" Aku harap kamu tidak lupa apa yang terjadi semalam.Kamu lebih dulu menyerahkan diri padaku jadi jangan memintaku untuk bertanggung jawab dan satu lagi jangan perna katakan pada siapapun tentang ini karena aku akan menikah " Bara
" Ya aku akan menyimpan nya sampai mati " Aira rafiqah Herlambang
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yhani_HT, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kuat
Apa yang di takutkan Aira benar adanya di mana kini dia mulai terlelap setelah suaminya menggempur nya tapi syukur Bara masih memiliki sedikit kewarasan sehingga tidak melakukan di tempat terbuka melainkan membawa nya ke kamar .
Menempuh perjalanan beberapa jam akhirnya mereka sampai dimana Aira sendiri tidak tahu karena masih tertidur bahkan Bara tidak membangunkannya .
" Apa aku sudah keterlaluan ? " Bara menatap Aira yang tidak terusik sama sekali sekalipun sudah berpindah tempat " Salah kan dirinya siapa tahu begitu nikmat " Lanjut nya tanpa merasa bersalah .
Sebelum ikut bergabung bersama Aira , Bara meluangkan waktu menghubungi kedua anaknya sekalian mengabari mereka jika mereka sudah sampai di tempat tujuan.
" Ayah "Bara tertawa kecil saat melihat kedua wajah anaknya memenuhi layar ponsel Ibu nya.
" Ayah di mana ? " Tanya Bumi penasaran.
" Ayah di hotel boy ? Gimana adeknya ? " Tanya Bara pelan .
" Ade pintar ayah, tidak rewel " senyum di bibir Embun langsung tertarik ke atas sambil menatap Bumi " Mas selalu bantu Ade ayah " Puji balik Embun membuat Bara tertawa .
" Bunda mana ayah ? " Tanya Bumi karena tidak melihat sang bunda .
" Bunda lagi istirahat " Jawab Bara .
" Apa kamu tidak bisa biarkan Aira tenang sedikit " Bara tertawa lepas mendengar suara ayah nya .
" Tidak bisa ayah, si Joni harus di asa biar tambah tajam " jawab Bara bercanda .
" Pakai parang biar tajam " Jawab Radhi ketus.
Di tengah obrolan mereka tiba-tiba saja Aira terbangun,dia menatap sekeliling nya dan ternyata dia sudah berada di tempat lain .
Dia menatap ke arah suara di mana suaminya tengah fokus pada ponselnya sesekali dia mendengar pria itu tertawa .
" Ssshhhh " Aira memegang pinggang nya " Seperti nya pinggang ku patah " Gumamnya pelan.
" Ternyata begini rasa nya menikahi Duda " Cibir Aira cemberut.
Perlahan Aira meninggalkan tempat tidur berjalan ke arah Bara dengan pelan .
" Kakak " Bara menatap ke sumber suara " Sudah bangun ,sini sayang " Bara merentangkan tangan nya meminta Aira untuk bergabung dengannya .
" Bunda " Aira menarik senyumnya menatap anak²nya .
" Mas sama Ade lagi ngapain ? " Tanya Aira sambil bersandar di dada Bara .
" Lagi main sama kakek Radhi " Jawab Bumi .
" Nenek mana ? " Tanya Aira lembut .
" Nenek lagi buat puding untuk Bumi sama Ade " Jawab Bumi lagi.
" Jangan nyusahin Nenek Sayang " Ucap Aira lembut .
" Ibu kalian yang mau Nak sekalian ajarin adik kalian masak nanti juga di makan semuanya bukan hanya mereka " Bela Radhi pelan .
" Si kembar sudah pulang kerja ayah ? " Tanya Aira lembut .
" sudah Nak " Jawab Radhi .
" Ayah sama Bunda mandi dulu ya " Aira langsung mengakat kepalanya ke atas " Iya ayah ,nanti malam telepon lagi ya ayah ,Ade masih kangen sama Bunda " Jawab Embun .
" Iya sayang ,dengar kata mas, Aunty ,kakek sama neneknya ,mas Ade nya di jaga ya " Ujar Bara.
" Iya ayah " Jawab keduanya setelah itu panggilan pun berakhir.
" Bukannya tadi sudah mandi Kak " Tanya Aira,karena memang setelah pembajakan di pesawat keduanya membersihkan diri lalu Aira istirahat sedangkan Bara memainkan ponselnya.
