hati siapa tak luka, setelah kegagalan menikah kini harus gagal lagi di karnakan pengantin laki-laki nya meninggal dunia tepat di hari pernikahannya. sedangkan yang pertama gagal karna laki-laki nya membatalkan dan memutuskan hubungan.
kenapa rangga membatalkan pernikahannya dan rendy meninggal karna apa, akankah mawar dan rangga akan bersatu ?!
siapkan tisu kakak dan kita simak ceritanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uli Rull, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
mawar gembira, elsa kritis
Bab 16
Rangga yang tengah melamun di kagetkan dengan suara elsa terjatuh pingsan. Dan rangga menoleh ke arah suara itu. Rangga tercengang melihat istri nya tergeletak pingsan.
"Elsa.. ?" ucap rangga sambil meraih istrinya
Sa, sa.. bangun sa.. ?!" ucap rangga menepuk-nepuk pipi elsa.
Rangga pun panik iya langsung menggendong elsa dan membawanya ke rumah sakit terdekat.
Kita kembali ke cerita mawar. Mawar berada di depan rumah megah.. Dia berniat untuk mencari kerja di rumah itu. Tak lama kemudian datanglah sebuah mobil yang di kendarai wisnu, tepat di depan gerbang rumahnya. Perempuan sekitar 30 tahunan yang bernama Alda keluar dari sebuah mobil.
"Terimakasih ya mas.. ?" ucap alda seraya menutup pintu mobil, dan mobil itu kembali melaju.
Mawar melihat perempuan itu yang hendak masuk ke gerbang, mawar memanggilnya
"Permisi bu.. ?" ucap mawar kepada alda, dia memanggil ibu karena menghormati dan menghargai.
Alda pun menoleh ke arah mawar dengan mengerutkan keningnya.
"Iya mbak.. Ada apa ya ?" tanya alda
"Mmh.. Maaf bu, apa disini membutuhkan art ?" tanya mawar
"Art ?" jawab alda
Iya bu ?" ucap mawar
"Oh.. Tidak mbak.. Kami sudah ada art." jawab nya dengan senyum ramah
"Oh.. Begitu ya bu. Ya sudah bu.. Terimakasih, mari.." ucap mawar sedikit kecewa
Terlihat wajah mawar sangat sedih, dia berjalan entah harus kemana lagi.
"Bapak.. Ibu.. mawar ingin pulang..hix hix hix.." Mawar menangis
Alda yang sedari tadi memperhatikan mawar, merasa iba, diaa pun teringat kalau suaminya kan punya perusahaan, siapa tahu di PT suaminya ada pekerjaan buat mbak itu. Lalu alda berteriak memanggil mawar yang sudah berjalan meninggalkan rumah wisnu.
"Mbak.. Mbak.. Tunggu mbak.. ?!" teriak alda memanggil sambil berlari kecil mengejar mawar.
Mawar menoleh ke arah alda yang sedang berlari mengejarnya, dan mawar menghentikan langkahnya. Ia menghapus air matanya buru-buru.
Sesampainya di depan mawar alda ngos ngosan.
"Mbak, tadi mencari pekerjaan kan ?" tanya alda kepada mawar dengan nafas ter engah-engah
"Iya bu." jawab mawar
"Mbak cari pekerjaan nya jadi art saja apa yang lain juga ?" tanya alda
"Saya sih kerja apa saja bu, yang penting halal.." jawab mawar
"Oh.. kebetulan, suami saya punya perusahaan. Ya siapa tahu mbak ada rejekinya disana, mbak lulusan apa ?" tanya alda
"Saya lulus SMA bu, tapi.. Ijazah saya di curi orang bersama tas dan pakaian juga handpone saya. Jadi saya tidak punya apa-apa bu, pakaian saja hanya ini yg saya punya. Ucap mawar meneteskan air mata
"Ya Allah.. Mbak.. Ya gak apa-apa nanti saya bicara dulu sama suami saya ya. Bentar saya telepon !" ucap alda seraya mengambil handpone di dalam tas nya. Kemudian dia menelpon suaminya wisnu.
