kisah tuan muda buta dan dingin yang menikahi gadis lugu.
Pemuda yang bernama Rex Hudson memiliki kekasih yang sangat ia cintai, namun sayangnya kekasihnya itu pada akhirnya memilih untuk menikah dengan papanya Rex Hudson. Rex Hudson yang kala itu masih berumur 17 tahun langsung merasakan patah hati yang dibalut kekecewaan dan amarah yang sangat besar, pergi dengan motor sportnya lalu dia mengalami kecelakaan dan menjadi buta.
Lima tahun kemudian dia menentukan sendiri seorang gadis yang dia pilih untuk dia nikahi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lizbethsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Debaran Jantung
Yasmin tersentak kaget dan spontan gadis itu menyentuh pipi Rex sambil bertanya, "Tuan tidak apa-apa?"
Sementara Roy langsung maju di depan tuan mudanya.
Angga bergeming karena dia tidak berani melawan Rex Hudson lagi, namun dia juga tidak memiliki energi untuk melarang mamanya diam atau menarik mamanya pergi. Angga ketakutan.
"Minggir! Aku ingin menampar gadis menjijikkan bermuka dua itu!"
Rex Hudson bergeming dan mulai mengeraskan geraham.
"Lebih baik Anda diam sekarang, Nyonya" Sahut Roy yang sudah berdiri di depan tuan mudanya.
"Kenapa aku harus diam, hah?! Hei, Yasmin! Aku nyesel baik sama kamu selama ini! Aku nyesel merestui hubungan kamu dengan Angga! Aku nyesel bersahabat dengan Ibu kamu! Memang buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Anak pelakor pasti jadinya pelakor, anak cewek matre pasti jadinya juga matre, cih!"
"Siapa yang pelakor?!" Teriak Rex Hudson.
"Gadis di belakang kamu itu merebut tunangannya Rex Hudson, kan, sudah ada beritanya di medsos dan dia matre karena menikahi Rex Hudson hanya demi uang. Dia sama dengan Ibunya, cih!"
Yasmin berjongkok dan menutup telinganya dengan derai air mata yang sudah tidak bisa dibendung lagi.
Mendengar suara isak tangisnya Yasmin, Rex berjalan ke samping Roy dan berkata, "Selain ucapan dari polisi itu apa kamu punya bukti yang lain kalau mamanya Yasmin selingkuh?"
Melihat Rex Hudson maju ke depan, Yasmin berdiri dengan perlahan dan menarik kedua tangan dari telinganya.
Roy menyahut, "Tuan muda" Dan Rex mengangkat tangannya sebagai kode agar Roy mengunci mulut.
Roy menghela napas panjang lalu berdiam diri di samping tuan mudanya.
"Tidak ada. Tapi, polisi itu adalah rekan kerjanya Suamiku, anak buahnya Suamiku. Dia bisa dipercaya!"
"Kalau benar ada perselingkuhan antara Suami kamu dan Ibunya Yasmin apakah adil kalau kamu hanya menyalahkan Ibunya Yasmin?"
Dia bisa sebijak ini ternyata. Batin Yasmin.
Tuan muda, Anda sudah dewasa ternyata dan bisa berkata sebijak ini. Batin Roy sambil tersenyum senang.
"Iya! Karena Suamiku tidak mungkin selingkuh kalau tidak digoda"
Angga masih bergeming.
"Berarti Suami kamu juga brengsek karena dia tergoda" Geram Rex.
"Kau......."
"Aku akan menyelidiki masalah perselingkuhan ini lebih lanjut karena aku yakin banget kalau almarhum Ibu mertuaku tidak bersalah dan seharusnya Anda yang notabene sahabatnya almarhum seharusnya Anda juga mempercayai almarhum"
Yasmin terpana mendengar ucapannya Rex Hudson.
Pria itu menyebut almarhum Ibukku, Ibu mertua? Batin Yasmin dengan wajah tidak percaya.
Mamanya Angga sontak menyemburkan, "Siapa kamu, hah?! Kenapa kamu akan menyelidiki........tunggu sebentar! Kamu menyebut ibunya Yasmin apa tadi?"
