NovelToon NovelToon
Naura-Nuhud

Naura-Nuhud

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Sariiiiiii

Dia adalah seorang gadis yang cukup liar, dia begitu bukan karena ada unsur kesengajaan tapi karena keadaan yang tidak mendukungnya untuk hidup baik-baik saja.
Keras kepalanya membuat kedua orang tuanya angkat tangan untuk mengurus hidup nya,

Nama nya Ashqia Naura, seorang wanita yang keras kepala, tapi hati nya selembut sultra dan sebersih embun.
Ashqia Naura mempunyai Kakak Laki-laki yang bernama Ashka Afdal dan adik perempuannya yang bernama Kila Ashkaf.

Dikehidupan ini, ntah dia yang kurang beruntung atau hidupnya yang kurang bersyukur, Karena Ashqia memiliki watak yang berbeda dengan kedua saudaranya.
Suatu ketika dia dihadapkan dengan seorang laki-laki yang berasal dari kalangan pesantren, dan dia Putra tunggal dari Kyia yang mempunyai satu pesantren yang cukup ternama di kota tersebut.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sariiiiiii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 22

Hari sudah menunjukkan pukul 14:00 semua peserta Olimpiade susah memasuki ruangan penutupan termasuk para guru pendamping dari sekolah masing-masing.

Semua peserta merasa gugup dengan hasil yang akan dibaca panitia nanti, terus pak bambam, Naura dan Nuhud. Ruangan tersebut dipenuhi suara bisikan dari masing-masing sekolah karena mereka menerka-nerka siapa yang jadi juara diantara mereka.

Setelah menunggu 30 menit lamanya, panitia pun memasuki ruangan sebelum membacakan hasil dari Olimpiade hari ini. Sebagai Dewan juri dan panitia mereka sedikit memberikan pujian, saran dan kata Motivasi untuk semua murid yang ada diruangan tersebut.

"Disini kita memilih 3 pemenang juara, satu diantaranya tentu akan menjadi juara umum di Olimpiade ini. Dan selain itu kita akan memilih 2 juara harapan"

"Dan Disini ada 20 provinsi yang mengikuti Olimpiade ini, tapi sayangnya satu diantara kalian memilih gugur sebelum berperang. Atas izin Tuhan yang maha Esa akhirnya acara kita terlaksana juga dengan baik dan lancar"

"Baiklah saya akan mempersingkat waktu, dan langsung saja kita bacakan para pemenang juara di Olimpiade tingkat provinsi ini" Ujar panitia Olimpiade panjang lebar

Semua para peserta hanya menyimak apa yang disampaikan oleh panitia Olimpiade, mereka semua dalam keadaan bisu dan menerka-nerka siapa yang jadi juara diantara mereka.

"Hud... Aku sangat takut" ujar Naura berbisik ditelinga Nuhud

"Ushtttt diamlah qia, jangan banyak omong dulu" Nuhud tetap menanggapi ucapan Naura dalam keadaan yang seperti itu.

"Bagaimana bisa aku diam, aku sangat takut Hud..."

"Diamlah qia, tutup mulut mu itu" mereka berbicara dengan nada sangat kecil

"Apa yang kalian lakukan, cepat lah kedepan" ujar pak bambam karena murid nya asik mengobrol

Naura dan Nuhud sedang disibukkan dengan obrolan kecilnya tidak sadar ternyata mereka terpanggil menjadi juara 1 di Olimpiade itu.

"Dan yang jadi juara satu di Olimpiade ini beserta juara umum Olimpiade kali ini adalah jatuh kepada No.04 Dari SMAN 1 Garuda" ucapan Panitia tidak terdengar oleh mereka berdua

Seketika pak bambam memberikan kode kepada Nuhud dengan menyentuh sikunya. Mereka hanya berbicara dengan bahasa isyarat untungnya Naura dan Nuhud mengerti apa yang dimaksud pak bambam.

"No.04 Dari SMAN 1 Garuda mendapatkan total nilai keseluruhan 88,3 kepada SMAN 1 Garuda silahkan menuju panggung"

Dengan perasaan bahagia Naura dan Nuhud berjalan menuju panggung yang dimaksud panitia.

"Silahkan berikan sedikit Apresiasi kalian terhadap 2 peserta dari SMAN 1 Garuda karena telah berhasil mendapatkan juara tingkat atas dari Olimpiade kita saat ini"

Seketika semua orang yang berada diruangan tersebut bertepuk tangan untuk memberikan apresiasi kepada mereka berdua.

