remaja cantik namun sederhana yang mencintai seorang murid baru yang sangat tampan. dirinya mencintai dalam diam, karena dirinya yang sadar diri. walaupun begitu, ternyata pria itu merasakan kalau gadis cantik itu menyukainya , dan malang untuk si gadis.karena cintanya tetap tidak terbalaskan. dan semakin tragis buat si gadis, setelah pria itu tahu kalau wanita yang punya rasa padanya itu ternyata adik dari musuhnya .bahkan seakan-akan nasib buruk itu selalu berpihak pada gadis itu. karena pada akhirnya pria itu malah menjadi saudara tirinya .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vatic, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kebencian yelse
Tabrakan itu tidak sampai terjadi. hanya saja saat ini yelse terjatuh karena nathan yang menariknya dengan sangat keras .
Lututnya terluka, kulitnya mengelupas dan sedikit berdarah. nathan seperti panik melihat yelse yang terluka, namun gadis itu sama sekali tidak berniat ingin berterima kasih padanya.
Bahkan tangan nathan yang ingin menyentuhnya langsung di tepisnya dengan kasar. dan itu benar-benar membuat nathan tertegun.
Dengan menahan rasa sakitnya, yelse kembali berdiri lalu berjalan dengan kaki yang terseok. nathan benar-benar kacau melihat perubahan yelse. bahkan dirinya sama sekali tidak mendengar suara gadis itu sama sekali. dia juga merasa sangat sakit ketika menyadari kalau yelse sama sekali tidak ingin melihatnya lagi.
Sesampainya di rumah yelse mengobati luka di lututnya sendiri. dia benar-benar berubah sekarang. walau dia bisa melawan lupa akan kejadian Pelecehannya waktu itu. namun mentalnya benar-benar sudah hancur.
Dirinya masih mencoba waras saat ini. dengan tidak lagi berinteraksi kepada siapapun yang membuatnya bersedih. sehingga kalau dia tidak ingin melihat atau bicara dengan siapa. maka dia akan diam saja dan tidak lagi ingin melihatnya. termasuk pada nathan dan ayahnya.
Malam ini, ayahnya tiba-tiba menghampirinya yang sedang duduk sambil menatap bintang.
" Yelse,,! " panggil ayahnya dengan suara yang sangat lembut.
Yelse langsung berdiri dan membungkuk. ayahnya serasa ingin menangis melihat itu. sadar kalau yelse berubah diapun mengungkapkan atas rencananya yang ingin memanggilkan psikiater untuknya.
" Ayah akan memanggilkan psikolog untukmu?! " kata ayah yelse.
Yelse yang merasa masih waras menolak itu "tidak usah tuan! saya masih bisa berpikir jernih, dan saya juga masih waras.! " jawab yelse tegas.
Mata sang ayah langsung berembun mendengar panggilan tuan dari kata yang tersemat dalam dari ucapan yelse.
" Apa yang kamu lakukan dengan panggilanmu untukku? " kata ayahnya lagi.
" Saya tidak ingin lagi berekspektasi tinggi tentang anda , dan hanya dengan cara ini saya mencoba untuk tetap waras.! " kata yelse lagi tanpa melihat ke arah ayahnya sama sekali.
Setelah itu ayahnya melangkah pergi. padahal tujuan ayahnya sama sekali bukanlah membahas tentang psikiater atau psikolog,itu adalah rencana dadakan setelah melihat perubahan pada anaknya itu ,
Melainkan , untuk memberitahukan pada yelse kalau dirinya yang sudah mempunyai kekasih, dan dia ingin memperkenalkan padanya.
Namun karena reaksi yelse tadi, membuat ayahnya urung melanjutkan niatnya. dan kembali berniat untuk kesempatan yang lain kali.
Setelah kepergian ayahnya yelse kembali duduk. walau dia menangis, namun dia tetap mendongak kembali sambil menatap ke langit malam yang gelap. segelap hatinya saat ini.
Sama halnya dengan nathan malam ini, dia juga sedang berdiri termenung di balkon yang juga menatap langit. entah mengapa rasa sedihnya di acuhkan yelse, melebihi sedihnya ketika dirinya mengalami kekalahan balap motornya.
Karena terus terang, nathan benar-benar merasa sangat menyesal dengan apa yang telah dia lakukan pada yelse.
" Nathan,,, ayo kita ke klub sekarang,, semua sudah menunggu di sana! " kata Steven teman baik nathan.
Nathan langsung melihat ke Steven, dia menatap malas pada rekannya itu " kamu pergi saja sendiri, saya lagi gak mood untuk pergi.! " jawab nathan sambil berjalan menuju ke dalam kamarnya.
" Ada apa denganmu? aku lihat dari kemarin kamu terus diam dan terlihat lesu! " tanya Steven sambil mengekor di belakang nathan .
