Doyama adalah segerombolan penjahat jenius yang diberi modal oleh salah satu perusahaan asing untuk mengubah limbah perusahaan nya menjadi ramuan yang dapat merubah karakter serta bentuk ras serupa manusia menjadi iblis dan monster kanibalisme.
Perusahaan tersebut mencampurkan DNA manusia terpilih dengan limbah serta bahan kimia yang ditemukan oleh peneliti untuk menciptakan ras baru yang berada dalam kendalinya yang dimana nanti nya ras baru tersebut menularkan racun kepada manusia normal sehingga menjadi mahluk yang sama yang berada di bawah kendalinya.
Iblis setengah monster setengah manusia itu dinamai Rambi. Rambi sendiri bisa bertindak anarkis bahkan bisa menghasut dan membunuh manusia sesuai dengan apa yang di isntruksikan oleh tuan nya.
Akankah ada pahlawan yang bisa menghentikan wabah buatan ini? Ataukah manusia akan benar-benar musnah dan bumi menjadi milik perusahaan tersebut secara tunggal beserta para budak iblisnya?
Selamat membaca.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kalimat Fiktif, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Musnahkan!
"Aku bingung bagaimana cara menghadapi mahluk seperti mereka?"Shoman berkata pelan karena takut ketahuan bingung nya, malam itu mereka berempat sedang berada di Eulydon Hill, tempat paling sunyi di Emerlyd.
"Bayangan ya? apa mungkin tidak ada Jutsu lain untuk menyegel mahluk menyeramkan itu? Atau sejenis teori sains? tapi sebentar aku akan coba berpikir dulu!" Seru Garp, yang bertanya dan dijawab sendiri dengan singkat.
Di Eulydon Hill pemandangan kota Emerlyd yang indah sangat keliatan luar biasa sekali. Hamparan kerlap kerlip lampu kota berbalut kendaraan besar dan kecil yang berlalu lalang, dari kejauhan pemandangan itu sangat menyegarkan mata yang memandang. Pantas saja banyak orang yang sengaja datang ketempat ini saat Hari Weekend untuk sekedar berfoto atau berkencan dengan pasangan nya.
"Apa kamu melihat sesuatu shoman?" Ucap Wilis disamping Arsyin yang masih nampak sangat kebingungan dengan apa yang sedang mereka bertiga rencanakan.
"Bolehkah aku bertanya?" Ucap Arsyin memberanikan diri.
"Apa?" Balas Wilis spontan.
"Apakah monster yang kita hadapi ini sejenis b-a-y-a-n-g-a-n?" Ucap Arsyin kembali dengan nada terbata bata kaku.
"Aku kira dari tadi sebelum berangkat kamu mendengarkan Kami!" Balas Shoman, dengan nada yang sedikit kesal.
"Maaf" Jawab Arsyin yang kemudian menunduk.
"Mahluk ini adalah monster yang tak kasat mata bahkan sangat sulit sekali untuk disentuh, konon katanya mereka membunuh mangsanya dengan cara menyeludup kedalam tubuh mangasanya lalu mengusai tubuh itu dan perlahan memakan jiwan yang merasa kesepian itu hingga terbakar hangus, jiwa kesepian yang terbakar itu menjadi santapan energi negatif yang sangat disukai oleh tuan nya."
"Tuan nya?" Jawab Arsyin memotong pembicaraan dengan Wajah yang sangat kebingungan.
"Iya, tuan mereka adalah raja iblis yang bekerja sama dengan manusia mungkin salah satu tuan nya yang lain adalah salah seorang dari petinggi raskik Corporation."
"Oh begitu yaa" Timbal Arsyin, datar memyembunyikan rasa bingung nya kali ini.
Ketika mereka bertiga sedang berdiskusi, dikeheningan itu tiba tiba saja terdengar suara gemuruh seperti angin yang datang langsung dari belakang punggung mereka. Lalu dilangit terlihat sekumpulan bayangan hitam berbentuk abstrack terbang secepat cahaya dan menukik turun, tujuan bayangan itu terlihat mendarat di Pusat kota Emerlyd.
"Apa itu?" Seru Wilis lebih dulu.
"Sialan mereka tiba, Ayoo!" Resepon shoman, cepat.
Tanpa basa basi Shoman meniup tangan nya hingga menimbulkan sebuah Kubangan awan seperti aromanis yang kemudian menuntun nya melayang keatas langit lalu menghilang, Wilis dengan cara ninja nya dia melompat secepat kilat keangkasa tanpa suara. sedang Garp yang tidak kalah cepatnya merubah dirinya menjadi seekor elang lalu terbang meninggalkan Arsyin begitu saja.
"Hey tunggu!" Teriak Arsyin yang kemudian terpaku ditempat itu seorang diri menahan kesal.
"Sialan, kan sudah ku bilang aku ini tidak punya keistimewaan seperti mereka Aku cuma orang yang numpang selamat di Aliansi mereka" Ucap nya dengan suara lirih.
