Shen Long yang tidak memiliki basis kultivasi dipaksa menikah dengan Yun Mei dan menjadi cucu menantu keluarga Yun.
Ibu Yun Mei tidak menyetujuinya dan membenci Shen Long yang dianggap sampah dan tidak berguna.
Dengan alasan obat, Ibu Yun Mei meminta Shen Long untuk mencari bahan obat ke tempat terlarang yang berbahaya.
Bukannya menemukan kematian, Shen Long justru mendapatkan keberuntungan memperoleh kekuatan dalam menemukan bahan obat tersebut, sehingga mengubah takdirnya.
Ketika Shen Long hendak kembali dengan bahan obat yang telah diperolehnya untuk bertemu Yun Mei, dia justru menambah pengalaman dalam berpetualang meningkatkan basis kultivasinya hingga tahap Raja Dewa Iblis
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CHALINKA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 27 | Menara Pedang
Di dinding gua terdapat banyak macam senjata yang tertancap, namun di tengah gua terdapat sebuah tumpukan batu yang sudah berlumut dan ditumbuhi oleh rumput dan tanaman.
“Shen, senjata di dinding rata-rata senjata spirit, tidak ada yang menarik. Tetapi aku merasakan ada aura yang tidak biasa dari tumpukan batu itu” bisik Yan Luo
Shen Long bergerak untuk menyelidiki sumber aura yang tidak biasa itu. Dia membongkar beberapa tumpukan batu dan menemukan sumber aura itu berupa benda yang sudah membatu.
“Apa yang dicari oleh orang ini?” pikir Chen Mulan penasaran
Dengan menggunakan salah satu belati yang berada di dinding gua, Shen Long membersihkan benda yang membantu tersebut dan menemukan sebuah kotak kecil yang terbuat dari kayu yang sudah melapuk.
“Benda apakah di dalam kotak kayu ini?” pikir Shen Long yang kemudian membuka kotak tersebut.
Sinar terpancar saat kotak tersebut dibuka, terdapat 9 jarum perak di dalamnya membuat mata Shen Long dan Chen Mulan terbelalak.
“I..Ini jarum perak dewa obat” teriak Chen Mulan terkejut.
“Benda pusaka yang bagus” pikir Shen Long tersenyum, ini dapat digunakan dalam pengobatan dewa.
“Kamu beruntung mendapatkan benda ini kak” sahut Chen Mulan.
“Iya. Benar-benar keberuntungan” sahut Shen Long datar lalu menyimpan kotak jarum itu di balik pakaiannya.
“Aku rasa disini sudah tidak ada benda pusaka yang bagus” kata Shen Long selanjutnya.
“Hah, kakak tidak mengambil sebuah pedang untuk digunakan di alam ini?” tanya Chen Mulan.
“Aku rasa tidak perlu, kekuatan tanganku lebih baik dari pedang tingkat spirit disini. Aku akan mencari senjata di tempat lain saja” sahut Shen Long sambil berjalan keluar dari dalam gua.
Begitu tiba di luar gua, tiba-tiba seekor ular phyton yang sangat besar terusik melihat munculnya Shen Long dan Chen Mulan. Lalu ular itu menyerang ke arah Shen Long.
“Kakak, awas” teriak Chen Mulan terkejut melihat serangan ular itu.
Shen Long menghindari serangan ular itu karena kaget, ular phyton yang besar mungkin berusia ratusan tahun
Energi ular inipun tidak biasa, kekuatannya setingkat dengan alam guru spirit. Kemudian ular tersebut kembali menyerang ke arah Shen Long. Kali ini Shen Long tidak menghindarinya, dia langsung memukul kepala ular itu hingga pecah.
“Kita akhirnya mendapatkan makanan yang cukup enak” kata Shen Long pada Chen Mulan.
Mereka pun akhirnya memanggang daging ular itu, dan memakannya.
“Kakak, setelah ini kemana tujuan kakak?” tanya Chen Mulan
“Aku berencana pergi ke Menara Pedang, apakah kamu tahu lokasinya?” tanya Shen Long
“Jadi kakak juga mau kesana? Kebetulan aku juga ingin kesana” kata Chen Mulan.
“Dari sini kita harus melalui sungai hitam untuk menemukan Menara Pedang” lanjutnya
“Baiklah, mari kita berangkat kesana” ajak Shen Long.
Kemudian mereka berangkat menuju sungai hitam diluar hutan ini. Sungai hitam seperti namanya air sungai itu berwarna hitam pekat. Shen Long merasakan aura menakutkan dari tengah sungai tersebut.
“Bagaimana kita melintasi sungai ini?” tanya Shen Long.
“Kita harus menaklukkan penjaga sungai ini untuk memunculkan jalan diatasnya” sahut Chen Mulan sambil mencari beberapa batu kemudian melemparnya ke tengah sungai.
