NovelToon NovelToon
Om Bule, Kawin, Yuk!

Om Bule, Kawin, Yuk!

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / One Night Stand / Konflik etika / Percintaan Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Penyelamat
Popularitas:55.8k
Nilai: 5
Nama Author: 𝕯𝖍𝖆𝖓𝖆𝖆𝟕𝟐𝟒

John Ailil, pria bule yang pernah mengalami trauma mendalam dalam hubungan asmara, mendapati dirinya terjerat dalam hubungan tak terduga dengan seorang gadis muda yang polos. Pada malam yang tak terkendali, Nadira dalam pengaruh obat, mendatangi John yang berada di bawah pengaruh alkohol. Mereka terlibat one night stand.

Sejak kejadian itu, Nadira terus memburu dan menyatakan keinginannya untuk menikah dengan John, sedangkan John tak ingin berkomitmen menjalin hubungan romantis, apalagi menikah. Saat Nadira berhenti mengejar, menjauh darinya dan membuka hati untuk pria lain, John malah tak terima dan bertekad memiliki Nadira.

Namun, kenyataan mengejutkan terungkap, ternyata Nadira adalah putri dari pria yang pernah hampir menghancurkan perusahaan John. Situasi semakin rumit ketika diketahui bahwa Nadira sedang mengandung anak John.

Bagaimanakah akhir dari kisah cinta mereka? Akankah mereka tetap bersama atau memilih untuk berpisah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 𝕯𝖍𝖆𝖓𝖆𝖆𝟕𝟐𝟒, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

31. Semakin Iri

Sasha dan Della tidak punya pilihan selain membayar kerusakan gaun tersebut. Meski tetap menggerutu, mereka akhirnya mengeluarkan kartu kredit dengan enggan.

Setelah situasi mereda, SPG senior berbalik kepada Nadira dengan sikap penuh hormat. "Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini, Nona."

"Nggak apa-apa. Santai saja," sahut Nadira tenang.

"Terima kasih atas pengertian Nona. Saya akan membantu Nona memilih pakaian di butik kami. Oh, ya, ada yang ingin saya rekomendasikan. Mungkin ini bisa menghemat waktu Nona." SPG senior itu merasa lega karena Nadira tidak marah.

Nadira hanya tersenyum kecil, menerima tawaran SPG senior untuk kembali memilih gaun. "Iya, Kak. Saya setuju. Tolong bantu pilihkan saja beberapa yang sesuai dengan kebutuhan saya."

SPG Senior segera mengarahkan Nadira ke rak-rak yang sudah disiapkan. Para pengunjung butik, termasuk SPG yang melayani Sasha dan Della tampak bingung. Bagaimana mungkin SPG senior memperlakukan Nadira seperti pelanggan VIP? Mereka memandang Nadira dengan heran, mencoba menebak siapa dia sebenarnya.

Sementara Sasha dan Della tetap berdiri di tempat, tampak semakin kesal karena mereka harus membayar gaun yang sobek tadi dan merasa iri karena Nadira nampak diistimewakan.

SPG Senior tersenyum ramah pada Nadira. “Nona Nadira, tadi Tuan John menghubungi saya. Beliau berpesan agar Nona mengambil beberapa macam pakaian, masing-masing minimal sepuluh stel.”

Nadira tercengang. “Apa? Sepuluh stel untuk masing-masing? Itu terlalu banyak! Saya nggak butuh sebanyak itu.”

SPG Senior tetap tenang dan tersenyum ramah. “Maaf, Nona, tapi Tuan John sudah memberikan instruksi jelas. Kalau Nona tidak mengambil sesuai yang diminta, beliau akan marah pada saya.”

Nadira menggeleng, bingung. “Tapi saya merasa nggak enak. Saya bukan orang yang suka boros seperti ini, Kak.”

SPG Senior tersenyum sabar. “Saya mengerti, Nona. Tapi, percayalah, Tuan John tidak akan mempermasalahkan ini. Beliau ingin yang terbaik untuk Nona. Kalau saya boleh sarankan, kita ikuti saja permintaan beliau, ya?”

Nadira menghela napas. “Baiklah, kalau memang itu maunya, tapi ini terlalu berlebihan.”

Sementara Nadira dan SPG Senior berbincang, Sasha dan Della, yang berdiri tak jauh, mengamati mereka dengan wajah penasaran.

Della berbisik ke Sasha. “Eh, lo lihat itu? Kok SPG-nya manggil ‘Tuan John’? Kayaknya sih, bukan orang sembarangan.”

Sasha menyipitkan mata. “Iya, gue juga dengar. Tapi, apa lo nggak curiga? Cewek kayak dia belanja baju mahal kayak gini? Jangan-jangan dia...”