Di situasi seperti itu dalam isi kepalanya tiba tiba saja terbesit jelas bayangan Oamin (Adiknya) sedang berteriak minta tolong dengan tangan melambay ke arahnya. Kedua mata Arsyin untuk sesaat diam dan terbelalak lebar. Kemudian ia mengepalkan lengan nya dan sekuat mungkin meninju ninju gundukan tanah yang ada di depan nya dengan penuh penyesalan.
"Apa yang harus aku lakukan, Apaaa!" Gumam nya makin lirih hingga air mata nya berderai kecil.
Beberapa saat kemudian ia teringat ucapan dari Pak Dosen Garp bahwa kekuatan yang luar biasa itu bisa terbentuk dari energi dalam tubuh yang yakin dan penuh semangat, karena setiap orang memiliki keistimewaan nya masing maisng yang cuma bisa di bedakan dengan berani atau tidak nya orang tersebut mendobrak batas kemampuan nya untuk mencapai inti energi itu yang selama ini tersembunyi terhalang keraguan dan ketakutan.
"Seperti apa aku harus yakin? Bukankah saat ini adik ku sedang sangat membutuhkan pertolonganku " Gumam nya menambahkan.
"Aku benar benar tidak tahu seperti apa aku harus yakin? Arghhh! " suaranya melengking di udara seperti membelah langit sebelum akhirnya ia memutuskan sendiri untuk berlari mengejar mereka dengan satu tekad yang kuat dalam hatinya.
"Aku Harus yakin, Aku pasti bisa!" Gumam Arsyin yang kemudian berlari sekencang mungkin dalam Derai Air Mata yang belum juga habis.
Langkah kakinya berlari tanpa melambat menenbus ilalang yang menjulang di Eulydon Hill sedangkan kedua tangan nya terkepal kuat, sekuat bayangan Oamin dalam isi kepalanya yang sedang berteriak memanggil nama nya, semakin lirih.
"AKU HARUS YAKIN!, ARGHHH"
Arsyin kembali berteriak lantang, kedua kakinya meloncat tinggi sekali dan secepat kilat cahaya hitam tiba tiba saja mendarat dari langit yang seperti terbelah diatas kepalanya, hingga membalut penuh tubuh dibawahnya.
kemudian sosok Arsyin itu hilang tanpa jejak timbulah sosok seorang prajurit jaman dulu membawa pedang bersinar hijau terang dengan kaki dan tangaan dilapisi baju jirah lalu terbang melesat ke udara.
.......
Dipusat kota Emerlyd peperangan melawan bayangan pembunuh sudah dimulai, ditepian jalan Shoman nampak kesusahan menghadapi bayangan tersebut hingga beberapa kali tubuh nya terpental ke dinding beton disergap paksa oleh bayangan aneh itu yang tak mempan di terjang magi miliknya.
"Sialann kurang ajar!" Ucap shoman berteriak lalu meloncat menghindari serangan kedua dari bayangan tersebut.
Sedang Garp dibantu oleh Wilis lebih kesulitan lagi saat mereka dikepung oleh 3 bayangan pembunuh yang bergerak secepat kilat menghindari magi yang disatukan oleh keduanya.
"Apakah anda punya cara lain?" Ucap Garp yang mundur satu langkah ke belakang untuk mengumpulkan energi magi miliknya.
"Kalau aku punya cara yang lain sudah aku lakukan dari tadi!" Gertak Wilis, Emosi sisi perempuan nya mulai keluar saat tertekan.
Wilis mencoba menyerang keduanya menggunakan Blade magi atau Jurus pemotong bayangan namun hal tersebut berbuah nihil mengingat kedua bayangan didepan nya masih terlihat utuh tanpa cedera sama sekali.
"Mereka kuat sekali! " Seru garp yang langsung merubah dirinya menjadi serigala lalu mencoba menerjang dan mengobrak ngabrik bayangan di depan nya namun berujung sama.
Lalu beberapa menit kemudian, Arsyin yang sudah merubah dirinya menjadi seorang ksatria jirah datang diwaktu yang sangat tepat. Ia melayang dari udara lalu menukik tajam didepan teman teman nya dan seketika mengibaskan pedang berwarna hijau menyala miliknya hingga bayangan pembunuh yang berada di sekelilingnya itu terbelah dan hancur kalang kabut dan berserakan berbaur dengan cahaya warna hijau di sekeliling nya.
"Sialan, Energi macam apa ini?" Ujar Garp kaget dengan magi yang sangat luar biasa yang dikeluarkan oleh sosok dengan baju Jirah di depan nya tanpa ia ketahui bahwa itu adalah Arsyin.
Puluhan bayangan Pembunuh lain kemudian berkumpul dan menyergap kearah Arsyin namun kembali dengan sigap permainan pedang yang ditunjukan olehnya benar benar luar biasa ia seperti menari nari di udara dan dengan sekali tebasan kumpulan bayangan itu seketika hancur berkeping keping dan menghilang tanpa jejak menjadi butiran kecil yang melayang layang di udara lalu musnah seperti yang lain nya.
(Bersambung Ke part 26)