"Hallo mas.. Sudah di kantor ?" tanya alda
"Iya sayang.. Kenapa ?" jawab wisnu
"Mmh.. Di perusahaan mas kira-kira ada lowongan pekerjaan gak ?" tanya alda
"Mas kurang tahu al.. Memang nya siapa yang mau bekerja ?" jawab wisnu
"Ini mas.. Ada perempuan nyari kerjaan, dia sih nanyain art, cuma kita kan udah ada art, jadi aku saranin kerja di pabrikmu." ucap alda
"Ya sudah datang aja dulu kesini, bawa lamaran nya !" jawab wisnu
"Tapi mas.. Dia ijazahnya hilang beserta pakaian dan handpone nya di curi orang, kasian mas.. Gak apalah gak usah pake lamaran..!" ucap alda
"Baiklah suruh kesini saja hari ini juga katakan saja mau bertemu pak wisnu, agar tidak banyak pertanyaan dari karyawan lain dan dari security !"
ucap wisnu.
Wisnu pun menutup handpone nya begitu juga alda.
"O ya mbak kata suami saya mbak langsung aja kesana tidak perlu membawa lamaran, dan ini alamat PT nya." alda menyerahkan kartu nama kepada mawar.
"Oh iya, lupa nama mbak siapa ?" tanya alda
"Nama saya mawar bu.." ucap mawar ramah
"Mawar.. Tadi aku dengar kamu tidak punya pakaian, yuk ikut saya masuk, kebetulan saya ada beberapa pakaian yang sudah tidak terpakai tapi masih layak di pakai, karna badan saya udah melar semenjak lahiran, jadi pakaiannya gak bisa di kenakan." ucap alda kepada mawar.
Mawar pun masuk dan menunggu di teras. Sementara alda masuk ke kamar dia memilih pakaian yang sudah tidak ia pakai. Alda pun memasukan sejumlah uang kedalam amplop. Alda pun keluar dengan membawa tas yang berisikan pakaian.
"Mawar.. ?" ucap alda
"Iya bu." Jawab mawar langsung berdiri dari duduknya.
"Ini pakaian nya, kalau kamu suka pakai kalau tidak suka boleh kamu buang. Dan ini saya ada rejeki sedikit buat kamu ambil lah..?!" ucap alda sambil memberikan tas dan amplop.
"Tidak bu.. Pakaian ini pasti saya pakai, tapi ini apa bu.. ?" ucap mawar basa basi menanyakan amplop
"Sudah.. Ambil saja itu buat kamu !" ucap alda
Mawar terharu, matanya berkaca, ternyata masih ada orang yang peduli kepadanya.
"Terimaksih banyak bu.. Semoga Allah membalas kebaikan ibu.. Sekali lagi terimakasih.." ucap mawar sambil mencium-cium tangan alda.
"Sudah mawar.. Kamu tidak perlu seperti ini. !" ucap alda sambil melepas tangan yang sedang di ciumi mawar.
"ya sudah bu, kalau begitu saya ke tempat pak wisnu.!" ucap mawar
"iya mawar.. Hati-hati ya, semoga kamu sukses Aamiin.. ?!" ucap alda
Mawar pun pergi menuju perusahaan dua saudara.
Di rumah sakit elsa di rawat, dia belum sadarkan diri. Rangga menunggunya dengan memegang tangan elsa. Elsa pun siuman
"Mas.. ?" ucap nua pelan sekali
"iya sa.. Kamu sudah siuman..?" tanya rangga
"mas.. Aku dimana ?" tanya elsa
"kamu di rumah sakit.. Tadi kamu pingsan." jawab rangga.
"Mas.. apakah kamu masih mencintai mawar ?" tanya elsa lemas
"Kamu kenapa menanyakan hal yang tidak penting sa.. ?" ucap rangga
"Katakan dengan jujur mas.. !" ucap elsa
Rangga terdiam sejenak lalu ia menarik nafas panjang.
"Sa.. Mawar itu masa laluku, dan .asa sekarang itu adalah kamu." ucap rangga
"Jawab saja mas.. Apa kamu masih sayang dia !" ucap elsa
Rangga menunduk.
"Iya. Tapi itu dulu.. Sekarang aku menyayangimu sa.." ucap rangga
Elsa tersenyum.
"Mas.. Jika suatu saat nanti aku pergi untik selamanya, aku ingin.. Kamu menikah dengan mawar ya mas.. ?!" ucap elsa meneteskan air mata.
"Kamu itu bicara apa sa.. kamu tidak akan kemana-kemana, kamu akan hidup sampai tua, apa kamu tidak mau menemani mas sampai tua ?" tanya rangga
"Aku ingin mas.. Aku ingin sembuh aku juga ingin hidup sampai tua. Tapi aku tidak bisa melawan takdir." jawab elsa menangis.
"Mas berjanjilah, kamu harus menikah dengan mawar..!" ucap elsa
Bersambung