" Hebm " Dehem Bara .
" Ayo " Aira masih belum memberikan respon hingga akhirnya Bara menggendong istri nya .
" Kakak " Pekik Aira langsung melingkarkan kedua tangan dan kakinya di tubuh Bara .
" Temani aku istirahat " Ucap Bara masuk dalam kamar " Hanya temani kan ? " Tanya Aira awas .
" Memang kenapa ? " Tanya Bara tertawa kecil " Kamu pengen yang lain " Lanjut nya menaikan kedua alisnya .
" Tidak " Jawab Aira cepat membuat Bara tertawa lepas bersamaan dengan menjatuhkan tubuhnya di kasur empuk itu .
" Kakak " Aira memukul dada Bara karena kaget ,namun detik kemudian dia langsung terdiam setelah merasakan sesuatu lalu dia menatap Bara meringis " Koh gitu " Ucapnya cemberut membuat Bara tidak berhenti tertawa .
" Sudah tidak papa " Bara memiringkan tubuhnya sehingga Aira kini berada di samping nya " Nanti dia tidur sendiri " Lanjut nya memejamkan matanya sambil memeluk Aira .
" Apa tidak papa " Bara hanya mengaguk pelan " Nanti Kaka kesakitan " Bara menatap wajah Aira yang khawatir.
"Kalau Kaka mau lagi tidak papa,kan tadi aku sudah istirahat " Jawab Aira meyakinkan sekalipun badannya masih remuk .
" Sudah diam " Bara kembali memejamkan matanya " Tadi sudah cukup " Lanjut nya .
" Kakak beneran " Aira belum puas dengan jawaban suami nya " Diam Aira jika kamu terus bertanya aku tidak yakin bisa berhenti hanya sekali ke luar " Aira langsung menutup mulutnya menyembunyikan wajahnya di dada sang suami membuat Bara tersenyum.
" Kamu menawarkan diri tapi kamu sendiri takut " Aira hanya tertawa kecil bersembunyi di dada suaminya.
💐
💐
💐
💐
Aira yang awalnya hanya menemani suaminya tidur akhirnya dia ikut tertidur seperti nya dia masih kekalahan .
2 jam tertidur akhirnya Aira lebih dulu bangun ,dengan perlahan dia melepaskan tangan dan kaki suaminya tapi sayang nya pemilik raga itu ikut terbangun.
" Padahal aku sudah pelan² Lo kak " Bara hanya menarik senyumnya tanpa membuka kedua matanya .
" Sudah gelap kak " Ujar Aira saat matanya melihat ke arah luar pintu kaca yang besar " Mandi dulu ayo " Ajaknya lembut .
" Mandi bersama ? " Tanya Bara serak mengeratkan pelukannya pada sang istri.
" Tapi mandi saja kan,kan kita mau ke luar cari makan " Tanya Aira lembut .
" Ya hanya mandi " Jawab Bara membuka kedua matanya lalu mencium bibir Aira .
Selesai membersihkan tubuhnya Aira ke luar dengan wajah cemberut berbeda dengan suaminya yang begitu bertenaga dan segar .
" Kenapa Ra " Tanya Bara tersenyum miring .
" Kakak bohong " Jawab Aira kesal .
" Salahkan dia Ra " Jawab Bara menatap ke arah bawahnya di ikuti Aira .
" Harusnya aku tidak percaya " Aira tidak sepenuhnya menyalahkan Bara karena dia sendiri menawarkan lebih dulu sekalipun awalnya sudah mewanti-wanti suaminya.
Tapi apa lah daya mantan duda itu tidak bisa membiarkan kesepakatan hilang begitu saja .
" Maaf sayang " Bara langsung memeluk Aira keduanya masih belum berganti pakaian.
" Aku heran sama kakak kenapa tenaga nya selalu ada kalau sudah begituan " Aira menatap bingung suaminya " Kakak tidak pakai obat kuat kan ? " Lanjut nya memicingkan matanya tajam .
" Aku bukan pria lemah Ra,bahkan aku bisa memberikan kamu kenikmatan sampai kamu tidak bisa berjalan " Jawab Bara menyeringai membuat Aira merinding.
" Aku siapkan baju nya " Aira melarikan diri dari suaminya sebelum nanti nya akan di terkam kembali .
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...