Dan melirik ke arah pak bambam, pak bambam pun memberikan jempol dua jari kepada mereka, dan dibalas jempol juga oleh Naura.

"Dan juara kedua dari Olimpiade kita kali ini jatuh kepada SMAN 5 Surabaya, silahkan untuk SMAN 5 Surabaya menuju panggung"

"Dan Juara ketiganya jatuh kepada SMAN 1 Jakarta, Silakan untuk SMAN 1 Jakarta menuju ke panggung yang telah disiapkan"

"Berikan Apresiasi kalian semua untuk ketiga juara utama kita"

Dan semua orang yang berada diruangan tersebut memberikan apresiasi mereka untuk ketiga juara utama.

Panitia Olimpiade melanjutkan pembacaan juara harapan satu dan dua, setelah itu memberikan Piala, Piagam dan Rewards untuk ketiga juara utama.

Naura dan Nuhud mendapatkan dua piala untuk dirinya, dan dua piala Lagi untuk pihak sekolah.

"Silahkan untuk guru pendamping dari sekolah masing-masing kita berfoto bersama" ujar panitia itu lagi setelah disibukkan dengan pemberian hadiah kepada para pemenang

Setelah pak bambam menaiki panggung, pak bambam memberikan pelukan untuk Nuhud sebagai rasa terimakasihnya karena atas bantuan dari Nuhud sekolahnya mendapatkan juara pertama.

Melihat mereka berdua berpelukan Naura seketika menjadi manyung.

"Naura kenapa wajah kamu gitu, kamu nggak senang kita juara satu" tanya pak bambam melihat Naura yang manyun

"Bukan begitu, kalian berpelukan tapi aku tidak diajak" Naura seolah-olah kecewa

"Sini-sini, ayok pak lagi" Akhirnya mereka berpelukan lagi

Naura yang dirangkul Nuhud dengan tangan kirinya itu, seketika menjadi senang. Melihat tukang foto disana sibuk memotret yang tidak penting, terfikir satu ide di benak pak bambam.

"Mas, fotoin kita bertiga dong"

"Tapi untuk satu foto 30k pak, dan itu langsung dikasih cetakannya"

"Yaudah gapapa, fotoin dulu. minta filenya juga bisakan pak" permintaan pak bambam

"Bisa pak, ayo merapat"

Mereka bertiga berfoto bersama, Nuhud tidak ingin menyia-nyiakan waktu. dia meminta untuk berfoto berdua bersama Naura. Naura hanya mengikut saja, toh itu cuma berfoto bukan apa-apa.

Setelah sesi foto bersama, satu persatu yang berada diruangan tersebut menghilang. Naura dan Nuhud juga keluar dari ruang karena tidak ada lagi yang akan dilakukan didalam ruang itu.

"Pak bagaimana dengan semua hadiah-hadiah ini" ujar Nuhud

"Kalian besok pergi kesekolah kan?" tanya pak bambam untuk memastikan

"Iya Pak kita besok pergi sekolah kok, emangnya kenapa" ujar Nuhud lagi

"Yaudah kamu bawa saja pulang ke rumah mu dulu besok pagi bawa kesekolah"

"Kalo bapak saja yang bawa gimana, soal nya nanti takut lecet. Kan sayang kalo harus lecet" ujar Nuhud yang membuat raut wajah seolah-olah sedih.

"Aduhhh Hud, bilang saja kamu tidak mau membawanya pulang, yaudah ayok kita ke mobil bapak"

"Hehehe bukan gitu juga sih pak, nanti teman-teman saya lihat kan jadi nggak Surprise untuk sekolah kita nantinya"

" iya bener kata kamu ayokk"

Setelah meletakkan semua hadiah di mobil pak bambam Naura dan Nuhud izin untuk segera pulang.

"Pak karena semuanya udah kelar, kita udah boleh pulangkan" tanya Naura

"Kamu ini dari tadi ngomongin pulang mulu, yaudah kalian udah boleh pulang kok. Hati-hati dijalan jangan ngebut-ngebut"

"Baik pak" Setelah mendapatkan izin dari pak bambam Naura dan Nuhud menuju mobilnya Hud.

"Aduhhhh badan aku pegal semua Hud, kita langsung pulang kan" tanya Naura

"Pulang gimana, Aisyah dan umi bagaimana"

"O iya aku lupa"

"Belum apa-apa kamu udah lupa apa lagi nanti kalo udah tua"

"Paan sih ngga jelas lu"

"Dihh, gini kali ya kalo cewe lagi PMS"

Naura hanya menanggapi omongan Hud dengan deheman saja, setelah sampai dimasjid masjid Nuhud izin untuk pergi sholat kepada Naura.

