Dicintai pacar secara ugal-ugalan X
Dicintai sepupu secara ugal-ugalan ✓
Olivia berasal dari desa. Wanita cantik berkulit kuning Langsat serta rambut panjang bergelombang mencoba peruntungan mendaftar sebagai pengajar disalah satu sekolah di ibukota. Nasib baik Seakan berpihak padanya, ketimbang menyewa kos atau kontrakan sang bibi yang merupakan adik dari ibunya menawarkan untuk tinggal bersama dirumah nya. Dari situlah percintaan tabu dimulai antara Olivia dengan sepupu laki-laki bernama Galang. Nyatanya antara Olivia dan Galang itu sendiri tidak pernah bertemu sedari kecil. Meski usia Galang terpaut dibawah Olivia tak menyurutkan jalinan cinta itu bersemi. Akankah mereka bisa terus melanjutkan hubungan. Ataukah terpaksa mengakhiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rismasuzy93, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 7
"Oh iya, tadi Bu Oliv saya lihat bareng sama Galang anak kelas sebelas IPS 1." Andi memastikan masih berjalan beriringan dengan Oliv.
"Iya, tadi saya memang bareng sama Galang. Saya kayaknya lupa ngasih tau, pak Andi kemarin, kalo saya sepupu dari Galang dan kebetulan untuk saat ini saya ikut tinggal bersama keluarga Galang." jelas wanita seraya mengulas senyum ramah. Sementara Andi Langsung manggut-manggut mendengar fakta tersebut.
***
Situasi berjalan sebagaimana mestinya. suara riuh serta gaduh akibat para murid yang berada di kelas XI IPS 1 saling melempar barang apapun yang ada dijangkauan. diiringi canda tawa saling bersahutan begitu kencang memekik telinga. bagi para siswa lain yang kelas nya tak jauh dari kelas yang dipenuhi para murid pentolan dalam artian pentolan brandal terkenal seantero sekolah.
Kegaduhan itu harus berakhir manakala seorang guru wanita yang tampak masih muda cantik serta berperawakan mungil.
Ya, pengajar tersebut adalah Olivia, wanita itu perlahan mengetuk pintu dalam keadaan posisi pintunya sedikit terkuak. Dengan maksud agar para siswa fokus akan kehadiran nya.
"Selamat pagi. Perkenalkan. saya Olivia, guru matematika yang baru menggantikan guru matematika yang lama. Saya harap kita bisa bekerja sama dengan baik antar murid dan pengajar. Tenang saya bukan termasuk guru killer ko jadi kita bisa belajar santai." Oliv memperkenalkan diri sebisa mungkin akan sikap tenang. Walaupun sejujurnya ia merasa gugup, sesuatu yang wajar bukan, mengingat dirinya baru pertama kali menjalankan tugas menjadi seorang guru.
terdengar riuh dari para siswa-siswi tatkala perempuan cantik, muda serta ramah masuk kemudian memperkenalkan diri.
"Bu umurnya berapa? ko kelihatan kaya anak SMA." Celetuk salah satu siswa, bermaksud menggoda sekaligus kagum akan guru barunya.
Mendengar itu Oliv hanya senyum dan menggeleng bersamaan. "Bu Oliv bikin nggak fokus deh." kata siswa yang lain, bahkan, selorohan semacam itu disambut kekehan serta gelak tawa teman-teman nya.
"Bu nomor nya berapa?"
"Nomor apa tuh?" timpa yang lain saling terkekeh.
Masih banyak ucapan, candaan atau godaan yang dilontarkan untuk wanita yang sudah berdiri didepan papan tulis. Wanita berkulit kuning Langsat khas perempuan desa seolah membiarkan pertanyaan semua itu menguap begitu saja tanpa jawaban. Namun, ketika Atensinya tak sengaja mengarah bangku belakang. tepatnya bagian pojok, rupanya ada Galang sedari tadi menatap Oliv akan raut datar. mendadak Wanita itu gugup mengetahui jika Galang ternyata berada di kelas yang sama.
