Review Season 1
Setelah Jagat Menikahi Eriska dan Di serang oleh Laskar Dedemit, Pada akhirnya Laskar Dedemit dapat di Musnahkan, tetapi sayangnya Guru Besar Laskar Dedemit yaitu Nara Dapat melarikan diri dalam keadaan luka parah.
Mandala Adijaya Yang mencintai Eriska, dan membenci jagat yang ingin balas dendam dengan mendapatkan kekuatan setelah di jadikan boneka mayat bermutasi, Akhirnya mati mengenaskan di tangan jagat.
***
Ikuti Petualangan Jagat di season 2 ini, Seperti Petualangan Jagat di Thailand,
Petualangan Jagat di Desa Terpencil dan petualangan Jagat lainnya.
***
Jangan Lupa Like And Folow Ya guys Ya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dani Sutisna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25
Bab 25
Para dayang itu memang mengenali Dracona Achala dari aura yang dia keluarkan sebagai Naga Bumi yang sudah membuat keonaran beberapa ratus tahun yang lalu.
Bahkan Ratu ajag dan para pasukannya berserta dayang istana menggempur dan melawan habis habisan naga bumi ini.
Banyak korban berjatuhan di pihak siluman serigala, bahkan prajurit Sri prabu Sandjaya turut membantu dalam mengalahkan Naga Bumi ini.
Dracona Achala tertawa melihat kelakuan dari dayang siluman serigala tersebut, kemudian dia berkata "Oh ternyata kalian mengenal ku"
Salah satu dayang siluman serigala yang bernama Sutijah berkata "Tentu saja kami mengenali mu, meskipun kamu sudah berubah menjadi sosok manusia, tetapi aura yang kamu pancaran tidak dapat membohongi kami"
Setelah berkata begitu semua dayang berubah wujud ke wujud aslinya, yaitu siluman serigala.
Kuku di tangan berubah menjadi panjang, dan wajah mereka yang cantik menjadi berbulu, dan gigi taring tajam menonjol keluar.
Mereka pun melomong secara bersamaan "Auu....."
Melihat wujud asli dari dayang tersebut Eriska pun mundur kebelakang dan berada di belakang punggung jagat.
Eriska bertanya "Sayang, apakah mereka dayang dari kerajaan Ajag yang mengikuti mu sebagai pelayan, wajah asli mereka menyeramkan juga"
Dracona Achala menyeringai dan dia melangkah ke depan "Oh kalian ternyata siluman serigala, aku ingat ratusan tahun yang lalu pernah menghancurkan tempat kalian"
Dracona Achala mencoba memprovokasi dayang siluman serigala tersebut, dan itu berhasil membuat dayang itu marah.
"Dasar Monster, kamu sudah banyak membunuh saudara sebangsa kami, maka rasakan pembalasan ku"
Wuss...
Seat....
Keenam dayang siluman serigala itu langsung menyerang ke arah Dracona Achala dan di sana terjadi pertarungan.
Jagat sendiri tidak memisahkan mereka dan tidak ingin melerai mereka, dia hanya membuat kubah gaib di sekitar meja makan, supaya tidak menggangu masakan yang sudah di hidangkan.
Jagat malah menarik Eriska "Ayo kita makan, biarkan mereka bertarung, ini tontonan menarik sambil makan"
Eriska tidak menolaknya dan dia mengikuti jagat untuk menyantap makanan yang sudah di hidangkan.
Baak....
Buuk....
Baak....
Buuk....
Pertarungan terus terjadi bahkan meskipun dayang dayang itu babak belur mereka masih bangkit dan terus menyerang.
Meskipun sekarang kekuatan Dracona Achala melemah karena tanduknya sudah tidak ada lagi, tetap saja dia hebat kalau melawan siluman serigala seperti ini.
Dan meskipun mereka dayang, yang bertugas untuk melayani jagat, daya tempur mereka tidak kalah dari seorang prajurit, bahkan mereka lebih hebat dari pada seorang prajurit.
Memang ratu ajag mempersiapkan dan melatih dayang dayang ini bukan hanya sekedar melayani, tetapi juga dapat melindungi.
Wajar saja mereka hebat dan tidak pantang menyerah walaupun sudah babak belur dan berdarah darah.
Dracona Achala Mencibir "Hanya begini saja kekuatan anak buah dari Ratu Sri Wulandari, ratu dari kerajaan siluman serigala, pantas saja dahulu aku bisa dengan mudah memporak porandakan tempat kalian"
Semua dayang siluman serigala itu bangkit lalu kemudian menyerang lagi dan pada akhirnya mereka terkapar tidak bisa bangkit lagi tetapi mereka masih sadar sambil meringis kesakitan.
