Genre: Urban Fantasy dengan elemen Aksi dan Misteri
Garis Besar Cerita:
"Power" adalah sebuah novel web yang mengisahkan tentang seorang pemuda bernama Arya Pratama yang hidup di Jakarta tahun 2030. Dia menemukan bahwa dirinya memiliki kemampuan supernatural untuk mengendalikan listrik. Namun, kekuatan ini membawanya ke dalam konflik berbahaya antara kelompok-kelompok rahasia yang memperebutkan kendali atas kota.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ahmad Rifa'i, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
"Gelombang Perubahan"
Sinar fajar multidimensi menyinari Dimensi Tersembunyi, menciptakan pemandangan yang belum pernah terlihat sebelumnya. Kelima Penjaga Keseimbangan Kosmik berdiri di tepi jurang realitas, menatap ke arah horizon yang kini dipenuhi dengan warna-warna dan energi baru hasil dari integrasi Pemangsa Realitas.
Arya, masih terengah-engah dari pertarungan sebelumnya, memecah keheningan. "Jadi... apa yang terjadi sekarang?"
Zephyr, yang berdiri di samping mereka, menghela napas panjang. "Sekarang, kita harus menghadapi konsekuensi dari tindakan kita. Integrasi Pemangsa Realitas telah mengubah struktur dasar multiverse."
Tiba-tiba, tanah di bawah kaki mereka bergetar. Retakan-retakan dimensi mulai muncul di udara, menampilkan kilasan realitas-realitas lain.
Citra, dengan mata terbelalak, berseru, "Apa yang terjadi?"
Dewa, yang paling peka terhadap perubahan struktur realitas, menjawab dengan nada serius, "Batas-batas antar dimensi menjadi lebih tipis. Realitas-realitas yang sebelumnya terpisah kini mulai bersinggungan."
Bima, angin dimensional berputar gelisah di sekitarnya, menambahkan, "Aku bisa merasakan perubahan dalam aliran energi kosmik. Semuanya menjadi... lebih chaotic."
Sang Penyeimbang, dengan mata terpejam, berkonsentrasi merasakan perubahan ini. "Ini bukan chaos, tapi... reorganisasi. Multiverse sedang menyesuaikan diri dengan keseimbangan baru."
Zephyr mengangguk. "Benar. Dan di sinilah peran kalian menjadi sangat krusial. Kalian harus memastikan bahwa proses reorganisasi ini tidak mengarah pada kehancuran total."
Saat mereka berbicara, sebuah portal dimensi tiba-tiba terbuka di dekat mereka. Dari dalamnya, muncul sosok yang tidak asing: Naga Waktu, makhluk legendaris yang konon mengawasi aliran waktu di seluruh multiverse.
"Penjaga Keseimbangan," suara Naga Waktu bergema, "tindakan kalian telah mengubah takdir multiverse. Garis waktu yang sebelumnya terpisah kini mulai bersinggungan."
Arya, dengan api multidimensi berkobar di tangannya, bertanya, "Apakah itu hal yang buruk?"
Naga Waktu menggeleng pelan. "Tidak buruk, tapi berbahaya jika tidak dikendalikan. Kalian harus belajar untuk menjaga keseimbangan tidak hanya antar dimensi, tapi juga antar waktu."
Citra, yang energi kosmiknya berfluktuasi merespons perubahan ini, bertanya, "Bagaimana cara kami melakukannya?"
"Kalian harus mengembangkan kekuatan baru," jawab Naga Waktu. "Kekuatan untuk melihat dan memahami aliran waktu multidimensi."
Zephyr menambahkan, "Ini akan menjadi tantangan terbesar kalian sejauh ini. Kalian harus belajar untuk melihat multiverse bukan hanya sebagai kumpulan dimensi, tapi sebagai jaringan kompleks ruang dan waktu."
Tiba-tiba, langit multidimensi berubah warna, menampilkan pemandangan yang menakjubkan sekaligus mengerikan. Mereka bisa melihat berbagai realitas dan garis waktu yang tumpang tindih, menciptakan paradoks dan anomali di seluruh multiverse.
Bima, dengan mata terbelalak, bergumam, "Ini... luar biasa."
Dewa, yang kini bisa merasakan getaran dari seluruh jaringan ruang-waktu, menambahkan, "Dan sangat berbahaya jika tidak dikendalikan."
Sang Penyeimbang, dengan determinasi di matanya, berkata, "Kita harus belajar, dan kita harus belajar cepat. Nasib seluruh multiverse bergantung pada kemampuan kita untuk beradaptasi dengan situasi baru ini."
Naga Waktu mengangguk puas. "Kalian memahami tantangan yang ada di hadapan kalian. Bersiaplah, Penjaga Keseimbangan. Era baru telah dimulai, dan peran kalian lebih penting dari sebelumnya."
kelima Penjaga Keseimbangan Kosmik berdiri tegak, menghadapi tantangan baru yang ada di depan mereka. Mereka tahu bahwa perjalanan mereka baru saja dimulai, dan bahwa mereka harus berkembang dan beradaptasi untuk menghadapi kompleksitas baru dari multiverse yang telah berubah.
Di kejauhan, retakan-retakan dimensi terus bermunculan, menandakan awal dari era baru yang penuh dengan potensi dan bahaya. Apakah para Penjaga akan mampu menguasai kekuatan baru mereka dan menjaga keseimbangan multiverse yang rapuh? Hanya waktu yang akan menjawabnya.