Tiba-tiba pusaran air muncul ditengah sungai, lalu sebuah energi luar biasa muncul setingkat Dewa Spirit. Mahluk gaib terbentuk dari energi tersebut berwujud naga dengan sayapnya yang besar terbentang terbang di atas sungai. Mata mahluk itu menatap tajam pada Shen Long dan Chen Mulan.
“Siapa yang membangunkanku?” kata mahluk itu dengan wajah marah.
“Aku yang telah membangunkanmu. Aku ingin menyeberangi sungai ini” kata Chen Mulan.
“Hahahaha... Tadi ada sekelompok orang yang juga membangunkanku, aku memakan mereka semua” kata mahluk itu
“Kalahkan aku jika kamu ingin menyeberangi sungai ini, atau aku akan memakanmu” lanjut mahluk itu
“Sekarang giliranmu kak” kata Chen Mulan sambil tersenyum pada Shen Long lalu mundur ke belakangnya.
“Aduh, anak ini menjadikanku tumbal untuk melawan mahluk ini” gumam Shen Long
“Baiklah, aku akan melawanmu” kata Shen Long.
“Shen, aku kenal mahluk ini. Kamu cukup keluarkan saja energi Roh Sembilang Naga Langit. Maka dia akan mengenaliku” bisik Yan Luo.
Sesuai petunjuk Yan Luo, Shen Long lalu mengeluarkan energi Roh Sembilan Naga Langit. Tampak wujud Yan Luo muncul terbentuk dari energi yang dikeluarkan oleh Shen Long.
Mahluk itu terkejut, “Siapa kamu? Apakah ini kamu tuan Yan Luo?”
“Benar, akulah Yan Luo terdengar suara dari wujud Yan Luo tersebut. Apakah kamu akan melawanku?”
“Tidak. Aku tidak berani” sahut mahluk gaib sungai itu menggigil ketakutan.
“Biarkan aku menyeberangi sungai ini” kata wujud Yan Luo itu kemudian.
“Ba..Baiklah tuan” sahut mahluk gaib itu dengan bergegas menghilang lalu muncullah sebuah jembatan yang terbentang di sungai tersebut.
“Menarik. Kamu penuh kejutan kakak Shen” pikir Chen Mulan sambil tersenyum manis.
Kemudian mereka pun menyeberangi sungai tersebut. Setibanya di seberang sungai, jembatan itupun kembali menghilang dari atas air sungai. Di seberang sungai merupakan dataran berpasir dengan beberapa semak belukar disekitarnya.
Setelah berjalan beberapa jam, dari kejauhan mereka melihat sebuah menara yang berbentuk pedang tertancap ke tanah. Saat mulai dekat, atap menara itu adalah gagang pedangnya dan bangunan nya berbentuk persegi panjang yang tinggi sekitar 7 lantai. Di luar menara tampak beberapa mayat berserakan di depan pintu masuk menara.
“Apa yang telah terjadi disini?” pikir Shen Long melihat banyaknya mayat dan darah ditanah yang berbau anyir.
Pintu menara tertutup, tidak terdengar apapun dari luar menara. Shen Long dan Chen Mulan perlahan berjalan membuka pintu menara, lalu masuk ke dalam menara. Begitu masuk ke dalam menara, seakan-akan mereka memasuki dimensi alam yang berbeda.
Mereka melihat padang pasir yang sangat luas dengan beberapa mayat dan tengkorak juga berada di sana. Sungguh tempat yang aneh, bagaimana bisa di dalam menara ada padang pasir yang sangat luas.
Saat berbalik, pintu masuk mereka sudah tidak tampak kembali, hanya ada padang pasir disana sejauh mata memandang.
“Kakak, bagaimana kita keluar dari sini?” tanya Chen Mulan mulai khawatir
“Tenanglah, kita harus mencari dulu benda pusaka di dalam ini” sahut Shen Long.
Di kejauhan mereka melihat ada empat orang sedang dikerumuni oleh kawanan serigala api berwarna merah. Empat orang itu sudah terluka parah, dengan tenaga mereka yang tersisa berusaha untuk melawan kawanan serigala tersebut.
Shen Long mengenali dua orang diantara mereka, Dong Fang Yin dan Xu Meng. Luka di tubuh mereka cukup parah, Dong Fang Yin terduduk karena kehabisan nafas dan lemas karena kehilangan banyak darah.
Dua orang lainnya adalah wanita yang juga terluka oleh serangan serigala tersebut. Tiba-tiba seekor serigala melompat ke arah Dong Fang Yin yang sedang duduk di tanah untuk mengambil nafas. Dia sudah pasrah tidak bisa melindungi dirinya, sementara Xu Meng tidak bisa membantu karena melawan dua serigala yang mengurungnya.
“Nona Yin, awas!” teriak Xu Meng tak berdaya.
Dua wanita lainnya juga tidak bisa membantu, masing-masing sibuk melawan kepungan serigala api yang buas itu.
Pada saat kritis, sebuah energi memukul serigala yang hendak menyerang Dong Fang Yin.