"Ayo bunuh kami sekarang, kalau tidak kami lah yang akan membunuh mu" ucap salah satu dayang.
Dracona Achala malah melambaikan tangannya "Malas kalau harus membunuh makhluk lemah seperti kalian"
Setelah berkata demikian Dracona Achala menghampiri jagat dan Eriska, dia ikut duduk dan mengambil makanan, lalu menyantapnya.
Dracona Achala berkata kepada dayang yang berbaring di lantai "apakah makanan ini kalian yang memasaknya, ini lumayan enak, aku ingin kalian melayani ku dan memasak untuk ku, kalau tidak pergi saja dari dunia ini"
"Cih.... Aku tidak Sudi melayani musuh seperti mu yang telah menghancurkan tempat kami dan sudah banyak membunuh saudara sebangsa kami" ucap dayang.
"Baiklah kalau begitu aku tidak akan memaksa mu" ucap Dracona Achala.
Kemudian dia berkata kepada jagat "Kalau kamu memiliki siluman lain, keluarkan lah, aku tidak suka dengan siluman serigala ini, kalau ada siluman tife air atau apapun itu yang bisa patuh kepada ku"
Jagat tersenyum kemudian dia mengeluarkan pedang naga pembelah langit dan mengambil batu wulung Ireng yang terpasang di pedang tersebut.
Batu wulung Ireng itu di serahkan kepada Dracona Achala "Lihat dan cari sendiri, di dalam sini anak buah ku banyak"
Dracona Achala Mengambil batu wulung Ireng itu lalu menempelkannya di kening, dan setelah beberapa saat tangan Dracona Achala di kibaskan.
Wuss....
Beberapa makhluk gaib berbagai bentuk muncul, makhluk itu Dracona Achala keluarkan dari dalam batu wulung Ireng yang dia pegang.
Kebanyakan mereka memiliki sisik, seperti sisik ikan dan sisik kadal, mereka adalah jin air yang pernah di taklukkan oleh jagat dan menyerah serta menjadi anak buah jagat.
Ada sekitar seratus siluman air dari berbagai spesies dan berbagai macam bentuk, mereka pun berlutut di tanah.
"Apa boleh aku mengambil anak buah mu sebanyak ini?" Tanya Dracona Achala.
"Terserah kamu saja, lebih banyak lebih baik" ucap jagat.
Kemudian jagat Berkata kepada seratus siluman air itu "Mulai sekarang kalian tinggal di goa ini, kalian sekarang akan menjadi bawahnya Ratu Dracona Achala, layani dia dengan baik patuhi setiap perkataannya"
Semua siluman air itu berkata secara bersamaan "Siap tuan ku"
Setelah itu jagat melemparkan enam pil obat pemulihan jiwa, ini adalah pil obat khusus jin dan siluman untuk memulihkan diri.
"Dayang ambil obat itu dan makanlah, kalian akan sembuh seketika" ucap jagat
Mereka pun mengambil lalu memakannya.
Wuss....
Setelah mereka memakan pil obat tersebut luka luka mereka pun menjadi sembuh seketika.
Kemudian jagat berkata "Dracona Achala memang naga bumi, tetapi dia adalah jiwa nyata yang menjadi Dewi di dunia ini.
Sedangkan naga bumi yang dulu ratusan tahun yang lalu, yang pernah kalian lawan sudah mati oleh bunda ratu, sehingga naga bumi dan Dracona Achala orang yang berbeda.
Sekarang kalian tetap di dunia ini tetapi aku akan menempatkan kalian di istana ku sendiri untuk melayani ku dan istri ku"
Jagat berkata kepada Dracona Achala "Aca pindahan mereka ke istana langit, supaya mereka berada di sana, kalau kamu gabut, boleh datangi mereka untuk bertarung"
Dracona Achala menyertai "Baiklah...."
Dracona Achala mengibaskan tangannya ke arah enam dayang siluman serigala.
Wuss....
Seketika keenam dayang siluman serigala itu menghilang dari pandangan, mereka di teleportasi ke istana langit.
Setelah itu mereka pun kembali makan dengan lahap dan menghabiskan semua masakan yang ada di meja.
Tetapi setelah semua makanan habis, tubuh jagat terasa panas, sepertinya ada sesuatu yang dia makan, dan bukan hanya jagat, Eriska dan Dracona Achala pun merasakan hal yang sama.
Di sana jagat melihat sisa makanan dan mengambilnya "Jamur pentol, ah mereka menambahkan jamur pentol ke Makana ini"
***
* Bersambung