"Ibu mertua. Aku adalah Suaminya Yasmin. Aku Rex Hudson"
"Apa?! Jadi kamu yang sudah menganiaya Anakku dan........"
"Anak buahku hanya memberikan pelajaran kecil pada anak kamu. Masih untung dia tidak mengalami patah tulang atau masuk penjara karena dia sudah membawa lari Istriku" Rahang Rex berkedut.
"Kau......." Mamanya Angga mendelik kaget.
"Ma, sudah hentikan!" Akhirnya Angga memiliki keberanian untuk mendekap mamanya dari arah belakang.
"Lepaskan aku Angga! Aku tidak terima kamu dianiaya dan ......."
"Dan camkan ini! Aku yang mengejar Yasmin. Bukan Yasmin yang merayuku demi uang. Yasmin bukan cewek matre"
"Apa katamu?!" Mamanya Angga melangkah maju dengan mata melotot dan Angga semakin erat memeluk mamanya sambil menarik mamanya mundur.
"Satu lagi, kalau terbukti Ibu mertuaku tidak bersalah maka kamu harus meminta maaf ke publik kalau tidak, maka aku akan menjebloskan kamu ke penjara. Ingat baik-baik ucapanku ini karena aku tidak pernah main-main dengan ucapanku!" Rex menyipitkan matanya.
Mamanya Angga sontak mengunci rapat-rapat mulutnya.
Rex kemudian menoleh ke belakang sambil berkata, "Kemarilah!"
Yasmin melangkah maju dan Rex menggenggam tangan Yasmin lalu berkata, "Aku tidak akan membiarkan Istriku menangis lagi dan jauhi Istriku!" Rex kemudian berbalik badan dan mengajak Yasmin pergi.
Mamanya Angga menatap punggung Yasmin dengan sorot mata penuh kebencian sedangkan Angga menatap punggung Yasmin dengan perasaan campur aduk.
Roy yang masih berdiri di depan Angga dan mamanya Angga langsung berkata, "Tuan muda saya bukan Tuan muda sembarangan dan di tipe pendendam. Camkan itu, Nyonya!"
"Terima kasih" Ucap Yasmin sambil terus memandang tangannya yang sedari tadi digenggam Rex.
"Untuk apa berterima kasih? Di antara Suami Istri setahuku tidak perlu ada terima kasih. Itu yang sering Mamaku ucapkan ke Papaku dulu"
Dan Mama dikhianati oleh Papa. Batin Rex.
"Tentu saja perlu. Terima kasih sudah memercayai Ibu saya padahal Anda tidak mengenal Ibu saya"
"Aku mengenal putrinya. Putrinya baik jadi Ibunya pasti baik"
Deg! Jantung Yasmin berdegup kencang kembali dan itu karena Rex Hudson.
Yasmin menuntun langkah Rex memasuki lift.
Rex mengucapkan, "Terima kasih" Saat pintu lift menutup.
"Bukankah Anda berkata kalau di antara Suami Istri tidak perlu ada kata terima kasih?"
"Istriku yang mengajarkannya"
"Apa?!" Yasmin membeliak kaget.
Rex berbisik di telinga Yasmin, "Istriku mengajarkan ke aku kalau kata terima kasih itu perlu diucapkan dalam hubungan apapun" Laku, pria tampan itu mencium telinga Yasmin dan menegakkan kepalanya kembali saat pintu lift terbuka.
Rex merangkul pinggang Yasmin dan berkata, "Peluk aku kalau liftnya mulai penuh! Aku tidak mau ada orang asing bersentuhan denganmu"
"Baik, Tuan" Sahut Yasmin dengan debaran jantung yang semakin kencang.
Yasmin lalu menatap Rex dari arah samping dan bergumam di dalam hatinya, dia ternyata memiliki hati yang lembut. Aku juga baru menyadarinya kalau rambut dia yang keriting sekarang ini justru membuatnya tampak semakin tampan dan keren. Tidak seperti diriku yang keriting jelek ini.
"Dan jangan menangis lagi! Aku tidak suka mendengar tangisanmu. Jelek banget suara tangisan kamu! Bikin sakit telingaku"
"Baik, Tuan" Sahut Yasmin.
Ish! Baru aja aku puji-puji, eh, kumat lagi galaknya, ish! Batin Yasmin.