Meski sudah menikah, Liam Arkand Damien menolak untuk melihat wajah istrinya karena takut jatuh cinta. Pernikahan mereka tidak lebih dari sekedar formalitas di hadapan Publik.
Trauma dari masa lalu nya lah yang membuatnya sangat dingin terhadap wanita bahkan pada istrinya sendiri. Alina Zafirah Al-Mu'tasim, wanita bercadar yang shalihah, menjadi korban dari sikap arogan suaminya yang tak pernah ia pahami.
Ikuti kisah mereka dalam membangun rasa dan cinta di balik cadar Alina🥀
💠Follow fb-ig @pearlysea
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pearlysea, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
•Rasa yang tersembunyi •
Sejenak, tidak ada yang bergerak. Liam menatap sepasang mata Alina yang membulat, tajam. Napas mereka berdua saling bersilangan, dan suasana menjadi begitu hening hingga hanya suara detak jantung mereka yang terdengar.
Liam merasakan desiran aneh yang menjalar di sekujur tubuhnya, meski hanya sepasang manik cokelat terang milik Alina yang ia lihat, tapi ternyata cukup kuat membangkitkan hasratnya, lagi Napas berat Alina membuat bulu kuduknya meremang
Tak begitu jauh dengan Alina yang merinding menatap wajah tampan Liam dari bawah. Sesaat mereka terbuai oleh keinginan yang meragukan, sebelum akhirnya Alina mengerang dan menyadari kedekatannya yang begitu intim.
"Kau...kau berat!" gerutu Alina akhirnya, mendorong tubuh Liam yang menindihnya.
Liam buru buru bangkit, wajahnya merah dan gugup.
Begitu Liam sudah berdiri, Alina pun duduk merapihkan hijab dan cadarnya. Untungnya cadar itu tak terlepas begitu Liam menubruknya, jadi pria itu tak punya kesempatan untuk melihat wajah aslinya.
Padahal Liam sendiri sebenarnya sudah sangat penasaran dengan wajah di balik cadar Alina. Entah sejak kapan, yang jelas pria itu perlahan lahan tengah membuka hatinya untuk melihat Alina dari sudut pandang yang berbeda, bahwa Alina mungkin tidak sama seperti para betina yang menghancurkan kepercayaannya.
"Itu salahmu sendiri, kau terlalu keras membuka pintu!"
Alina berdiri sejajar dengan Liam, ia menatap pria bertinggi 187 cm itu dengan mendongakan kepala.
"Salahku? jelas jelas kau yang menabrakku!" Alina mengelak.
Liam mengusap wajahnya, frustasi.
"Sudah cukup Alina cukup! sudahi semua ini aku lelah sekali!"
Alina tersenyum getir.
"Sudahi saja kalau kau mau, aku siap keluar dari rumah ini, malam ini juga!" katanya tegas, meski ada getar ketidakpastian di dalamnya.
Kata-kata itu membuat Liam terhenti sejenak dengan rahangnya yang mengeras, dan sebelum ia bisa mengendalikan dirinya, tangannya mencekal lengan Alina dengan kasar.
"Kau tidak akan pergi dari rumah ini tanpa izinku! Jangan pikir kau bisa mengendalikan keinginanku, Alina!" suaranya rendah, hampir seperti geraman, tapi matanya... ada sesuatu di sana, sesuatu yang tak mampu ia ungkapkan.
"Mana fotonya? Berikan padaku, sekarang!" tuntut Liam, nada suaranya tidak menerima penolakan.
"Dan kalau aku tidak mau?" tantang Alina, meski hatinya mulai berdebar keras.
Liam mendekat lebih lagi, hingga napasnya nyaris terasa di wajah Alina.
"Maka aku akan mengambilnya dengan cara yang aku mau. Jangan coba-coba bermain api denganku."
Alina tidak mundur. Meski takut, ia tidak ingin kalah begitu saja.
"Aku tidak takut padamu, Liam. Kau boleh mengancamku sesukamu, tapi aku tidak akan menyerahkan foto ini sampai kau menghargai permintaanku."