Namun, sebisa mungkin Oliv menghalau rasa gugup itu dengan terus menampilkan senyuman ramah. begitu lembut dan santai Oliv mulai memberikan materi pembelajaran pada murid yang kini nampak fokus. Ya. walaupun tidak semua murid terfokus dengan materi yang sedang Oliv terangkan namun sebisa mungkin Oliv menyikapinya dengan santai.
Detik terus berdecak, menit berlalu cepat. tak terasa hari ini berjalan lancar. sampai suara bel mengurai kefokusan. memberi tanda bila kegiatan belajar mengajar harus disudahi untuk sementara. Satu persatu murid-murid yang berada dikelas melenggang keluar.
Oliv masih sibuk membereskan beberapa buku-bukunya yang akan ia bawa ke ruangan guru. Saat dirinya akan pergi keluar kelas, tiba-tiba seorang siswi perempuan diiringi senyum manis berlari kecil dan memanggil nama seseorang.
"Galang.." panggil siswi perempuan tadi yang dikenal bernama Mutiara.
Anak-anak disekolah tentunya tahu siapa Mutiara, sosok wakil ketua OSIS dan juga pacar dari Galang. maka tak heran jika waktu istirahat tiba Muti akan menghampiri kelas kekasih nya itu. Dikarenakan keduanya beda kelas Galang anak IPS sementara Mutiara anak IPA.
Mereka kabarnya sudah jadian ketika baru berda dikelas X. Berawal dari kegiatan MOS. para kakak kelas yang bertugas pada saat itu juga beberapa siswa-siswi menjodohkan. pasalnya pada saat itu semua anggota MOS mengadakan permainan game dengan siswa laki-laki ditunjuk untuk bermain acak menyatakan cinta pada siswi perempuan.
Awalnya Galang hanya asal mendekat kearah mutiara, dengan kata lain mendekat tapi membawa rasa biasa saja. kemudian ia melontarkan kata-kata pernyataan cinta yang memang di perintahkan oleh Kaka pembina mereka kala itu.
Ya Galang menganggap itu hanyalah sebuah game. Namun, nampaknya tidak dengan Muti gadis itu sepertinya terbawa perasaan. Entah kenapa sejak dari situ gadis berambut sebahu itu tertarik pada Galang.
Sebenarnya Galang termasuk anak yang beruntung karena bisa pacaran ataupun memiliki mutiara. Kenapa demikian, karena, siapa yang tidak menyukai Mutia sosoknya yang cantik, pintar, ramah. Untuk ukuran seorang siswi termasuk jajaran gadis idaman.
Tapi nampaknya Galang biasa saja. Selama satu tahun lebih menjalankan hubungan dengan Mutia nampak gadis itu yang lebih dominan bermain perasaan.
"Lang. ayo kita kekantin. aku udah laper." Mutia merengek manja. mendaratkan bokongnya tepat disebelah sang pacar. Galang hanya mengangguk tanda mengiyakan. keduanya berdiri Dengan cepat gadis menggamit lengan Galang seiring kakinya berjalan beriringan.
"Permisi Bu." Sapa Mutia kala dirinya melewati Oliv yang masih sibuk merapihkan buku. Oliv hanya membalas dengan senyum. Sedangkan Galang seperti biasa menatap kearah Oliv datar.
Setelah kedua pasangan itu benar-benar hilang dari pandangan. Entah kenapa dada Oliv merasa kian sesak. berbagai macam perasaan timbul dalam benaknya. terlalu naif jika Oliv merasa tidak terlalu suka melihat adegan itu. Oliv terdiam sejenak dari kegiatan. ia memejamkan mata dan menarik nafas dalam-dalam lmembuang nya bergantian. setidaknya berusaha menepis rasa tak masuk akal yang berkelindan.
"Bu Oliv, kita makan siang bareng yuk." Andi tiba-tiba datang menghampiri setelah wanita itu keluar tak jauh dari kelas Galang .
