Gea gadis berusia 18thn yang tanpa sengaja bertemu dengan Steven seorang CEO sekaligus mafia kejam,gadis cupu itu mampu membuat sesuatu dalam diri mafia yang sudah lama tertidur akhirnya bangkit.
Berkali-kali dia berusaha lepas dari sang mafia,namun sayangnya dia sudah terjerat belenggu sang mafia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mellapsha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22 tamu tak di undang
Steven dan gea berada di dalam kamarnya.gea duduk bersandar di kepala tempat tidur menunggu Steven yang masih mandi,"Morning honey,"sapa Steven yang keluar dari kamar mandi dengan senyum yang merekah di wajahnya.
"Om mau kerja hari ini?"tanya Gea.
"Iya aku akan ke kantor hari ini kamu di rumah aja ya, istirahat ya."jawab Steven."lagi pula Minggu depan kamu udah mulai kuliah jadi sekarang buat istirahat aja di rumah,"Imbuh Steven yang kemudian masuk ke dalam ruang ganti.
Saat Steven sedang di ruang ganti, Gea pun bangkit dari tempat tidur menuju ke kamar mandi.
Meskipun tidak akan kemana-mana dia memilih untuk langsung mandi.
Dret dret
Ponsel Stefan berdering terlihat nomor asing di sana. Beberapa kali nomor itu menelepon lalu satu pesan masuk ke dalam ponselnya.
"Sayang, ini aku Berliana."isi pesan itu yang langsung Steven blokir nomornya.
Steven sama sekali tak mau berurusan dengan Berlian.dia sangat membenci wanita itu karena bukan hanya memaksa Steven menikahinya tetapi juga mencoba mencelakai Gea.
Saat Gea keluar dari kamar mandi, terlihat Steven yang sudah duduk di sofa sambil memandang ponselnya. Gea langsung masuk ke ruang ganti.Dia memakai hotpants dan kaos oversize berwarna pink.
Selesai mengenakan pakaian Gea pun keluar dan menghampiri Steven."sudah selesai?"tanya Steven yang mendapat angkutan kepala dari Gea."Ya udah ayo sarapan,"ngajak Steven yang kemudian meraih tangan Gea untuk turun ke lantai 1.
"Gimana sekarang? udah nggak sakit kan?" tanya Stefan saat keduanya berada di dalam lift.
"Sedikit"Jawab jujur Gea.Steven pun segera merangkul Gea.
Saat pintu lift terbuka, keduanya langsung keluar dan berjalan menuju ke ruang makan.tangan Gea ditahan oleh Steven saat dia akan duduk di kursi. Steven menuntunnya untuk duduk di pangkuannya.
"Beberapa kali kamu nyuapin aku,maka aku ingin menyuapi kamu honey,"ucap Steven yang mengambil makanan untuk mereka berdua.
"Aku bisa makan sendiri Om, lagipula kalau ada yang masuk ke sini Emang Om nggak malu ?"tanya dia yang melihat ke kiri kanan.
"Ini rumahku Tak akan ada yang berani menegur kita,duduk dan buka mulutmu,"tutur Steven yang mengarahkan sendok ke mulut Gea.
Gea pun akhirnya membuka mulutnya menerima suapan dari Steven.Steven tersenyum melihat Ghea yang mau disuapin. Dia pun makan satu piring dengan Gea.
Saat mereka sedang sarapan Tamu Tak Diundang datang tanpa permisi masuk ke ruang makan."kakak"Panggil manja cinta membuat Steven dan Gea langsung mengarah ke pintu dan melihat cinta berdiri mematung di sana.
Cinta tak percaya melihat Steven yang perhatian menyuapi Gea makan.melihat kedatangan cinta membuat Steven tak suka. Jelas Steven merasa keganggu dengan kehadiran cinta saat ini.
"Hah?hem nggak papa Kak,cuma mau main ke rumah kakak aja,"jawab cinta dengan sok manisnya."cinta Boleh Ikut sarapan nggak kakak ipar?"tanya cinta kepada Gea.
"Ah?I-iya"jawab Gea dengan ragu. Namun, sebelum Gea menjawab pun cinta sudah lebih dahulu duduk di kursi bergabung dengan Steven dan Gea.
Wajah Steven langsung semakin kesal karena cinta bersikap sangat tidak sopan."Jangan duduk di situ,"ujar Steven yang tak suka cinta duduk di sampingnya.
"Kenapa kak?ini kosong,"tanya cinta.
"Itu kursi Gea,lagi pula Gue nggak suka duduk di sebelah loh,"ujar Steven dengan ketusnya membuat Gea juga merasa serba salah di sana.
Cinta dengan kesel pun pindah tempat duduk, meskipun kesal dia tetap terlihat tersenyum tidak memperhatikan kekesalannya itu. Dia dengan manisnya mengambil makanan dan Ikut sarapan bersama mereka. Gea yang melihat Steven sedang menahan emosinya pun mengusap tangan Steven.
Steven pun memandang mata Gea dan dengan perlahan emosinya Pun Menghilang. Dia kembali menyuapi Gea dengan manisnya. Itu malah menyulut emosi cinta karena bertahun-tahun cinta menggoda Steven tetapi Steven tak pernah melirik dirinya. Sedangkan Ghea gadis kampung yang tiba-tiba datang langsung mendapatkan perhatian dari Steven.