"Qia aku pergi sholat bentar ya" ujar Nuhud yang melihat Naura sibuk dengan handphone miliknya

"Ehm aku tunggu disini aja ya Hud, aku mau istirahat dulu capek"

"Istirahat gimana, kamu jangan tidur"

"Aku nggak tidur, udah dibilangin mau istirahat" Naura mulai kesal dengan Nuhud

"Kamu yakin mau menunggu disini saja, mungkin akan sedikit lama. Aku harus mencari Umi dan Aisyah dulu"

"Iya kamu pergi saja aku capek mau istirahat dulu sebentar"

"Yaudah deh kalo gitu"

Sepeninggalan Nuhud, ternyata benar saja Naura tertidur pulas didalam mobil. Dan dia tidak sadar ternyata Nuhud sudah membawa Aisyah dan uminya.

"Udah dibilangin jangan tidur dianya tidur, katanya tadi cuma mau istirahat doang"

"Itu Naura lagi tidur nak" tanya Umi kalsum

"Iya Umi Naura kayaknya kecapekan karena sehari disini tanpa istirahat. tanpa direspon uminya

" Umi udah cari penginapan belum, Aisyah gimana kamu udah pesan penginapan "

"Aduhhh mas, aku lupa " jawab Aisyah

"Bagaimana bisa lupa, tadi udah mas ingatin lho Aisyah"

"Iya maaf mas, aku beneran lupa. Karena tadi Jalan-jalan dulu sama umi" ujar Aisyah merasa bersalah

"Emang umi tadi pergi kemana" tanya Nuhud kepada uminya

"Ada tadi, taman dekat sini. tamannya bagus umi suka"

"Gimana tadi hasil Olimpiadenya" tanya umi kalsum.

"Alhamdulillah Nuh dan Ashqia dapat juara satu Umi" ujar Nuhud yang disertai senyuman

"Alhamdulillah nak, Umi udah kok yakin kamu bisa"

"Ngga kok umi, Ternyata Ashqia lebih pintar. Di babak pertama pertanyaan banyak terjawab oleh Ashqia umi"

"Bagaimana dengan hasilnya mas" tanya Aisyah

"Alhamdulillah dapat juara satu, itu berkat do'a dari umi"

"Alhamdulillah kalo begitu nak, itu artinya kamu harus giat belajar lagi. jangan mikirin pacaran mulu"

"Bagaimana Nuh ngga mikirin pacaran umi, karena orang nya ada disini" Jawaban Nuhud seketika membuat Aisyah merasa senang bahwa dia mikir yang dimaksud Nuhud dirinya.

"Siapa Ehm... nanti ketauan abi bagaimana. umi tidak ingin melihat kemarahan abimu yang waktu itu lagi"

"Orang disamping Nuh lah umi, siapa lagi perempuan yang sering Nuh ceritain setiap malam kepada umi"

"Trus nanti dengan abi mu bagaimana nak, Hud tolong pertimbangkan lagi karena umi tidak mau kamu dan abimu seperti dulu lagi"

"Umi tenang aja, untuk sekarang Ashqia belum ada niat untuk pacaran. Nanti habis perpisahan sekolah Nuh akan jemput Ashqia kesini lagi" penuturan Nuhud panjang lebar, dan itu berhasil membuat Aisyah sedih

"Jemput bagaimana, emangnya kamu mau ngapain" tanya umi penasaran

"Jemput buat bawa kerumah dan bilang ke abi Nuh yakin dengan pilihan Nuh sendiri Umi. Umi dukung apapun keputusan Nuh kan"

"Iya umi dukung apapun yang bikin kamu bahagia nak, tapi bagaimana dengan Aisyah dan keputusan abi mu " umi kalsum memandang Aisyah yang menundukkan kepala nya karena merasa sedih.

"Umiiii, kan udah sering Nuh katakan, kalo Nuh anggap Aisyah hanya sebatas adek tidak lebih"

"Ini keinginan abi mu nak"

"Sudahlah umi, nanti Ashqia bangun" Nuhud mengakhiri pembicaraan mereka, dan umi kalsum menenangkan Aisyah dengan memagang tangannya.

1
Radin P. R.
Bikin baper. 😢❤️
Niki Fujoshi
Gemesin banget! 😍
Silvia Gonzalez
Aku bisa tunggu thor, tapi tolong update secepatnya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!