Della tertawa kecil. “Simpanan Om-om? Sugar baby? Pasti! Siapa lagi yang bakal ngeluarin duit sebanyak itu buat pembantu?”

Sasha tertawa sambil menutup mulut. “Iya, sih. Wajar aja, nggak ada pria muda yang bakal belain cewek kayak dia.”

Della melirik Nadira dengan sinis. “Bisa jadi itu Om-nya lagi pengen ganti suasana. Mana tahu nanti setelah bosan dia ditinggal? Jadi lucu kalau liat dia sekarang gayanya kayak orang kaya.”

Sedangkan Nadira, ia mencoba memilih beberapa pakaian dengan hati-hati, tetapi keraguan terlihat jelas di wajahnya.

Nadira berbisik pada SPG Senior. “Kak, kalau saya nggak nyaman beli sebanyak itu gimana? Apa nggak ada cara lain supaya... Tuan John nggak marah?”

SPG Senior tersenyum lembut. “Jangan khawatir, Nona. Saya yakin beliau hanya ingin memastikan kebutuhan Nona tercukupi. Lagipula, ini sudah biasa untuk pelanggan seperti beliau.”

Sasha dan Della yang terus memperhatikan mulai tak sabar dan berbisik lebih keras.

“Lihat deh, dia kayak nggak terbiasa belanja. Pasti cuma numpang gaya. Om-nya suruh, dia tinggal nurut.” Sasha bicara dengan nada mengejek.

Della mengangguk dan menimpali. “Iya. Dasar cewek mata duitan. Ngapain juga SPG-nya hormat banget sama dia.”

Mendengar bisikan mereka, Nadira melirik sekilas, tetapi memilih untuk mengabaikan. Namun SPG Senior yang mendengar sedikit dari gosip itu mendekati Sasha dan Della dengan ekspresi profesional.

SPG senior tersenyum tipis, tetapi ada dingin yang terasa dalam nada bicaranya. "Maaf, ada yang bisa saya bantu, Nona?" tanyanya dengan sopan, namun jelas ada ketegasan di balik suaranya. "Kalau tidak, mungkin Nona bisa berbelanja di area lain agar suasana tetap nyaman bagi semua pelanggan. Atau, jika sudah selesai, mungkin Nona bisa keluar, mengingat sedari tadi saya tidak melihat kalian mengambil pakaian lain, kecuali... merebut pilihan Nona Nadira."

Ia melirik Sasha dan Della dengan tatapan tajam, lalu menambahkan, "Tentu saja, sebagai pelanggan, kalian bebas berbelanja di sini. Tetapi butik kami juga memiliki aturan menjaga kenyamanan bagi semua pengunjung. Apalagi, Nona Nadira sudah memilih banyak barang, sedangkan kalian baru menyelesaikan pembayaran untuk pakaian yang... kalian rusak tadi."

Sasha dan Della terdiam, merasa malu dengan sindiran halus itu. Wajah mereka memerah, tetapi mereka tidak berani membalas perkataan SPG senior, yang jelas tidak berpihak pada mereka.

SPG Senior kembali ke Nadira, meninggalkan Sasha dan Della yang saling pandang dengan kesal. Meskipun malu, dua gadis itu masih bertahan di butik itu untuk mengawasi Nadira. Sedangkan Nadira hanya tersenyum kecil, merasa sedikit lega, tetapi di dalam hatinya ia tetap merasa tidak nyaman dengan semua perhatian ini.

Begitu banyak pakaian pilihan Nadira yang ditumpuk di meja kasir membuat Sasha dan Della tak mampu menyembunyikan rasa iri mereka. Gaun-gaun elegan, pakaian kasual, hingga pakaian tidur mahal tertata dengan rapi, mencerminkan kemewahan yang hanya bisa mereka impikan.

Seorang SPG menghitung total belanjaan Nadira sambil tersenyum ramah. "Total belanjaan Anda, Nona, adalah empat ratus tiga puluh lima juta rupiah. Pembayarannya akan langsung dilunasi oleh Tuan John, dan semua pakaian ini akan kami kirimkan ke alamat Anda hari ini juga."

Nadira terkejut mendengar jumlahnya, tetapi tetap mengangguk dengan tenang. "Terima kasih atas bantuannya," katanya sopan, membuat SPG itu semakin hormat.

Saat itu, ponsel yang berada di dalam sling bag Nadira berdering, mengalihkan perhatian sejenak. Ia merogoh tasnya dan mengeluarkan sebuah ponsel baru berdesain modern yang bersinar elegan. Ponsel yang baru dibelikan John. Nadira menerima panggilan itu dengan suara lembut, tidak menyadari bahwa Sasha dan Della yang mengamati dari jauh semakin merasa panas hati.