"Kakak ipar umur berapa?"tanya cinta dengan lembut yang padahal Steven pun tahu jika cinta masih bersandiwara baik di depan Gea.
"19," jawab Gea.
"Wah kita seumuran dong, Kakak kuliah juga di Universitas A?"tanya cinta.
"Iya kenapa emangnya,"tanya Gea.
"Sama dong, aku juga kuliah di sana disuruh papa sih. nanti kita berangkat bareng aja gimana Kak?"ujar cinta yang ingin memanfaatkan Gea agar dia bisa sering bertemu dengan Steven.
"Nggak, aku yang akan antar jemput dia,"tolak Steven membuat cinta meremas ujung roknya.
"Ih kakak mah posisi sama istrinya, Ayolah Kak biar aku bisa lebih dekat dengan kakak ipar,"tutur cinta masih dengan dramanya.
"Sorry nggak bisa cinta nanti aku sama suami aku aja,"ujar Gea membuat Steven tersenyum karena Gea langsung menolak ajakan cinta.
"Kau dengar sendiri kan,"ucap Steven membuat cinta tidak bisa berkata-kata lagi.
Steven lalu dengan mesranya mengelap ujung bibir Gea yang masih ada sisa makanan. Hal itu mampu membuat cinta kepanasan, rasanya Dia tidak tahan melihat hal itu. dia ingin sekali menjambak rambut Gea agar turun dari pangkuan Steven.
Namun, hal itu hanya terjadi di imajinasi cinta. Cinta Tetap Bertahan Di Sana sampai Steven akan berangkat ke kantor.
"Honey, ikut aja yuk ke kantor,"ajak Steven karena dia khawatir ada cinta di rumahnya.
"Nggak ah Om, ya di rumah aja kan tadi Om sendiri yang nyuruh Gea buat banyak-banyak istirahat,"tutur Gea menolak ajakan Steven.
Steven lalu memandang ke arah cinta membuat Gea pun mengerti apa maksud Steven. "Tenang aja, Gea bisa jaga diri,"ucap lembut Gea meyakinkan Steven.
"Baiklah kalau begitu aku berangkat dulu," pamit Steven. Gea bangkit dari pangkuan Steven.
Steven mengecup Pipi Gea tidak peduli di sana ada cinta yang menyaksikannya."Usir aja dia kalau kamu terganggu, aku nggak ngusir dia karena malas ribut di pagi hari."bisik Steven di telinga Gea.
"Iya Om tenang aja," jawab dia dengan tersenyum.
Steven pun akhirnya pergi dari sana meninggalkan dia bersama dengan cinta. "Hati-hati kak,"ucap cinta dengan centilnya yang tidak ditanggapi oleh Steven.
Beberapa saat setelah Steven pergi, cinta pun meletakkan sendok dan garpunya.dia menatap Gea dari atas sampai bawah. Tidak ada yang spesial dari Ghea menurutnya dan jauh lebih cantik dia daripada Gea.
"Kontrak Berapa lama sama Kak Steven?"tanya cinta dengan tatapan merendahkan.
"Seumur hidup,"jawab Gea dengan tersenyum.karena tadi Steven sudah berpesan untuk mengusir cinta maka Gea pun berani melawan cinta.
"Hahaha PD banget deh lo,Palingan kalau Kak Steven udah bosen nanti lu dibuang kayak Berliana,"tutur cinta."dibayar berapa sih lo sama Kak Steven."
"Kenapa emangnya?kamu mau juga ya?"tanya Gea membuat cinta kesal.
"Sorry ya gue bukan perempuan murah*n kayak lo dan Berliana,"seru cinta yang menggebrak meja.
"Santai cin, aku cuman nanggapin bercandaanmu,"tutur Gea "Oh ya maaf banget ya kemarin kami honeymoon lupa nggak bawa oleh-oleh buat,"sambung Gea membuat cinta kaget.
Dia baru tahu Jika beberapa hari Steven tidak ada kabar dan tidak diketahui keberadaannya itu karena mereka masih honeymoon."Lagian kalau aku seperti yang kamu pikirkan nggak mungkin juga kami honeymoon,"imbuh Gea membuat cinta semakin memanas.
Dia pun tanpa berpamitan pergi dari sana meninggalkan Ghea seorang diri.setelah kepergian cinta, Gea pun memilih kembali ke kamar untuk mengambil ponselnya.terlihat satu pesan masuk ke ponselnya dari Steven.
Om Steven : gimana dia udah pulang?nggak ngapa-ngapain kamu kan?"
Gea;Iya Om baru aja pulang,Nggak kok cinta nggak ngapa-ngapain Gea.
Balas Gea yang kemudian merebahkan tubuhnya di atas sofa. Dia membuka akun sosial media miliknya yang lama tak dibuka. Followersnya juga tidak lebih dari 30 karena saat sekolah dia tak pernah punya teman.
Jangan lupa tinggalin jejak ya guys Makasih yang udah pada baca
I LOVE YOU untuk penulis Cerita ini,semoga suaminya cepat kaya