Liam menghela napas, mencoba menahan emosi yang sejak tadi sudah mendidih.
"Permintaanmu terlalu banyak, Alina. Kau pikir ini tawar-menawar? Aku hanya ingin fotomu untuk disimpan, itu saja."
Alina menatapnya tajam.
"Kalau hanya ingin disimpan, kenapa kau harus bersikap seperti ini? Kau bahkan tidak pernah bersikap baik padaku, tapi sekarang kau bertingkah seolah fotoku sangat berarti untukmu. Ada apa sebenarnya, Liam?"
Pertanyaan itu membuat Liam terdiam sejenak. Ia mengalihkan pandangannya, mencoba menghindari tatapan penuh selidik dari istrinya. Dalam hatinya, ia tahu ada alasan yang lebih dalam. Namun, harga dirinya menolak untuk mengakuinya.
"Tidak ada apa-apa," jawab Liam akhirnya, suaranya lebih pelan namun tetap dingin.
"Aku hanya tidak ingin Mamah kecewa. Itu saja."
Alina menghela napas panjang, lalu perlahan menarik tangannya dari genggaman Liam. Kali ini pria itu tidak menahannya. Ia membuka lipatan foto itu dengan hati-hati, menatapnya sejenak sebelum mengulurkannya ke arah Liam.
"Aku tidak tahu apa yang sebenarnya ada di kepalamu, Liam. Tapi kalau foto ini benar-benar penting bagimu, jagalah baik-baik," katanya pelan.
Liam menerima foto itu tanpa berkata apa-apa. Namun, saat matanya bertemu dengan manik lentik Alina, ada sesuatu yang bergetar di dalam dirinya. Sekilas, ia melihat ketegaran yang tidak pernah ia sadari sebelumnya, dan itu membuat hatinya goyah.
"Alina..."panggilnya lirih, suaranya nyaris tak terdengar.
Alina mendorong tubuh Liam, keluar dari kamarnya, pura pura tak mendengar seruan itu.
"Kau tahu, Liam, aku hanya ingin menjadi istrimu. Tapi sepertinya, itu terlalu sulit untukmu." kata Alina, ia lalu mendorong tubuh Liam lebih jauh dari pintu kamarnya, dan dengan cepat suara pintu terkunci terdengar cukup keras di telinga Liam.
Seolah olah, ia yang sudah membuka hati untuk Alina, tapi sekarang justru Alina yang mengunci hati untuknya. Keadaan ini benar benar tak terduga, Liam terjebak pada permainannya. sendiri.
...🦋🦋🦋...
...Assalamualaikum......
...Double updatenya segini dulu... Sudah malam gak kuat nulis panjang, mata riem riem udah ngantuk tapi keinginan untuk update terus membara...😅...
...Terima kasih buat readers yang udah setia ngikutin kisah Liam dan Alina.😍...
...💕Jangan lupa like, koment, vote ya...💕...
...Matur Suwun🙏...
ud la ngalh salh satu ungkapin prasaan. tpi jangn alina y, liam az yg ungkapi lbih dulu dn bobok ny jang pisah kamar. eh, tpi jangn dulu nti khilaf. blum nikh ulang soal ny😅.
ayo hukumn ap dri liam. kn jdi mikir yg gk2😂. ap gk sebaik ny pernikhn mreka ni diperjels y. krna dri awal banyk x perjnjian2 dibuat liam.
sbelum ny liam mmbuat kontrk utk prnikhan mreka. dn skarang liam sprtiny ingin mlanjut kn prnikah sesungguhny. klw bgitu liam dn alina hrus ijab kabul ulang. krna disaat liam mmbuat perjanjian2 itu, ud trmsuk talak. nmany talak mudhaf. talk yg ud ditentukn.
ayo alina, bukn kh itu yg kau harapkn. saling mmbuka hati.
sehat2 jga buat author ny. biar bsa doble up😁✌️
Ku tunggu buktinya Liam.