Raut wajah nathan malah semakin menunduk ketika di beri pertanyaan seperti itu. dirinya memang ingin sendiri. dia sendiri tidak tahu kenapa bisa seperti ini.
Karena merasa tidak ada jawaban dari nathan, Steven tidak lagi meneruskan obrolannya dan langsung melenggang pergi.
Nathan langsung kembali menatap kosong. hanya pikirannya saja yang fokus. dia benar-benar menganggap kalau yelse benar-benar gadis yang tangguh. mengingat kejadian waktu itu dan yelse masih terlihat baik-baik saja. adalah hal yang sangat hebat.
Namun nathan juga berpikir tentang yelse, nathan merasa kalau yelse memang benar-benar seperti seorang yang sangat putus asa waktu kejadian itu. namun dia melihat yelse yang sepertinya sama sekali tidak trauma, membuatnya menjadi sangat penasaran dengan sosok yelse.
Drrrttt...
Ponsel nathan bergetar sehingga menyadarkan dirinya dari pikirannya. nathan melihat kalau panggilan itu dari sang mama.
" Ya..! " jawab nathan dengan malas seperti biasanya.
" Nathan,,, mama akan pulang secepatnya , karena mama harus mengenalkan kamu dengan Calon ayahmu! " kata mamanya nathan.
Sedangkan nathan sama sekali tidak kaget. mengingat mamanya yang selalau menikah dan cerai. jadi dia hanya mendengarkan saja apa yang mamanya katakan.
" Nanti kalau mama pulang kamu harus tinggal di rumah, jangan di tempat sempit itu! " lanjut mamanya.
Merasa kalau tidak ada lagi yang perlu mereka bahas. nathan langsung memutuskan panggilan itu sepihak . karena pikirannya benar-benar sedang ke yelse.
Pagi ini nathan dengan sengaja menunggu yelse di dekat sekolahnya. yang sekiranya yelse akan melewatinya.
Berly yang melihat nathan berdiri cemas di tempatnya merasa sangat aneh. sehingga dia memutuskan untuk melihat apa yang akan di lakukan nathan di tempat itu.
Dan benar saja. setelah lama menunggu akhirnya yelse muncul juga. nathan melihat langkah lesu yelse dengan tatapan yang kosong. nathan menatap penuh dengan rasa bersalahnya.
" Yelse! " panggil nathan ketika yelse sampai di depannya.
Namun reaksi yelse hanya mengangkat kelopak matanya saja. tanpa berniat berhenti atau melihat ke arah nathan. malah sekarang dia menunduk sebagai tanda kalau dia benar-benar tidak ingin di panggil oleh nathan.
" Yelse,,,! " kali ini nathan menarik paksa tangan yelse hingga gadis itu berhenti.
Namun balasan yelse masih sama, dia hanya diam dan hanya melihat tangannya yang di genggam oleh nathan. akan tetapi kali ini nathan memegangnya sangat erat. karena dia yang merasakan akan upaya yelse yang ingin melepaskan tangannya, sehingga pergerakan tangan yelse untuk melepaskannya menjadi semakin sulit.
Tatapan nathan masih penuh ke wajah cuek yelse. "yelse,, aku mau minta maaf padamu,, aku,, benar-benar ___! "
Nathan langsung menggantungkan kata-katanya. ketika yelse menatapnya tajam dengan air mata yang siap untuk tumpah.
Nathan melihat sorot mata kebencian di tatapan yelse untuknya. dan itu benar-benar membuatnya tidak lagi bisa berkata-kata.
Tes... tes..
Nathan semakin membatu ketika air mata itu benar-benar jatuh ke pipi yelse. tanpa berucap dan tanpa ekspresi. dia melihat kebencian yang sangat besar untuknya dari yelse. benar-benar sangat dalam.
Tangan nathan perlahan mengendur karena fokusnya yang buyar . dia benar-benar tidak menyadari kalau dirinya sudah melepaskan cekalan tangannya atas tangan yelse.
Sampai yelse melangkah pergi nathan masih mematung di tempatnya. tatapannya sama sekali belum teralihkan dari yelse yang benar-benar sudah menjauh darinya itu.
dan ketika di kelas. berly sudah berdiri di depan tempat duduk yelse. dan bersiap menyerang gadis yang habis menangis itu. karena berly tadi melihat antara dirinya dan nathan yang berada di depan sekolah.
Ketika yelse masuk ke kelas. suasana terlihat sangat tegang, karena semua yang di kelas benar-benar melihat kemarahan berly.
Dan keadaan itu semakin menegangkan ketika yelse yang sudah berdiri di depan berly, bahkan dirinya tampak tidak mempedulikan berly yang menatap marah padanya.
Di perlakukan seperti itu benar-benar membuat berly semakin marah. sehingga tangannya langsung terangkat. membuat semua teman di kelasnya pada diam dan khawatir.