Oliv terkesiap disertai bibirnya mengulas senyum. "Boleh pak, ayo." Oliv setuju, Andi langsung tersenyum lega lantaran tawarannya disetujui. keduanya berjalan berdampingan. Jika sekilas mata memandang kedua guru ini nampak begitu serasi tampan dan cantik . Mengingat usia mereka juga terbilang pas untuk ukuran orang-orang yang menjalin hubungan Oliv 25 tahun sedangkan Andi 29 tahun. Usia yang pas bukan jika seandainya mereka memutuskan untuk menjalin kasih toh boleh dibilang keduanya sama-sama sudah dewasa.
Mereka berada di kantin khusus guru. menyantap menu sesuai pesanan. Andi menyeruput semangkuk mie ayam sementara Oliv tampak lahap memakan menu yang sama.
"Oh jadi bu Oliv itu asli dari Malang." Andi mencoba memulai percakapan.
Oliv menaikan pandangan. "Iyah." jawabnya singkat tak lupa senyum manisnya terus menghiasi wajahnya yang cantik.
Terlihat Andi manggut-manggut. dia menyambar tissue setelah menandaskan makanan nya. "Nanti pulangnya saya antar yah. Sekalian biar tahu rumah Galang. Soalnya dia 'kan anak didik saya juga."
senyum Oliv berubah canggung. "Wah terimakasih banget loh, Pak, tapi Takut ngrepotin ah, nggak enak." Oliv mencoba menolak.
"Sama sekali nggak merepotkan. saya malah senang." jawab Andi sungguh-sungguh.
Entah kenapa Oliv tidak begitu antusias akan tawaran Andi. Entah apa yang menyebabkan demikian. Namun yang pasti, demi menjaga keharmonisan antar guru maka Oliv mencoba menerima tawaran itu dengan senang hati. Tentu saja senyum Andi sontak mengembang sempurna.
Keduanya menyudahi lalu beranjak dari arra kantin. ketika akan menuju kantor guru. Oliv dan Andi dikejutkan dengan lalu lalang para murid yang berlarian sambil berteriak
"Galang sama rehan berantem. Galang Rehan berantem...!" teriak para siswa-siswi begitu menggebu.
"Ini ada apa?!" Andi mengentikan sejenak satu murid untuk meminta jawaban.
"katanya ada yang berantem Pak. Galang sama Rehan." beritahunya. lalu kembali berlarian lagi.
Berlarian menuju tempat dimana konon ada dua murid tengah adu jotos. Para guru juga tak mau ketinggalan mereka berbondong-bondong ingin mengetahui ada kejadian apa termasuk juga guru BK. Andi dan Oliv pun tak ingin ketinggalan mereka jajaran para guru langsung mendekat kearah dua remaja yang nampak sedang Adi fisik.
Mata Oliv membelalak satu tangannya sontak menutup mulut. Ia sangat terkejut melihat adegan dua remaja dalam keadaan babak belur. bahkan, seragam sekolah keduanyapun sudah tak berbentuk lagi robek sana sini serta kancing yangcopot bertebaran dimana-mana.
"Apa-apaan kalian ini!! sudah..sudah! Kalian lagi kalian lagi, sekarang ikut saya keruang BK!" Suara Samsuri begitu lantang dan tegas. Dia merupakan guru BK mengultimatum kedua siswa remaja yang saling tinju bak petarung. dengan dibantu oleh beberapa guru termasuk Andi keduanya bisa dipisahkan.
Tatapan Galang berserobok dengan sorot mata Oliv. pada akhirnya Galang dan juga Rehan digelandang menuju ruangan BK.
Sembari menunggu orang tua dari Rehan maupun Galang datang. Oliv selaku kerabat dari Galang berada di ruangan tersebut.
"Bisa jelaskan kenapa ini bisa terjadi!" Syamsuri si guru BK mencecar.
"Saya nggak tahu pak. Saya nggak salah apa-apa tau-tau Galang datang lalu mukulin saya." Rehan menjabarkan sedangkan Galang menghunus kearah Rehan akan tatapan tajam disertai rahang mengetat.
Bersambung. .