oleh Dayu.
Sesampai di hotel Salman segera membawa istrinya ke kamar.
Ia langsung membuka pakaiannya dan pakaian yang dikenakan oleh istrinya.
"P-panas sekali Mas" ucap Ela.
Salman mendekatkan bibirnya ke bibir istrinya yang sedang ingin melakukan ritual olahraga karena efek obat yang diberikan oleh Dayu.
Setelah itu Salman langsung melakukan permainan inti dan suara ambigu Ela terdengar jelas sampai membuat Salman semakin ketagihan.
Ela mencengkeram erat punggung suaminya yang sedang berada di atas tubuhnya.
Hampir satu jam mereka melakukan ritual olahraga bersama dan sampai akhirnya mereka berdua telah kelelahan.
"Apakah masih panas?" tanya Salman.
"S-sedikit Mas" jawab Ela yang kemudian langsung tertidur pulas karena kelelahan.
Salman yang juga kelelahan langsung memeluk erat tubuh istrinya yang sudah tertidur pulas
Sementara itu di tempat lain dimana Dayu menghajar mereka yang tidak bisa menahan Salman yang masuk ke dalam kamar.
Mereka sangat ketakutan saat melihat Dayu yang marah seperti itu.
Dayu meminta mereka untuk mencari cara agar bisa menculik Ela kembali.
"Untuk kali ini aku akan melepaskan kalian berdua" Dayu langsung meninggalkan hotel dan kembali ke rumah.
Jam menunjukkan pukul dua pagi dimana Dayu baru sampai di rumah dan ia tidak melihat keberadaan istrinya.
"Kemana dia? Kenapa selalu menginap di rumah temannya" gumam Dayu yang langsung naik ke atas tempat tidur dan tidak perduli dengan istrinya yang belum pulang.
Ia lebih mementingkan dirinya sendiri daripada mengatur istrinya yang mulai susah untuk diatur.
Nyonya Emilia juga kewalahan menghadapi Tika yang tidak berguna sama sekali.
Tika hanya menang cantik dan mempunyai fisik yang sangat indah. Beda dengan Ela yang suka memasak dan membersihkan rumah.
Saat ini Tika sedang berada di hotel bersama dengan Nino.
Tika tidak sengaja bertemu dengan Nino di sebuah klub malam.
Nino yang melihat Tika langsung mengajakmu ke hotel.
"Apa yang kamu inginkan sebenarnya? Ingin memberiku minuman lagi?" tanya Tika.
Tika memandang wajah Nino yang sedang berdiri di hadapannya.
Nino tahu kalau ia memang salah karena sudah memberikan obat kepada Tika sampai akhirnya Tika mengalami pemerkaosan.
"Apa yang kamu tunggu? Mana minuman itu?" tanya Tika.
Nino langsung menghampiri Tika dan ia pun langsung memberikan ciuman khasnya kepada Tika.
Tika mencoba mendorong tubuh Nino karena saat ini ia masih marah dengan apa yang dilakukan oleh Nino.
"Maafkan aku dan aku akan menebus semuanya" Nino kembali mencium bibir Tika dan mereka berdua langsung melepaskan pakaian masing-masing.
Kemudian mereka berdua langsung melakukan ritual olahraga bersama di kamar hotel.
Tika merasakan kalau sebenarnya Nino adalah lelaki yang baik. Beda dengan Dayu yang hanya ingin mencari pembantu gratisan.
Keesokan paginya dimana jam menunjukkan pukul lima pagi.
Ela membuka matanya dan melihat suaminya yang sedang berada di sampingnya.
"M-mas Salman? Ternyata semalam bukan mimpi?" gumam Ela yang mengira jika semalam adalah mimpi.
Ela hanya mengingat saat Dayu menyuntiknya dan setelah itu ia merasakan kalau sedang bermimpi.
Ia pun langsung mendekati suaminya yang masih tertidur pulas.
"Selamat pagi sayang, kenapa kamu kebingungan seperti itu?" tanya Salman sambil memeluk tubuh istrinya.
"Apakah semakin bukan mimpi?" tanya Ela dengan wajah yang kebingungan.
Salman yang gemas dengan istrinya langsung bangkit dan memelukku kembali.
"Tubuh suamimu sampai lemas seperti ini dan kamu kira semalam hanya mimpi? Sayangku ayo kita melakukannya lagi" jawab Salman yang saat ini sedang berada di atas tubuh istrinya.
Salman menceritakan kalau semalam istrinya sangat wow sampai bisa membuat kaki Salman lemas hingga saat ini.
Ela menutup wajahnya karena malu setelah mendengar perkataan suaminya.
"Ayo sayang kita istirahat lagi, Mas masih mengantuk" ajak Salman.
Salman yang mau tidur langsung membuka matanya dan bertanya kenapa istrinya bisa ada di hotel bersama dengan Dayu.
Ela mengatakan kalau ada yang mengirim pesan kepadanya dan mengatakan kalau Salman jatuh pingsan di hotel Bintang.
"Sayangku yang cantik seperti bidadari, mulai hari ini Mas melarang kamu ikut kursus dan mulai hari ini juga Mas melarang kamu untuk keluar sendirian" ucap Salman.
Salman tidak mau jika kejadian ini terulang lagi kepada istrinya.
Ela langsung mengerucutkan bibirnya saat mendengar perkataan suaminya yang melarangnya untuk keluar dari rumah.
"Mas jangan seperti ini,.aku masih ingin kursus memasak" rengek Ela.
"Baiklah kalau begitu Mas memperbolehkan kamu untuk kursus asalkan Erwin akan ikut denganmu" ucap Salman.
Akhirnya dengan berat hati Ela menyetujui syarat yang diberikan oleh suaminya.
Kemudian Salman meminta istrinya untuk kembali menemaninya tidur.
"Sayang peluk aku" pinta Salman kepada istrinya.
Ela langsing menghadap ke arah suaminya yang ingin dipeluk.
Mereka berdua pun kembali memejamkan matanya kembali.
Detik demi detik berganti dan jam menunjukkan pukul tiga sore dimana mereka berdua akan pulang ke rumah.
Sebelum pulang ke rumah Salman mengajak istrinya untuk ke supermarket membeli bahan makanan yang sudah habis.
Segera Salman melajukan motornya menuju ke supermarket.
Tak butuh waktu lama untuk sampai ke supermarket dan Salman mengajak istrinya untuk segera masuk ke dalam.
Salman mengambil troli belanjaannya dan ia mengikuti istrinya dari belakang.
Ela mengambil daging sapi, ayam, sayuran dan buah-buahan kesukaan suaminya.
Salman mengambil es krim dan beberapa camilan kesukaan istrinya. Dan setelah selesai mereka menuju ke kasir untuk membayar semua belanjaan nya.