"Itu kan seri terbaru yang aku idam-idamkan!" bisik Della, setengah tak percaya.

"Iya," balas Sasha dengan nada sinis. "Si pembantu ini benar-benar pandai memanfaatkan si Om-om. Nggak heran dia hidup senyaman itu."

Mereka hanya bisa berdiri di sana, terdiam dengan pikiran penuh kecemburuan, sementara Nadira nampak fokus pada ponselnya.

Dari sambungan telepon, suara John terdengar tegas namun hangat.

"Nadira, langsung ke parkiran saja. Aku sudah menunggumu di mobil," ujar John singkat.

Nadira mengiyakan tanpa banyak berkata. "Baik, aku segera ke sana."

Menutup telepon, Nadira menarik napas panjang dan bergegas meninggalkan meja kasir setelah memastikan semuanya sudah beres. Dalam hatinya, ia justru merasa lega. "Untung saja Om John tidak masuk ke butik ini," gumamnya lirih. Bukan karena malu jika harus terlihat bersama John, meskipun orang mungkin salah paham dengan hubungan mereka, melainkan karena ia benar-benar malas mendengar ocehan reseh dari Sasha dan Della yang pasti akan memperpanjang masalah.

Ia melangkah dengan tenang, membiarkan rasa jengkel terhadap dua gadis itu menguap, memilih untuk fokus pada hal lain. Nadira tahu bahwa John menunggunya, dan itu cukup membuatnya merasa nyaman.

Begitu Nadira melangkah keluar dari butik, Sasha langsung bicara pada Della. "Eh, Della, gue pengen tahu alamat Nadira," bisik Sasha dengan nada penuh harap.

Della mengangguk, meskipun ragu, matanya terus mengawasi SPG yang ada di meja kasir. “Iya, gue juga penasaran. Gue pengen tahu dia tinggal di mana. Kita cari info dari SPG yang melayani kita tadi, yuk!”

"Okey," sahut Sasha antusias.

...🍁💦🍁...

.

To be continued

1
Anitha Ramto
ooh sudah End...happy ending
iroh hotijah
tamat /Sweat/ kutunggu karya selanjutnya thx kk moga ttp semangat berkarya
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
ditunggu karya selanjutnya kak💪😊
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
jadi kisah ini sudah tamat? padahal masih belum rela... 😔😔😁😁
belum tau juga anak nadira laki atau perempuan.
Danang sulistyo: sama sependapat 😊😊
total 1 replies
Danang sulistyo
alhamdulillah....selesai...sukses sllu thor ditunggu up terbarunya
kaylla salsabella
terimakasih atas karya " kal Nana sehat selalu dan di murah kan Rizky nya🥰🥰
𝕯𝖍𝖆𝖓𝖆𝖆𝟕𝟐𝟒: Aamiin 🤗🙏🙏🙏
total 1 replies
kaylla salsabella
akhirnya hancur mereka 😁😁
abimasta
akhirnya beno ditangkap
Anitha Ramto
akhirnya si Beno tertangkap juga...tinggal dua ular tuh yg lg di Villa blm tertsngkap
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
semoga beno, Sandra, Sasha mendapat hukuman yg seadil-adilnya. bukan hanya 6,5 thn.
Anitha Ramto
Tegaang...kamulah yang akan kalah Beno...yg akan tertawa terakhir..

Tinggal tunggu kehancuran si Beno..dan akan menjadi gembel
kaylla salsabella
wah kira" bukti" udah di musnahkan belum ya
Dwi Winarni Wina
Siap2 aja beno tunggu aja kehancuranmu dan dijebloskan kepenjara biar jera dan kapok,,,

John yg skrg lbh kuat dan tanggung tidak mudah dihancurkan seperti dulu lagi beno....
sebentar lg jatuh miskin dan jd gembel dijalanan...

Lanjut thor......
Kadek Sri
lanjut
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
semua berlomba dengan waktu. bersiaplah kalah. beno.
Mira Hastati
ayo beno siapkan diri untuk karma yang sedang menantimu
kaylla salsabella
wah bentar lagi kamu bakal hancur beno
Dwi Winarni Wina
Nadira mendukung john menghancurkan beno dan rebut harta warisan ibunya yg dikuasai beno...

Siap2 beno akan mengalami kehancuran dan kebusukan akan terbongkar...
Beno dan duo ulet bulu sandra dan sasa akan jatuh miskin dan jd gembel dijalanan selama ini menikmati harta warisan ibunya nadira...
Anitha Ramto
semoga berhasil misinya Nadira,,dan Timnya untuk merebut kembali milik Nadira dan Ibuny
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
ya. itulah langkah pembalasan terbaik.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!